Hilma Nadiya Khoiriya, 2015 PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN PADA SMK NEGERI DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
XI-AK3 36
27 9
75,00 25,00
Jumlah 112
84 28
- -
Persentase -
75,00 25,00
- -
Sumber: Daftar nilai siswa SMK Negeri 3 Bandung tahun pelajaran 20142015 Berdasarkan  data  tabel  di  atas,  SMK  Negeri  1  Bandung  memiliki  empat
kelas jurusan Akuntansi.  Dari tiga kali ulangan harian  yang diberikan oleh guru, ternyata masih terdapat siswa-siswi yang perolehan nilainya berada di bawah nilai
KKM,  untuk  kelas  XI-AK1  sebesar  25,71,  XI-AK2  sebesar  19,44,  XI-AK3 sebesar 28,57, dan XI-AK4 sebesar 20,59. Hal ini juga terjadi di SMK Negeri
11 Bandung yang memiliki empat kelas jurusan Akuntansi, dari tiga kali ulangan harian  untuk  tiga  kelas  yaitu,  XI-AK1,  XI-AK3,  dan  XI-AK4  masih  ada  siswa
yang  nilainya  dibawah  nilai  KKM,  yaitu  secara  berurutan  sebesar  39,39, 42,42,  dan  9,37,  sedangkan  kelas  XI-AK2  melaksanakan  dua  kali  ulangan
harian, dengan jumlah siswa yang belum mencapai KKM sebesar 29,03. Selain itu di SMK Negeri 3 Bandung terdapat tiga kelas jurusan Akuntansi dengan nilai
siswa  yang  berada  dibawah  nilai  KKM,  XI-AK1  sebesar  27,03,    XI-AK2 sebesar 23,08 dan kelas XI-AK3 sebesar 25,00 daftar nilai terlampir.
Berdasarkan wawancara dengan guru dan siswa bahwa, rata-rata penyebab beberapa siswa memiliki hasil belajar di  bawah KKM di ketiga sekolah tersebut
adalah, kurang memahaminya siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru dan, berkurangnya jumlah jam pelajaran sehingga latihan yang diberikan kurang.
Dengan  demikian,  belum  berhasilnya  siswa  dalam  mencapai  nilai  KKM  tidak dapat  dibiarkan  begitu  saja,  karena  hasil  belajar  merupakan  salah  satu  indikator
yang  dapat  digunakan  untuk  mengetahui  mutu  dan  kualitas  pendidikan.  Apabila hal tersebut dibiarkan, hal ini dapat berakibat buruk bagi siswa sendiri diantaranya
siswa  akan  mengalami  kesulitan  belajar  pada  jenjang  selanjutnya  atau  bahkan, siswa  tersebut  tidak  naik  kelas.  Oleh  karena  itu,  diperlukan  adanya  penelitian
tentang rendahnya hasil belajar siswa yang belum mencapai nilai KKM sehingga dapat diperoleh solusi penyelesaiannya.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Hilma Nadiya Khoiriya, 2015 PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN PADA SMK NEGERI DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
“Teori  Behavioristik,  dalam  teori  ini  hal  terpenting  dalam  proses  belajar adalah  masukan  atau  input  yang  berupa  stimulus  dan  keluaran  atau  output  yang
berupa respons ” Thobroni  Mustofa, 2013 : 63. Stimulus dapat berupa apa saja
yang  diberikan  guru  kepada  siswa,  sedangkan  responsnya  adalah  reaksi  atau tanggapan  siswa  terhadap  stimulus  yang  diberikan  oleh  guru  tersebut.  Untuk
mengukur  proses  belajar,  salah  satu  indikatornya  adalah  dengan  melihat  hasil belajar siswa.
Hasil belajar siswa tidak diperoleh begitu saja tetapi banyak faktor-faktor yang  mempengaruhinya.  Berikut  ini  diidentifikasikan  faktor-faktor  yang
mempengaruhi hasil belajar menurut beberapa ahli: -
Menurut  Purwanto  2011  :  106-107  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  hasil belajar ada dua golongan, yaitu:
1. Faktor Luar
a. Lingkungan
1 Alam
2 Sosial
b. Instrumental
1 Kurikulum Bahan pelajaran
2 Gurupengajar
3 Sarana dan fasilitas
4 AdministrasiManajemen
2. Faktor Dalam
a. Fisiologi
1 Kondisi fisik
2 Kondisi panca indera
b. Psikologi
1 Bakat
2 Minat
3 Kecerdasan
4 Motivasi
5 Kecerdasan kognitif
- Menurut pendapat Slameto 2010 : 54-72, faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar adalah : 1.
Faktor-faktor Internal a.
Jasmaniah kesehatan, cacat tubuh b.
Psikologis  intelegensi,  perhatian,  minat,  bakat,  motif,  kematangan, kesiapan
Hilma Nadiya Khoiriya, 2015 PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN PADA SMK NEGERI DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
c. Kelelahan
2. Faktor-faktor Eksternal
a. Keluarga  cara  orang  tua  mendidik,  relasi  antar  anggota  keluarga,
suasana  rumah,  keadaan  ekonomi  keluarga,  pengertian  orang  tua,  latar belakang kebudayaan
b. Sekolah metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi
siswa  dengan  siswa,  disiplin  sekolah,  alat  pelajaran,  waktu  sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas
rumah
c. Masyarakat  kegiatan  siswa  dalam  masyarakat,  media  masa,  teman
bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Berdasarkan pendapat dua ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa ada dua
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yaitu kondisi fisik dan psikologi siswa, sedangkan faktor yang berasal
dari luar diri siswa yaitu lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah. Dari  banyaknya  faktor  yang  mempengaruhi  hasil  belajar,  selain  yang
berasal  dari  dalam  diri  siswa  yaitu  adanya  faktor  eksternal  unit  sekolah.  Guru merupakan  unit  sekolah  yang  berinteraksi  langsung  dengan  siswa  dalam  proses
Kegiatan  Belajar  Mengajar  KBM.  Seperti  yang  diungkapkan  oleh  Hamalik 2009  :
19 bahwa “Pemerintah memandang bahwa guru merupakan media yang sangat  penting  artinya  dalam  kerangka  pembinaan  dan  pengembangan  bangsa,
mutu guru menentukan mutu generasi muda”. Dikemukakan kembali oleh Kosasih 2012 : 11 sebagai berikut:
Terdapat  dua  variabel  yang  bermuara  dalam  kegiatan  belajar  mengajar, yakni  usaha  yang  sengaja  melibatkan  dan  menggunakan  pengetahuan
professional  yang  dimiliki  guru  mengajar  dan  menjadikan  seseorang bisa mencapai tujuan kurikulum belajar.
Menurut Peters dalam Sudjana, 2013: 22
“proses dan hasil belajar siswa bergantung  kepada  penguasaan  mata  pelajaran  guru  dan  keterampilan
mengajarnya ”.  Guru  yang  terampil  dapat  membuat  siswa  merasa  nyaman  dan
proses belajar mengajar dapat berjalan secara kondusif dan efektif sehingga materi pelajaran yang disampaikan dapat diterima siswa dengan mudah.
Berdasarkan  riset  yang  dilakukan  oleh  Biggs  dalam  Syah,  2011  :  180 seorang  pakar  psikologi  masa  kini,  membagi  konsep  mengajar  kedalam  tiga
Hilma Nadiya Khoiriya, 2015 PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN PADA SMK NEGERI DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
macam pengertian, yaitu kuantitatif, institusional, dan kualitatif. Dalam pengertian institusional  mengaja
r  berarti  “….  the  efficient  orchestration  of  teaching  skills, yakni penataan segala kemampuan mengajar secara efisien”.
Hasibuan  Moedjiono 2012: 43 mengungkapkan: Untuk  mencapai  tingkat  efektivitas  mengajar  yang  tinggi  guru  harus
menguasai  perbuatan  mengajar  kompleks  dan  perbuatan  kompleks  tidak dapat  dikuasai  secara  langsung.  Dengan  menguasai  terlebih  dahulu
komponen-komponen  keterampilan  mengajar,  maka  akan  dapat dilaksanakannya  kegiatan  mengajar  secara  keseluruhan  yang  bersifat
kompleks. Perbuatan  mengajar  yang  kompleks  adalah  terdapat  sejumlah  komponen
yang terkandung ketika seorang guru mengajar, yaitu komponen ilmu, teknologi, seni, wawasan dan keterampilan.
Dengan latar belakang rendahnya hasil belajar siswa dan mengidentifikasi faktor-faktor  yang mempengaruhi hasil belajar, peneliti  tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Hasil Belajar  Siswa  dalam  Mata  Pelajaran  Akuntansi  Keuangan  pada  SMK  Negeri  di
Bandung”.
C. Rumusan Masalah Penelitian