Teknik Analisis Data PERTARUNGAN AKTOR POLITIK DALAM PEMBERITAAN PRAKEPUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERKAIT GUGATAN SENGKETA PILPRES 2014 PADA HARIAN UMUM TEMPO DAN REPUBLIKA.

Kelvin Prabowo,2015 PERTARUNGAN AKTOR POLITIK DALAM PEMBERITAAN PRAKEPUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERKAIT GUGATAN SENGKETA PILPRES 2014 PADA HARIAN UMUM TEMPO DAN REPUBLIKA ANALISIS WACANA KRITIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengapa; dalam jenis khalayak dan situasi apa; melalui medium apa; bagaimana perbedaan tipe dari perkembangan komunikasi; dan hubungan untuk setiap masing-masing pihak. Titik tolaknya menunjukkan bahwa bahasa tidak bisa dimengerti sebagai mekanisme internal dari proses linguistik semata, bukan suatu objek yang diisolasi dalam ruang tertutup. Guy Cook menyebut terdapat tiga hal yang sentral dalam pengertian wacana: teks, konteks, dan wacana Cook, 1994, hlm. 3. Untuk menganalisis teks maka akan digunakan analisis teks media yang cenderung kuantitatif. Menurut WimmerDominick, analisis isi merupakan analisis yang dioperasikan oleh seperangkat kategori-kategori konseptual yang berkaitan dengan isi media secara kuantitatif menghitung ada atau tidaknya kategori tersebut dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. 1 Pendekatan dasar untuk menerapkan teknik ini adalah memilih contoh sample atau keseluruhan isi. 2 menetapkan kerangka teori acuan eksternal yang relevan dengan tujuan pengkajian, 3 memilih suatu analisis isi kata, kalimat, alinea, kisah, gambar, urutan, dan sebagainya, 4 menyesuaikan isi dengan kerangka teori per satuan unit yang dipilih, 5 mengungkapkan hasil sebagai distribusi menyeluruh dari semua satuan atau per contoh dalam hubungannya dengan frekuensi keterjadian hal-hal yang dicari untuk acuan. Secara singkat maka prosedur didasarkan atas dua asumsi utama yaitu hubungan antara objek acuan eksternal dan acuannya dalam teks akan cukup jelas dan tidak mendua dan frekuensi perwujudan acuan yang terpilih secara sahih akan mengungkapkan “arti” utama teks secara objektif. Menurut WimmerDominick 2000 analisis isi didefinisikan sebagai suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif, dan kuantitatif terhadap pesan yang tampak atau tidak tampak. Analisis isi adalah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru replicable dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya. KlausKrippendorff dalam Burhan Bungin, 2003, hlm. 172. Analisis isi pada perkembangannya tidak cukup digunakan untuk menekan isi pesan sebagai area terpenting dalam analisis ilmu-ilmu sosial. Oleh karenanya Kelvin Prabowo,2015 PERTARUNGAN AKTOR POLITIK DALAM PEMBERITAAN PRAKEPUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERKAIT GUGATAN SENGKETA PILPRES 2014 PADA HARIAN UMUM TEMPO DAN REPUBLIKA ANALISIS WACANA KRITIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu analisis isi secara kuantitatif seperti ini dianggap sebagai cara tradisional dan berkembang menjadi ilmu analisis wacana, analisis semiotik, dan analisis framing. Kelebihan dari analisis isi adalah mampu menyajikan secara lebih sistematis, kuantitatif, dan deskriptif. Sementara kekurangannya tidak mampu menganalisis lekak-lekuk teks secara lebih detail. Dengan kata lain, analisis isi memiliki keterbatasan untuk menganalisis isi pesan apalagi sampai ke tingkat ideologis, padahal pesan dalam sebuah media terlebih media massa merupakan bangunan yang dibentuk dari struktur bahasa yang terdiri dari lambang-lambang sign dan berfungsi menyampaikan pesan dari si pengirim pesan melalui penerima pesan. Kurang lebih bisa dikatakan bahwa pesan dapat dianalisis melalui alat penghantarnya yaitu struktur tanda itu sendiri. Sementara itu, untuk menganalisis konteks maka akan digunakan analisis framing. Analisis framing digunakan untuk melihat konteks sosial-budayasuatu wacana, khususnya hubungan antara berita dan ideologi, yakni proses atau mekanisme mengenai bagaimana berita membangun, mempertahankan, mereproduksi, mengubah, dan meruntuhkan ideologi Eriyanto, 2002, hlm. 14. Analisis framing digunakan untuk mengetahui bagaimana realitas dikonstruksi media. Dengan cara apa peristiwa ditekan dan ditonjolkan. Apakah dalam berita itu ada bagian yang dihilangkan, luput, atau bahkan disembunyikan dalam pemberitaan. Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja dibingkai media. Pembingkaian tersebut tentu saja melalui proses konstruksi. Di sini realitas sosial dimaknai dan dikonstruksi dengan makna tertentu. Hasilnya, pemberitaan media pada sisi tertentu atau wawancara dengan orang-orang tertentu. Semua elemen tersebut tidak hanya bagian dari teknik jurnalistik tetapi menandakan bagaimana peristiwa dimaknai dan ditampilkan Eriyanto, 2002, hlm. 3. Dalam analisis ini, yang dilakukan adalah melihat bagaimana media mengonstruksi realitas. Peristiwa dipahami bukan sesuatu yang taken for granted, sebaliknya wartawan dan medialah yang secara aktif membentuk realitas. Jadi, dalam penelitian framing, yang menjadi titik persoalan adalah bagaimana realitas Kelvin Prabowo,2015 PERTARUNGAN AKTOR POLITIK DALAM PEMBERITAAN PRAKEPUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERKAIT GUGATAN SENGKETA PILPRES 2014 PADA HARIAN UMUM TEMPO DAN REPUBLIKA ANALISIS WACANA KRITIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu atau peristiwa dikonstruksi oleh media. Pendekatan analisis wacana yang digunakan adalah pendekatan perubahan sosial, di mana memandang wacana sebagai praktik sosial, ada hubungan dialektis antara pihak diskursif dengan identitas dan relasi sosial. Wacana juga melekat dalam situasi, institusi, dan kelas sosial tertentu Eriyanto, 2001, hlm. 17. Analisis Norman Fairclough 1998 membangun analisis wacana yang mempunyai kontribusi dalam analisis sosial dan budaya, sehingga ia mengombinasikan tradisi analisis tekstual dengan konteks masyarakat yang lebih luas. Fairclough membagi analisis wacana dalam tiga dimensi; teks, discoursepractice, dan sosioculturalpracticeEriyanto, 2001, hlm. 285-286. Penelitian ini akan mengikuti teknik analisis wacana yang dikenalkan oleh Fairclough dimana terdiri atas dimensi teks, discoursepracitice, socioculuralpractice. Pada dimensi teks akan digunakan analisis isi secara kuantitatif. Objek penelitiannya adalah semua bentuk komunikasi yang dilakukan para aktor politik dalam Pilpres 2014 di Harian Umum Tempo dan Republika menjelang sidang putusan gugatan penolakan hasil perhitungan suara oleh KPU pada Pilres 2014. Teks pada tahap ini dianalisis secara linguistik dengan melihat kosakata, semantik, dan tata kalimat. Elemen-elemen tersebut digunakan untuk melihat tiga masalah.Pertama, ideasional yang merujuk pada representasi tertentu yang ingin ditampikan dalam teks, yang umumnya membawa muatan ideologis tertentu.Kedua, pada dimensi discoursepractice , akan digunakan teknik analisis framing, dimana analisis dilakukan dengan menghubungkan proses produksi dengan konsumsi teks. Sebuah teks berita pada dasarnya dihasilkan melalui proses produksi teks yang berbeda, seperti bagaimana pola kerja, bagan kerja, dan rutinitas dalam menghasilkan berita. Proses konsumsi teks bisa jadi juga berbeda dalam konteks sosial yang berbeda pula. Konsumsi juga bisa dihasilkan secara personal ketika seseorang mengonsumsi teks atau secara kolektif.Ketiga, pada dimensi sosioculturalpractice , akan melihat hubungan dengan konteks di luar teks. Konteks di sini memasukkan banyak hal, seperti konteks situasi, lebih luas adalah konteks dari praktik institusi dari media sendiri dalam hubungannya dengan Kelvin Prabowo,2015 PERTARUNGAN AKTOR POLITIK DALAM PEMBERITAAN PRAKEPUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERKAIT GUGATAN SENGKETA PILPRES 2014 PADA HARIAN UMUM TEMPO DAN REPUBLIKA ANALISIS WACANA KRITIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu masyarakat atau budaya dan politik tertentu.Jika digambarkan secara keseluruhan, teknik analisis data tersebut akan tampak sebagai berikut. Bagan 3.1 Kerangka Teknik Analisis Data Berdasarkan proses pengumpulan data dalam CDA Norman Fairclough, data yang terkumpul selanjutnya dianalisis antara lain sebagai berikut. 1 Untuk menganalisis data pada level masalah teks wacana, dilakukan dengan menggunakan metode analisis naskah. Analisis naskah yang digunakan adalah analisis sintagmatis. Selanjutnya, untuk menganalisis data pada level masalah intertekstual, dilakukan dengan menggunakan analisis sintagmatis dan wacana teks-teks lain yang berkaitan. Hasil: Sikap HU Tempo dan Republikaterhadap pemberitaan keputusan Mahkamah Konstitusi tentang Pilpres 2014 . Pemberitaan keputusan Mahkamah Konstitusi tentangPilpres 2014 pada HU Tempo dan Republika Analisis Wacana Kritis CDA model Norman Fairclough, teori pengaruh media, teori Hegemoni, teori Framing, dan teori Modal. Faktor eksternal: Politik dan Pasar Faktor Internal: Ideologi Kelvin Prabowo,2015 PERTARUNGAN AKTOR POLITIK DALAM PEMBERITAAN PRAKEPUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERKAIT GUGATAN SENGKETA PILPRES 2014 PADA HARIAN UMUM TEMPO DAN REPUBLIKA ANALISIS WACANA KRITIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Untuk menganalisis data pada level masalah praktik wacana, dilakukan langkah penelusuran data pada level masalah paktik wacana, dilakukan dengan menggunakan analisis framing. 3 Untuk menganalisis data pada level masalah praktik sosiokultural, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut. a. Penelusuran data yang relevan dengan tema penelitian. b. Penelusuran literatur yang relevan dengan tema penelitian. Adapun langkah-langkah rincian analisis data akan dijelaskan sebagai berikut. 1 Setelah data terdokumentasi, langkah selanjutnya ialah menganalisis dan mendeskripsikan data berdasarkan model teori AWK Fairclough dan analisis framing untuk praktikkewacanaan. 2 Setalah tahapan pertama selesai, selanjutnya adalah melihat bagaimana pertarungan aktor politik dalam pemberitaan PrakeputusanMahkamah Konstitusi tentang Pilpres 2014 pada HU Tempo dan Republikadengan menggunakan teori pengaruh media, teori hegemoni, dan teori logic of practice modal. 3 Tahapan selanjutnya ialah membandingkan ideologi yang disajikan dalam pemberitaan keputusan Mahkamah Konstitusi tentang Pilpres 2014 pada HU Tempo dan Republika. 4 Setelah hasil analisis didapatkan tahapan selanjutnya ialah melakukan penarikan simpulan terhadap hasil yang telah didapatkan untuk kemudian disajikan dalam pembahasan.

G. Penyajian Hasil Analisis data

Hasil analisis data akan disajikan baik dalam bentuk deskripsi kualitatif dari hasil analisis data yang melibatkan pemeriksaan, pemilahan, penggolongan, evaluasi, perbandingan, sintesis, dan perenungan data yang dikodekan serta mengkaji data mentah dan data yang direkam Neuman, 2013, hlm. 570. Sebagai penunjang paparan deskripsi tersebut maka digunakan sajian penunjang seperti Kelvin Prabowo,2015 PERTARUNGAN AKTOR POLITIK DALAM PEMBERITAAN PRAKEPUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERKAIT GUGATAN SENGKETA PILPRES 2014 PADA HARIAN UMUM TEMPO DAN REPUBLIKA ANALISIS WACANA KRITIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bagan dan tabel. Data yang terkumpul diharapkan mendapat penjelasan lebih mendalam dalam bentuk deskripsi yang bersifat kualitatif. Hasil analisis disajikan dalam lima bab. Bab I adalah pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah dan rumusan masalah. Bab II adalah kerangka teori dan konsep yang menyajikan teori yang digunakan dan menguraikan kerangka konsep yang terkait dengan permasalahan. Bab III adalah metodologi yang menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis permasalahan. Bab IV adalah analisis utama. Bab terakhir, yakni bab V adalah bab simpulan dan saran.