α =
5 1
p p
h
I E
n ….......…………………………………………..… 2.39
2.14 Kapasitas Kelompok dan Effisiensi Tiang Pancang
Jika kelompok tiang dipancang dalam tanah lempung lunak, pasir tidak padat, atau timbunan, dengan dasar tiang yang bertumpu pada lapisan kaku, maka kelompok
tiang tersebut tidak mempunyai resiko akan mengalami keruntuhan geser umum, asalkan diberikan faktor aman yang cukup terhadap bahaya keruntuhan tiang
tunggalnya. Menurut Coduto 1983, effisiensi kelompok tiang tergantung pada beberapa
faktor, diantaranya: 1.
Jumlah tiang, panjang, diameter, dan terutama jarak antara as tiang. 2.
Model transfer beban tahanan gesek terhadap tahanan dukung ujung. 3.
Prosedur pelaksanaan pemasangan tiang. 4.
Macam tanah dan Urutan pemasangan tiang. 5.
Interaksi antara pelat penutup tiang pile cap dengan tanah. Kapasitas ultimit kelompok tiang dengan memperlihatkan faktor efisiensi tiang
dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : Qg = Eg . n . Qa ............................................................................... 2.40
dimana : Qg = Beban maksimum kelompok tiang yang mengakibatkan keruntuhan.
Eg = Efisiensi kelompok tiang.
Universitas Sumatera Utara
n = Jumlah tiang dalam kelompok.
Qa = Beban maksimum tiang tunggal. Beberapa persamaan efisiensi tiang telah diusulkan untuk menghitung kapasitas
kelompok tiang, namun semuanya hanya bersifat pendekatan. Persamaan-persamaan yang diusulkan didasarkan pada susunan tiang, dengan mengabaikan panjang tiang,
variasi bentuk tiang yang meruncing, variasi sifat tanah dengan kedalaman dan pengaruh muka air tanah. Salah satu dari persamaan-persamaan efisiensi tiang tersebut
adalah sebagai berikut :
Metode Converse - Labarre
E
g
=
. .
90 .
1 .
1 1
n m
n m
m n
……………...……..…………………… 2.41
dimana : Eg = Efisiensi kelompok tiang.
m = Jumlah baris tiang.
n = Jumlah tiang dalam satu baris.
= Arc tg ds, dalam derajat. s
= Jarak pusat ke pusat tiang lihat Gambar 2.28 d =
Diameter tiang
Metode Los Angeles Group
Eg = 1- ......... 2.42
Dimana : Eg
= Effisiensi kelompok tiang
Universitas Sumatera Utara
m = Jumlah baris tiang
n’ = Jumlah tiang dalam satu baris
s = Jumlah pusat ke pusat tiang
d = Diameter tiang
Gambar 2.28 Definisi jarak s dalam hitungan efisiensi tiang Sumber : Hardiyatmo, 2002
2.15 Faktor Keamanan