Kesimpulan Peran serta pedagang kaki lima dalam mengidentifikasi masalah di

juga berpengaruh. Pendidikan non formal yang dilakukan oleh Pemerintah memberikan dampak positif dengan bertambahnya wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak di dapatnya di pendidikan formal khususnya tentang kebersihan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh tingkat pendidikan pedagang kaki lima terhadap upaya menjaga kebersihan lingkungan di Objek Wisata Goa Jatijjar Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen sebesar 51,41 dan sisanya adalah 48,59 yang dapat dipengaruhi oleh faktor lain.

B. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Pedagang Kaki Lima di Objek Wisata Goa Jatijajar disarankan untuk

lebih meningkatkan rasa sadar akan kebersihan lingkungan, dengan cara mengikuti sosialisasi yang diadakan oleh pihak Pemerintah, pengelola objek pariwisata dan relawan dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan di Objek Wisata Goa Jatijajar dari pencemaran sampah. Pengukuhan pembentukan paguyuban pedagang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas perkembangan kualitas kepariwisataan. 2. Kepada pihak Pengelola Objek Wisata Goa Jatijajar dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen diharapkan mampu memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada pedagang tentang upaya menjaga kebersihan secara berkala karena pendidikan non formal melalui penyuluhan ini sangat bermanfaat bagi pedagang. Disamping itu, pelu adanya penambahan sarana tempat sampah agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. 3. Pengunjung hendaknya ikut bahu membahu untuk membantu pengelola dan Pemerintah dalam mengupayakan kebersihan lingkungan yang maksimal dengan tidak membuang sampah sembarangan. 80 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman. 1983. Pengantar Hukum Lingkungan Indonesia. Bandung: Alumni. Amsyari, Fuad. 1981. Prinsip-Prinsip Masalah Lingkungan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Evita, Eka, Supriyono Bambang dan Hanafi, Anam. 2009. Implementasi Kebijakan Penataan PKL Pedagang Kaki Lima.Malang:Universitas Brawijaya. http:wisatakebumen.blogspot.com201302goa-jatijajar-kebumen-dan legenda.html . Diakses 1 Maret 2015. http:id.wikipedia.orgwikiPedagang. Diakses 1 Maret 2015 . http:facebumen.comgoa-jatijajar . Diakses 1 Maret 2015. http:jurnalilmiahtp.blogspot.com201311kebersihan-dan-kesehatan- lingkungan.html . Diakses 01 Mei 2015. http:ekakhumairoinnisa.blogspot.com201406makalah-dilema-pkl-cilok- bakar.html. Diakses 16 Maret 2015. http:nayamaugak.blogspot.com201301pedagang-kaki-lima.html . Diakses 16 Maret 2015. http:jurnal-sejarah.blogspot.com201210eco-karst.html . Diakses 03 April 2015. Kartono, dkk. 1980, Pedagang Kaki Lima, Universitas Katholik Parahiyangan, Bandung. McGee, T.G dan Y.M. Yeung, 1977, Hawkers in Southeast Asian Cities: Planning for the Bazaar Economy, IDRC Publisher, Canada. Marpaung, Happy; Herman Bahar. 2002. Pengantar Pariwisata. Bandung: Alfabeta. Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Neolaka, Amos. 2008. Kesadaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta. Rosita, Popy. 2006. „Kajian Karakteristik Pedagang Kaki LimaPKL Dalam Beraktivitas Dan Memilih Lokasi Berdagang Di Kawasan Perkantoran Kota Semarang‟. Skripsi. Universitas Diponegoro. Ross, F. Glenn. 1994. Psikologi Pariwisata. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia. Santoso, Apik. B. 2006. Diktat Perkuliahan Geografi Pariwisata. Semarang. Sapsono,Chandra.R.2012.‟Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Pendapatan Tokoh Masyarakat Terhadap Peranannya Di Dalam Penyehatan Lingkungan Di Kelurahan Patemon Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun 2012‟.Skripsi.Universitas Negeri Semarang. Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Supardi, Imam. 1994. Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung: ALUMNI. Suwantoro,Gamal.2004.Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta:Penerbit Andi. Syafardi, Astri.Ayeti. 2012.‟Penata Kelolaan Pedagang Kaki Lima PKL Buah Kota Padang. Tesis. Universitas Negeri Andalas. Syihabuddin. 2010.‟Pengaruh Pelestarian Lingkungan Terhadap Pertumbuhan Obyek Wisata Pantai Kartini Di Kabupaten Jepara‟. Skripsi .Universitas Negeri Semarang. Tika, Moh. Pabundu. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara. Undang-undang RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-undang RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Widjayanti, Retno.2000.‟Penataan Fisik Kegiatan Pedagang Kaki Lima‟. Tesis. Program Magister Perencanaan Wilayah Dan Kota Intitut Teknologi Bandung, Bandung. LAMPIRAN Lampiran 1 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN Pengaruh Tingkat Pendidikan Pedagang Kaki Lima Terhadap Upaya Menjaga Kebersihan Lingkungan di Objek Wisata Goa JatijajarKabupaten Kebumen. Variabel Sub-Variabel Indikator Nomor Soal 1. Tingkat pendidikan pedagang kaki lima.  Jenjang pendidikan terakhir yang ditempuh oleh pedagang kaki lima.  Tingkatan pendidikan pedagang kaki lima yang berada di sekitar Objek Wisata Goa Jatijajar: 1. Tidak Sekolah informal 2. Lulusan SDSederajat 3. Lulusan SMPSederajat 4. Lulusan SMASederajat 5. Lulusan Pendidikan Tinggi Tercantum pada bagian karakteristik responden 2. Upaya pedagang kaki lima dalam menjaga kebersihan lingkungan di kawasan Objek Wisata Goa Jatijajar.  Peran serta pedagang kaki lima dalam mengidentifikasi masalah di kawasan Goa Jatijajar.  Pedagang kaki lima mengetahui tingkat kebersihan yang menurun di Objek Wisata Goa Jatijajar.  Pedagang kaki lima mengetahui penyebab menurunnya tingkat kebersihan di Objek Wisata Goa Jatijajar dan sekitarnya. 1,2 dan 3 4, 5 dan 6  Keikutsertaan pedagang kaki lima dalam sosialisasi kebersihan lingkungan.  Pedagang kaki lima menerima informasi tentang kebersihan lingkungan.  Pedagang kaki lima memberikan informasi tentang kebersihan lingkungan kepada pedagang kaki lima yang lain.  Pedagang kaki lima memberikan informasi tentang menurunnya kebersihan lingkungan 7, 8 dan 9 10 11 kepada pihak terkait.  Partisipasi pedagang kaki lima dalam pelaksanaan kebersihan lingkungan.  Pedagang kaki lima mengolah sampah hasil Rumah Tangga.  Pedagang kaki lima ikut berpartisipasi dalam menjaga kebersihan di Objek Wisata Goa Jatijajar.  Pedagang kaki lima ikut berpartisipasi dalam menyediakan fasilitas untuk kebersihan di berbagai titik keramaian Objek Wisata Goa Jatijajar.  Pedagang kaki lima mematuhi peraturan yang ada berkaitan dengan upaya menjaga kebersihan. 12, 13, 14 dan 15 16, 17 dan 18 19 dan 20 21dan 22  Keikutsertaan pedagang kaki lima dalam memberikan tanggapansaran tentang upaya menjaga kebersihan lingkungan.  Pedagang kaki lima memberikan tanggapan mengenai upaya menjaga kebersihan lingkungan.  Pedagang kaki lima memberikan saran tentang upaya menjaga kebersihan lingkungan. 23 dan 24 25 Lampiran 2 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN PEDAGANG KAKI LIMA TERHADAP UPAYA MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN DI OBJEK WISATA GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN Petunjuk Pengisian Kuesioner:

1. Sebelum mengisi angket ini bacalah dahulu dengan teliti.

2. Tuliskan identitas anda pada kolom yang disediakan.

3. Cara pengisian dengan memberikan tanda X pada jawaban yang

sudah tersedia. 4. Berilah jawaban sesuai dengan kenyataan sebenarnya. 5. Atas kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.

I. Identitas Responden

A. Nama : B. Alamat :

II. Karakteristik Responden

A. Umur : B. Jenis Kelamin : C. Pekerjaan : D. Pendidikan : 1. Tidak sekolah 2. Lulus SDMI 3. Lulus SMPMTs 4. Lulus SMASMKMAMAK 5. Lulus Pendidikan Tinggi

III. Upaya pedagang kaki lima dalam menjaga kebersihan lingkungan

A. Peran serta pedagang kaki lima dalam mengidentifikasi masalah di

kawasan Objek Wisata Goa Jatijajar Kabupaten Kebumen. 1. Apakah BapakIbu mengetahui adanya pencemaran sampah di Objek Wisata Goa Jatijajar ? a. Sangat tahu c. Cukup tahu b. Tahu d. Kurang tahu 2. Apakah BapakIbu mengetahui tingkat kebersihan di Objek Wisata Goa Jatijajar kini semakin menurun? a. Sangat tahu c. Cukup tahu b. Tahu d. Kurang tahu 3. Menurut pendapat BapakIbu apakah tingkat kebersihan Goa Jatijajar berpengaruh terhadap daya tarik wisatawan yang datang ? a. Sangat berpengaruh b. Berpengaruh c. Cukup berpengaruh d. Kurang berpengaruh 4. Apakah BapakIbu mengetahui penyebab terjadinya penurunan tingkat kebersihan di Objek Wisata Goa Jatijajar ? a. Sangat tahu c. Cukup tahu b. Tahu d. Kurang tahu 5. Bagaimana menurut BapakIbu tentang sampah sebagai penyebab menurunnya tingkat kebersihan di Objek Wisata Goa Jatijajar? a. Sangat setuju c. Cukup setuju b. Setuju d. Kurang setuju 6. Bagaimana menurut pandangan BapakIbu apakah keberadaan sampah dapat mengganggu kesehatan? a. Sangat mengganggu c. Cukup mengganggu b. Mengganggu d. Kurang mengganggu

B. Keikutsertaan pedagang kaki lima dalam sosialisasi kebersihan

lingkungan. 7. Siapakah yang memberikan informasi kepada BapakIbu tentang kebersihan lingkungan ? a. Pengelola objek wisata b. Tokoh masyarakatRT c. Relawan kebersihan lingkungan d. Media masa 8. Berapa kali BapakIbu menerima informasi tentang kebersihan lingkungan oleh pengelola pariwisata Objek Wisata Goa Jatijajar ? a. Lebih dari 5 kali c. 2-3 kali b. 4-5 kali d. 1 kali 9. Bagaimana tingkat ketertarikan BapakIbu dalam menanggapi program sosialisasi tentang kebersihan lingkungan? a. Sangat Tertarik b. Tertarik c. Cukup tertarik d. Kurang tertarik 10. Berapa kali BapakIbu memberikan informasi berkaitan dengan pencemaran sampah di Objek Wisata Goa Jatijajar kepada pedagang lain ? a. Lebih dari 5 kali c. 2-3 kali b. 4-5 kali d. 1 kali 11. Berapa kali BapakIbu memberikan informasi kepada Pemerintah atau pihak pengelola objek wisata ataupun kepada tokoh masyarakatRT tentang masalah pencemaran lingkungan berupa sampah di Goa Jatijajar ? a. Lebih dari 5 kali c. 2-3 kali b. 4-5 kali d. 1 kali

C. Partisipasi pedagang kaki lima dalam pelaksanaan kebersihan

lingkungan di Objek Wisata Goa Jatijajar. 12. Apakah BapakIbu telah memisahkan sampah yang mudah busuk dan tidak busuk? a. Selalu setiap hari b. Sering 2 kali dalam seminggu c. Kadang-kadang 1 minggu sekali d. Sesekali 1 bulan sekali 13. Dimana biasanya BapakIbu membuang sampah yang sudah tidak terpakai? a. Tempat sampah b. Dibakar c. Di buang di sekitar tokowarung d. Di buang ke saluran air got 14. Apakah BapakIbu setuju apabila sampah atau limbah rumah tangga tidak di buang sembarangan? a. Sangat setuju c. Cukup setuju b. Setuju d. Kurang setuju 15. Berapa kalikah BapakIbu mengolah sampah menjadi kerajinan tangan atau mendaur ulang sampah ? a. Lebih dari 5 kali c. 2-3 kali b. 4-5 kali d. 1 kali 16. Setujukah BapakIbu apabila diadakannya kegiatan untuk bergotong royong membersihkan sampah di sekitar Objek Wisata Goa Jatijajar? a. Sangat setuju c. Cukup setuju b. Setuju d. Kurang setuju 17. Apakah BapakIbu ikut serta dalam kegiatan gotong royong membersihkan sampah di kawasan Goa Jatijajar? a. Selalu ikut c. Kadang-kadang b. Ikut d. Tidak pernah 18. Berapa kali BapakIbu ikut serta dalam kegiatan gotong royong membersihkan sampah di kawasan Goa Jatijajar ?