Analisis Penangkapan Lestari Sustainable Yield

57 udang ukuran besar yang berasal dari Laut Arafura sejak tahun 1985 sampai 1990 cenderung menurun. Sebaliknya udang yang berukuran kecil cenderung meningkat. Hal ini mirip dengan hasil penelitian Sumiono sebelumnya pada tahun 1998 di perairan Kaimana, bahwa laju tangkap udang berukuran kecil lebih banyak daripada udang berukuran besar. Hasil penelitian Naamin 1984 menunjukkan bahwa tingkat pengusahaan udang jerbung di perairan Arafura sudah melampui MSY over-exploited. Lebih lanjut Naamin berpendapat bahwa dalam rangka menjamin keuntungan perusahaan dan kelestarian sumberdaya, maka alternatif pengelolaan yang dapat dikembangakan adalah: 1 penutupan musim dan daerah penangkapan; 2 penentuan ukuran udang terkecil yang boleh ditangkap; 3 pengaturan jumlah upaya penangkapan.

4.2 Analisis Penangkapan Lestari Sustainable Yield

Untuk menghitung produksi lestari perikanan udang di Laut Arafura, digunakan fungsi produksi surplus sebagaimana diuraikan pada Bab 3. Penggunaan model ini dimaksudkan untuk membandingkan produksi lestari dengan produksi aktual, sehingga dapat diketahui apakah produksi aktual tersebut masih dalam batas kelesatrian atau sudah melampui produksi lestari. Untuk keperluan analisis produksi lestari sustainable yield tersebut, digunakan data urut waktu selama 18 tahun 1986 sd 2003 berdasarkan publikasi Departemen Kelautan dan Perikanan. Perhitungan berdasarkan algoritma Fox oleh Fauzi 2001 dan menghasilkan q = 0.0000075, r=1.478 dan K=27072. Berdasarkan angka-angka r, K dan q 58 tersebut, dihitung produksi lestari perikanan udang di Laut Arafura dan disajikan pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Produksi aktual dan produksi lestari th 1986 sd 2003 Tahun Produksi Aktual ton Effort hari Produksi Lestari ton 1986 4981 52560 7826 1987 4113 39420 6403 1988 8368 89670 9925 1989 8683 77250 9538 1990 11562 101580 9997 1991 10703 101430 9998 1992 9076 81270 9698 1993 6443 83310 9766 1994 6551 84150 9792 1995 9114 87630 9883 1996 8155 100380 10002 1997 10914 113138 9787 1998 10367 113677 9771 1999 10169 65267 8864 2000 10235 47565 7327 2001 9046 56203 8158 2002 14097 66508 8948 2003 12374 73670 9368 Tabel 4 tersebut selanjutnya ditampilkan dalam bentuk grafik untuk membandingkan fluktuasi produksi aktual dan produksi lestari sebagaimana Gambar 13 berikut. 59 Gambar 13. Fluktuasi produksi aktual dan produksi lestari Schaefer dari tahun 1986 sd 2003 Gambar 13 memberikan kontras yang nyata antara model dan produksi aktual, dimana pada awal-awal periode produksi aktual berada di bawah produksi lestari dan kemudian terjadi sebaliknya setelah tahun 1990-an. Hal ini menunjukan bahwa memang pada awal-awal periode dimana tingkat effort masih relatif rendah, produksi aktual masih menunjukkan tingkat di bawah lestari, namun sejalan dengan peningkatan effort yang tajam di awal tahun 1990an, produksi aktual pun meningkat tajam sehingga berada di atas produksi lestarinya. Fenomena ini sesuai dengan kondisi perikanan udang di Laut Arafura yang menunjukkan kecenderungan terjadinya penurunan produksi per unit effort pada tahun-tahun setelah 1990an. Penambahan effort pada awalnya akan menambah produksi dan sekaligus mengurangi stok. Peningkatan effort akan mengurangi biomasa secara linier, sedangkan peningkatan produksi tidak linier. Jika effort ditingkatkan terus maka - 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000 1985 1990 1995 2000 2005 Tahun P ro d u k s i Prod. Aktual Prod. Lestari P ro d u k s i T o n 60 produksi akan mencapai titik maksimal dan kemudian menurun sebagaimana disajikan pada gambar berikut. 5 10 15 20 25 30 EFFORT 1000 hari B IO M A S S 1 t o n 2 4 6 8 10 12 C A T C H 1 t o n Biomass Catch Gambar 14. Kurva hasil tangkapan dan biomasa perikanan udang di L. Arafura Gambar 14 di atas menunjukan bahwa produksi penangkapan berada pada tingkat yang maksimal MSY sebesar sekitar 10,000 sepuluh ribu tontahun pada saat effort berada pada sekitar 100,000 seratus ribu hari operasi day- fished dan stok atau biomasa pada posisi sekitar 13,000 ton. 4.3 Optimisasi Bioekonomi 4.3.1 Optimisasi bioekonomi statik