kesimpulan bahwa “ada pengaruh tingkat pendidikan pedagang kaki lima terhadap upaya menjaga kebersihan lingkungan di Objek Wisata Goa Jatijajar Kecamatan
Ayah Kabupaten Kebumen”.
c. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya antara variabel bebas dengan variabel terikat. Berdasarkan
melakukan analisis data regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi adalah sebesar 0,5141 atau sebesar 51,41 dengan demikian maka dapat
diketahui bahwa pengar uh tingkat pendidikan pedagang kaki lima terhadap upaya menjaga kebersihan lingkungan sebesar 51,41. Sementara untuk sisanya adalah
100-51,41 adalah 48,59 dapat dipengaruhi oleh variabel penyebab yang lainnya.
B. Pembahasan
1. Tingkat Pendidikan Pedagang Kaki Lima Objek Wisata Goa Jatijajar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pedagang kaki lima bahwa rata-rata tingkat pendidikan yang ditempuh adalah pada jenjang
pendidikan dasar yaitu lulus SD. Tingkat pendidikan formal merupakan tahapan untuk membentuk suatu nilai yang penting terutama dalam menerima hal baru dan
merupakan tahapan
pendidikan yang
ditetapkan berdasarkan
tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemauan yang
dikembangkan akan tetapi dengan hasil penelitian yang rata-rata tingkat pendidikannya hanya lulusan SD dapat dikhawatirkan berpengaruh terhadap
tingkat kebersihan pedagang kaki lima dalam upaya menjaga kebersihan di Objek
Wisata Goa Jatijajar. Rendahnya tingkat pendidikan yang ditempuh oleh pedagang kaki lima ini dikarenakan karena beberapa alasan yaitu selain karena
kondisi ekonomi yang tidak mencukupi untuk melanjutkan sekolah juga karena beberapa pemikiran pedagang kaki lima yang tidak terlalu mementingkan
pendidikan, tetapi lebih mengutamakan keterampilan dan kekuatan fisik untuk memenuhi kebutuhan ekonominya Hasil data yang diperoleh dengan jumlah
sampel 33 pedagang yaitu memiliki jumlah pedagang yang tidak lulus SD adalah 0, lulus SD adalah 20, lulus SMP adalah 5, lulus SMA adalah 8, dan lulus
Perguruan Tinggi adalah 0. Dengan demikian jumlah terbanyak untuk jenjang pendidikan dasar yaitu SD.
2. Kondisi Lingkungan Objek Wisata Goa Jatijajar.
Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan yang dilakukan penulis di lapangan dapat diketahui bahwa kondisi fisik Objek Wisata Goa Jatijajar
mengalami penurunan pada tingkat kebersihannya. Hal ini dikarenakan karena minimnya jumlah petugas kebersihan yang disediakan. Sementara itu tidak
sedikit juga pengunjung yang lalai memperhatikan kebersihan dengan meninggalkan sampah ke dalam objek wisata sehingga banyak sampah yang
berserakan. Selain itu masih adanya sikap acuh pedagang terhadap kebersihan dengan membuang sampah tidak pada tempatnya yang membuat nilai keindahan
menjadi terganggu. Rendahnya rasa kepedulian terhadap kebersihan membuat kondisi lingkungan di sekitar Objek Wisata Goa Jatijajar semakin memburuk
yang sebenarnya nantinya akan berdampak buruk bagi banyak pihak.