2.2 Kerangka Berpikir
Perubahan yang sangat mendasar dalam pendidikan matematika adalah pergeseran dalam pemahaman bagaimana siswa belajar matematika. Belajar
matematika tidak lagi dipandang sebagai pemberian informasi yang berupa sekumpulan teori, definisi maupun hitung menghitung yang kemudian disimpan
dalam memori siswa yang diperoleh melalui praktik yang diulang-ulang melainkan membelajarkan siswa dengan memulai masalah yang sesuai dengan
pengetahuan yang telah siswa miliki. Pembelajaran matematika memiliki beberapa tujuan khusus yang harus dicapai diantaranya adalah mengembangkan kemampuan
komunikasi, dengan menulis matematik sebagai salah satu aspeknya. Kemampuan menulis matematik merupakan salah satu bentuk kemampuan berfikir matematika
tingkat tinggi karena menulis matematik merupakan suatu bentuk refleksi pikiran yang dituangkan dengan tulisan gambar, diagram dll.
Namun kenyataannya dalam kegiatan pembelajaran matematika siswa mengalami beberapa kesulitan dalam merefleksikan pikirannya dalam tulisan,
gambar, diagram dll diantaranya karena siswa kurang terlatih dalam mengungkapkan ide-idegagasan matematis dan berani mengungkapkan
pendapat. Kesulitan juga muncul dari pihak guru yaitu bagaimana memilih model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis
matematik. Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran pada alinea pertama,
diupayakan guru dapat memilih model pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajarannya. Salah satu modelnya adalah pembelajaran Realistic
Mathematics Education RME. Dalam pembelajaran RME, pembelajaran
dimulai dengan menyampaikan masalah kontekstual yang sudah diketahui siswa dalam realita kehidupan mereka sehari-hari. Berangkat dari masalah tersebut,
siswa kemudian diarahkan untuk mengungkapkan gagasan-gagasan matematika. Agar pelaksanaan pembelajaran ini dapat dilaksanakan secara optimal,
maka diperlukan media pembelajaran yang interaktif sehingga siswa akan lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran serta diharapkan kemampuan siswa
dalam menuliskan gagasan matematika pada materi yang dipelajari menjadi lebih baik. Media yang dapat digunakan diantaranya adalah kartu masalah.
Penggunaan media kartu masalah diharapkan dapat menarik perhatian siswa sehingga kualitas dari suatu proses pembelajaran dapat dicapai.
Berdasarkan keunggulan yang dimiliki pembelajaran RME serta manfaat dari media kartu masalah maka dengan memadukan keduanya diduga efektif
untuk diterapkan sehingga rata-rata kemampuan menulis matematik siswa yang diajar dengan RME berbantuan kartu masalah lebih dari rata-rata kemampuan
menulis matematik siswa yang diajar dengan metode ekspositori.
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Realistic Mathematics Education
Pengembangan kemampuan menulis matematik
Salah satu t ujuan pembelajaran matematika: mengkomunikasikan
gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
Menulis matematik sebagai salah satu aspek komunikasi matematika
Kartu masalah Kerangka berpikir dalam penelitian dapat dijelaskan melalui skema berikut.
Gambar 2.5 Skema Kerangka Berpikir
2.3 Hipotesis