1. Untuk menentukan grafik hubungan beban dan penurunan, terutama pada
pembebanan di sekitar beban rencana yan g diharapkan. 2.
Sebagai percobaan guna menyakinkan bahwa keruntuhan pondasi tidak akan terjadi sebelum beban yang ditentukan tercapai.
3. Untuk menentukan kapasitas utimit dan untuk mengecek data hasil hitungan
kapasitas tiang yang diperoleh dari rumus-rumus.
2.11.1 Penurunan Diizinkan
Penurunan yang diizinkan dari suatu bangunan bergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut meliputi jenis, tinggi, kekakuan, dan fungsi bangunan, serta besar
dan kecepatan penurunan serta distribusinya. Jika penurunan berjalan lambat, semakin besar kemungkinan struktur untuk menyesuaikan diri terhadap penurunan yang terjadi
tanpa adanya kerusakan strukturnya oleh pengaruh rangkak creep. Oleh karena itu, dengan alasan tersebut, kriteria penurunan pondasi pada tanah pasir dan pada tanah
lempung berbeda. Karena penurunan maksimum dapat diprediksi dengan ketetapan yang memadai,
umumnya dapat diadakan hubungan antara penurunan diizinkan dengan penurunan maksimum. Dimana syarat perbandingan penurunan yang aman yaitu :
S
total
≤ S
izin
S
izin
= 10 . D ................................................................................. 2.21 dimana :
D = Diameter
tiang.
Universitas Sumatera Utara
2.11.2 Letak titik pengujian
Tiang yang sebaiknya terletak pada lokasi di dekat titik tiang pancang saat penyelidikan tanah dilakukan, dimana karakteristiknya telah diketahui dan pada lokasi
yang mewakili kondisi tanah paling jelek di lokasi rencana bangunan. Hardiyatmo, 2002
2.11.3 Sistem pembebanan
Terdapat beberap macam sistem pembebanan yang dapat digunakan dalam pelaksannan pengujian tiang, antara lain :
1. suatu landasan platform yang dibebani dengan beban yang berat dibangun
diatas tiang uji gambar 2.10.cara ini mengandung resiko ketidakseimbangan beban yang dapat menimbulkan kecelakaan yang serius.
Gambar 2.19 Susunan sistem pembebanan dengan reaksi dongkrak hidrolik ditahan oleh penahan yang terletak diatas tiang Hardiyatmo, 2002
2. Gelagar reaksi yang dibebani dengan beban berat, dibangun melintasi tiang
yang diuji. Sebuah dongkrak hidrolik hydrolic jack yang berfungsi untuk memberikan gaya ke bawah dan pengukur besar beban load gauge atau
proving ring diletakkan diantara kepala tiang dan gelagar reaksi. Untuk memperkecil pengaruh pendukung gelagar reaksi terhadap penurunan tiang,
Universitas Sumatera Utara
pendukung gelagar disarankan berjarak lebih besar 1,25 m dari ujung tiang gambar 2.11.
Gambar 2.19 Sistem pembebanan dengan reaksi dongkrak hidrolik ditahan oleh penahan diatas tiang Hardiyatmo, 2002.
3. gelagar reaksi diikat pada tiang-tiang angker yang dibangun di kedua sisi
tiang. Dongkrak hidrolik dan alat pengukur besar gaya diletakkan diantara gelagar reaksi dan kepala tiang gambar 2.12. Tiang angker harus berjarak
paling sedikit 3 kali diameter tiang yang diuji, diukur dari masing-masing sumbunya dan harus lebih besar dari 2 m. Jika tiang uji berupa tiang yang
membesar ujungnya, jarak sumbu angker ke sumbu tiang harus 2 kali diameter atau 4 kali diameter badan tiang, dipilih mana yang lebih besar dari
keduanya.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.20 Sistem pembebanan dengan reaksi dongkrak hidrolik ditahan oleh tiang angker Hardiyatmo, 2002
Pada cara 2 dan 3, disarankan untuk menggunakan proving ring atau alat pengukur beban yang lain. Jika tidak, beban dapat diukur langsung tekanan cair
di dalam dongkrak, dimana tekanannya harus telah dikalibrasi terlebih dahulu dengan mesin yang biasa digunakan untuk penujian testing machine.
2.11.4 Pengukuran penurunan