Tingkat Partisipasi Masyarakat Konsep Partisipasi Masyarakat 1. Pengertian Partisipasi Masyarakat

commit to user KURNIA IBNU AZHARI | TUGAS AKHIR 42 sepenuhnya Hamid, 1997 dalam Margiati 2008:37. Tingkat partisipasi dimana masyarakat memegang kendali merupakan tujuan ideal. Partisipasi masyarakat dapat diukur dengan menggunakan skala dan jumlah kegiatan yang dapat diambil alih dan tipologi yang menunjukkan intensitas dan kualitas keterlibatan Whyte, dalam Bourne, 1984:222-232. Kualitas keterlibatan ditunjukkan oleh manfaat kegiatan yang diambil alih dalam kerangka kegiatan keseluruhan. Hal ini sejalan dengan pengertian partisipasi yang mengandung makna pengambilalihan sebagian kegiatan. Dapat dikatakan bahwa semakin banyak skala dan jumlah kegiatan yang diambil alih, semakin tinggi partisipasi masyarakat. Semakin tinggi intensitas keterlibatan dan kualitas kegiatan, semakin tinggi pula partisipasi. Dalam lingkup wilayah, semakin banyak individu berpartisipasi, maka semakin tinggi pula partisipasi dalam wilayah tersebut.

5. Tingkat Partisipasi Masyarakat

Delapan tingkatan partisipasi masyarakat dari yang tertinggi sampai terendah Arnstein 1969:217 dalam Kusumastuti, 2004, yaitu: 1 Kontrol masyarakat Citizen Control, dalam tingkat ini control masyarakat terjadi dalam segala aspek, misalnya control terhadap sekolah, ataupun terhadap lingkungan. 2 Pelimpahan kekuasaan Delegated Power, negosiasi antara penduduk dan pemerintah diperoleh melalui pembuatan keputusan dominant yang berada di tangan masyarakat dengan mendelegasikan pendapatnya melalui wakil dalam parlemen. 3 Kemitraan Partnership, adanya kesepakatan untuk berbagai perencanaan dan tanggung jawab pembuatan keputusan melalui struktur kerjasama kebijaksanaan, komite perencanaan dan mekanisme yang memecahkan persoalan. commit to user KURNIA IBNU AZHARI | TUGAS AKHIR 43 4 Penenteraman Placation, masyarakat mulai memiliki tingkat pengaruh melalui tokenism jelas terlihat, tapi pelaksanaan partisipasi masyarakat tersebut tergantung pelaksanaan dari prioritas yang ditetapkan golongan elit. 5 Konsultasi Consultation, masyarakat diberi kesempatan dalam memberikan opini mereka, tapi tidak dikombinasikan dengan kepastian bahwa perhatian dan ide mereka akan diperhitungkan. 6 Informasi Information, penekanan bentuk partisipasi dalam pemberian informasi satu arah yang diberikan pemerintah kepada masyarakat, tanpa disediakan umpan balik dan kekuatan untuk negosiasi. Seringkali informasi disampaikan terlambat dibanding perencanaannya. 7 Terapi Therapy, bentuk partisipasi yang dilakukan adalah menggalang masyarakat dalam kegiatan yang intensif, tapi fokusnya bukan untuk mengobati mereka dari penyakit yang dihadapi, tetapi lebih merupakan tindakan yang rasial dan penipuan yang menciptakan penyakit tersebut. 8 Manipulasi Manipulation, partisipasi terjadi dimana kelompok social elit yang minoritas menjadi pelaksana dan penentu pelaksanaan komiteorganisasi. Tujuan utama sebenarnya bukan untuk memberikan kesempatan masyarakat yang kurang mampu untuk mempunyai suara, tetapi digunakan untuk kepentingan minoritas tersebut. Hal tersebut sesuai dengan teori tangga partisipatori yang ditulis oleh Arnstein sebagai tangga jenjang peran sertatangga partisipatif a ladder of citizen participation yang ditunjukan melalui tingkatan partisipatif sebagai berikut: commit to user KURNIA IBNU AZHARI | TUGAS AKHIR 44 1. Citizen Control kontrol sosial 2. Delegated power pendelegasian 3. Partnership kemitraan 4. Placation penentraman 5. Consultation konsultasi 6. Informing informasi 7. Therapy terapi 8. Manipulation manipulasi Sumber : Arnstein Gambar 2.4 Tangga Partisipatif oleh Arnstein Kategori :  Nonparticipation Dua klasifikasi terendah 8 dan 7 dikatakan sebagai bukan peran serta, masyarakat hanya dijadikan sebagai obyek suatu kegiatan.  Tokenism Tiga klasifikasi berikutnya 6, 5 dan 4 menurut Arnstein adalah masuk ke dalam derajat ‘penghargaan’ dan ‘mengalah’, yaitu saat masyarakat sudah diajak bicara tentang keinginannya dan gagasannya, tetapi keputusan apa yang akan diambil sepenuhnya berada di tangan pemerintah.  Citizen Power Tiga klasifikasi teratas 3, 2 dan 1 adalah apa yang sebenarnya ada dalam gagasan Arnstein tentang peran serta masyarakat itu sendiri, yaitu pada derajat kekuasaan masyarakat dimana sudah terjadi pembagian hak, tanggung jawab dan wewenang antara masyarakat dan pemerintah dalam pengambilan keputusan. Jadi peran serta masyarakat seharusnya dirumuskan sebagai mengambil bagian dalam menentukan hal-hal yang menyangkut atau mempengaruhi hidup dan penghidupan masyarakat itu sendiri. commit to user KURNIA IBNU AZHARI | TUGAS AKHIR 45

6. Konsep Evaluasi Partisipasi

Dokumen yang terkait

Model Kebijakan Pengolahan Pertambangan Emas Tradisional di Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri

0 2 9

MANAJEMEN PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (Studi di Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri)

0 11 179

MODEL KEBIJAKAN PENGOLAHAN PERTAMBANGAN EMAS TRADISIONAL DI DESA JENDI KECAMATAN SELOGIRI Model Kebijakan Pengolahan Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri.

0 0 17

PENDAHULUAN Model Kebijakan Pengolahan Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri.

0 1 10

MODEL KEBIJAKAN PENGOLAHAN PERTAMBANGAN EMAS TRADISIONAL DI DESA JENDI KECAMATAN SELOGIRI Model Kebijakan Pengolahan Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri.

0 1 16

PENDAHULUAN Tradisi Rasulan (Studi Kasus Mengenai Latar Belakang, Prosesi dan Aspek Pendidikannya Bagi MAsyarakat di Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri).

0 2 7

Identifikasi Intrusi Limbah Pertambangan Emas Liar dengan Menggunakan Metode Geolistrik 3D Studi Kasus Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri.

0 1 72

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESESUIAN IMPLEMENTASI DENGAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN DALAM PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (STUDI KASUS: DESA JENDI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI).

0 0 10

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI PENAMBANG EMAS DESA JENDI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 1990 - 2011.

0 0 16

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERTAMBANGAN GUNA MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN (Studi di Desa Jendi Kabupaten Wonogiri).

1 1 19