Faizal Haris Eko prabowo, 2012 Corporate Public Relations Serta Pengaruhnya Terhadap Citra Perusahaan
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi serta kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat akan pelayanan kesehatan yang baik, sudah
saatnya  untuk  diupayakan  mempercepat  pengembangan  program    asuransi kesehatan.  Hal  ini  untuk  dapat  mengantisipasi  kecenderungan  peningkatan  biaya
pelayanan kesehatan agar tetap dapat terjangkau oleh sebagian besar masyarakat. Pengalaman  berbagai  Negara  menunjukkan  bahwa  peranan  pemerintah
sangat  besar  dalam  perkembangan  program  asuransi  kesehatan  di  suatu  Negara. Selain Amerika Serikat sebagian besar Negara memperkenalkan konsep Asuransi
Kesehatan  Sosial  secara  bertahap  bagi  berbagai  kelompok  masyarakat.  Korea Selatan  misalnya  melalui  Dekrit  Presiden  1976  yang  secara  bertahap
mewajibkan perusahaan  dengan tenaga kerja 500, kemudian 250, kemudian 100, kemudian  25  dan  akhirnya  seluruh  penduduk  ikut  dalam  program  asuransi
kesehatan sosial Sulastomo 2007 : 216. Salah  satu  aspek  kesehatan  yang  akan  banyak  berpengaruh  dalam
pengembangan  pelayanan    kesehatan  adalah  sistem  penyelenggaraan  jaminan pelayanan kesehatan  yang  hendak diterapkan disuatu Negara. Di Negara-negara
sosialis,  Negara  memikul  beban  hampir  seluruh  aspek  biaya  kesehatan, pemberantasan  penyakit  menular,  kesehatan  lingkungan,  perawatan  rumah  sakit
dan  lain-lain.  Dibanyak  Negara  lain  pemerintah  memikul  sebagian  biaya kesehatan,  sedangkan  masyarakatperusahaan-perusahaan  swasta  diwajibkan
Faizal Haris Eko prabowo, 2012 Corporate Public Relations Serta Pengaruhnya Terhadap Citra Perusahaan
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
untuk  memikul  sebagian  biaya  perawatan  kesehatan  sehari-hari  karyawannya. Perbedaan ini ditentukan oleh sistem  ekonomi  yang dikembangkan oleh  masing-
masing  Negara.  Di  Negara-negara  maju  lainnya  mereka  mengembangkan  sistem yang  dikenal  dengan  sistem  asuransi  kesehatan.  Pemerintahperusahaan-
perusahaan swasta  dan perorangan menanggung  beban dalam persentase  tertentu dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan Sulastomo, 2007:241.
Undang-undang  Pokok  Kesehatan  RI  2009  mengatakan  bahwa  kesehatan merupakan  hak  asasi  manusia  dan  salah  satu  unsur  kesejahteraan  yang  harus
diwujudkan  sesuai  dengan  cita-cita  bangsa  Indonesia.  Dalam  pengertian    ini dijelaskan  bahwa  kesehatan  adalah  salah  satu  aspek  yang  paling  menentukan
kesejahteraan masyarakat. Selain itu pada tahun 1968, Pemerintah RI dengan S.K. Presiden  No.  2301968  telah  memutuskan  sistem  jaminan  pelayanan  kesehatan
pegawai  negeripensiun  berdasar  asuransi.  Dalam  surat  keputusan  sebelumnya S.K.  1221960,  pegawai  negeri  diwajibkan  untuk  memberikan  iuran  perawatan
kesehatan sebesar 5  gaji pokok. Hal ini menujukkan bahwa pegawai negeri ikut memikul  biaya  kesehatan  disamping  biaya-biaya  yang  dikeluarkan  oleh
pemerintah.  Atas  dasar  ini  pemerintah  telah  membentuk  Badan  penyelenggaraan Dana pemeliharaan kesehatan pegawai Negeripensiun dan keluarganya.
Seiring  berjalannya  waktu,  badan  penyelenggara  dana  pemeliharaan kesehatan  di  Indonesia  berubah-ubah  status  dari  Badan  penyelenggara  Dana
Pemeliharaan  Kesehatan  BPDPK  menjadi  Perusahaan  Umun  Husada  Bhakti PHB. Seperti dalam sejarah PT.ASKES persero di website resminya dijelaskan
mengapa PHB
ini berubah
menjadi perseroan
terbatas http:www.ptaskes.cominfo-perusahaan14Sejarah-Singkat
. Dikarenakan
Faizal Haris Eko prabowo, 2012 Corporate Public Relations Serta Pengaruhnya Terhadap Citra Perusahaan
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
Perum  Husada  Bhakti  pun  belum  cukup  fleksibel  untuk  dapat  melakukan pengembangan  sistem  pelayanan  dan  pembiayaannya,  karena  semakin
berkembangnya  teknologi  kedokteran,  makin  luasnya  penyebaran  fasilitas kesehatan  dan  tingginya  inflasi  alat  dan  bahan  untuk  kesehatan  yang  jauh
melebihi  inflasi  bahan  lainnya.  Kesemuanya  itu  tidak  sejalan  dengan  pendanaan yang  relatif  terbatas,  maka  melalui  Peraturan  Pemerintah  nomor  6  tahun  1992
dibentuklah PT Persero Asuransi Kesehatan Indonesia atau PT.ASKES persero untuk  menyelenggarakan  program  jaminan  pemeliharaan  kesehatan  dan  asuransi
kesehatan yang mencakup peserta wajib yang bersifat sosial, dan peserta sukarela yang  bersifat  komersial.  Sampai  sekarang  PT.ASKES  persero  telah  mampu
bertahan  dan  lolos  dari  gangguan  krisis  moneter  yang  menimpa  Indonesia  sejak tahun  1997  dan  kini  semakin  berani  mengembangkan  dirinya  berdasarkan
pengalamannya  selama  ini  dengan  melakukan  pengembangan  produknya  untuk menjangkau peserta komersial dari Badan-badan usaha swasta.
Tabel 1.1 Jumlah Kepesertaan PT.ASKES Persero
No Tahun
PNS PP Sipil
PP ABRI VET  PKRI
TOTAL 1.
2007 9.344.098
3.553.556 1.263.657
558.833 14.720.144
2. 2008
9.463.912 3.114.308
1.147.261 432.192
14.157.673 3.
2009 10.989.780
3.380.824 1.209.847
754.200 16.334.651
4. 2010
9.299.167 1.921.837
1.481.501 1.015.102
13.717.607
Sumber : Laporan Jumlah Kepesertaan PT.ASKES persero
Faizal Haris Eko prabowo, 2012 Corporate Public Relations Serta Pengaruhnya Terhadap Citra Perusahaan
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
Melihat  jumlah  peserta  yang  sangat  banyak  jumlahnya  tersebut  maka PT.ASKES  persero  harus  sudah  menata  perusahaan  sehingga  dapat  bersaing
dengan  perusahaan-perusahaan  yang  lain.    PT.ASKES  Persero  Kantor  Cabang Tasikmalaya  terus  berusaha  memberikan  pelayanan  yang  terbaik  melalui  motto
perusahaan  Ramah,  Tanggap,  dan  Informatif  RTI,  didukung  oleh  Sumber  daya manusia    yang  terlatih,  pelaksanaan  ISO  9001-2000  sejak  tahun  1998  dan
Informasi  Teknologi  IT  yang baik.  Semenjak diberlakukan  ISO 9001-2001 PT. Askes Persero Kantor Cabang Tasikmalaya senantiasa meningkatkan pelayanan
salah satunya dengan melaksanakan evaluasi kepuasan pelanggan melalui survey pihak  ke  tiga  yang  dilakukan  pihak  LPPM  lembaga  pendidikan  dan
pengembangan  manajemen  Cikini,  Jakarta  Pusat.  Survey  tersebut  dapat  dilihat pada tabel 1.2
Tabel 1.2 Tingkat kepuasan peserta askes terhadap pelayanan secara keseluruhan.
No Tahun
Tingkat kepuasan 1
2008 83
2 2009
85 3
2010 82
Sumber : Laporan Tahunan PT.ASKES persero 2010
Secara  keseluruhan  jika  dilihat  dari  tabel  1.2  PT.ASKES  memang  sudah cukup baik dalam melaksanakan pelayanannya. Namun demikian dari hasil survey
pendahuluan  selama  peneliti  menyebarkan  angket  survey  pendahuluan  di PT.ASKES  Persero  Kantor  Cabang  Tasikmalaya  pada  bulan  Nopember  2010
dari 20 responden yang diberikan angket masih ada 30  yang mengatakan tidak puas  dengan  pelayanan  di  PT.Askes  karena  prosedur  yang  berbelit,  kesalahan
Faizal Haris Eko prabowo, 2012 Corporate Public Relations Serta Pengaruhnya Terhadap Citra Perusahaan
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
identitas  di  kartu  dan  lain-lain.  Dengan  demikian  PT.Askes  Persero  harus mendapat  kepercayaan  dari  masyarakat  agar    dapat  bertahan.  Kepercayaan
tersebut  diperoleh  jika  masyarakat  menganggap  perusahaan  memiliki  citra  yang baik,  anggapan  ini  berkaitan  dengan  persepsi  masyarakat  terhadap  perusahaan,
sebagaimana  yang  dikemukakan  oleh  Sutojo  2004  :  8  bahwa  citra  perusahan yang  baik  akan  mendukung  keberhasilan  suatu  perusahaan  diantaranya  untuk
memasarkan produk-produknya dan meningkatkan jumlah konsumennya. Citra  perusahaan  dipandang  sebagai  salah  satu  faktor  penting  yang  dapat
mempengaruhi  efektifitas  pemasaran.  Oleh  karena  itu  sangat  layak  jika  citra dipandang  sebagai  salah  satu  aset  terpenting  yang  dimiliki  oleh  perusahaan  atau
organisasi.  Setiap  perusahaan  memiliki  citra  yang  disadari  atau  tidak  telah melekat pada perusahaan tersebut. Tidak sedikit barang atau jasa yang dihasilkan
perusahaan begitu kuat citranya di benak konsumennya. Dowling  2002  :  4  mengemukakan  bahwa  citra  dapat  dikatakan  sebagai
persepsi  masyarakat  yang  dimiliki  perusahaan  dan  dari  adanya  pengalaman, kepercayaan,  perasaan  dan  pengetahuan  masyarakat  itu  sendiri  terhadap
perusahaan,  sehingga  aspek  fasilitas  yang  dimiliki  perusahaan  dan  layanan  yang disampaikan  karyawan  kepada  konsumen  dapat  mempengaruhi  persepsi  peserta
terhadap  citra  perusahaan  itu  sendiri.  Citra  perusahaan  tidak  bisa  direkayasa artinya citra tidak datang dengan sendirinya melainkan dibentuk oleh masyarakat
dari  upaya  komunikasi  dan  keterbukaan  perusahaan  dalam  usaha  membangun citra positif  yang diharapkan.  Upaya membangun citra tidak bisa  dilakukan pada
saat  tertentu  saja  tetapi  merupakan  suatu  proses  yang  panjang.  Citra  merupakan
Faizal Haris Eko prabowo, 2012 Corporate Public Relations Serta Pengaruhnya Terhadap Citra Perusahaan
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
semua persepsi atas obyek yang dibentuk oleh konsumen dengan cara memproses informasi dari berbagai sumber sepanjang waktu.
Gambar 1.1 Indeks Penilaian Reputasi Perusahaan Sebagai
Good Corporate Governance perusahaan publik terpercaya
Sumber : Laporan Tahunan PT.ASKES 2011 dan BPKP 2011 Penilaian  citra  PT.Askes  persero  berdasarkan  GCG  good  corporate
governance  Nilai  GCG  Askes  masih  bergerak  secara  fluktuatif  dari  tahun  ke tahun,  masih  ada  ketidakstabilan  pada  citra  perusahaan  di  PT.ASKES  persero.
Seperti yang tertera pada grafik nilai GCG dari 5 tahun terakhir yang di dapatkan oleh  PT.Askes  persero  dapat  disimpulkan  bahwa  hal  ini  adalah  masalah  bagi
PT.ASKES yang harus diselesaikan untuk menstabilkan citranya. Penulis  tidak  hanya  mendapatkan  data  sekunder  yang  berasal  dari  data
perusahaan,  akan  tetapi  data  primer  juga.  Data  primer  ini  didapatkan  dari  hasil pengisian  angketkuesioner    yang  disebarkan  di  kantor  PT.ASKES  persero
77 78
79 80
81 82
83 84
85 86
87
2007 2008
2009 2010
2011
Faizal Haris Eko prabowo, 2012 Corporate Public Relations Serta Pengaruhnya Terhadap Citra Perusahaan
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
cabang  Tasikmalaya  untuk  mendapatkan  data  survey  pendahuluan  tentang  citra PT.ASKES persero. Dibawah ini adalah data hasil dari survey pendahuluan yang
didapatkan  dari  penyebaran  kuesioner  yang  telah  diisi  oleh  para  peserta  askes yang datang ke customer service.
Gambar 1.2 Citra PT.ASKES persero Berdasarkan Survey Pra Penelitian
Sumber : Pra Penelitian November 2011
CPR PT.ASKES masih belum maksimal dalam pembentukan citranya masih ada  3  peserta  askes  yang  memiliki  anggapan  bahwa  citra  dari  perusahaan  ini
masih dikatakan sangat  buruk. Sebenarnya banyak  yang memiliki anggapan baik dan sangat baik sekitar 44 beranggapan citranya baik dan 14 sangat baik tapi
itu  juga  masih  belum  optimal  karena  masih  ada  39  yang  memiliki  anggapan citra perusahaan PT.Askes persero buruk. Dari data survey pendahuluan tersebut
dapat dilihat ini adalah satu masalah yang dimiliki PT.Askes. Corporate  Public  Relations  bukan  hanya  sekedar  kegiatan  ekonomi  untuk
menciptakan profit demi kelangsungan bisnisnya, melainkan sebuah tujuan jangka panjang  untuk  membentuk  hubungan  antara  perusahaan  dengan  masyarakat
Sangat Baik 14
Baik 44
Buruk 39
Sangat Buruk 3
CITRA PT.ASKES PERSERO BERDASARKAN SURVEY PRA PENELITIAN
Faizal Haris Eko prabowo, 2012 Corporate Public Relations Serta Pengaruhnya Terhadap Citra Perusahaan
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
maupun konsumen untuk menciptakan sebuah citra yang baik bagi perusahaan di waktu  yang akan datang Wibisono 2007:78. CPR juga tidak hanya membentuk
hubungan  eksternal  saja  melainkan  membentuk  hubungan  yang  baik  dengan publik internal juga seperti stakeholders, karyawan, dan lain-lain.
Corporate  Public  Relations  di  PT.  Askes  Persero  dikenal  dengan  nama kemitraan  yang  bertujuan  memuaskan  publik  internal  dan  eksternal  serta
bertanggung  jawab  terhadap  pencegahan  dan  pemecahan  krisis  yang  dapat menghancurkan  perusahaan.  Pelaksanaan  CPR  dapat  berjalan  dengan  baik  jika
ditunjang  oleh  program-program  kerja  tepat  sasaran.  Sebaik  apapun  pihak perusahaan  berusaha  untuk  menciptakan  citra  yang  baik  kepada  konsumennya,
jika  tidak  didukung  oleh  keramahan,  kepedulian  karyawan  perusahaan  terhadap para konsumen maka tidak akan mengubah persepsi mereka terhadap perusahaan
tersebut.  Sebaliknya  apa  bila  konsumen  telah  mempunyai  kesan  yang  positif terhadap perusahaan maka akan memberikan itikad baik, rasa simpati, pengakuan,
penerimaan dan dukungan kepada pihak perusahaan sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan itu sendiri.
Berdasarkan  uraian  permasalahan  tersebut  maka  perlu  dilakukan  penelitian tentang Corporate Public Relations serta pengaruhnya terhadap Citra Perusahaan
survei  terhadap  persepsi  peserta  PT.ASKES  Persero  Kantor  Cabang Tasikmalaya.
Faizal Haris Eko prabowo, 2012 Corporate Public Relations Serta Pengaruhnya Terhadap Citra Perusahaan
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah