16 Tahap selanjutnya dilakukan ekstraksi pada kulit buah dengan
kandungan antosianin tertinggi. Ekstrak tersebut kemudian dimurnikan dengan menggunakan C-18 Sep-Pak Cartridge. Ekstrak yang telah dimurnikan
kemudian dihidrolisis basa dan asam. Selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan TLC untuk mengetahui
karakteristik dari pigmen antosianin yang terdapat dalam buah duwet. Analisis dengan menggunakan spektrofotometer digunakan untuk mengetahui spektra
dari antosianin yang terdapat dalam buah duwet, sedangkan analisis dengan TLC untuk menduga jenis antosianin yang terdapat dalam buah duwet.
1. Persiapan Kulit Buah Duwet
Buah duwet dipisahkan dari bijinya sehingga diperoleh sampel kulit-daging buah, sedangkan kulit buah duwet dipisahkan dari daging
buahnya dengan menggunakan pisau stainless steel sehingga diperoleh kulit buahnya saja. Kulit buah dan kulit-daging buah secara terpisah
diblansir selama 2 menit dengan menggunakan uap panas untuk menginaktifkan enzim polifenol oksidase. Sampel yang diperoleh
dimasukkan ke dalam kantong plastik dan disimpan dalam lemari pembeku untuk tahapan selanjutnya.
2. Ekstraksi Antosianin Sari et al., 2005
Ekstraksi antosianin dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol. Sampel sebanyak 25 gram dihancurkan dan
dilarutkan dalam etanol 50 ml kemudian diekstrak dengan cara distirer selama 60 menit pada suhu 27
o
C. Larutan disentrifus selama 15 menit dengan kecepatan 4000 rpm untuk memisahkan filtrat dan residu. Filtrat
yang dihasilkan kemudian ditampung dalam erlenmeyer, sedangkan residunya diekstrak kembali dengan cara yang sama sampai didapat filtrat
yang bening yang menandakan bahwa semua antosianin telah terekstrak. Ekstrak yang didapat kemudian disaring dengan menggunakan penyaring
vakum dan kemudian dipekatkan dengan rotary vacuum evaporator pada suhu 35
o
C sehingga dihasilkan ekstrak pekat.
17
3. Purifikasi Antosianin Galindo et al., 1999
Purifikasi antosianin dilakukan dengan melewatkan ekstrak pada C-18 Sep-Pak Cartridge. Cartridge yang digunakan diaktifkan terlebih
dahulu dengan melewatkan metanol, kemudian air yang telah diasamkan dengan 0.01 HCl. Ekstrak pekat kemudian dilewatkan kedalam C-18
Sep-Pak Cartridge yang telah diaktifkan. Antosianin dan senyawa fenolik lainnya diserap pada mini kolom, sedangkan gula, asam, dan komponen
larut air lainnya dielusi dengan larutan air yang telah diasamkan dengan 0.01 HCl sebanyak 2 kali volume kolom. Antosianin dielusi dengan
metanol yang mengandung 0.01 HCl. Fraksi metanolik ini kemudian dipekatkan dengan rotavapor pada suhu 35
o
C dan pigmen yang tersisa dilarutkan dalam air deionisasi yang mengandung 0.01 HCl.
4. Hidrolisis Basa dan Asam Galindo et al., 1999