ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas.
2.2.2. Prestasi Belajar Ekonomi
Prestasi belajar ekonomi merupakan hasil belajar yang dicapai siswa setelah mendapatkan mata pelajaran ekonomi yang telah diajarkan oleh guru di
sekolah. Prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas X IIS SMA Negeri 1 Kedungwuni diukur dengan menggunakan aspek kognitif. Seperti mata pelajaran
yang lain mata pelajaran ekonomi juga memiliki batas KKM Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 75. Sehingga siswa dituntut untuk dapat mencapai nilai minimal
75 setiap evaluasi yang diberikan oleh guru. Mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran wajib bagi siswa
jurusan IIS atau IPS di SMA Negeri 1 Kedungwuni. Materi dalam mata pelajaran ekonomi terdiri dari teori dan perhitungan. Mata pelajaran ini membutuhkan
tingkat kecakapan, kecermatan dan keterampilan untuk memahami materi ekonomi yang sebagian besar mengenai teoritis. Serta membutuhkan ketelitian
dari siswa ketika materi yang di dalamnya terdapat perhitungan. Oleh karena itu diperlukan pembelajaran yang variatif dari guru agar pelajaran dapat terserap
dengan baik.
2.2.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi tidak jauh berbeda dengan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar pada mata
pelajaran lainnya. Karena pada dasarnya prestasi belajar merupakan hasil dari pencapaian suatu kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Menurut Sangalang
dalam Tu’u 2004:78 faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
1. Faktor kecerdasan Intelegensi atau sering diartikan kecerdasan merupakan kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan seseorang. Biasanya kecerdasan hanya dianggap sebagai kemampuan rasional matematis.
2. Faktor bakat Bakat adalah kemampuan yang ada pada seseorang yang dibawanya sejak
lahir, yang diterima sebagai warisannya dari orang tua. 3. Faktor minat dan perhatian
Minat adalah kecenderungan yang besar terhadap sesuatu. Perhatian adalah melihat dan mendengar dengan baik dan teliti terhadap sesuatu. Minat dan
perhatian biasanya berkaitan erat. Apabila seorang siswa menaruh minat terhadap satu pelajaran tertentu, biasanya cenderung untuk memperhatikannya
dengan baik. Minat dan perhatian yang tinggi pada mata pelajaran akan memberi dampak yang baik terhadap prestasi belajar.
4. Motif Motif adalah dorongan yang membuat seseorang berbuat sesuatu. Motif selalu
mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam belajar, jika siswa mempunyai motif
yang baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi.
5. Faktor cara belajar
Keberhasilan studi siswa dipengaruhi juga oleh cara belajar siswa. Cara belajar yang efisien memungkinkan mencapai prestasi lebih tinggi
dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efisien. Cara belajar yang efisien sebagai berikut:
a. Berkonsentrasi sebelum dan pada saat belajar. b. Segera mempelajari kembali bahan yang telah diterima.
c. Membaca dengan teliti dan baik bahan yang sedang dipelajari dan berusaha menguasainya dengan sebaik-baiknya.
d. Mencoba menyelesaikan dan melatih mengerjakan soal-soal. 6. Faktor Lingkungan keluarga
Sebagian waktu seorang siswa berada dirumah. Orangtua dan adik-kakak siswa adalah orang yang paling dekat dengan dirinya. Oleh karena itu,
keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif memberi pengaruh, memberi semangat, membimbing dan memberi terapan yang baik
kepada anaknya. Selain hal itu, perlu suasana hubungan dan komunikasi yang lancar antar orang tua dengan anak-anak serta keadaan keuangan lingkungan
keluarga yang tidak kekurangan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup dan kelengkapan belajar anak. Hal-hal tersebut ikut mempengaruhi prestasi
belajar siswa. 7. Faktor sekolah
Sekolah adalah lingkungan kedua yang berperan besar dalam memberi pengaruh pada prestasi belajar siswa. Oleh karena itu sekolah merupakan
lingkungan pendidikan terstruktur, memiliki sistem dan organisasi yang baik
bagi penanaman nilai etik, moral, mental, spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan. Apalagi bila sekolah berhasil menciptakan suasana kondusif
bagi pembelajaran, hubungan dan komunikasi per orang di sekolah berjalan baik, metode pembelajaran aktif-interaktif, sarana penunjang memadai, siswa
tertib disiplin. Maka, kondisi kondusif tersebut mendorong siswa saling berkompetisi dalam pembelajaran. Keadaan ini diharapkan membuat hasil
belajar siswa akan lebih tinggi. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Mulyasa 2013:189 bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada 2 dua, yakni faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal a. Faktor fisiologis dan Psikologis
Kondisi jasmani atau fisik seseorang, yang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kondisi pada umumnya dan kondisi yang berkaitan dengan
fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama panca indera. Sedangkan faktor psikologis, berasal dari dalam diri seseorang seperti intelegensi, minat dan
sikap. b. Intelegensi
Intelegensi merupakan dasar potensial bagi pencapaian hasil belajar, artinya hasil belajar yang dicapai akan bergantung pada tingkat
intelegensi, dan hasil belajar yang dicapai tidak akan melebihi tingkat intelegensinya. Semakin tinggi tingkat intelegensi, makin tinggi pula
kemungkinan tingkat hasil belajar yang dapat dicapai.
c. Minat interest Kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu. Oleh karena itu, minat dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar dalam mata pelajaran tertentu.
d. Sikap Gejala internal yang berdimensi afektif, berupa kecenderungan untuk
mereaksi atau merespon respon tendency dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun
negatif. e. Waktu time dan kesempatan engagement
Waktu dan kesempatan yang dimiliki oleh setiap individu berbeda sehingga akan berpengaruh terhadap perbedaan kemampuan peserta didik.
Dengan demikian, peserta didik yang memiliki banyak waktu dan kesempatan untuk belajar cenderung memiliki prestasi yang tinggi
daripada yang hanya memiliki sedikit waktu dan kesempatan untuk belajar.
2. Faktor Eksternal Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik dapat
digolongkan dalam faktor sosial dan non sosial. Faktor sosial menyangkut hubungan antar manusia yang terjadi dalam berbagai situasi sosial. Didalam
faktor ini termasuk lingkungan keluarga, sekolah, teman dan masyarakat pada umumya. Sedangkan faktor non-sosial adalah faktor-faktor lingkungan yang
bukan sosial seperti lingkungan alam dan fisik; misalnya: keadaan rumah,
ruang belajar, fasilitas belajar, buku-buku sumber dan sebagainya. Disamping itu, diantara beberapa faktor eksternal yang mempengaruhiproses dan prestasi
belajar ialah peranan faktor guru atau fasilitator.
2.3. Kompetensi Pedagogik 2.3.1.