Detail Komponen-komponen Alat Penukar Kalor

BAB III PERANCANGAN ALAT PENUKAR KALOR

4.1 Detail Komponen-komponen Alat Penukar Kalor

Penentuan detail geometri, tipe, dan dimensi dari komponen-komponen yang terdapat pada alat penukar kalor dilakukan berdasarkan standar TEMA. Jenis material yang digunakan ditentukan berdasarkan jenis-jenis material yang sering dan umum yang digunakan dalam dunia industri. Gambar 3.1 menunjukan gambar susunan alat penukar kalor dari komponen-komponen alat penukar kalor. Gambar 3.1 Asemmbly alat penukar kalor 1. Selongsong Selongsong Selongsong yang digunakan berdiameter 503 mm. yang ukurannya dapat dilihat dari lampiran B dan dipilih berdasarkan standar TEMA dimana untuk pipa yang berdiameter 503 mm digunakan ketebalan minimum sebesar 9.5 mm. Diameter selongsong Diameter luar D o = 0,503 m Tebal = 0,1 m Diameter dalam D s = 0,483 m Material = Carbon steel Gambar 3.2 Desain selongsong Bundel tabung Nossel selongsong Nossel tabung sekat selongsong Universitas Sumatera Utara 2. Tabung Tabung yang digunakan berdiameter 1 in yang dapat dilihat dari lampiran E-1 dan dipilih berdasarkan standar TEMA. Panjang tabungL t = 6,096m Diameter tabung BWG = 14 Diameter luar d o = 0,0254m Diameter dalam d i = 0,02118 m Tebal t = 0,00211m Pola tabung = segitiga Tubepitch P t = 1,25 × d o = 0,03175 m Jumlah tabung N t = 125 Material = tembaga paduan Gambar 3.3 Susunan tabung 3. Sekat Tipe = segmental horizontal cut Jarak pemotongan sekat L c = 19.93 D s = 0,0955m Material = stainless steel Diameter celah antara selongsong dan sekat = 0,002m Diameter celah antara tabung dan sekat = 0,0008m Diameter lubang tabung = d o + δ tb = 0,0262 m Universitas Sumatera Utara Jarak antar sekat L b = 0,44 x D s = 115 mm Tebal sekat = 5 mm 4. Penutup a. Penutup stasioner Tipe = A Diameter luar = 0.483 m Tebal minimum selongsong = 0,0095 m standar TEMA Tebal = 0,010 m Diameter dalam = 0,473 m Material = SB-169 C641400 b. Penutup bagian belakang Tipe = S Diameter luar = 0,582 m Tebal minimum selongsong = 0,0095 m standar TEMA Tebal = 0,011 m Diameter dalam = 0,571 mm Material = SA-285 C 5. Pelat tabung Pelat tabung dengan jumlah aliran lintasan pada tabung sebanyak empat maka pada gambar 2.13 yang dipilih tipe 1. Material = Stainless steel Tebal aktual = 0,045 m Diameter luar pelat tabung = 0,550 m Diameter dalam pelat tabung = 0,477 m Diameter lubang tabung = 0,0257 m 6. Nossel Radial nozzle dipilih sebagai bentuk nossel yang akan digunakan dalam desain. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Nossel pada sisi masuk dan keluar pada tabung dan selongsong Nossel inout pada tabung Nossel inout pada selongsong Material Stainless steel Stainless steel Diameter Diameter luar tebal Diameter dalam 4 in 0,1016 m 0,00602 m 0,09558 m 4 in 0,1016 m 0,01112 m 0,09048 m Sumber Lit. 8 7. Flens Flens dipilih dengan tipe 150 lb dengan ketebalan 42 mm. Tipe = flens dilas bagian leher welding neck flenge Material = Stainless steel Diameter luar flens = 0,728 mm Diameter dalam flens = 0,607 mm Diameter lubang baut = 41,15 mm Minimum bolt size = ¾ in M36 Tipe baut = baut tap diulir sepanjang tinggi baut stud bolt threaded full length 8. Batang pengikat Jumlah batang pengikat dipilih dan disesuaikan berdasarkan standar TEMA. Jumlah batang pengikat = 6 Diameter = 38 in 9. Gasket Dalam desain ini dipilih gasket dengan tipe peripheral dengan tebal minimum 6 mm dan dipilih confined gasket sabagai sambungan gasket. Tipe = peripheral Tebal = 6 mm Material = asbestos Tipe gasket = confined Universitas Sumatera Utara

3.2. Analisis Perpindahan Panas