Karena itu, flens tidak desain satu per satu menurut tekanan fluida, tetapi dikelompokkan menjadi beberapa kelas dan itu sudah distandarisasikan sejak
lama. Flens dapat dibagi menjadi kelas 150, 300, 600, 900, 1500, 2500. Ini adalah sebutan kelas yang menunjukkan setinggi apa tekanan yang dapat diaplikasikan.
Misalnya untuk suhu kamar dengan tekanan fluida sampai 20 bar dapat menggunakan kelas 150, tekanan sampai 50 bar menggunakan kelas 300, tekanan
sampai 100 bar menggunakan kelas 600 dan seterusnya.
2.1.3.8 Batang Pengikat Tie Rod
Batang pengikat dengan diameter tertentu yang berfungsi sebagai tempat bertumpunya sekat, lihat gambar 2.15. Batang pengikat terpasang pada pelat
tabung dengan mekanisme ulir, sedangkan pada ujung lainnya dilengkapi dengan pasangan baut dan ulir untuk menahan sekat tetap berada pada posisinya.Dalam
standar TEMA, diatur tentang ukuran besar diameter batang pengikat sebagai fungsi dari diameter dalam selongsong, semakin besar diameter dalam
selongsong, maka semakin besar pula diameter batang pengikat dan jumlahnya semakin banyak karena ukuran sekat semakin besar dan berat.
Sumber: Lit 16 Gambar 2.15: Bafflespacer danbatang pengikat
2.3.1.9 Gasket
Gasket merupakan bahan atau material yang dipasang diantara dua permukaan benda, dimana didalamnya terdapat fluida bertekanan, untuk
mencegah terjadinya kebocoran. Gambar 2.16 memperlihatkan dua jenis sambungan gasket yang umum digunakan konstruksi alat penukar kalor.
Universitas Sumatera Utara
Sumber: lit. 1 hal. 44 Gambar 2.16: Tipe gasket
2.2 Analisis Perpindahan Panas 2.2.1 Proses Perpindahan Panas pada Alat Penukar Kalor
Perpindahan panas secara thermodinamika: Besarnya panas yang diserap fluida dingin
Q
c
= m
̇
c
× c
p,c
× T
co
-T
ci
Lit. 11 hal. 488 2.1
Dimana : Q
c
= kalornya yang diseap fluida dingin kW m
̇
c
= laju aliran massa fluida dingin kgs c
p,c
= kalor jenis fluida dingin Jkg.
o
C T
co
= temperatur fluida dingin keluar
o
C T
ci
= temperatur fluida dingin masuk
o
C
Sifat fluida dingin dievualusi pada temperatur dingin rata-rata, yaitu: 2
T T
T
ci co
c
− =
Lit. 6 hal. 302 2.2
Besarnya panas yang diserap fluida panas Q
c
= m
̇
h
× c
p,h
× T
ho
-T
hi
Lit. 11 hal. 488 2.3
Dimana : Q
h
= kalornya yang diseap fluida panas W m
̇
h
= laju aliran massa fluida panas kgs c
p,h
= kalor jenis fluida panas Jkg.
o
C T
ho
= temperatur fluida panas keluar
o
C T
hi
= temperatur fluida panas masuk
o
C
Universitas Sumatera Utara
Sifat fluida dingin dievualusi pada temperatur dingin rata-rata, yaitu: 2
T T
T
ho hi
h
− =
Lit. 6 hal. 302 2.4
2.2.2 Perpindahan Kalor dengan Menggunakan Metode LMTD