x
2
= variabel bebas lingkungan keluarga x
3
= variabel bebas minat belajar e
= Error
3.6.4. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini BLUE best liniear unbias and
estimate memenuhi asumsi klasik atau tidak. Uji asumsi klasik meliputi uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Uji asumsi klasik
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini tidak menggunakan uji autokorelasi,
karena uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat korelasi antar kesalahan pengganggu periode sebelumnya atau
sesudahnya untuk data time series dan penelitian ini tidak menggunakan data time series.
3.6.4.1. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel saling berkorelasi maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol Ghozali, 2011:105. Pengujian multikolinearitas dalam penelitian ini
menggunakan program SPSS. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF Variance Inflation Factor
. Jika nilai VIF ≥ 10 dan nilai Tolerance ≤ 0,10 maka model regresi tidak mengandung multikolinearitas antar variabel bebas.
3.6.4.2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, jika berbeda disebut
heteskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011:139. Untuk melakukan uji
heteroskedastisitas dengan program SPSS for windows release versi 21.0. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan uji glejser dengan SPPS for
windows release versi 21.0, apabila signifikansinya 0,05 artinya terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya jika signifikansinya 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Cara lain untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara SRESID dan ZPRED. Jika pada grafik scatterplot tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka
tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.6.5. Pengujian Hipotesis