Instrumen Penelitian Teknik Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian

Mohamad Arief Rizqillah, 2014 Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain Poe Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi. g. Merumuskan kesimpulan. Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan merupakan tes penguasaan konsep. Tes Arikunto, 2006: 150 adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes yang digunakan berupa tes objektif pilihan ganda tentang konsep IPBA. Penyusunan instrumen tes didasarkan pada taksonomi Bloom yang mencakup ranah kognitif pada kemampuan ingatan C 1 , pemahaman C 2 , aplikasi C 3 , dan analisis C 4 yang terdiri dari berbagai soal yang disesuaikan dengan indikator soal. Tes ini dilakukan dua kali yaitu sebelum perlakuan pretest dan sesudah perlakuan postest dengan tes atau soal yang sama, hal ini dimaksudkan supaya Observasi Pembuatan Instrumen Penelitian dan Perangkat Pembelajaran Studi Kurikulum Studi Pendahuluan Studi Pustaka Kesimpulan Pengolahan Data Post-test Pre-test Kegiatan Belajar Mengajar IPBA dengan perangkat lunak celestia Mohamad Arief Rizqillah, 2014 Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain Poe Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi. tidak ada pengaruh perbedaan kualitas instrumen terhadap perubahan pengetahuan dan pemahaman yang terjadi

F. Teknik Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Kualitas instrumen sebagai alat pengambil data harus teruji kelayakannya dari segi validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran. Item soal yang tidak memenuhi kriteria kualitasnya rendah maka soal tersebut direvisi atau tidak digunakan. 1. Validitas Validitas adalah tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes atau memiliki kesesuaian sasaran yang akan diukur dengan alat ukur yang digunakan. Agar data yang diperoleh valid, instrumen untuk mengevaluasinya harus valid. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai kriteria. Teknik yang digunakan adalah teknik korelasi product momen yang dikemukakan oleh Pearson. ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ . . . Persamaan 3.1 Arikunto, 2009: 73 dengan : r xy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y X : skor tiap butir soal. Y : skor total tiap butir soal. N : jumlah siswa. Untuk menginterpretasikan nilai koefisien korelasi yang diperoleh adalah dengan melihat tabel nilai r product moment. Tabel 3.2 Interpretasi Validitas Butir Soal Koefisien Korelasi Kriteria 0.00 – 0.20 Sangat rendah 0.20 – 0.40 Rendah 0.40 – 0.60 Sedang 0.60 – 0.80 Tinggi 0.80 – 1.00 Sangat tinggi Arikunto, 2009 : 75 Mohamad Arief Rizqillah, 2014 Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain Poe Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi. 2. Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2006:178. Sebuah alat ukur instrumen yang reliable berapa kali digunakanpun tetap hasilnya akan relatif sama sehingga hasil yang didapatkan dari instrumen tersebut dapat dipercaya. Reliabilitas yang digunakan yaitu rumus K-R. 20. ∑ . . . Persamaan 3.2 Arikunto, 2009: 86 Keterangan : r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q=1-p Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item S = standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians Dengan klasifikasi reliabilitas sebagai berikut : Tabel 3.3 Klasifikasi Reliabilitas Koefisien Korelasi Kriteria 0.00 – 0.200 Sangat rendah 0.200 – 0.400 Rendah 0.400 – 0.600 Sedang 0.600 – 0.800 Tinggi 0.800 – 1.00 Sangat tinggi Arikunto, 2009: 86 3. Tingkat Kesukaran “Taraf kesukaran suatu butir soal ialah perbandingan jumlah jawaban yang benar dari seluruh siswa untuk suatu item dengan jumlah seluruh siswa yang mengerjakan soal”. Taraf kesukaran dihitung dengan rumus JS B P  . . . Persamaan. 3.3 Arikunto, 2009 Mohamad Arief Rizqillah, 2014 Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain Poe Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi. Keterangan : P = Taraf Kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab benar JS = Jumlah Siswa Untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran setiap item soal, maka dilakukan dengan interpretasi pada tabel berikut: Tabel 3.4 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Interval Interpretasi 0,00-0,30 Sukar 0,31-0,70 Sedang 0,71-1,00 Mudah Munaf, 2001:20-21 4. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang tidak pandai. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Indeks ini berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Rumus untuk menentukan indeks diskriminatif: B B A A J B J B DP   . . . Persamaan. 3.4 Arikunto, 2009 Dengan D : daya pembeda B A : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar B B : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar J A : banyaknya peserta kelompok atas J B : banyaknya peserta kelompok atas P A : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Mohamad Arief Rizqillah, 2014 Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain Poe Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi. Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal Arikunto,2009

G. Hasil Analisis Uji Coba Instrumen

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN KETERCAPAIAN KOMPETENSI DASAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM

2 97 270

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE ( PREDICT – OBSERVE – EXPLAIN) BERBANTUAN LKS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

6 37 168

Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan

24 88 194

Analisis keterampilan proses sains siswa pada model pembelajaran predict, observe, explain (poe) pada materi asam basa

3 12 218

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SD.

0 0 22

PROFIL KEMAMPUAN HIPOTESIS SISWA PADA SUB KONSEP PEMANASAN GLOBAL MELALUI DEMONSTRASI BERBASIS PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE).

0 0 19

PENGGUNAAN STRATEGI PREDICT–OBSERVE–EXPLAIN (POE) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA MATERI TEKANAN.

0 2 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DANKETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA SUBKONSEP PENCEMARAN AIR.

0 7 36

PEMANFAATAN PERANGKAT LUNAK CELESTIA PADA PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA | Rizqillah | Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) 9844 20949 1 SM

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA POKOK BAHASAN FLUIDA - repository UPI S FIS 0900814 Title

0 0 3