Menentukan Indikator Yang Berhubungan Dengan Penelitian

commit to user KURNIA IBNU AZHARI | TUGAS AKHIR 52

c. Menentukan Indikator Yang Berhubungan Dengan Penelitian

Indikator merupakan karakteristik yang dapat diamati secara langsung untuk menggantikan karakteristik yang tidak dapat diamati secara langsung dan digunakan sebagai definisi operasional dari variabel Dunn, 2000. Indikator digunakan untuk menilai keberhasilan dari suatu programkegiatan. Berdasarkan pemikiran tersebut dan berbagai pemahaman mendasar tentang partisipatif, indikator penilaian dalam evaluasi partisipatif digambarkan dalam tabel berikut ini: Tabel 2.2 Penetapan Indikator dalam Tahapan Perencanaan Kriteria Tataran Indikator sub-indikator Ide Partisipan memahami rencana dan rancangan pembangunan Partisipan mengikuti kegiatan program PLP-BK neighbourhood development sejak awal penyuluhan sosialisasi Partisipan memahami tujuan program PLP-BK neighbourhood development Pengelola proyek memberikan penjelasan cukup kepada partisipan tentang perencanaan dan perancangan yang akan dilakukan Partisipan memberikan ide gagasan pada tahap Perencanaan Partisipatif Partisipan memberi usulan tentang jenis prasarana atau sarana yang perlu dibangun Partisipan memberi usulan tentang prioritas pembangunan yang perlu diperhatikan Partisipan memberi usulan bagaimana kegiatan pembangunan akan dilakukan Partisipan mendapat tanggapan dari pihak programpenyelenggara kegiatan mengenai usulannya Pihak pengelola proyek memberikan kesempatanwaktu yang cukup memadai kepada partisipan untuk memberikan usulan perencanaan dan perancangan komponen yang akan dibangun Pengambilan Keputusan Substansi Keputusan Partisipan memberi pengaruh dalam pengambilan keputusan tentang perencanaan dan perancangan ini Partisipan hadir dalam pertemuan untuk penyampaian usulan perencanaan dan perancangan prasarana yang akan dibangun Pengaruh ketua RTRW untuk menentukan rencana dan rancangan sarana dan prasarana yang akan dibangun Substansi Pengoperasian Pengaruh tokoh masyarakat untuk menentukan rencana dan rancangan sarana dan prasarana yang akan dibangun Pengaruh pihak kelurahankecamatan untuk menentukan rencana dan rancangan sarana dan prasarana yang akan dibangun Pengaruh staf proyek tenaga ahli pendamping untuk menentukan rencana dan rancangan sarana dan prasarana yang akan dibangun commit to user KURNIA IBNU AZHARI | TUGAS AKHIR 53 Kriteria Tataran Indikator sub-indikator Pengambilan Keputusan Substansi Pengoperasian Partisipan merasa bermanfaat ikut dalam rapat pengambilan keputusan Partisipan memahami keputusan yang diambil Implementasi Adanya kontribusi sumber daya yang sesuai dalam tahap Perencanaan Partisipatif Partisipan memberi sumbangan dalam perencanaan Partisipan ikut membantu dengan tenaga ikut bekerja menyiapkan kegiatan perencanaan Partisipan menyediakan tempat untuk mengadakan kegiatan perencanaan Adanya Keterlibatan Partisipan dalam Kepanitian program Partisipan mendaftarkan diri sendiri dalam kegiatan program Penyesuaian dalam Perencanaan Program Darimana partisipan mengetahui lokasi yang akan menjadi prioritas program PLP-BK neighbourhood development Darimana partisipan mengetahui prasaranasarana yang akan menjadi prioritas program PLP-BK neighbourhood development Kesesuaian sumbangan partisipan dengan kemampuan masyarakat pada umumnya Evaluasi Siapa yang memperoleh manfaat dari pembangunan yang dilakukan Partisipan mengikuti pengambilan keputusan perencanaan program PLP-BK neighbourhood development Partisipan mengetahui kepada siapa usulan perbaikan disampaikan Partisipan merasa bermanfaat ikut dalam kegiatan penilaian evaluasi perencanaan ini Pengaruh ketua RTRW untuk melakukan perubahanperbaikan dalam evaluasi Pengaruh tokoh masyarakat untuk melakukan perubahanperbaikan dalam evaluasi Pengaruh pihak kelurahankecamatan untuk melakukan perubahanperbaikan dalam evaluasi Pengaruh staf pemerintahproyek untuk melakukan perubahanperbaikan dalam evaluasi Kegiatan dan bagaimana evaluasi dilakukan Partisipan mempunyai kesempatan untuk memberikan masukan berupa koreksi atau saran-saran perbaikan Pihak pengelola proyek memberi kesempatan yang cukup kepada partisipan untuk melakukan penilaian evaluasi atas perencanaan dan perancangan komponen yang akan dibangun Partisipan puas dengan kegiatan penilaian evaluasi perencanaan ini Sumber : Penulis, 2010 commit to user KURNIA IBNU AZHARI | TUGAS AKHIR 54

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini memakai metode deskriptif, yaitu metode yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang sementara berlangsung Consuelo G, Sevilla, et.al, 1993:71. Tujuan utama menggunakan metode ini adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Adapun desain penelitian yang akan dipakai penulis adalah desain case study studi kasus, yaitu bentuk penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia di dalamnya Nasution, 1996:27. Jadi, tujuan studi kasus ini adalah untuk mempelajari secara intensif tentang pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan permukiman. Menurut Nasution, metode penelitian dengan studi kasus memiliki kuntungan dan kekurangan. Kelebihan dalam studi kasus dapat dikemukakan sebagai berikut: a. Dengan case study dapat diselidiki setiap aspek kehidupan sosial. b. Case study dapat digunakan untuk meneliti setiap aspek spesifik dari suatu topik atau keadaan sosial secara mendalam. c. Dalam case study dapat digunakan berbagai cara pengumpulan data, seperti observasi, wawancara, angket, studi dokumenter, dan alat pengumpulan data lainnya untuk memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya agar masalah itu kita pahami secara mendalam. d. Case study dapat menguji kebenaran teori. e. Case study dapat dilakukan dengan biaya yang rendah, namun tergantung dari metode pengumpulan data yang digunakan. Disamping keuntungan yang disebutkan di atas, ada pula kekurangannya, yaitu:

Dokumen yang terkait

Model Kebijakan Pengolahan Pertambangan Emas Tradisional di Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri

0 2 9

MANAJEMEN PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (Studi di Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri)

0 11 179

MODEL KEBIJAKAN PENGOLAHAN PERTAMBANGAN EMAS TRADISIONAL DI DESA JENDI KECAMATAN SELOGIRI Model Kebijakan Pengolahan Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri.

0 0 17

PENDAHULUAN Model Kebijakan Pengolahan Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri.

0 1 10

MODEL KEBIJAKAN PENGOLAHAN PERTAMBANGAN EMAS TRADISIONAL DI DESA JENDI KECAMATAN SELOGIRI Model Kebijakan Pengolahan Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri.

0 1 16

PENDAHULUAN Tradisi Rasulan (Studi Kasus Mengenai Latar Belakang, Prosesi dan Aspek Pendidikannya Bagi MAsyarakat di Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri).

0 2 7

Identifikasi Intrusi Limbah Pertambangan Emas Liar dengan Menggunakan Metode Geolistrik 3D Studi Kasus Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri.

0 1 72

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESESUIAN IMPLEMENTASI DENGAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN DALAM PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (STUDI KASUS: DESA JENDI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI).

0 0 10

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI PENAMBANG EMAS DESA JENDI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 1990 - 2011.

0 0 16

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERTAMBANGAN GUNA MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN (Studi di Desa Jendi Kabupaten Wonogiri).

1 1 19