CORPORATE PUBLIC RELATIONS SERTA PENGARUHNYA TERHADAP CITRA PERUSAHAAN:survei terhadap persepsi peserta PT.ASKES (persero) kantor cabang Tasikmalaya.

(1)

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... vi

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 9

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 9

1.2.2 Rumusan Masalah ... 10

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Konsep Bauran Pemasaran ... 12

2.1.1.1 Definisi Bauran Pemasaran ... 12

2.1.1.2 Elemen Bauran Pemasaran ... 13

2.1.1.2.1 Produk (product) ... 15

2.1.1.2.2 Harga (price) ... 17

2.1.1.2.3 Lokasi (place)... 21

2.1.1.2.4 Promosi (promotion) ... 22

2.1.2 Konsep Corporate Public Relations ... 27

2.1.2.1 Definisi Corporate Public Relations ... 27

2.1.2.2 Proses Corporate Public Relations ... 32

2.1.2.3 Tujuan Corporate Public Relations ... 32

2.1.2.4 Startegi Corporate Public Relations ... 33

2.1.2.5 Penilaian Public Relations ... 36

2.1.3 Konsep Citra Perusahaan ... 37


(2)

2.1.3.4 Manfaat Citra ... 40

2.1.3.5 Elemen Citra Perusahaan ... 41

2.1.3.6 Jenis-Jenis Citra ... 42

2.1.3.7 Langkah-Langkah Memperbaiki Citra ... 43

2.2 Kerangka Pemikiran ... 44

2.3 Hipotesis ... 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 52

3.2 Metode dan Desain Penelitian ... 52

3.2.1 Metode Penelitian ... 52

3.2.2 Desain Penelitian ... 53

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 53

3.4 Jenis Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan Data... 57

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 58

3.6 Rancangan AnalisisData dan Uji Hipotesis ... 59

3.6.1 Rancangan Analisis Data ... 59

3.6.1.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 60

3.6.1.1.1 Hasil Pengujian Validitas ... 60

3.6.1.1.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 64

3.6.2 Teknik Analisis Data ... 65

3.6.3 Uji Hipotesis ... 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 72

4.1.1 Gambaran Objek Penelitian ... 72

4.1.2 Gambaran Karakteristi Responden ... 77

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 77

4.1.2.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ... 78

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pangkat/Golongan ... 79

4.1.3 Gambaran Variabel (X) Corporate Public Relations ... 79


(3)

4.1.5 Hasil Pengujian Statistik ...101

4.1.5.1 Uji Signifikansi (Uji F) ...101

4.1.5.2 Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi ...101

4.1.5.3 Uji T ...102

4.1.5.4 Analisis Regresi Linear sederhana ...103

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ...104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...108

5.2 Saran ...109

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(4)

Tabel 1.1 Jumlah Kepesertaan PT.ASKES (Persero)... 3

Tabel 1.2 Tingkat kepuasan peserta askes terhadap pelayanan ... 4

Tabel 2.1 8 Komunikasi dalam Promosi ... 25

Tabel 2.2 Ruang Lingkup Pekerjaan MPR dan CPR ... 30

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 53

Tabel 3.2 Koefisien Korelasi ... 61

Tabel 3.3 Hasil pengujian Validitas ... 61

Tabel 3.4 Hasil pengujian Reliabilitas ... 65

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 77

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan usia ... 78

Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan golongan/pangkat ... 79

Tabel 4.4 Awareness dalam Corporate Public Relations... 80

Tabel 4.5 Knowledge dalam Coporate Public Relations ... 82

Tabel 4.6 Interest pada Corporate Public Relations ... 83

Tabel 4.7 Relationship pada Corporate Public Relations ... 84

Tabel 4.8 Preference pada Corporate Public Relations... 85

Tabel 4.9 Specified action pada Corporate Public Relations ... 87

Tabel 4.10 Advocacy pada Corporate Public Relations... 88

Tabel 4.11 Rekapitulasi penilaian responden terhadap CPR ... 89

Tabel 4.12 Common Product pada Citra Perusahaan ... 93

Tabel 4.13 People and Relationship pada Citra Perusahaan ... 94

Tabel 4.14 Value and Program pada Citra Perusahaan ... 96

Tabel 4.15 Corporate Credibility pada Citra Perusahaan ... 97

Tabel 4.16 Rekapitulasi hasil penilaian responden terhadap citra perusahaan .... 98

Tabel 4.17 Output ANOVA ...101

Tabel 4.18 Output Pengaruh CPR terhadap Citra Perusahaan ...102


(5)

No Gambar Daftar Gambar Halaman

Gambar 1.1 Penilaian Reputasi perusahaan Sebagai GCG 6

Gambar 1.2 Citra PT.ASKES (persero) berdasarkan survey pra penelitian

7

Gambar 2.1 Empat kompenen P dalam bauran pemasaran 12

Gambar 2.2 Unsur-Unsur dalam proses Komunikasi 26

Gambar 2.3 Sasaran Utama Public Relations 34

Gambar 2.4 Proses terbentuknya Citra perusahaan 40

Gambar 2.5 Paradigma penelitian pengaruh CPR terhadap Citra perusahaan

49

Gambar 2.6 Kerangka pemikiran Pengaruh CPR terhadap Citra perusahan

50

Gambar 4.1 Hasil kontinum CPR PT.ASKES (persero) 92

Gambar 4.2 Hasil kontinum Citra perusahaan PT.ASKES (persero)


(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi serta kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat akan pelayanan kesehatan yang baik, sudah saatnya untuk diupayakan mempercepat pengembangan program asuransi kesehatan. Hal ini untuk dapat mengantisipasi kecenderungan peningkatan biaya pelayanan kesehatan agar tetap dapat terjangkau oleh sebagian besar masyarakat.

Pengalaman berbagai Negara menunjukkan bahwa peranan pemerintah sangat besar dalam perkembangan program asuransi kesehatan di suatu Negara. Selain Amerika Serikat sebagian besar Negara memperkenalkan konsep Asuransi Kesehatan Sosial secara bertahap bagi berbagai kelompok masyarakat. Korea Selatan (misalnya) melalui Dekrit Presiden (1976) yang secara bertahap mewajibkan perusahaan dengan tenaga kerja 500, kemudian 250, kemudian 100, kemudian 25 dan akhirnya seluruh penduduk ikut dalam program asuransi kesehatan (sosial) Sulastomo (2007 : 216).

Salah satu aspek kesehatan yang akan banyak berpengaruh dalam pengembangan pelayanan kesehatan adalah sistem penyelenggaraan jaminan pelayanan kesehatan yang hendak diterapkan disuatu Negara. Di Negara-negara sosialis, Negara memikul beban hampir seluruh aspek biaya kesehatan, pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan, perawatan rumah sakit dan lain-lain. Dibanyak Negara lain pemerintah memikul sebagian biaya kesehatan, sedangkan masyarakat/perusahaan-perusahaan swasta diwajibkan


(7)

untuk memikul sebagian biaya perawatan kesehatan sehari-hari karyawannya. Perbedaan ini ditentukan oleh sistem ekonomi yang dikembangkan oleh masing-masing Negara. Di Negara-negara maju lainnya mereka mengembangkan sistem yang dikenal dengan sistem asuransi kesehatan. Pemerintah/perusahaan-perusahaan swasta dan perorangan menanggung beban dalam persentase tertentu dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan (Sulastomo, 2007:241).

Undang-undang Pokok Kesehatan RI (2009) mengatakan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Dalam pengertian ini dijelaskan bahwa kesehatan adalah salah satu aspek yang paling menentukan kesejahteraan masyarakat. Selain itu pada tahun 1968, Pemerintah RI dengan S.K. Presiden No. 230/1968 telah memutuskan sistem jaminan pelayanan kesehatan pegawai negeri/pensiun berdasar asuransi. Dalam surat keputusan sebelumnya (S.K. 122/1960), pegawai negeri diwajibkan untuk memberikan iuran perawatan kesehatan sebesar 5 % gaji pokok. Hal ini menujukkan bahwa pegawai negeri ikut memikul biaya kesehatan disamping biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah. Atas dasar ini pemerintah telah membentuk Badan penyelenggaraan Dana pemeliharaan kesehatan pegawai Negeri/pensiun dan keluarganya.

Seiring berjalannya waktu, badan penyelenggara dana pemeliharaan kesehatan di Indonesia berubah-ubah status dari Badan penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK) menjadi Perusahaan Umun Husada Bhakti (PHB). Seperti dalam sejarah PT.ASKES (persero) di website resminya dijelaskan

mengapa PHB ini berubah menjadi perseroan terbatas


(8)

Perum Husada Bhakti pun belum cukup fleksibel untuk dapat melakukan pengembangan sistem pelayanan dan pembiayaannya, karena semakin berkembangnya teknologi kedokteran, makin luasnya penyebaran fasilitas kesehatan dan tingginya inflasi alat dan bahan untuk kesehatan yang jauh melebihi inflasi bahan lainnya. Kesemuanya itu tidak sejalan dengan pendanaan yang relatif terbatas, maka melalui Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 1992 dibentuklah PT (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia atau PT.ASKES (persero) untuk menyelenggarakan program jaminan pemeliharaan kesehatan dan asuransi kesehatan yang mencakup peserta wajib yang bersifat sosial, dan peserta sukarela yang bersifat komersial. Sampai sekarang PT.ASKES (persero) telah mampu bertahan dan lolos dari gangguan krisis moneter yang menimpa Indonesia sejak tahun 1997 dan kini semakin berani mengembangkan dirinya berdasarkan pengalamannya selama ini dengan melakukan pengembangan produknya untuk menjangkau peserta komersial dari Badan-badan usaha swasta.

Tabel 1.1

Jumlah Kepesertaan PT.ASKES (Persero)

No Tahun PNS PP Sipil PP ABRI VET & PKRI TOTAL

1. 2007 9.344.098 3.553.556 1.263.657 558.833 14.720.144

2. 2008 9.463.912 3.114.308 1.147.261 432.192 14.157.673

3. 2009 10.989.780 3.380.824 1.209.847 754.200 16.334.651

4. 2010 9.299.167 1.921.837 1.481.501 1.015.102 13.717.607


(9)

Melihat jumlah peserta yang sangat banyak jumlahnya tersebut maka PT.ASKES (persero) harus sudah menata perusahaan sehingga dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang lain. PT.ASKES (Persero) Kantor Cabang Tasikmalaya terus berusaha memberikan pelayanan yang terbaik melalui motto perusahaan Ramah, Tanggap, dan Informatif (RTI), didukung oleh Sumber daya manusia yang terlatih, pelaksanaan ISO 9001-2000 sejak tahun 1998 dan Informasi Teknologi (IT) yang baik. Semenjak diberlakukan ISO 9001-2001 PT. Askes (Persero) Kantor Cabang Tasikmalaya senantiasa meningkatkan pelayanan salah satunya dengan melaksanakan evaluasi kepuasan pelanggan melalui survey pihak ke tiga yang dilakukan pihak LPPM (lembaga pendidikan dan pengembangan manajemen) Cikini, Jakarta Pusat. Survey tersebut dapat dilihat pada tabel 1.2

Tabel 1.2

Tingkat kepuasan peserta askes terhadap pelayanan secara keseluruhan.

No Tahun Tingkat kepuasan

1 2008 83 %

2 2009 85 %

3 2010 82 %

Sumber : Laporan Tahunan PT.ASKES (persero) 2010

Secara keseluruhan jika dilihat dari tabel 1.2 PT.ASKES memang sudah cukup baik dalam melaksanakan pelayanannya. Namun demikian dari hasil survey pendahuluan selama peneliti menyebarkan angket survey pendahuluan di PT.ASKES (Persero) Kantor Cabang Tasikmalaya pada bulan Nopember 2010 dari 20 responden yang diberikan angket masih ada 30 % yang mengatakan tidak puas dengan pelayanan di PT.Askes karena prosedur yang berbelit, kesalahan


(10)

identitas di kartu dan lain-lain. Dengan demikian PT.Askes (Persero) harus mendapat kepercayaan dari masyarakat agar dapat bertahan. Kepercayaan tersebut diperoleh jika masyarakat menganggap perusahaan memiliki citra yang baik, anggapan ini berkaitan dengan persepsi masyarakat terhadap perusahaan, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sutojo (2004 : 8) bahwa citra perusahan yang baik akan mendukung keberhasilan suatu perusahaan diantaranya untuk memasarkan produk-produknya dan meningkatkan jumlah konsumennya.

Citra perusahaan dipandang sebagai salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi efektifitas pemasaran. Oleh karena itu sangat layak jika citra dipandang sebagai salah satu aset terpenting yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi. Setiap perusahaan memiliki citra yang disadari atau tidak telah melekat pada perusahaan tersebut. Tidak sedikit barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan begitu kuat citranya di benak konsumennya.

Dowling (2002 : 4) mengemukakan bahwa citra dapat dikatakan sebagai persepsi masyarakat yang dimiliki perusahaan dan dari adanya pengalaman, kepercayaan, perasaan dan pengetahuan masyarakat itu sendiri terhadap perusahaan, sehingga aspek fasilitas yang dimiliki perusahaan dan layanan yang disampaikan karyawan kepada konsumen dapat mempengaruhi persepsi peserta terhadap citra perusahaan itu sendiri. Citra perusahaan tidak bisa direkayasa artinya citra tidak datang dengan sendirinya melainkan dibentuk oleh masyarakat dari upaya komunikasi dan keterbukaan perusahaan dalam usaha membangun citra positif yang diharapkan. Upaya membangun citra tidak bisa dilakukan pada saat tertentu saja tetapi merupakan suatu proses yang panjang. Citra merupakan


(11)

semua persepsi atas obyek yang dibentuk oleh konsumen dengan cara memproses informasi dari berbagai sumber sepanjang waktu.

Gambar 1.1

Indeks Penilaian Reputasi Perusahaan Sebagai

Good Corporate Governance (perusahaan publik terpercaya)

Sumber : Laporan Tahunan PT.ASKES 2011 dan BPKP 2011

Penilaian citra PT.Askes (persero) berdasarkan GCG (good corporate

governance) Nilai GCG Askes masih bergerak secara fluktuatif dari tahun ke

tahun, masih ada ketidakstabilan pada citra perusahaan di PT.ASKES (persero). Seperti yang tertera pada grafik nilai GCG dari 5 tahun terakhir yang di dapatkan oleh PT.Askes (persero) dapat disimpulkan bahwa hal ini adalah masalah bagi PT.ASKES yang harus diselesaikan untuk menstabilkan citranya.

Penulis tidak hanya mendapatkan data sekunder yang berasal dari data perusahaan, akan tetapi data primer juga. Data primer ini didapatkan dari hasil pengisian angket/kuesioner yang disebarkan di kantor PT.ASKES (persero)

77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87


(12)

cabang Tasikmalaya untuk mendapatkan data survey pendahuluan tentang citra PT.ASKES (persero). Dibawah ini adalah data hasil dari survey pendahuluan yang didapatkan dari penyebaran kuesioner yang telah diisi oleh para peserta askes yang datang ke customer service.

Gambar 1.2

Citra PT.ASKES (persero) Berdasarkan Survey Pra Penelitian Sumber : Pra Penelitian November 2011

CPR PT.ASKES masih belum maksimal dalam pembentukan citranya masih ada 3% peserta askes yang memiliki anggapan bahwa citra dari perusahaan ini masih dikatakan sangat buruk. Sebenarnya banyak yang memiliki anggapan baik dan sangat baik sekitar 44% beranggapan citranya baik dan 14% sangat baik tapi itu juga masih belum optimal karena masih ada 39% yang memiliki anggapan citra perusahaan PT.Askes (persero) buruk. Dari data survey pendahuluan tersebut dapat dilihat ini adalah satu masalah yang dimiliki PT.Askes.

Corporate Public Relations bukan hanya sekedar kegiatan ekonomi untuk

menciptakan profit demi kelangsungan bisnisnya, melainkan sebuah tujuan jangka panjang untuk membentuk hubungan antara perusahaan dengan masyarakat

Sangat Baik 14%

Baik 44% Buruk

39%

Sangat Buruk 3%

CITRA PT.ASKES (PERSERO) BERDASARKAN

SURVEY PRA PENELITIAN


(13)

maupun konsumen untuk menciptakan sebuah citra yang baik bagi perusahaan di waktu yang akan datang (Wibisono 2007:78). CPR juga tidak hanya membentuk hubungan eksternal saja melainkan membentuk hubungan yang baik dengan publik internal juga seperti stakeholders, karyawan, dan lain-lain.

Corporate Public Relations di PT. Askes (Persero) dikenal dengan nama

kemitraan yang bertujuan memuaskan publik internal dan eksternal serta bertanggung jawab terhadap pencegahan dan pemecahan krisis yang dapat menghancurkan perusahaan. Pelaksanaan CPR dapat berjalan dengan baik jika ditunjang oleh program-program kerja tepat sasaran. Sebaik apapun pihak perusahaan berusaha untuk menciptakan citra yang baik kepada konsumennya, jika tidak didukung oleh keramahan, kepedulian karyawan perusahaan terhadap para konsumen maka tidak akan mengubah persepsi mereka terhadap perusahaan tersebut. Sebaliknya apa bila konsumen telah mempunyai kesan yang positif terhadap perusahaan maka akan memberikan itikad baik, rasa simpati, pengakuan, penerimaan dan dukungan kepada pihak perusahaan sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan itu sendiri.

Berdasarkan uraian permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang Corporate Public Relations serta pengaruhnya terhadap Citra Perusahaan survei terhadap persepsi peserta PT.ASKES (Persero) Kantor Cabang Tasikmalaya.


(14)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, penulis mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi PT.Askes (Persero) adalah ketidakstabilan citra perusahaan yang dipersepsikan oleh masyarakat. Hal ini ditunjukan dengan pergerakan yang fluktuatif pada indeks good corporate

governance, beberapa tingkat ketidakpuasan, dan survey pra penelitian yang

masih memiliki persepsi negatif pada perusahaan dari masyrakat.

Corporate Public Relations PT.Askes (persero) dilakukan untuk

meningkatkan citra perusahaannya. Kegiatan utama dari CPR ini adalah sangat sensitif yaitu menjaga kepuasan stakeholders termasuk pemegang saham dan pemerintah. CPR juga memiliki tugas yang lebih berat lagi yaitu bertanggung jawab terhadap pencegahan dan pemecahan krisis yang dapat mematikan perusahaan.

Oleh karena itu penelitian ini berusaha mengkaji Corporate Public

Relations PT.Askes (persero) dengan tujuan untuk meningkatkan citra

perusahaan.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang disampaikan dalam latar belakang penelitian dan identifikasi masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana gambaran CPR pada PT.ASKES (Persero) Kantor cabang Tasikmalaya menurut peserta Askes.


(15)

b. Bagaimana gambaran Citra PT.ASKES (Persero) Kantor Cabang Tasikmalaya menurut peserta Askes.

c. Seberapa besar pengaruh CPR terhadap citra PT.ASKES (Persero) Kantor Cabang Tasikmalaya.

1.3 Tujuan Penelitian

a. Untuk memperoleh gambaran CPR pada PT.ASKES (Persero) Kantor Cabang Tasikmalaya.

b. Untuk memperoleh gambaran citra PT.ASKES (Persero) Kantor cabang Tasikmalaya.

c. Untuk memperoleh temuan besarnya pengaruh CPR terhadap citra PT.ASKES (Persero) Kantor Cabang Tasikmalaya.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengembangan ilmu manajemen khususnya manajemen pemasaran mengenai corporate public relations dan citra perusahaan pada industri jasa asuransi serta bermanfaat untuk memberikan gambaran dan pengetahuan yang lebih luas kepada peneliti-peneliti berikutnya dan kepada masyarakat umum yang membutuhkannya.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam program peningkatan kinerja jasa asuransi khususnya PT.Askes (Persero) melalui CPR seperti dalam hal awareness, knowledge, interest,


(16)

peningkatan citra Askes. Sumbangan informasi tersebut berguna bagi kebijakan PT.Askes (Persero) dalam menyusun program kerja corporate


(17)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini meneliti tentang Corporate Public Relations (CPR) serta pengaruhnya terhadap Citra PT.Askes (persero). Pada penelitian ini, objek yang menjadi responden adalah peserta askes kantor cabang Tasikmalaya. Oleh karena itu akan diteliti pengaruh CPR terhadap citra perusahaan PT.Askes (persero) kantor cabang Tasikmalaya.

Berdasarkan kurun waktu penelitian yang dilaksanakan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, yaitu mulai bulan April sampai Mei, maka jangka waktu penelitian ini adalah cross section method.

3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitiam

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut sugiyono (2008:11), menjelaskan penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang CPR dan Citra perusahaan PT.Askes (persero). Penelitian verifikatif bertujuan untuk menguji hipotesis melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian ini menguji tentang pengruh CPR terhadap Citra PT.ASKES (persero).


(18)

3.2.2 Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional yang akan membahas mengenai bagaimana pengaruh antara dua variabel yang akan diteliti yaitu CPR dan Citra Perusahaan PT.Askes (persero) kantor cabang Tasikmalaya.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel/Sub Variabel

Konsep Indikator Ukuran Skala

Corporate Public Relations

(X)

Kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif, serta Stakeholder relations dalam upaya

membangun saling

pengertian, saling menghargai, kemauan baik, dan toleransi baik terhadap publik internal dan publik eksternal. Rosady Ruslan(2008:257) Awareness

(X1)

Kegiatan perusahaan dalam mengingatkan kembali tentang merek, produk, dan pelayanan yang mereka berikan

Pengenalan produk baru askes komersial

Frekuensi

pegingatan kembali produk askes komersial

Kemampuan produk askes komersial membangun puncak pikiran pesertanya Mendominankan produk askes komersial

Tingkat pengenalan produk baru askes komersial

Tingkat frekuensi pengingatan kembali produk askes komersial

Tingkat kemampuan produk askes komersial membangun puncak pikiran pesertanya

Tingkat

mendominankan produk askes komersial

Ordinal

Ordinal

Ordinal


(19)

Lanjutan Tabel 3.1 operasionalisasi variabel Knowledge

(X2)

Usaha perusahaan dalam menjelaskan pesan kunci kepada publik tentang merek, produk,dan pelayanan

Kelengkapan Informasi produk askes komersial

Pemahaman informasi askes komersial

Kejelasan informasi Pengalaman

pemakaian produk askes komersial

Keamanan produk askes komersial

Tingkat kelengkapan Informasi produk askes komersial

Tingkat pemahaman informasi askes komersial Tingkatkejelasan informasi pengalaman pemakaian produk askes komersial

Tingkat keamanan produk askes komersial

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Interest (X3)

Kegiatan perusahaan untuk menarik perhatian publik tentang merek, produk,dan pelayanan

Daya tarik pencarian informasi askes komersial

Daya tarik memahami produk/jasa askes komersial

Daya tarik mencoba produk askes komersial

Daya tarik

mengunjungi kantor askes

Tingkat daya tarik pencarian informasi askes komersial

Tingkat daya tarik memahami produk/jasa askes komersial

Tingkat daya tarik mencoba produk askes komersial

Tingkat daya tarik mengunjungi kantor askes Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Relationship (X4)

Hubungan segala jenis merek, produk, dan pelayanan perusahaan dengan publik

Kepercayaan peserta askes

Kepuasan peserta askes

Komitmen peserta askes

Tingkat kepercayaan peserta askes

Tingkat kepuasan peserta askes

Tingkat komitmen peserta askes Ordinal Ordinal Ordinal Preference (X5)

Usaha perusahaan dalam membentuk apresiasi merek, produk, dan layanannya pada publik

Daya tarik pemberian pilihan produk/jasa yg diberikan askes

Kreatifitas askes dalam pembentukan segmen pasar

Kemampuan askes dalam membentuk kebutuhan peserta

Tingkat daya tarik pemberian pilihan produk/jasa yg diberikan askes

Tingkat kreatifitas askes dalam

pembentukan segmen pasar

Tingkat kemampuan askes dalam membentuk kebutuhan peserta Ordinal Ordinal Ordinal


(20)

Lanjutan Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Specified

action (X6)

Usaha perusahaan untuk meningkatkan keputusan beli publik terhadap produk, merek, dan pelayanan yang mereka miliki

Daya tarik nilai tambah pada produk askes komersial

Keyakinan peserta askes membeli produk askes komersial

Daya tarik askes komersial yang sesuai kebutuhan

Tingkat daya tarik nilai tambah pada produk askes komersial

Tingkat keyakinan peserta askes membeli produk askes komersial

Tingkat daya tarik askes komersial yang sesuai kebutuhan Ordinal Ordinal Ordinal Advocacy (X7)

Suatu kegiatan perusahaan untuk merekomendasikan merek, produk dan pelayanan kepada publik

Kemampuan askes Mempengaruhi peserta lain

Kemampuan askes memberikan

informasi ke peserta lain

Kemampuan askes menyelesaikan keluhan peserta

Tingkat kemampuan askes mempengaruhi peserta lain

Tingkat kemampuan askes memberikan informasi ke peserta lain

Tingkat kemampuan askes menyelesaikan keluhan peserta askes

Ordinal Ordinal Ordinal Citra Perusahaan (Y) Seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek. Keller (2008:299)

Nama (merek) suatu perusahaan dapat menarik pelanggan pada asoiasi yang tingi mengenai atribut suatu produk, atau pendapat menyeluruh mengenai suatu merek

Common product, Atributes, Benefits or Attitudes

Tingkat keyakinan peserta askes terhadap kinerja PT.ASKES

Tingkat Keyakinan peserta askes terhadap produk dan layanan yang ditawarkan PT.ASKES

Tingkat keyakinan peserta askes terhadap customer service PT.ASKES

Tingkat keyakinan peserta askes terhadap prestasi PT.ASKES

Ordinal

Ordinal

Ordinal


(21)

Lanjutan Tabel 3.1 Operasional Variabel Asosiasi akan citra

perusahaan dapat terlihat dari karakteristik

karyawan dari perusahaan, seperti orientasi pelanggan akan pelayanan dari karyawan.

People and

Relationship 

Tingkat sikap keramahan pegawai askes dalam menyambut kedatangan dan kepergian peserta askes

Tingkat sikap kehandalan pegawai askes dalam melayani peserta askes

Tingkat sikap empati pegawai askes dalam melayani transaksi

Tingkat sikap ketenangan pegawai askes dalam menanggapi keluhan peserta askes

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Nilai-nilai dan program perusahaan yang tidak selalu berhubungan dengan produk yang dijual.

Value & Programs Tingkat pelayanan customer service PT.Askes yang memuaskan

Tingkat kualitas karyawan/SDM PT.Askes yang baik

Tingkat frekuensi PT.Askes melaksanaan kegiatan CSR

Tingkat kemudahan peserta askes dalam bertransaksi

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Pendapat atau pernyataan mengenai perusahaan, juga sikap percaya terhadap perusahaan yang kompeten dalam menjual produk dan menyampaikan jasanya, serta

besarnya tingkat kesukaan juga

ketertarikan bagi pelanggan

kepada perusahaan.

Corporate Credibility Tingkat kepercayaan perserta askes dalam layanan jasa asuransi kesehatan

Tingkat keyakinan peserta askes terhadap pelayanan karyawan PT.Askes

Tingkat keteguhan peserta askes terhadap pelayanan dalam

menanggapi keluhannya

Tingkat kemantapan peserta askes terhadap produk/jasa yang digunakan Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal


(22)

3.4 Jenis Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif, yang diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Bila melihat sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Menurut Sugiyono (2008:193) sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada kepada pengumpul data.

Sumber data yaitu data primer dan data sekunder, data primer diperoleh dari pengisian kuesioner tentang citra perusahaan dan kinerja CPR di PT.Askes (Persero). Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber seperti internet, website, jurnal, artikel, surat kabar, dan majalah serta sumber lainnya yang relevan.

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : a. Studi Observasi

Wawancara dilakukan sebagai teknik komunikasi langsung face to face maupun lewat media elektronik seperti internet dan telepon. Pada penelitian ini, Wawancara dilakukan dengan pihak PT.Askes (persero) seperti customer service dan Divisi Corporate Secretary dengan tujuan menemukan permasalahan yang sedang dihadapi PT.Askes (persero), jumlah yang akan dijadikan pupulasi, dan lain-lain.


(23)

b. Angket/Kuesioner

Observasi dilakukan dengan meninjau serta melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti yaitu peserta PT.Askes (persero) cabang kota Tasikmalaya. Sugiyono (2008:203) mengemukakan bahwa, ”observasi merupakan suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikologis”.

c. Studi dokumentasi

Sugiyono (2008:177) menyatakan “kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

dan pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Kuesioner dalam

penelitian ini berisi pertanyaan dan pernyataan mengenai karakteristik responden dan pertanyaan yang berhubungan dengan variabel penelitian yaitu CPR dan citra perusahaan.

d. Studi Literatur

Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti yaitu CPR dan citra perusahaan. Studi literatur tersebut didapat dari berbagai sumber, yaitu: Perpustakaan, Skripsi, Tesis, Disertasi, Jurnal manajemen, Media cetak (Majalah dan koran), dan Media elektronik (Internet).

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta askes yang yang terdaftar menjadi peserta askes kantor cabang Tasikmalaya yang jumlah kesluruhannya adalah sebanyak 300.000 orang


(24)

Sampel yang diambil berdasarkan tenik pengambilan sampel yaitu simple

random sampling. Jumlah sampel yang diambil adalah 136 orang peserta dengan

perhitungan menggunakan rumus slovin :

= �

� . 2+ 1

= 136

136 . 0,052 + 1 = 136

1,340 = 101 orang

Teknik Pengambilan sampel ini menggunakan teknik aksidental Sampling, dipilih teknik ini karena teknik aksidental sampling karena berdasarkan kebetulan seperti yang dikemukakan oleh Rochaety (2009:65), teknik simple random

sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan pengambilan acak

siapapun yang terdaftar sebagai peserta askes dan dapat digunakan sebagai sampel dan layak sebagai sumber data.

3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.6.1 Rancangan Analisis Data

Rancangan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan di PT.Askes kantor cabang Tasikmalaya. Pencarian data utama ini diperoleh dari angket/kuesioner. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan angket sebagai berikut:

a. Menentukan tujuan pembuatan angket b. Menjadikan Subjek yang menjadi responden c. Menyusun kisi-kisi angket

d. Menyusun pertanyaan-pertanyaan dan alternatif jawabannya e. Memperbanyak angket


(25)

f. Menyebarkan angket

g. Mengelola dan menganalisa hasil angket

3.6.1.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Pada suatu penelitian, data merupakan hal yang paling penting hal tersebut disebabkan karena data merupakan gambaran dari variabel yang diteliti serta berfungsi membentuk hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data akan sangat menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu reliabel dan valid.

3.6.1.1.1 Hasil Pengujian Validitas

Validitas merupakan instrumen yang dapat mengukur kebenaran sesuatu yang diperlukan. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:168), menyatakan: Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berati memiliki validitas yang rendah.

Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product

moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

Rumus 3.2 (Suharsimi Arikunto, 2006 : 170)

Keterangan :

r = Koefisien validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item

� = ( )− ( )


(26)

Y = Skor total

= Jumlah skor dalam distribusi X = Jumlah skor dalam distribusi Y

2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel 3.5 di bawah ini.

Tabel 3.2 Koefisien Korelasi

Interval koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Agak Rendah

0,60 – 0,799 Cukup

0,80 – 1,000 Tinggi

Sumber : Sugiyono (2008:250)

Dari hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel CPR dan Citra Perusahaan berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 20 for windows dan Microsoft Excel

Hasil pengujian pada 30 responden, dengan dk = n - 2 = 30 - 2 = 28 diperoleh rtabel = 0,374, tingkat validitas yang diperoleh adalah sebagai berikut :

TABEL 3.3

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS

No Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Corporate Public Relations

Awareness

1. Pengenalan produk baru yaitu askes komersial kepada pesertanya

0,578 0,374 Valid

2. PT.ASKES mengingatkan kembali produk askes komersial 0,628 0,374 Valid 3. Produk askes komersial membangun puncak pikiran

pesertanya untuk menajdi produk yang handal

0,736 0,374 Valid

4. PT.ASKES mendominankan produk askes komersial sebagai produk unggulan

0,696 0,374 Valid

Knowledge

5. Informasi mengenai produk askes komersial yang dipaparkan melalui brosur dan internet


(27)

Lanjutan Tabel 3.3 hasil pengujian validitas

6. Informasi mengenai produk askes komersial dapat dipahami oleh seluruh peserta askes

0,504 0,374 Valid

7. PT.ASKES menjelaskan pengalaman peserta lain tenatang menggunakan produk askes komersial

0,442 0,374 Valid

8. Produk askes komersial memiliki keamanan yang sangat baik

0,404 0,374 Valid

Interest

9. Daya tarik peserta askes untuk mencari informasi tentang produk askes komersial

0,447 0,374 Valid

10. Daya tarik peserta askes untuk memahami produk askes komersial

0,517 0,374 Valid

11. Daya tarik peserta askes untuk mencoba produk askes komersial

0,459 0,374 Valid

12. Daya tarik peserta askes untuk mengunjungi kantor PT.ASKES

0,406 0,374 Valid

Relationship

13. Peserta askes mempercayai PT.ASKES sebagai asuransi kesehatan terbaik di indonesia

0,400 0,374 Valid

14. Kinerja PT.ASKES memuaskan para pesertanya 0,397 0,374 Valid 15. Peserta askes berkomitmen terhadap syarat dan ketentuan

yang diberikan PT.ASKES

0,413 0,374 Valid

Preference

16. PT.ASKES memberikan produk yang berbeda jenis dan bervariasi

0,443 0,374 Valid

17. PT.ASKES membagi-bagi segmen pasarnya agar terjangkau oleh semua kalangan

0,458 0,374 Valid

18. PT.ASKES mengetahui kebutuhan para pesertanya 0,435 0,374 Valid Specified action

19. Daya tarik nilai tambah yang tertera pada produk askes komersial

0,480 0,374 Valid

20. PT.ASKES dapat meyakinkan pesertanya untuk membeli produk askes komersial

0,484 0,374 Valid

21. Daya tarik produk askes komersial yang menyesuaikan kebutuhan pesertanya

0,549 0,374 Valid

Advocacy

22. Kemampuan PT.ASKES dalam mempengaruhi peserta lain yang belum mengethaui untuk membeli produk askes komersial

0,490 0,374 Valid

23. Kemampuan PT.ASKES dalam memberikan informasi kepada peserta lain yang belum mengetahui produk askes komersial

0,448 0,374 Valid

24. Kemampuan PT.ASKES dalam menyelesaikan keluhan para pesertanya


(28)

Lanjutan Tabel 3.3 Hasil pengujian validitas

Citra Perusahaan Common products, Atributes, Benefits, or attitude

1. Pola pikir Peserta askes terhadap kinerja PT.Askes 0,551 0,374 Valid 2. Pola pikir Peserta askes terhadap produk dan

layanan yang ditawarkan oleh PT.Askes

0,537 0,374 Valid 3. Pola Pikir Peserta askes terhadap customer

service PT.Askes dalam menanggapi keluhannya.

0,432 0,374 Valid

4. Pola pikir Peserta askes terhadap prestasi yang telah dicapai PT.Askes sebagai salah satu penyedia jasa asuransi kesehatan terbaik di indonesia

0,477 0,374 Valid

People and Relationship

5. Sikap dan perilaku security dalam menyambut kedatangan dan kepergian peserta askes.

0,533 0,374 Valid

6. Sikap dan perilaku customer service dalam

melayani peserta saat memperbaiki data, klaim, dan pergantian kartu askes.

0,487 0,374 Valid

7. Sikap dan perilaku customer service pada saat transaksi berlangsung

0,414 0,374 Valid 8. Sikap dan perilaku customer service dalam

menanggapi keluhan peserta askes

0,419 0,374 Valid

Value and Programs

9. PT.ASKES memberikan pelayanan yang memuaskan kepada persertanya

0,545 0,374 Valid

10. PT.ASKES menerima tanggapan yang diperoleh dari komplain para pesertanya

0,631 0,374 Valid

11. PT.ASKES memberi kebanggan menjadi peserta askes

0,405 0,374 Valid

12. PT.ASKES memberikan feed back atas pengorbanan waktu menjadi peserta askes

0,457 0,374 Valid

Corporate credibility

14. Kepercayaan Peserta askes terhadap PT.ASKES dalam

mengelola jasa asuransi kesehatannya.

0,402 0,374 Valid

15. Kepercayaan Peserta askes terhadap pelayanan karyawan PT.ASKES

0,424 0,374 Valid 16. Kepercayaan Peserta askes terhadap pelayanan

PT.ASKES dalam menanggapi keluhannya.

0,545 0,374 Valid 17. Kepercayaan Peserta askes terhadap

produk/jasa PT.ASKES yang digunakan.

0,430 0,374 Valid Sumber : Hasil pengolahan data 2012 (menggunakan SPSS 20 for windows)


(29)

3.6.1.1.2 Hasil Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabel menurut Suharsimi Arikunto (2006:154) artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Husein Umar, 2003:113).

Pada penelitian ini reliabilitas di cari dengan menggunakan rumus alpha atau Cronbach’s alpha (α) dikarenakan instrumen pertanyaan kuesioner yang dipakai merupakan rentangan antara beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5.

Rumus alpha atau Cronbach’s alpha (α) sebagai berikut :

Rumus 3.3

Sumber : Rochaety (2009:55) Dimana :

= Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach �2 = Varians skor keseluruhan

2 = Varians masing-masing item

N = Banyaknya Butir pertanyaan

�= �

� −1

�2 1− � �2


(30)

Perhitungan validitas dan realibilitas pertanyaan dilakukan dengan bantuan program aplikasi SPSS 20 for windows. Adapun langkah langkah menggunakan SPSS 20 for windows sebagai berikut:

 Memasukan data variabel X dan Y setiap item jawaban responden atas nomor item pada data view.

Klik variable view, lalu isi kolom name dengan variabel-variabel penelitian dan isi juga kolom measure.

Kembali ke data view, lalu klik analyze pada toolbar pilih Reliability

Analiyze.

 Pindahkan variabel yang akan diuji lalu klik alpha.

 Lalu dapat diketahui apakah data tersebut valid serta realibel atau tidak, dengan membandingkan data hitung dengan data tabel.

Hasil pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 3.4 berikut :

TABEL 3.4

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS

No Variabel r hitung r tabel Keterangan

1. Corporate Public Reltions 0,890 0,700 Reliabel

2. Citra Perusahaan 0.834 0,700 Reliabel

Sumber : Hasil pengolahan data 2012 (menggunakan SPSS 20 for windows)

3.6.2 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu acara untuk mengukur, mengolah dan menganalisis data tersebut. Tujuan pengolahan data dalah untuk memberikan keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan


(31)

dalam penelitian ini. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis serta jawaban masalah yang diajukan.

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian.

Dalam penelitian kuantitatif analisis data dilakukan setelah data seluruh koresponden terkumpul. Kegiatan analisis datadalam penelitian dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Menyusun Data

Mengecek kelengkapan identitas responden dan mengecek kelengkapan data yang diisi oleh responden untuk mengetahui karakteristik responden digunakan rumus prosentase sebagai berikut:

Dimana :

n = nilai yang diperoleh N = jumlah seluruh nilai 100 = konstanta

2. Menyeleksi data untuk memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang terkumpul.

3. Tabulasi Data

Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. Memberikan skor pada setiap item.

b. Menjumlahkan skor pada setiap item. % =n


(32)

c. Menyususn ranking skor pada setiap variable penelitian.

4. Menganalisis dan menafsirkan hasil perhitungan berdasarkan angkaangka yang diperoleh dari perhitungan statistik.

Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variable melalui analisis kolerasi dan membuat perbandingan rata-rata data sampel atau populasi tanpa perlu diuji signifikannya. Melalui analisis deskriptif, maka dapat diketahui:

a) Tanggapan responden terhadap kinerja CPR yang terdiri dari dimensi publikasi,

Special events, iklan dan sponsorship, community responsibility dan social care.

b) Tanggapan responden terhadap Citra Prusahaan yang terdiri dari dimensi

common product, atributes, benefits or attitudes reputation, people and relationship, value & programms, dan corporate credibility.

2. Analisis Verifikatif, yang bertujuan untuk menguji nilai hipotesis suatu variabel. Melalui analisis ini dapat diketahui pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya.

a. Method of Successive Interval (MSI)

Penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam operasionalisasi variabel di atas, maka semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI). Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut:


(33)

1. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pernyataan.

2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan penghitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi (f) dengan jumlah responden.

3. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan penghitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

4. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyataan dan setiap pilihan jawaban

5. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut:

Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen dengan variabel dependen serta ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.

b. Analisis regresi linear sederhana

Menurut Sugiyono (2007:204) regresi sederhana merupakan perhitungan yang didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen Berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian ini, maka variabel yang dianalisis adalah variabel independen yaitu

Corporate Public Relations (X) dan variabel dependen yaitu citra perusahaan (Y).

Persamaan umum regresi sederhana (sudjana, 2007:204 ) adalah sebagai berikut:

� � = � � � � � − � � � � �


(34)

Keterangan :

X = Variabel Independen Ŷ = Variabel Dependen

a = Bilangan konstanta harga Y jika X=0

b = Koefisien arah garis regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.

Untuk mencari a maka digunakan ruus sebagai berikut :

(Sudjana, 2007:206)

Untuk mencari b maka digunakan rumus sebagai berikut :

(Sudjana, 2007:206) c. koefisien determinasi

Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Dalam penggunaan koefisien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus dikalikan 100%. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel tak bebas, dengan asumsi 0 ≤ r2 ≥ 1

= Y X

2X XY

n X2( X)2

Ŷ= a + bX

=n XY − X Y n X2( X)2


(35)

(Riduwan, 2007:136)

Keterangan :

KP : Nilai koefisien determinan r : Nilai koefisien korelasi

3.6.3 Uji Hipotesis

Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variable yaitu Corporate Public Relations (variabel X) sedangkan variabel dependen adalah citra perusahaan (variabel Y). Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi linier sederhana untuk seluruh variabel tersebut. Adapun yang menjadi hipotesis utama dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif antara Corporate Public Relations terhadap citra perusahaan PT. ASKES (persero).

Signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan Y diuji dengan membandingkan thitung dan ttabel yaitu dengan menggunakan rumus distribusi student (tstudent). Rumus dari distribusi student adalah :

(Riduwan, 2007:137)

Keterangan : t : distribusi student

r : koefisien korelasi product moment n : banyaknya data

��= r2× 100%

=r n−2 1−r2


(36)

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah : Jika thitung > tTabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima

Jika thitung < tTabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak

Taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan.

Adapun hipotesis statistik yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut.

Ho : ryx = 0, Artinya tidak terdapat pengaruh Corporate Public Relations terhadap citra perusahaan PT. ASKES (persero).

Ha : ryx ¹ 0, Artinya terdapat pengaruh terhadap Corporate Public Relations terhadap citra perusahaan PT. ASKES (persero).


(37)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Corporate Public

Relations terhadap Citra Perusahaan survey pada peserta PT.ASKES (persero) di

kantor cabang Tasikmalaya dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Gambaran corporate public relations berada pada kategori tinggi meskipun kategori ini termasuk pada kategori baik. Indikator tertinggi yang mendapat skor kuesioner rata-rata terbesar adalah pada indikator (Relationship) dimana hubungan PT.ASKES dengan pesertanya dikatakan baik. Hal ini dikarenakan PT.ASKES memiliki program hubungan yang baik dari mulai kinerja yang dapat memuaskan peserta askes maupun keyakinan peserta askes terhadap kinerja PT.ASKES. Dan indikator yang memiliki nilai paling rendah yaitu pada idnikator (Advocacy) dimana rekomendasi PT.ASKES terhadap pesertanya kurang memiliki solusi yang baik, terlihat jelas bahwa PT.ASKES tidak memiliki rekomendasi yang baik hal ini dibuktikan dengan anak perusahaannya yaitu inhealth yang kurang diketahui oleh publik eksternal.

2. Gambaran Citra perusahaan berada pada kategori tinggi. Indikator yang memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu indikator Value and Program, hal ini dikarenakan PT.ASKES memiliki program diluar nilai tambah produknya yaitu berupa layanan yang memuaskan dan program CSR


(38)

yang baik tentunya. Dan indikator yang memiliki skor rata-rata terendah dari Citra perusahaan ini yaitu common product, atribute,

benefits or attitude hal ini dikarenakan PT.ASKES jarang memberikan

informasi tentang produk yang dimilikinya yaitu askes sosial dan askes komersial.

3. Terdapat pengaruh antara corporate public relations dengan citra perusahaan menunjukan tingkat korelasi yang sangat kuat, sementara besarnya pengaruh corporate public relations memiliki pengaruh yang sama tingginya terhadap citra perusahaan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan temuan yang telah dihasilkan, maka peneliti menyatakan hal-hal sebagai berikut dengan harapan dapat memberikan manfaat dna menjadi masukan bagi perusahaan jasa asuransi khususnya bagi PT.ASKES (persero) cabang Tasikmalaya sebagai berikut:

1. Berasarkan hasil penelitian pada variabel CPR yang memiliki nilai rata-rata terendah yaitu advocacy. Oleh karena itu yang harus dilakukan oleh PT.ASKES adalah pada saat peserta askes mendatangi kantor PT.ASKES para pegawai askes memberikan informasi untuk merekomendasikan agar anggota keluarganya mendaftar pada produk askes komersial dengan cara memberikan pengetahuan tentang produk askes komersial ini juga yang tidak kalah pentingnya yaitu memberikan


(39)

brosur pada saat mereka akan meninggalkan kantor PT.ASKES dan selalu mengingatkanpara pesertanya bahwa pentingnya asuransi di masa yang akan datang.

2. Berdasarkan hasil penelitian, indikator citra perusahaan yang memiliki skor rata-rata paling rendah yaitu pada indikator common product,

atrbute, benefits or attitude. PT.ASKES diharapkan dapat melakukan

pembentukan kembali kepribadian perusahaannya lebih baik dengan cara meyakinkan para pesertanya maupun publik eksternal. Kepercayaan yang diberikan askes terhadap pesertanya dikatakan rendah karena masih banyak peserta askes yang kurang yakin dengan kinerja PT.ASKES, hal yang harus dilakukan oleh PT.ASKES yaitu memiliki kualitas pelayanan jasa yang baik dengan menerapkan konsep layanan yang sangat baik. Kemudian mempermudah prosedur pelayanan penggunaan asuransi kesehatan bagi pesertanya tidak berbelit-belit agar efektif dan efisien. Tetapi tetap semua langkah yang harus dilakukan oleh PT.ASKES menggunakan invoasi yang berkesinambungan.

3. berdasarkan hasil penelitian, Corporate public relations memiliki pengaruh tinggi terhadap citra perusahaan. Oleh karena itu, PT.ASKES bisa memkasimalkan kinerja konsep Corporate public relations dengan selalu memperbaiki hubungan terhadap semua publik baik internal maupun eksternal dengan cara sering mengadakan seminar asuransi dan seminar kesehatan secara gratis dan berkesinambungan yang dihadiri oleh para peserta askes dari berbagai intansi agar selalu mengingatkan


(40)

dan memberi informasi yang berharga untuk penggunaan asuransi kesehatan di PT.ASKES maupun tentang pentingnya kesehatan.

4. Berdasarkan hasil penelitian perhitungan regresi linear sederhana bahwa Corporate Public Relations memiliki nilai yang sangat tinggi pengaruhnya terhadap Citra Perusahaan akan tetapi masih ada beberapa persen yang tidak mempengaruhi Ctra perusahaan. Maka diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk meneliti indikator-indikator lain yang dapat mempengaruhi citra sebuah perusahaan selain Corporate Public Relations.


(41)

Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Manajemen Pemasaran jasa. Bandung: CV. Alfabeta

Dowling, Grahamme. 2002. Creating Corporate Reputation, Identity, Image, and Performance. Oxford University Press Inc.

Kotler, Philip, (2007), Manajemen Pemasaran, Jakarta, Prenhallindo

Sutisna. (2002). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Cetakan Kedua, Bandung, PT.Remaja Rosdakarya.

Siswanto Sutojo, (2004), Membangun Citra Perusahaan, Jakarta: Damar Mulia Pustaka

Soemirat, S. Dan Elvirano A. (2007). Dasar-dasar public relations. Bandung: Rosadakarya.

Sulastomo, 2007. Manajemen Kesehatan, Cetakan ketiga, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Rochaety. E, Tresnati. R dan Latief. A. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, Edisi Revisi. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Cutlip, S et al. 2004. Effective public relations, 9th ed. Englewood Cliffs NJ: Prentice Hall.

Hawkin, Best, Coney. 2004. Consumer Behaviour: Building marketing strategy. New York: McGrawhill.

Jefkins, Frank. 2004. Public Relations Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga. Juliansyah, Elvi. 2008. Promosi Public Relations. Bandung: Mandar Maju.

Khasali, Rhenald. 2008. Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi

12. Alih Bahasa Benyamin Molan. Jakarta: indeks.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Edisi

12. Alih Bahasa Benyamin Molan. Jakarta: indeks.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12.. Jakarta: Erlangga.


(42)

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi

132. Alih Bahasa Benyamin Molan. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2012. Principle of Marketing. Edition 14e.. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Kotler, Philp dan Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Management. Edition 14e. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soemirat, Soleh & Adrianto, Elvinaro. 2007. Dasar Public Relations. Bandung: Rosda.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana. 2007. Metoda Statistika. Edisi 7. Bandung: Tarsito

Michaelson, Davis dan Don W Stacks. 2011. Standardization in Public Relations Measurement and Evaluation. Public Relations Society of America, Public Relations Journal Vol 5 No 2, Halaman 1-19.

PT.ASKES (Persero). (2008). Sejarah Singkat PT.ASKES (Persero) [on line] Tersedia :http://www.ptaskes.com/info-perusahaan/14/Sejarah-Singkat


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Corporate Public

Relations terhadap Citra Perusahaan survey pada peserta PT.ASKES (persero) di

kantor cabang Tasikmalaya dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Gambaran corporate public relations berada pada kategori tinggi meskipun kategori ini termasuk pada kategori baik. Indikator tertinggi yang mendapat skor kuesioner rata-rata terbesar adalah pada indikator (Relationship) dimana hubungan PT.ASKES dengan pesertanya dikatakan baik. Hal ini dikarenakan PT.ASKES memiliki program hubungan yang baik dari mulai kinerja yang dapat memuaskan peserta askes maupun keyakinan peserta askes terhadap kinerja PT.ASKES. Dan indikator yang memiliki nilai paling rendah yaitu pada idnikator (Advocacy) dimana rekomendasi PT.ASKES terhadap pesertanya kurang memiliki solusi yang baik, terlihat jelas bahwa PT.ASKES tidak memiliki rekomendasi yang baik hal ini dibuktikan dengan anak perusahaannya yaitu inhealth yang kurang diketahui oleh publik eksternal.

2. Gambaran Citra perusahaan berada pada kategori tinggi. Indikator yang memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu indikator Value and Program, hal ini dikarenakan PT.ASKES memiliki program diluar nilai tambah produknya yaitu berupa layanan yang memuaskan dan program CSR


(2)

109

yang baik tentunya. Dan indikator yang memiliki skor rata-rata terendah dari Citra perusahaan ini yaitu common product, atribute,

benefits or attitude hal ini dikarenakan PT.ASKES jarang memberikan

informasi tentang produk yang dimilikinya yaitu askes sosial dan askes komersial.

3. Terdapat pengaruh antara corporate public relations dengan citra perusahaan menunjukan tingkat korelasi yang sangat kuat, sementara besarnya pengaruh corporate public relations memiliki pengaruh yang sama tingginya terhadap citra perusahaan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan temuan yang telah dihasilkan, maka peneliti menyatakan hal-hal sebagai berikut dengan harapan dapat memberikan manfaat dna menjadi masukan bagi perusahaan jasa asuransi khususnya bagi PT.ASKES (persero) cabang Tasikmalaya sebagai berikut:

1. Berasarkan hasil penelitian pada variabel CPR yang memiliki nilai rata-rata terendah yaitu advocacy. Oleh karena itu yang harus dilakukan oleh PT.ASKES adalah pada saat peserta askes mendatangi kantor PT.ASKES para pegawai askes memberikan informasi untuk merekomendasikan agar anggota keluarganya mendaftar pada produk askes komersial dengan cara memberikan pengetahuan tentang produk askes komersial ini juga yang tidak kalah pentingnya yaitu memberikan


(3)

brosur pada saat mereka akan meninggalkan kantor PT.ASKES dan selalu mengingatkanpara pesertanya bahwa pentingnya asuransi di masa yang akan datang.

2. Berdasarkan hasil penelitian, indikator citra perusahaan yang memiliki skor rata-rata paling rendah yaitu pada indikator common product,

atrbute, benefits or attitude. PT.ASKES diharapkan dapat melakukan

pembentukan kembali kepribadian perusahaannya lebih baik dengan cara meyakinkan para pesertanya maupun publik eksternal. Kepercayaan yang diberikan askes terhadap pesertanya dikatakan rendah karena masih banyak peserta askes yang kurang yakin dengan kinerja PT.ASKES, hal yang harus dilakukan oleh PT.ASKES yaitu memiliki kualitas pelayanan jasa yang baik dengan menerapkan konsep layanan yang sangat baik. Kemudian mempermudah prosedur pelayanan penggunaan asuransi kesehatan bagi pesertanya tidak berbelit-belit agar efektif dan efisien. Tetapi tetap semua langkah yang harus dilakukan oleh PT.ASKES menggunakan invoasi yang berkesinambungan.

3. berdasarkan hasil penelitian, Corporate public relations memiliki pengaruh tinggi terhadap citra perusahaan. Oleh karena itu, PT.ASKES bisa memkasimalkan kinerja konsep Corporate public relations dengan selalu memperbaiki hubungan terhadap semua publik baik internal maupun eksternal dengan cara sering mengadakan seminar asuransi dan seminar kesehatan secara gratis dan berkesinambungan yang dihadiri oleh para peserta askes dari berbagai intansi agar selalu mengingatkan


(4)

111

dan memberi informasi yang berharga untuk penggunaan asuransi kesehatan di PT.ASKES maupun tentang pentingnya kesehatan.

4. Berdasarkan hasil penelitian perhitungan regresi linear sederhana bahwa Corporate Public Relations memiliki nilai yang sangat tinggi pengaruhnya terhadap Citra Perusahaan akan tetapi masih ada beberapa persen yang tidak mempengaruhi Ctra perusahaan. Maka diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk meneliti indikator-indikator lain yang dapat mempengaruhi citra sebuah perusahaan selain Corporate Public Relations.


(5)

Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Manajemen Pemasaran jasa. Bandung: CV. Alfabeta

Dowling, Grahamme. 2002. Creating Corporate Reputation, Identity, Image, and Performance. Oxford University Press Inc.

Kotler, Philip, (2007), Manajemen Pemasaran, Jakarta, Prenhallindo

Sutisna. (2002). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Cetakan Kedua, Bandung, PT.Remaja Rosdakarya.

Siswanto Sutojo, (2004), Membangun Citra Perusahaan, Jakarta: Damar Mulia Pustaka

Soemirat, S. Dan Elvirano A. (2007). Dasar-dasar public relations. Bandung: Rosadakarya.

Sulastomo, 2007. Manajemen Kesehatan, Cetakan ketiga, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Rochaety. E, Tresnati. R dan Latief. A. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, Edisi Revisi. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Cutlip, S et al. 2004. Effective public relations, 9th ed. Englewood Cliffs NJ: Prentice Hall.

Hawkin, Best, Coney. 2004. Consumer Behaviour: Building marketing strategy. New York: McGrawhill.

Jefkins, Frank. 2004. Public Relations Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga. Juliansyah, Elvi. 2008. Promosi Public Relations. Bandung: Mandar Maju.

Khasali, Rhenald. 2008. Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi

12. Alih Bahasa Benyamin Molan. Jakarta: indeks.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Edisi

12. Alih Bahasa Benyamin Molan. Jakarta: indeks.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12.. Jakarta: Erlangga.


(6)

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi

13. Alih Bahasa Benyamin Molan. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi

132. Alih Bahasa Benyamin Molan. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2012. Principle of Marketing. Edition 14e.. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Kotler, Philp dan Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Management. Edition 14e. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soemirat, Soleh & Adrianto, Elvinaro. 2007. Dasar Public Relations. Bandung: Rosda.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana. 2007. Metoda Statistika. Edisi 7. Bandung: Tarsito

Michaelson, Davis dan Don W Stacks. 2011. Standardization in Public Relations Measurement and Evaluation. Public Relations Society of America, Public Relations Journal Vol 5 No 2, Halaman 1-19.

PT.ASKES (Persero). (2008). Sejarah Singkat PT.ASKES (Persero) [on line] Tersedia :http://www.ptaskes.com/info-perusahaan/14/Sejarah-Singkat [15 September 2011]


Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat terhadap Strategi Public Relation dan Citra Perusahaan (Studitentang Pengaruh Persepsi Masyarakat Deli Serdang terhadap Strategi Public Relations dan Citra Perusahaan Angkasa Pura II Persero Kantor Cabang Bandara Kuala Namu)

1 60 184

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi Korelasional Pengaruh Customer Service Terhadap Citra Perusahaan di Kalangan Nasabah Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Jalan Dr. Mansur Medan)

0 30 6

External Public Relations Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Pengaruh Customer Service Terhadap Citra Perusahaan di Kalangan Nasabah Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Jalan Dr.Mansur Medan)

2 47 120

Persepsi Wartawan terhadap Kinerja Public Relations (Studi Deskriptif tentang Persepsi Wartawan terhadap Kinerja Public Relations khususnya kegiatan media relations PT. Pertamina (Persero) Kantor Regional 1 di Medan)

4 67 139

Peranan External Public Relations Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan PadaPT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I cabang Belawan

0 38 52

Peranan External Public Relations Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia-1 Medan

0 27 64

PENGARCITRA Pengaruh Aktivitas Public Relations Terhadap Citra RS.Ortopedi dalam Persepsi Konsumen.

0 5 13

PENDAHULUAN Pengaruh Aktivitas Public Relations Terhadap Citra RS.Ortopedi dalam Persepsi Konsumen.

0 1 7

Persepsi Masyarakat terhadap Strategi Public Relation dan Citra Perusahaan (Studitentang Pengaruh Persepsi Masyarakat Deli Serdang terhadap Strategi Public Relations dan Citra Perusahaan Angkasa Pura II Persero Kantor Cabang Bandara Kuala Namu)

0 0 31

Persepsi Masyarakat terhadap Strategi Public Relation dan Citra Perusahaan (Studitentang Pengaruh Persepsi Masyarakat Deli Serdang terhadap Strategi Public Relations dan Citra Perusahaan Angkasa Pura II Persero Kantor Cabang Bandara Kuala Namu)

0 0 17