commit to user
KURNIA IBNU AZHARI | TUGAS AKHIR 36
pemahaman yang sama mengenai urgensi pendekatan partisipatif termasuk di dalamnya pemberdayaan dalam pembangunan.
Perubahan mental bagi para birokrat diperlukan. Para birokrat bukan lagi orang pandai yang harus dilayani oleh masyarakat, akan tetapi hanya
mengatur kepentingan masyarakat dan melakukan fungsi pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Reformasi kebijakan menuju
pembangunan yang berpusat pada manusia sepantasnya menjadi common platform bagi para birokrat, perencana dan pelaksana program
pembangunan. Pembangunan ini memiliki arti mempersiapkan manusia untuk ikut aktif dalam proses pembangunan yang berkesinambungan
sustainable. Hal ini berarti pembangunan yang diciptakan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat sendiri Suparjan dan
Suyatno, 2003.
2. Tujuan dan Strategi Partisipasi Masyarakat
Tujuan partisipasi masyarakat Paul, 1986 dalam Kusumastuti, 2004 adalah:
a. Pemberdayaan
Dengan adanya partisipasi, masyarakat menjadi berdaya dalam arti meningkatnya posisi mereka, yang mulanya hanya sekedar sebagai pihak
yang menerima manfaat, menjai pihak yang berperan serta dalam proses pembangunan.
b. Pengembangan Kapasitas Pemanfaatan
Masyarakat adalah pemanfaat beneficiary hasil pembangunan. Bila masyarakat terpisah dari pembangunan, maka keadaan mereka tetap saja
tidak berubah. Secara tidak langsung masyarakat dapat belajar mengenai berbagai hal baru yang datang bersamaan dengan pembangunan. Bagi
masyarakat hal tersebut merupakan peningkatan kapasitas capacity building.
c. Meningkatkan Keefektifan Program
Pembangunan dinilai efektif apabila hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah dinyatakan sebelumnya. Selama ini banyak
pembangunan yang siasia karena setelah selesai ternyata tidak
commit to user
KURNIA IBNU AZHARI | TUGAS AKHIR 37
sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini terutama apabila pembangunan tidak disertai dengan partisipasi penuh.
d. Memperbaiki Keefisienan Program
Keikutsertaan masyarakat dalam suatu pembangunan, membuka peluang yang luas bagi mereka untuk ambil bagian dalam pembangunan.
Dengan demikian banyak hal yang bisa dilakukan untuk lebih mengefisienkan pembangunan, seperti tenaga, bahan bangunan ataupun
sumbangan masyarakat.
e. Pembangunan Ongkos Program
Bila keadaan masyarakat memang memungkinkan, maka selain menyumbangkan tenaga dan bahan, mereka dapat ikut ambil bagian
dalam menanggung biaya suatu program pembangunan. Dalam Kusumastuti 2004 disebutkan, bahwa sebagai sebuah tujuan,
partisipasi menghasilkan pemberdayaan, yakni setiap orang berhak menyatakan pendapat dalam pengambilan keputusan yang menyangkut
kehidupannya. Dengan demikian partisipasi adalah alat dalam memajukan ideologi atau tujuan-tujuan pembangunan yang normatif, seperti keadilan
sosial, persamaan dan demokrasi. Dalam bentuk alternatif, partisipasi ditafsirkan sebagai alat untuk mencapai efisiensi dalam manajemen
proyek, sebagai alat dalam melaksanakan kebijakankebijakan.
3. Pembangunan dan Perencanaan Partisipatif