Analisis Optimisasi Dinamik Clark-Munro Analisis Efisiensi kapasitas Perikanan

46 Untuk perhitungan pembatasan kuota penangkapan, digunakan data effort dan produksi aktual tahun 1986 sampai dengan tahun 2003. Dalam skenario kuota maka jumlah effort yang ditujukan untuk pengelolaan perikanan menjadi: q Q E N x q = , ..............................................................3.5 dimana Q adalah kuota yang besarnya ditetapkan berdasarkan pengurangan prosentase produksi aktual dalam konteks ini jika kuota 5 berarti Q = 0.95 x produksi aktual, N adalah jumlah armada dan q adalah koefisien daya tangkap sebagaimana ditentukan di atas. Manfaat ekonomi yang diperoleh dari pengelolaan perikanan menjadi: q q pqxE cE π = − .............................................................3.6

3.4 Analisis Optimisasi Dinamik Clark-Munro

Analisis optimisasi dinamik Clark Munro digunakan untuk mengetahui tingkat pengelolaan dinamis dari perikanan udang di laut Arafura. Menurut Clark 1976; 1985, dalam model dinamik, nilai optimal untuk biomas x dan panen optimal h mengikuti persamaan 2.18 dan 2.19. Formula yang digunakan dalam analisis bioekonomi tersebut selanjutnya di run dengan algoritma MAPLE 9 dan menghasilkan kurva yield-effort untuk pengelolaan dinamis. Kurva hasil perhitungan tersebut dapat dijadikan acuan untuk mengetahui kondisi perikanan udang saat ini, apakah dalam kondisi overfishing dan membandingkan titik mana yang menghasilkan rente ekonomi optimal. 47

3.5 Analisis Efisiensi kapasitas Perikanan

Selanjutnya untuk analisis efisiensikapasitas perikanan tangkap udang, digunakan data effort dalam fishing days dan produksi aktual dalam ton. Data ini dioleh dengan menggunakan metode Data Envelopement Analysis seperti telah diuraikan pada Bab sebelumnya. Dalam perhitungan DEA tersebut, variabel input nya hanya satu yaitu effort dan variable outputnya juga satu yaitu produksi aktual. Tipe DEA yang dipilih adalah CCR-I dengan orientasi pada input yang dikendalikan. Perhitungan DEA menghasilkan skor efisiensi tahunan selama 18 tahun, dimana tahun merupakan DMU. Hasil tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk membandingkan efisiensi tiap tahun, dimana efisiensi tertinggi akan dijadikan acuan. Fluktuasi angka efisiensi tiap tahun menggambarkan kondisi perikanan udang secara umum apakah dalam kondisi overcapacity atau inefisiensi. Seperti metode yang digunakan Anna 2003, Jika output dari variabel x untuk tahun ke t dengan jenis output j dimisalkan sebagai tj x dan variable input y tahun ke t dimisalkan t y , maka efisiensi relatif dari variable x terhadap variabel y dapat ditulis sebagai: 100 tj t x y æ ö ÷ ç ÷ ç ÷ ç ÷ ÷ çè ø .....................................................................3.7 Sehingga untuk meningkatkan efisiensi dari varibel tj x dapat dilakukan dengan melakukan maksimalisasi efisiensi yakni: 48 max dengan kendala: 1 tj t tj tj tj tj tj tj x x aw x bw y x w = £ £ ³ å ............................................ .3.8 dimana: koefisien out put dat a b koefisien input dat a fakt or pembobot tj a w = = = Hasil DEA ini digambarkan dalam bentuk grafik fluktuasi yang menunjukan perbandingan kondisi efisensi penangkapan dari tahun ke tahun. Analisis selanjutnya adalah memanfaatkan data 39 kapal sampel tahun 2003 untuk menghitung efisiensi tiap kapal dengan DEA menggunakan multiple input variable dan multiple output variable. Variabel input terdiri dari biaya, effort upaya dalam satuan hari melaut fishing days, ukuran kapal GT dan umur kapal. Variabel output terdiri dari hasil tangkapan yang dibagi dalam tiga kelompok yaitu udang windu, udang putih dan udang lain, serta variabel pendapatan. Data-data tersebut dimasukan ke dalam rumus DEA sebagaimana formula 2.27. Menurut Cooper et al. 2004, sebagaimana dalam statistik atau metodologi yang berorientasi kepada data empiris, DEA juga ada masalah dengan derajat kebebasan degrees of freedom = d.o.f.. Dalam DEA, angka d.o.f. akan bertambah dengan bertambahnya DMU dan akan berkurang dengan bertambahnya input dan output. Acuan yang digunakan rule of thumb adalah { } max ,3 n m s m s ≥ × + , dimana n = jumlah DMU, m = jumlah input dan s = 49 jumlah output. DEA biasa disebut juga sebagai Frontier Analysis suatu teknik mathematical programming , yang merupakan pendekatan non-parametrik. DEA dapat digunakan untuk mengukur relatif efisiensi pada kasus entitas yang memiliki multiple inputs atau multiple outputs Cooper et al., 2004. Perhitungan DEA tersebut yang dijalankan dengan software DEA Solver, menghasilkan angka efisiensi relatif 39 kapal kapal sebagai DMU dan proyeksi perbaikan angka efisiensi. Hasil angka efisiensi ke 39 kapal menggambarkan kondisi perikanan udang tahun 2003, apakah dalam kondisi overcapacity atau overcapitalization dan inefisiensi.

3.6 Seasonal Closure Model