Persepsi Masyarakat terhadap Strategi Public Relation dan Citra Perusahaan (Studitentang Pengaruh Persepsi Masyarakat Deli Serdang terhadap Strategi Public Relations dan Citra Perusahaan Angkasa Pura II Persero Kantor Cabang Bandara Kuala Namu)

(1)

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN

(Studitentang Pengaruh Persepsi Masyarakat Deli Serdang terhadap

Strategi Public Relations dan Citra Perusahaan

Angkasa Pura II Persero Kantor Cabang Bandara Kuala Namu)

T E S I S

Oleh

RIZQIN YAN HASANAH 127045004

M A G I S T E R I L M U K O M U N I K A S I

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2015


(2)

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN

(Studitentang Pengaruh Persepsi Masyarakat Deli Serdang terhadap

Strategi Public Relations dan Citra Perusahaan

Angkasa Pura II Persero Kantor Cabang Bandara Kuala Namu)

T E S I S

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Magister Ilmu Komunikasi dalam Program Magister Ilmu

Komunikasi pada Fakultas IlmuSosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Oleh

RIZQIN YAN HASANAH 127045004

M A G I S T E R I L M U K O M U N I K A S I

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2015


(3)

LEMBAR PENGESAHAN TESIS

JudulTesis : PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP STRATEGI PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi tentang Pengaruh Persepsi Masyarakat Deli Serdang terhadap Strategi Public Relations dan Citra Perusahaan Angkasa Pura II Persero Kantor Cabang Bandara Kuala Namu)

Nama Mahasiswa : RIZQIN YAN HASANAH Nomor Pokok : 127045004

Program Studi : IlmuKomunikasi

Menyetujui, KomisiPembimbing

Ketua,

(Dra. Lusiana Andriani Lubis, M.A., Ph.D) NIP. 196704051990032002

Anggota,

(Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A) NIP. 196208281987012001

Ketua Program Studi,

(Dra. Lusiana Andriani Lubis, M.A., Ph.D) NIP. 196704051990032002

Dekan,

(Prof. Dr. Badaruddin, M.Si) NIP. 196805251992031002


(4)

LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS

Telah diuji pada

Tanggal : 2 Februari 2015

PANITIA PENGUJI TESIS

KETUA : Drs. Hendra Harahap, M.Si

Anggota : 1. Dra. Lusiana Andriani Lubis, M.A., Ph.D 2. Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A

3. Dr. Iskandar Zulkarnain, M.Si 4. Dra. Dayana, M.Si


(5)

PERNYATAAN

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN

(Studi tentang Pengaruh Persepsi Masyarakat Deli Serdang terhadap Strategi Public Relations dan Citra Perusahaan Angkasa Pura II Persero

Kantor Cabang Bandara Kuala Namu)

Dengan ini penulis menyataka nbahwa :

1. Tesis ini disusun sebagai syarat untukmemperolehgelar Magister pada Program Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan IlmuPoliti Universitas Sumatera Utara benar merupakan hasil karya peneliti sendiri. 2. Tesis ini adala hasli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar

akademik (sarjana, magister dan/atau doctor), baik di Universitas Sumatera Utara maupundiperguruan tinggi lain.

3. Tesisini adalah murnigagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Komisi Pembimbing dan masukan Tim Penguji.

4. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarangd an dicantumkan dalam daftar pustaka.

5. Pernyataan ini say abuat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalambagian-bagiant ertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perudangan yang berlaku.

Medan, 2 Februari 2015 Penulis


(6)

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN

(Studi tentang Pengaruh Persepsi Masyarakat Deli Serdang terhadap Strategi Public Relations dan Citra Perusahaan Angkasa Pura II Persero

Kantor Cabang Bandara Kuala Namu)

RIZQIN YAN HASANAH ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besa pengaruh antara persepsi masyarakat dan strategi public relations Perusahaan Angkasa Pura II Persero Kantor Cabang Bandara KNIA, Sumatera Utara, serta mengetahui seberapa besar pengaruh antara persepsi masyarakat dan citra Perusahaan AngkasaPura II Persero Kantor Cabang Bandara KNIA, Sumatera Utara.

Penelitian ini menggunakan teori persepsi, strategi Public Relationsdancitra. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kuantitaf korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara yang berjumlah 192.222 orang. Responden dalam penelitian ini berjumlah 310 orang dengan merujuk pada Sample in Auditing dari HP Hill JL Roth dan H. Arkin. Metode pengumpulan data menggunkan kuesioner, wawancara, observasi, dokumentasi dan kepustakaan. Analisis data menggunkan uji hipotesis, uji serempak (uji-f), uji parsial (uji-t) dan koefisien determinasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :(1) Persepsi masyarakat dan strategi Public Relations Perusahaan Angkasa Pura II Persero Kantor Cabang Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara memiliki pengaruh yang positif dan signifikan. Dengan besar pengaruh 40,3% (2) Persepsi masyarakat dan Citra Perusahaan Angkasa Pura II Persero Kantor CabangBandara Kuala Namu, Sumatera Utara memilik ipengaruh yang positif dan signifikan dengan besar pengaruh 55,4%.Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa pada indikator persepsi yang paling berpengaruh adalah sikap, pada indikator strategi adalah analisis lingkungan dana pada indikator citra adalah actions. Penelitian ini menunjukkah bahwa persepsi masyarakat berpengaruh terhadap strategi dan citraperusahaan.


(7)

PUBLIC PERCEPTION OF

STRATEGY PUBLIC RELATIONS AND IMAGE CORPORATE

(Study on The Influence Deli SerdangPublic

’s

Perception of

Strategy Public Relations and Image Angkasa Pura II Persero

Branch Office Of Kuala Namu International Airport)

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine how much influence the public perception and public relations strategy Angkasa Pura II Limited Company Branch Office KNIA Airport, North Sumatra, and to know how much influence between public perception and image of Angkasa Pura II Limited Company Branch Office KNIA service, Sumatra North.

This study uses the theory of perception, Public Relations strategy and image. The research method used kuantitaf correlational research methods. The population in this study was a community district of Tanjung Morawa, Deli Serdang, North Sumatra Province, amounting to 192 222 people. Respondents in this study amounted to 310 people with reference to the sample in Auditing of HP Hill JL Roth and H. Arkin. Methods of data collection using the questionnaires, interviews, observation, documentation and literature. Hypothesis testing using the data analysis, simultaneous test (test-f), partial test (t-test) and the coefficient of determination.

The results showed that: (1) The public perception and public relations strategies Angkasa Pura II Limited Company Branch Office Kuala Namu Airport, North Sumatra has a positive and significant effect. with great influence 40.3% (2) The public perception and image of Angkasa Pura II Limited Company Branch Office Kuala Namu Airport, North Sumatra has a positive and significant influence with the influence of 55.4%. This research also found that the perception of the most influential indicator is the attitude, the strategy is the analysis of environmental indicators and indicators apada image is actions. This study menunjukkah that public perception influence on strategy and corporate image.


(8)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapakan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah-Nya kepada penulis, sehingga dapat meneyelesaikan penulisan tesis ini dengan judul “PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP STRATEGI PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi tentang Pengaruh Persepsi Masyarakat Deli Serdang terhadap Strategi Public Relations dan Citra Perusahaan Angkasa Pura II PerseroKantor Cabang Bandara Kuala Namu)”.

Penulisan tesis ini terlaksana berkat bantuan dari banyak pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan salam sayang khususnya kepada kedua orang tua penulis, Papa Suyanto, SE dan Mama Suryani, SST, M.Kes yang telah memberikan dorongan semangat, do‟a dan dukungan penuh baik dalam studi dan penyelesaian tesis ini.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membimbing, membantu dan memberikan dorongan dan semangat dalam penyelesaian studi pada Magister Ilmu Komunikasi FISIP-USU, yaitu :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Badarruddin M.Si, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Lusiana Andriani Lubis, MA., Ph.D, selaku Ketua Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara


(9)

dan Ketua Komisi Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan tesis ini.

4. Ibu Dra. FatmaWardyLubis, MA, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan tesis ini.

5. Bapak Dr. Iskandar Zulkarnain, M.Si, selaku Ketua Komisi Pembanding atas saran dan kritik yang diberikan.

6. Ibu Dra. Dayana, M.Si, selaku Komisi Pembanding atas saran dan kritik yang diberikan.

7. Bapak Drs. Hendra Harahap. M.Si, selaku Ketua Penguji dan Sekretaris Magister Ilmu Komunikasi FISIP-USU.

8. Staf Administrasi Magister Ilmu Komunikasi, Sri Handayani, S.Sos dan Nurhanifah Nasution, S.Sos., yang telah banyak membantu selama penulis kuliah di Magister Ilmu Komunikasi FISIP-USU.

9. Teman-teman terbaik, Kak Herman, Kak Ica, Kak Ade, Bang Reza, sertateman-teman lainnya di Angkatan III MIKOM yang tak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima kasih atas semua dukungannya.

10.Pihak Perusahaan AngkasaPura II Persero Kantor Cabang Bandara Kuala Namu, Pihak Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang dan seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam pengambilan data.


(10)

Penulis menyadari tesis ini masih banyak memiliki kekurangan dan jauh dari sempurna. Namun harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat kepada seluruh pembaca. Semoga kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa membalas segala kebaikan Bapak/Ibu dan saudara/is ekalian. Amin.

Medan, 2 Februari 2015 Penulis


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN TESIS ... i

LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS ... ii

PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR SINGKATAN ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Pembatasan Masalah ... 6

1.3 Perumusan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II URAIAN TEORITIS ... 9

2.1 Kajian Terdahulu ... 9

2.2 Kajian Teori ... 18

2.2.1 Komunikasi ... 18

2.2.2 Persepsi ... 20

2.2.3 Public Relations ... 24

2.2.3.1 Tujuan Public Relations ... 27

2.2.3.2 Peran, Fungsi dan Tugas Public Relations ... 27

2.3.3 Khalayak Public Relations ... 34

2.3.4 Strategi Public Relations ... 36

2.2.4 Citra Perusahaan... 44

2.2.4.1 Pengertian Citra Perusahaan ... 44

2.2.4.2 Jenis-Jenis Citra dalam Perusahaan ... 45

2.2.4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Citra Perusahaan... 46

2.2.4.4 Pentingnya Citra Perusahaan... 47

2.2.4.5 Tahapan Citra Perusahaan ... 47


(12)

2.4 Hipotesis Penelitian ... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 50

3.1 Metode Penelitian... 50

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 51

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 51

3.2.2 Waktu Penelitian ... 51

3.3 Metode Pengukuran ... 51

3.3.1 Identifikasi Variabel ... 51

3.3.2 Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 52

3.4 Populasi dan Metode Pengambilan Sampel ... 54

3.4.1 Populasi ... 54

3.4.2 Sampel ... 55

3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 56

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 56

3.6 Validitas dan Reliabilitas ... 58

3.6.1 Uji Validitas ... 58

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 60

3.7 Metode Analisis Data ... 61

3.7.1 MSI (Method of Succesive Interval) ... 61

3.7.2 Teknik Pengukuran Skor ... 66

3.7.3 Analisis Korelasi ... 67

3.7.4 Uji Hipotesis ... 68

3.7.5 Uji Serempak (Uji-F) ... 70

3.7.6 Uji Pengaruh Parsial (Uji-t) ... 71

3.7.7 Koefisien Determinasi (R2) ... 71

3.8 Uji Asumsi Klasik ... 72

3.8.1 Uji Multikolinearitas ... 72

3.8.2 Uji Autokorelasi ... 72

3.8.3 Uji Heteroskedasitas... 73

BAB IV TEMUAN PENELITIAN ... 74

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian... 74

4.1.1 Kecamatan Tanjung Morawa ... 74

4.1.1.1 Sejarah ... 74

4.1.1.2 Letak dan Geografis ... 74

4.1.2 Perusahaan ANGKASA Pura II Persero Kantor Cabang Bandara Kuala Namu ... 76

4.1.2.1 Deskripsi Perusahaan ... 76

4.1.2.2 Visi dan Misi ... 78

4.1.2.3 Nilai Perusahaan... 81


(13)

4.1.2.5 Kegiatan yang berkaitan dengan Public Relations 88

4.2 Analisis Deskriptif ... 91

4.2.1 Persepsi Masyarakat ... 91

4.2.2 Strategi Public Relations ... 94

4.2.3 Citra Perusahaan... 96

4.2.4 Pengujian Asumsi Klasik ... 97

4.2.4.1 Uji Multikolinearitas ... 97

4.2.4.2 Uji Autokorelasi ... 98

4.2.4.3 Uji Heteroskedasitas... 99

4.2.5 Uji Korelasi ... 102

4.2.5.1 Uji Korelasional Persepsi Masyarakat dan Strategi Public Relations ... 102

4.2.5.2 Uji Korelasional Persepsi Masyarakat dan Citra Perusahaan ... 103

4.2.6 Uji Hipotesis ... 104

4.2.6.1 Hasil Uji Hipotesis Pertama ... 104

4.2.6.2 Hasil Uji Hipotesis Kedua ... 106

4.2.7 Identifikasi Pengaruh Indikator Penelitian terhadap Variabel Penelitian ... 109

4.2.7.1 Pengaruh Indikator pada Variabel Persepsi Masyarakat ... 109

4.2.7.2 Pengaruh Indikator pada Variabel Public Relations ... 113

4.2.7.3 Pengaruh Indikator pada Variabel Citra Perusahaan ... 116

BAB V PEMBAHASAN ... 119

5.1 Korelasi Antara Persepsi Masyarakat dan Strategi Public Relations ... 119

5.2 Korelasi Antara Persepsi Masyarakat dan Citra Perusahaan... 122

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 125

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 127

6.1 Kesimpulan ... 127

6.2 Saran ... 128 DAFTAR PUSTAKA


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Variabel Operasional ... 52

3.2 Parameter Populasi ... 55

3.3 Hasil Uji Validitas Item Quesioner ... 59

3.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 61

3.5 Hasil Transformasi MSI ... 63

3.6 Model Distribusi Frekuensi pada Indikator Penelitian... 67

4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Masyarakat ... 92

4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Strategi Public Relations ... 95

4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Citra Perusahaan ... 96

4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ... 97

4.5 Hasil Uji Autokorelasi... 98

4.6 Uji Korelasional Persepsi Masyarakat dan Strategi Public Relations .... 102

4.7 Uji Korelasional Persepsi Masyarakat dan Citra Perusahaan ... 103

4.8 Hasil Uji Pengaruh Persepsi Masyarakat terhadap Strategi Public Relations ... 104

4.9 Hasil Uji Determinasi Pengaruh Persepsi Masyarakat terhadap Strategi Public Relations ... 105

4.10 Nilai Koefisien Pengaruh Persepsi Masyarakat terhadap Strategi Public Relations ... 106

4.11 Hasil Uji Pengaruh Persepsi Masyarakat terhadap Citra Perusahaan ... 107

4.12 Koefisien Determinasi Pengaruh Persepsi Masyarakat terhadap Citra Perusahaan ... 108

4.13 Nilai Koefisien Pengaruh Persepsi Masyarakat terhadap Citra Perusahaan... 108

4.14 Uji Simultan pada Indikator Persepsi Masyarakat ... 110

4.15 Koefisien Determinasi Indikator Persepsi Masyarakat ... 111

4.16 Indikator-Indikator yang Secara Parsial Berpengaruh Terhadap Persepsi Masyarakat ... 112

4.17 Uji Simultan pada Indikator Strategi Public Relations ... 113

4.18 Koefisien Determinasi Indikator Strategi Public Relations ... 114

4.19 Indikator-Indikator yang Secara Parsial Berpengaruh Terhadap Strategi Public Relations ... 115

4.20 Uji Simultan pada Indikator Citra Perusahaan ... 116

4.21 Koefisien Determinasi Indikator Citra Perusahaan ... 117

4.22 Indikator-Indikator yang Secara Parsial Berpengaruh Terhadap Citra Perusahaan... 118


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Proses Manajemen Strategi ... 39 2.2 Model Sederhana Proses Implementasi Strategi ... 41 2.3 Kerangka Konsep ... 48


(16)

DAFTAR SINGKATAN

1.AP : Angkasa Pura

2.FISIP : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 3.KNIA : Kuala Namu International Airport 4.USU : Universitas Sumatera Utara 5.PR : Public Relations


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Layak Uji 2. Lampiran Gambar

3. Kuesioner Penelitian 4. Data Kuesioner

5. Uji Validitas dan Reliabilitas 6. Hasil Hitung SPSS

7. Surat Izin Penelitian dari Program Magister Ilmu Komunikasi FISIP USU 8. Surat Balasan Izin Penelitian dari Angkasa Pura 2 dan Kecamatan Tanjung

Morawa


(18)

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN

(Studi tentang Pengaruh Persepsi Masyarakat Deli Serdang terhadap Strategi Public Relations dan Citra Perusahaan Angkasa Pura II Persero

Kantor Cabang Bandara Kuala Namu)

RIZQIN YAN HASANAH ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besa pengaruh antara persepsi masyarakat dan strategi public relations Perusahaan Angkasa Pura II Persero Kantor Cabang Bandara KNIA, Sumatera Utara, serta mengetahui seberapa besar pengaruh antara persepsi masyarakat dan citra Perusahaan AngkasaPura II Persero Kantor Cabang Bandara KNIA, Sumatera Utara.

Penelitian ini menggunakan teori persepsi, strategi Public Relationsdancitra. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kuantitaf korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara yang berjumlah 192.222 orang. Responden dalam penelitian ini berjumlah 310 orang dengan merujuk pada Sample in Auditing dari HP Hill JL Roth dan H. Arkin. Metode pengumpulan data menggunkan kuesioner, wawancara, observasi, dokumentasi dan kepustakaan. Analisis data menggunkan uji hipotesis, uji serempak (uji-f), uji parsial (uji-t) dan koefisien determinasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :(1) Persepsi masyarakat dan strategi Public Relations Perusahaan Angkasa Pura II Persero Kantor Cabang Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara memiliki pengaruh yang positif dan signifikan. Dengan besar pengaruh 40,3% (2) Persepsi masyarakat dan Citra Perusahaan Angkasa Pura II Persero Kantor CabangBandara Kuala Namu, Sumatera Utara memilik ipengaruh yang positif dan signifikan dengan besar pengaruh 55,4%.Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa pada indikator persepsi yang paling berpengaruh adalah sikap, pada indikator strategi adalah analisis lingkungan dana pada indikator citra adalah actions. Penelitian ini menunjukkah bahwa persepsi masyarakat berpengaruh terhadap strategi dan citraperusahaan.


(19)

PUBLIC PERCEPTION OF

STRATEGY PUBLIC RELATIONS AND IMAGE CORPORATE

(Study on The Influence Deli SerdangPublic

’s

Perception of

Strategy Public Relations and Image Angkasa Pura II Persero

Branch Office Of Kuala Namu International Airport)

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine how much influence the public perception and public relations strategy Angkasa Pura II Limited Company Branch Office KNIA Airport, North Sumatra, and to know how much influence between public perception and image of Angkasa Pura II Limited Company Branch Office KNIA service, Sumatra North.

This study uses the theory of perception, Public Relations strategy and image. The research method used kuantitaf correlational research methods. The population in this study was a community district of Tanjung Morawa, Deli Serdang, North Sumatra Province, amounting to 192 222 people. Respondents in this study amounted to 310 people with reference to the sample in Auditing of HP Hill JL Roth and H. Arkin. Methods of data collection using the questionnaires, interviews, observation, documentation and literature. Hypothesis testing using the data analysis, simultaneous test (test-f), partial test (t-test) and the coefficient of determination.

The results showed that: (1) The public perception and public relations strategies Angkasa Pura II Limited Company Branch Office Kuala Namu Airport, North Sumatra has a positive and significant effect. with great influence 40.3% (2) The public perception and image of Angkasa Pura II Limited Company Branch Office Kuala Namu Airport, North Sumatra has a positive and significant influence with the influence of 55.4%. This research also found that the perception of the most influential indicator is the attitude, the strategy is the analysis of environmental indicators and indicators apada image is actions. This study menunjukkah that public perception influence on strategy and corporate image.


(20)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk individual dan sosial dalam kehidupan sehari-hari senantiasa berinteraksi antara satu dan lainnya. Sebagaimana diketahui bahwa kehidupan individu tidak dapat lepas dari lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Situasi sosial ini diwarnai dengan berbagai rangsang atau stimulus yang diterima individu dari luar dirinya, baik berupa benda, orang, peristiwaatau situasi. Stimulus yang diterima individu kemudian diorganisasikan dan ditafsirkan, sehingga individu tersebut memperoleh suatu kesan atau makna terhadap stimulus yang diterimanya ituyang kemudian disebut persepsi.

Persepsi adalah serangkaian proses yang dilakukan seseorang guna memperoleh gambaran mengenai sesuatu melalui pemilihan, pengolahan, hingga pengertian informasi mengenai sesuatu yang diinginkannya. Persepsi tersebut nantinya akan mempengaruhi tindakan seseorang terhadap hal yang dipersepsikannya itu.

Mulyana (2007:179) mengatakanbahwa persepsi adalah proses internal individu yang memungkinkan untuk memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan yang ditangkap oleh indera manusiawi dari lingkungan sekitar dan proses tersebut dapat mempengaruhi perilaku individu tersebut.

Persepsi setiap orang dalam menyikapi suatu permasalahan yang terjadi berbeda antara satu dengan yang lainnya, tergantung dari pandangan setiap orang dalam menyikapi permasalahan tersebut. Menurut Robbins (2006:49), “Persepsi


(21)

adalah proses pengorganisasian dan penafsiran kesan inderawi guna mendapatkan

arti (pengertian mendalam) atas lingkungan”. Dalam hal ini persepsi dapat

dianggap sebagai penafsiran individu terhadap objek di sekelilingnya, berdasarkan

kesan yang diperoleh dari indera mereka”. Dalam hal ini dapat menimbulkan berbagai persepsi yang berbeda terhadap penilaian suatu objek yang sama.Persepsi yang terbentuk dari suatu opini tentang suatu perusahaan mampu membuat publik itu menjadi sangat suka atau bahkan sangat membenci pada suatu hal.

Relokasi bandar udara (bandara) dari Polonia (Medan) ke Kuala Namu (Deli Serdang) merupakan perubahan besar di dunia penerbangan baik nasional maupun internasional. Hal ini disebabkan karena Bandara Polonia (bandara dengan predikat blackstar)sering menjadi penyebab tidak langsung dari tragedi kecelakaan pesawat. Lokasinya yang dikelilingi permukiman padat penduduk, berdekatan dengan pusat kota, serta tidakjauh dari punggung Gunung Sibayak membuat bandara ini rawan kecelakaan (http://travel.kompas.com). Pada beberapa tahun belakangan ini telah beberapa kali terjadi unjuk rasa buruh dan mahasiswa, yang menuntut kepastian hukum dari berbagai kasus di tanah air didepan pintu gerbang Bandar Udara Polonia. Padahalbandara itu tidak boleh didemo dan menjadi tempat aksi unjukrasakarena merupakan objek vital pelayanan publik internasional(http://www.waspada.co.id).Berbagai persoalan tersebut berdampak pada persepsi masyarakat yang kemudian dapat mempengaruhi citraPerusahaan ANGKASA PURA II Persero dan Sumatera Utara secara umum.

Perusahaan ANGKASA PURA II Persero, sebagaimana diketahui, telah mengelola 13 (tiga belas) bandara di Indonesia dan salah satunya yaitu Bandara


(22)

Kuala Namu International Airport (KNIA) di Sumatera Utara yang bertaraf internasional (http://www.angkasapura2.co.id). Perusahaan ANGKASA PURA II Persero Kantor Cabang Bandara KNIA sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di lingkungan Departemen Perhubungan dalam perkembangannya telah melakukan banyak perbaikan dan peningkatan fasilitas bandara hingga saat ini. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai bandara internasional.Bahkan Bandara KNIA di-claim sebagai bandara terbesar se-Asia Tenggara oleh beberapa pihak dan merupakan pintu gerbang wisata terpenting bagi kawasan Indonesia bagian barat

(http://www.baratamedia.com).

Relokasi bandara dari Polonia ke KNIA telah memberikan harapan baru, tidak hanya bagi kalangan bandara saja tetapi juga masyarakat sekitar bandara dan masyarakat Sumatera Utara pada umumnya. Salah satu contohnya, hal ini dapat dilihat dengan berkembangnya kawasan Jalan Batang Kuis, Kecamatan Tanjung Morawa, yang merupakan akses jalan dari dan menuju Bandara KNIA. Akses jalan menuju Bandara KNIA ini, melewati beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Tanjung Morawa, Kecamatan Batang Kuis dan Kecamatan Pantai Labu. Namun menurut pengamatan peneliti di lapangan, dari awal dilakukan Soft Operation tanggal 25 Juli 2013 sampai diresmikan tanggal 27 Maret 2014 ini, ternyata masih terus dilakukan penyesuaian. Ini ditandai dengan masih diadakannya penyempurnaan-penyempurnaan baik sarana dan prasarana dari dan menuju bandara (lihat Lampiran Gambar 1).

Sejak direlokasi sampai diresmikannya Bandara KNIA, Jalan Batang Kuis yang telah dijadikan jalan utama menuju bandara menimbulkanbeberapa


(23)

persoalan. Menurut penuturan warga sekitar yang dikonfirmasi (29/4/2014), telah terjadi kecelakaan lalulintas beberapa kali. Ini terjadi karena bentuk fisik jalan yang berubah dari jalan kecil menjadi jalan arteri yang menggunakan pulau jalan sehingga masyarakat sekitar yang menggunakan sepeda motor yang biasanya dapat langsung berbalik arah menjadi harus berputar jauh. Belum lagi tingkat kebisingan dari jalan raya, masyarakat sekitar yang dulunya memiliki halaman depan yang luas di depan rumahnya kini berubah hanya tinggal beberapa meter saja. Namun sampai diresmikannya bandara, ternyata masih menyisakan persoaaln, diantaranya masih belum terselesaikannya pembebasan lahan untuk jalan tersebut dengan alasan kesesuaian harga (lihat . Lampiran Gambar 2).

Perusahaan ANGKASA PURA II Persero Kantor Cabang Bandara KNIA sebagai BUMN selain berusaha memberikan kontribusi yang optimal kepada negara, perusahaan tersebut juga memiliki tanggung jawab sosial dan kepedulian untuk mengembangkan lingkungan dimana perusahaan ini berada. Citra perusahaan menjadi hal penting yang perlu diperhatikan dalam hal ini. Citra yang nantinya diperoleh dengan maksimal karena penggunaan strategi yang baik akan menimbulkan image yang positif, bukan hanya bagi perusahaan tetapi juga pada segala sesuatu yang terkait dengan Perusahaan ANGKASA PURA II Perserokantor cabang bandara KNIA.

Menurut H. Frazier penelitian citra menentukan sosok institusional dan citra perusahaan dalam pikiran publik dengan mengetahui sikap masyarakat terhadap sebuah organisasi, bagaimana mereka memahami dengan baik, apa yang mereka sukai dan tidak sukai tentang organisasi, dan perusahaan tersebut.Penelitian tentang citra akan memberikan informasi untuk mengevaluasi


(24)

kebijaksanaan, memperbaiki kesalahpahaman, menentukan daya tarik pesan dan meningkatkan citra hubungan masyarakat dan hubungan public (Margaretha, 2012: 7).

Citra bandara internasional adalah gambaran yang dibangun olehpublic relationsPerusahaan ANGKASA PURA II Persero pada Bandara KNIA. Untuk itupublic relations perusahaan dalam membangun citra, mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap perusahaan. Public relations perusahaan memiliki tantangan tersendiri dalam menciptakan citra yang kuat/positif agar bisa meraih loyalitas konsumen. Hal ini disebabkan karena loyalitas konsumen tidak bisa datang begitu saja.

Selain itu, menciptakan citra yang positif merupakan prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public relations dalam melaksanakan perannya di perusahaan yang diwakilinya (Ruslan, 2008: 27). Public relations diperhitungkan sebagai langkah terbaik perusahaan dalam menjaga dan memelihara citra mereka dalam dunia bisnis. Public relations diharapkan mampu menciptakan citra positif kepada publik sehingga publik tetap loyal dan percaya pada kredibilitas perusahaan. Dalam melaksanakan perannya, public relations juga membutuhkan perencanaan yang cukup baik dalam menyusun strategi yang akan digunakan. Namun dalam menentukan strategi juga dibutuhkan pertimbangan tentang faktor situasi yang sedang terjadi agar mampu melewati berbagai masalah dan krisis, sesuai dengan kondisi perusahaan yang sedang dihadapi. Strategi public relations yang dilakukan saat krisis diharapkan membuahkan hasil saat krisis usai, namun tidak menutup kemungkinan sebelum krisis berakhir, perusahaan telah mencapai hasil yang diinginkan.Oleh sebab itu


(25)

peran public relations salah satunya adalah untuk menciptakan opini yang kuat sehingga berpengaruh terhadap opini yang datang ke benak publik untuk menciptakan citra yang diharapkan.

Oleh karena pentingnya persepsi masyarakat, strategi public relations, dan citra perusahaan maka penelitian ini ditujukan untuk mengetahui: Seberapa besar Pengaruh antara Persepsi Masyarakat terhadap Strategi Public Relationsdan Citra Perusahaan ANGKASA PURA II Persero Kantor Cabang Bandara KNIA, Sumatera Utara.

1.2 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah disebut juga ruang lingkup masalah yang akan diteliti sebagai upaya membatasi masalah penelitian agar tidak terlalu luas dan membingungkan. Adapun pembatasan masalah adalah sebagai berikut :

1. Dalam penelitian ini persepsi yang dimaksud adalah pelaku persepsi (sikap motif, kepentingan, pengalaman masa lalu, pengharapan), target (hal baru, latar belakang, kedekatan) dan situasi (waktu, keadaan lingkungan, keadaan sosial).

2. Strategi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah analisa lingkungan, menentukan dan menetapkan arah perusahaan, fungsi strategi, dan implementasi dan pengendalian strategi.

3. Dalam latar belakang masalah citra yang dimaksud adalah pandangan masyarakat terhadap suatu organisasi atau perusahaan. Citra tersebut dapat dilihat dari awareness, attitudes dan actions.


(26)

4. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang dan waktu penelitian mulai Bulan April-Oktober 2014.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, adapun masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruhantara persepsi masyarakat dan strategi public relationsPerusahaan Angkasa Pura II Persero Kantor Cabang Bandara KNIA, Sumatera Utara?

2. Seberapa besar pengaruhantarapersepsi masyarakat dan citra Perusahaan Angkasa Pura II Persero Kantor Cabang Bandara KNIA, Sumatera Utara?

1.4Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh antara persepsi masyarakat dan strategi public relationsPerusahaan Angkasa Pura II Persero Kantor Cabang Bandara KNIA, Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui pengaruh antara persepsi masyarakat dan citra Perusahaan Angkasa Pura II Persero Kantor Cabang Bandara KNIA, Sumatera Utara.


(27)

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah, melengkapi serta memperluas wawasan penelitian bagi pembaca mengenai Ilmu Komunikasi.

2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif serta memperkaya khasanah keilmuan khususnya penelitian ilmu komunikasi tentang persepsi masyarakat, strategi public relations dan citra perusahaan khususnya di Magister Ilmu Komunikasi FISIP USU. 3. Secara praktis, diharapkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai

referensi apabila kelak mahasiswa atau praktisi membutuhkan informasi yang lebih jauh mengenai persepsi masyarakat, strategi public relations dan citra perusahaan.


(28)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Kajian Terdahulu

Penelitian mengenai persepsi masyarakat, strategi public relationsdan citra telah banyak dilakukan. Untuk melakukan penelitian dan analisa mendasar terhadap persepsi masyarakat dan strategi public relations dalam membangun citra Perusahaan ANGKASA PURA II Persero kantor cabang Bandara Kuala Namu, maka penulis melihat beberapa hasil penelitian yang mendukung terhadap penelitian ini.

Beberapa hasil penelitian yang menjadi rujukan bagi peneliti adalah : 1. Survei Persepsi Masyarakat Terhadap Integritas Pemilu 2013

Oleh :Direktorat Penelitian dan Pengembangan KPK (2013)

Survei Persepsi Masyarakat terhadap Integritas Pemilu (SPM Integritas Pemilu) tahun 2013 berusaha untuk memperlihatkan gambaran persepsi, tingkat pemahaman, sikap dan kecenderungan perilaku masyarakat terhadap integritas para peserta pemilu, termasuk agenda pemberantasan korupsi. Survei ini diharapkan juga dapat menjadi alat ukur tingkat pemahaman dan ekspektasi masyarakat mengenai pemilu yang berintegritas dan membantu kinerja KPK dalam upaya mewujudkan sistem politik yang berintegritas sebagai salah satu poin penting strategi pemberantasan korupsi di Indonesia.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan survei dalam mengumpulkan data dan informasi, gambaran tentang pengetahuan dan persepsi masyarakat terhadap integritas pemilu. Pengumpulan data primer SPM Integritas Pemilu tahun 2013 menggunakan metode wawancara


(29)

langsung (tatap muka) dengan responden. Alat bantu yang digunakan dalam wawancara langsung ini adalah kuesioner terstruktur.

Dikutip lebih lanjut, dari hasil survei tersebut bahwa penentuan sebaran responden di 10 kota didasarkan pada rasio antara jumlah penduduk, kepadatan penduduk, Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan bobot 30 : 30 : 20 : 20. Kota DKI Jakarta mendapat porsi responden paling besar yaitu sebanyak 300 orang dan kota Ambon yang terkecil sebanyak 45 orang. Jumlah responden dalam SPM Integritas Pemilu tahun 2013 secara keseluruhan adalah 1220 orang (melebihi target awal sebanyak 1200 responden), terdiri dari 44.67% pria (545 orang) dan 55.33% wanita (675 orang).

Terdapat beberapa poin penting yang dapat ditindaklanjuti oleh KPK berdasarkan hasil survei ini, diantaranya :

a. Melakukan sosialisasi terhadap kata Integritas dengan menggunakan istilah yang lebih membumi dan dikenal oleh masyarakat

b. Masyarakat sudah sepakat untuk memilih yang pemimpin yang berintegritas namun tidak memiliki informasi memadai tentang figure calon yang akan dipilih. Untuk itu KPK bisa bekerjasama dengan stakeholder lainnya untuk menampilkan figure dari calon pemimpin yang sebenarnya.

c. Menyusun program intervensi yang strategis ke masyarakat yang bertujuan mensosialisasikan nilai-nilai integritas dalam menyambut Pemilu 2014. 2. Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Kualitas Pelayanan Publik

Pada Bagian Administrasi Kemasyarakatan Dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Simalungun

Oleh : Riwan Novandy (2009)

Persepsi masyarakat terhadap kualitas pelayanan pemerintahan di Indonesia pada umumnya menilai kinerja pelayanan masih belum seperti yang diharapkan, hal ini dapat dilihat antara lain dari banyaknya pengaduan atau keluhan dari masyarakat pada Kementrian Menpan seperti menyangkut prosedur


(30)

dan mekanisme kerja pelayanan yang berbelit-belit, tidak transparan, kurang informatif, kurang akomodatif, kurang konsisten, terbatasnya fasilitas, sarana dan prasarana pelayanan, sehingga tidak menjamin kepastian (hukum, waktu, dan biaya) serta masih banyak dijumpai praktek pungutan liar serta tindakan-tindakan yang berindikasi penyimpangan dan KKN. Persepsi masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik pada Bagian Administrasi Kemasyarakatan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Simalungun masih belum diketahui, apakah menyerupai seperti pengaduan masyarakat tersebut? Oleh karena itu perlu adanya kajian untuk menganalisis bagaimana persepsi masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanannya.

Penelitian ini dilakukan di Bagian Administrasi Kemasyarakatan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Simalungun, dengan tujuan menganalisis persepsi masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan publik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, dengan teknik survei yaitu penyebaran kuesioner kepada 52 orang responden pengguna pelayanan pada kantor Bagian Administrasi Kemasyarakatan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Simalungun.

Dari hasil analisis diketahui bahwa persepsi masyarakat pengguna pelayanan publik pada Bagian Administrasi Kemasyarakatan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Simalungun menyatakan kalau penyelenggaraan pelayanan publik sudah cukup memuaskan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan publiknya, berdasarkan analisis crosstab (uji chi-square), yakni aspek kesederhanaan (prosedur pelayanan yang berbelit-belit),


(31)

aspek kejelasan (adanya transparansi biaya yang dikeluarkan), aspek akurasi (urusan sesuai dengan yang dikehendaki), aspek keamanan (bukti tanda terima diberikan), dan aspek kemudahan akses (jarak lokasi kantor dengan tempat tinggal dan ketersediaan angkutan umum menuju lokasi kantor). Peningkatan penyelenggaraan pelayanan publik pada Bagian Administrasi Kemasyarakatan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Simalungun dapat dilakukan dengan prioritas perlu adanya kejelasan prosedur pelayanan publik, adanya transparansi biaya, adanya kepastian waktu penyelesaiaan urusan, penyelesaiaan urusan sesuai dengan yang dikehendaki, adanya bukti tanda terima yang diberikan, kejelasan dalam persyaratan teknis dan administratif, perlu adanya kemudahan akses, serta adanya UU mengenai penyelenggaraan pelayanan publik sehingga pelayanan publik dapat ditingkatkan dikarenakan ada standar minimalnya.

3. Persepsi Masyarakat Desa Beraban TentangProgram Siaran

Pariwisata Budaya Di Bali TVSebagai Media Informasi Dan Promosi

Oleh : Ni Gusti Ayu Dewi Paramita Arisandi (2011)

Informasi dan promosi sangat berkaitan dengan pariwisata, karena pariwisata butuh suatu promosi guna lebih mempopulerkan kelanjutan pariwisata tersebut, disamping itu masyarakat juga butuh suatu media untuk dapat mengetahui segala bentuk perkembangan pariwisata budaya yang ada, oleh karena itu diangkatlah Bali TV sebagai salah satu media pertelevisian lokal yang dapat menjadi suatu wadah yang begitu baik dalam menampilkan segala bentuk program pariwisata budaya di Bali TV. Oleh karena itu, persepsi masyarakat Beraban sangat dibutuhkan guna memastikan bahwa Bali TV dapat dijadikan


(32)

sebagai suatu media yang bisa menjadi sumber informasi dan media promosi bagi pariwisata dan budaya di Bali.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Bali TV mempunyai program acara terstruktur mengenai pariwisata dan budaya dan seberapa sering tayangan tersebut ditayangkan, disamping itu penelitian ini bertujuan untuk menjaring persepsi masyarakat mengenai bagaimana tanggapan masyarakat di desa Beraban tentang program tayangan pariwisata budaya di Bali TV sebagai media promosi dan informasi pariwisata dan budaya.

Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Beraban dan masyarakat Beraban di gunakansebagai tempat untuk menjaring data pada penelitian ini, para responden kemudian diklasifikasikan sesuai dengan jenis pekerjaan mereka, supaya penjaringan data dapat dilakukan dengan lebih mudah, penelitian ini menggunakan metode observasi, dan wawancara.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Bali TV mempunyai acara terstrukturmengenai pariwisata budaya yang memberikan informasi mengenai hotel, restoran, tempattujuan wisata, adat – istiadat, kegiatan-kegiatan wisata dan masih banyak yang lainnya. Program pariwisata budaya di Bali TV disiarkan seminggu sekali dengan tampilan yangapik sehingga pemirsa dapat menikmati suguhan acara tersebut dengan nyaman, karena lewattayangan ini pemirsa ataupun masyarakat dapat lebih paham dan menghargai pariwisata danbudaya di daerah mereka.


(33)

4. Hubungan Antara Persepsi Remaja Putri Terhadap Citra Perempuan Cantik Dalam Iklan Kosmetik Di Televisi Dengan Penggunaan

Produk Kosmetik Oleh Remaja Putri (Kasus: SMUN 1 Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat)

Oleh :Dewi Primianty (2008)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya tayangan iklan di televisi sebagai salah satu bentuk promosi yang dilakukan olah para produsen dalam rangka memperkenalkan dan mempertahankan merek atas produk-produk yang mereka keluarkan khususnya produk kosmetik kepada masyarakat. Salah satu bentuk iklan yang seringkali ditemui di televisi adalah iklan produk kosmetik yang banyak menampilkan model perempuan sebagai representasi produk mereka.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristikremaja putri dengan persepsi remaja putri terhadap citra perempuan cantik dalam iklankosmetik di televisi, mengetahui hubungan antara pola menonton remaja putri denganpersepsi remaja putri terhadap citra perempuan cantik dalam iklan kosmetik di televisi,dan mengetahui hubungan antara persepsi remaja putri terhadap citra perempuan cantikdalam iklan kosmetik di televisi dengan penggunaan produk kosmetik oleh remaja putri.

Persepsi remaja putri terhadap citra perempuan cantik dalam iklan kosmetik di televisidiukur melalui pernyataan-pernyataan seputar iklan di televisi yang mewakili citraperempuan cantik yang termuat dalam beberapa iklan produk kosmetik, yaitu produkkosmetik seri perawatan wajah, seri perawatan rambut dan seri perawatan tubuh.Sementara penggunaan produk kosmetik remaja putri diukur melalui pernyataan-pernyataanseputar penggunaan produk kosmetik yang ditayangkan dalam iklan kosmetikdi televisi.


(34)

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) 1 Bogoryang terletak di Jalan Ir. H. Juanda nomor 16 Bogor. Waktu penelitian dilaksanakan padabulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2008. Penelitian ini menggunakan metodesurvei dengan pendekatan kuantitatif melalui pengisian kuesioner, dan didukung olehdata kualitatif melalui wawancara. Penarikan responden dilakukan dengan TeknikPurposive Sampling atau yang disebut juga dengan Judgemental Sampling, dimanaresponden diambil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti.Kriteria responden yang ditetapkan oleh peneliti adalah responden yang berjenis kelaminperempuan dan merupakan siswi SMUN 1 Bogor tahun ajaran 2008/2009. Jumlahresponden yang dipilih dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 orang perempuan, yaitusiswi-siswi SMUN 1 Bogor kelas dua dan kelas tiga. Untuk pengambilan data denganwawancara, akan dipilih dari responden utama yang terdiri dari 10 orang perempuan.Data primer diperoleh melalui jawaban dari kuesioner yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaanyang berkaitan dengan persepsi remaja putri terhadap citra perempuan dalamiklan di televisi dan penggunaan kosmetik oleh remaja putri, sementara data sekunderdiperoleh melalui literatur-literatur yang digunakan sebagai bahan rujukan dalampenelitian ini. Data yang diperoleh dari kuesioner diolah dengan menggunakan programSPSS 13 dengan uji statistik Spearman. Data yang diperoleh dari hasil wawancaradijabarkan secara deskriptif untuk melengkapi data statistik.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, karakteristik internal remaja putri seperti usia, motif, daerah asal, dan uang saku tidak berhubungan nyata dengan persepsiremaja putri terhadap citra perempuan cantik dalam iklan


(35)

kosmetik di televisi.Karakteristik eksternal remaja putri seperti penghasilan orang tua memiliki hubungannyata dengan persepsi remaja putri terhadap citra perempuan cantik dalam iklan kosmetikdi televisi. Karakteristik eksternal remaja putri, seperti significant others, tidak memilikihubungan nyata dengan persepsi remaja putri terhadap citra perempuan cantik dalamiklan kosmetik di televisi. Pola menonton remaja putri, seperti lamanya menonton tidakmemiliki hubungan nyata dengan persepsi remaja putri terhadap citra perempuan cantikdalam iklan kosmetik di televisi. Pola menonton remaja putri seperti frekuensi menontonmemiliki hubungan nyata dengan persepsi remaja putri terhadap citra perempuan cantikdalam iklan kosmetik. Persepsi remaja putri terhadap citra perempuan cantik dalam iklankosmetik ternyata memiliki hubungan dengan penggunaan produk kosmetik oleh remajaputri.

5. Peran dan Strategi Public Relation dalam Membangun Citra (Studi Deskriptif pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Adisucipto)

Oleh :Kirana Ambarwati (2009)

Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan bentuk peran dan strategi yang digunakan oleh public relationsPT. (PERSERO) Angkasa Pura 1 cabang Bandara Internasional Adisutjipto dalam membanguncitra bandara. Dipilihnya Yogyakrta khususnya Bandara Internasional Adisutjipto karena Yogyakarta merupakan daerah tujuan wisata yang setiap harinya selalu didatangiwisatawan mancanegaradan domestik.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif tipe deskriptif dengan metodestudi kasus. Subjek penelitian ini adalah divisi public relationsPT. (PERSERO) Angkasa Pura 1 cabang Bandara Internasional Adisutjipto dan


(36)

pihak-pihakyang berkepentingan didalamnya (top manajemendan shareholders). Sedangkan objek penelitian adalah peran dan strategi divisi ini dalam membangun citra Bandara Internasional Adisutjipto. Informan penelitian dipilih secara purposive.Data dikumpulkan melalui studi pustaka, dokumentasi, observasi nonpartisipan (observasi tidak berperan serta), dan wawancara mendalam (indepth interview) dengan tipe open-ended. Metode analisis data mengunakan analisisdominan penjodohan pola (pattern matching). Pengecekan keakuratan data menggunakan teknik triangulasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa public relationsPT.(PERSERO) Angkasa Pura 1 cabang Bandara Internasional Adisutjipto menjalankan keempat kategori peran sesuai konsep Dozier & Broom, yakni sebagai penasehat ahli (expert prescriber),fasilitator komunikasi (communications facilitator), fasilitator proses pemecahan masalah (problem solving process facilitator), dan teknisi komunikasi (communications technician).Sedangkan strategi yang dijalankan dalam membangun citra adalah dengan Take Off Strategy yang langkah dan implementasinya sesuai dengan model implementasi strategi yang dirumuskan oleh Samuel C. Certo & J. Paul Peter.

6. Upaya Humas dan Protokol terhadap Pencitraan Pemda Depok melalui Program Santunan Kematian bagi Masyarakat Depok

Oleh : Nilam Resty Triyanti (2011)

Latar Belakang dari penelitian ini adanya upaya Humas dan protokol terhadap pencitraan Pemda Depok melalui program santunan kematian. Dengan cara komunikasi baik internal maupun eksternal kepada publik atau masyarakat.


(37)

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam Upaya Pencitraan terhadap Pemda Depok yang dilakukan oleh Humas dan Protokol Melalui Program Santunan Kematian Bagi Masyarakat Depok.

Teori yang digunakan antara lain komunikasi, humas, pelayanan, upaya dan citra. Jenis Penelitianini adalah kualitatif bersifat deskriptif, dimana data yang dikumpulkan tidak berbentuk angka, tetapi dalam bentuk kata, kalimat, pernyataan, dan konsep. Tujuannya adalah untuk menggambarkan secara terperinci dan relatif akurat mengenai topik yang diangkat dalampenulisan ini. Hasil Penelitianyaitu Humas dan Protokol mengimplementasikan upaya yang dilakukan untuk membentuk citra Pemda Depok dalam Program Santunan Kematian adalah dengan melakukan langkah-langkah Humas yaitu Pengumpulan Fakta, Pendefinisian Masalah, Perencanaan dan Program, Aksi dan Komunikasi, Evaluasi Program.

Fokus penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Fokus pada penelitian iniyaitupersepsi masyarakat terhadap strategi Public Relationsdan citra Perusahaan ANGKASA PURA IIPersero kantor cabang Bandara KNIA, Sumatera Utara.

2.2 Kajian Teori 2.2.1 Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communication dan bersumber dari kata comunis yang berarti sama. Menurut Lasswel (dalam Effendy, 2007: 10) komunikasi adalah proses


(38)

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek terterntu.

Harrold Lasswell (Pakar Ilmu Komunikasi) menyatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi adalah menjawab pertanyaan sebagi berikut

“Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect” (komunikasi

adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu). Carl L Hovland menyatakan:

“Communication is the process to modify the behavior of other individuals”

(komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain).

Dari pengertian para pakar dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian pesan atau amanat melalui media yang menimbulkan efek tertentu.Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses pemyampaian pikiran/perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Di dalam proses komunikasi ada tiga unsur yang sangat berperan aktif. Pertama, komunikator yang berdiri dan memainkan model/media komunikasi verbal maupun non-verbal. Kedua, komunikan(pribadi atau kelompok) adalah pihak yang menerima hubungann dari komunikator. Ketiga, pesan yaitu unsur terpenting dan inti dalam interaksi antara komunikator dengan kominikan. Untuk mencapai keberhasilan komunikasi pesan disampaikan sedemikian rupa, kadangkala dengan menciptakan stimulan (rangsangan) sehingga komunikan merasakan respect terhadap pesan.

Menurut Effendy (2007:16) proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder. (1) Proses komunikasi secara primer Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau


(39)

perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah

bahasa, isyarat, gambar, warna yang secara langsung mampu “menerjemahkan”

pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. (2) Proses komunikasi secara sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Surat kabar, telepon, majalah, televisi, film adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.

Menurut Effendy (2007 : 31) fungsi komunikasi dibagi menjadi empat yaitu: menyampaikan (to inform), menghibur (to entertain), mempengaruhi (to influence) dan mendidik (to educate).

2.2.2 Persepsi

Persepsi, adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian –balik (decoding) dalam proses komunikasi (Mulyana, 2007: 167). Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi tidak akurat tidak mungkin terjadi komunikasi yang efektif.Beberapa ahli memiliki defenisi mengenai persepsi, dan Penulis terlebih dahulu ingin menjelaskan defenisi persepsi menurut Branca, Woodworth dan Marquis, persepsi dapat didefenisikan sebagai :

“suatu proses yang didahului oleh penginderaan. Penginderaan adalah proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alatpenerima yaitu alat indera. Namun proses tersebut tidak berhenti disitu saja, pada umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh saraf ke otak sebagai pusat susunan saraf, dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses yang mendahului terjadinya persepsi” (dalam Walgito, 2002:45).


(40)

Menurut Scheerer menyatakan bahwa persepsi adalah representasi fenomenal tentang objek distal sebagai hasil pengorganisasian objek distal itu sendiri, medium dan rangsangan proksimal (dalam Sarwono, 2006:88).

Pendapat lain mengatakan persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yangdiperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (dalam Rakhmat, 2005). Leavitt(1978) menyatakan pengertian persepsi (perception) dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Hal tersebut juga berarti bahwa setiap orang menggunakan kacamata sendiri-sendiri dalam memandang dunianya.

Dari beberapa pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang tidak mungkin dihilangkan, amat erat dan penting sekali dalam proses terjadinya komunikasi. Proses itu dimulai dari penglihatan hingga terbentuk tanggapan yang terjadi dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya. Semua yang diamati oleh individu dapat berupa objek disekitarnya ataupun terhadap fenomena-fenomena sehari-hari disebut sebagai persepsi.

Sejumlah faktor berperan dalam membentuk dan kadang memutar balik persepsi. Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi persepsi menurut Robbins (2006:170) yaitu:

1. Pelaku Persepsi

Ketika individu memandang kepada objek tertentu dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dari pelaku persepsi individu tersebut. Diantaranya karakteristik yang mempengeruhi persepsi adalah :


(41)

a. Sikap

Sikap adalah suatu bentuk evaluasi perasaan dan kecenderungan potensial untuk berinteraksi yang merupakan hasil interaksi antara komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling bereaksi didalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek. Sikap yang ada pada seseorang akan memberikan warna atau corak pada perilaku atau perbuatan yang bersangkutan.

b. Motif (kebutuhan)

Motif adalah perangsang keinginan dan daya gerak kemauan seseorang. Motif atau kebutuhan mempunyai pengaruh yang kuat pada persepsi.

c. Kepentingan (minat)

Pengertian minat adalah perhatian atau kesukaan pada suatu objek. Kepentingan individual satu dengan individu lain berbeda, apa yang dicatat satu orang dalam suatu situasi dapat berbeda dengan apa yang dipersepsikan oleh orang lain.

d. Pengalaman masa lalu

Pengalaman merupakan peristiwa yang dialami seseorang dan ingin membuktikan sendiri secara langsung dalam rangka membentuk pendapatnya sendiri. Hal ini berarti pengalaman yang dialami sendiri oleh seseorang lebih kuat dan sulit dilupakan dibandingkan dengan melihat pengalaman orang lain.

e. Pengharapan (expectations)

Pengharapan berarti keinginan akan sesuatu agar terjadi. Harapan merupakan perhatian seseorang terhadap stimulus atau objek mengenai hal yang disukai dan diharapkan. Harapan dapat tergantung kepada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Pengharapan dapat menyimpangkan persepsi dalam melihat apa yang dilihatnya. 2. Target

Karakteristik dari target yang akan diamati akan mempengaruhi apa yang dipersepsikan. Karakteristik-karakteristik tersebut adalah :

a. Hal baru

Seorang individu biasanya lebih tertarik untuk mempersepsikan hal baru dibandingkan hal yang lama. Rangsangan dari hal baru akan menimbulkan keinginan untuk dapat menerima rangsangan tersebut.

b. Latar belakang

Suatu latar belakang yang dimiliki objek dapat mempengaruhi persepsi yang terbentuk.

c. Kedekatan

Objek-objek yang berdekatan satu sama lain akan cenderung dipersepsikan bersama-sama, bukan secara terpisah. Kedekatan akan mempengaruhi persepsi yang terbentuk pada individu-individu.

3. Situasi

Unsur-unsur lingkungan sekitar yang mempengaruhi : a. Waktu


(42)

Suatu objek atau peristiwa yang dilihat dalam waktu yang bersamaan dapat mempengaruhi perhatian. Waktu yang diberikan terhadap apa yang dipersepsikan dapat mempengaruhi persepsi yang terbentuk.

b. Keadaan lingkungan

Lingkungan yang kondusif akan mempengaruhi terhadap persepsi. Karena berhubungan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam suatu kelompok, organisasi, atau masyarakat.

c. Keadaan sosial

Dimana suatu objek atau peristiwa yang sama dengan situasi sosial yang berbeda dapat menghasilkan persepsi yang berbeda. Keadaan sosial setiap individu dengan individu lain dapat mempengaruhi persepsi yang terbentuk terhadap rangsangan.

Persepsi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. DavidKrech dan Richard S. Cruthfield (dalam Rakhmat 2005) menyebutnya faktor fungsional dan faktor struktural. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Faktor Fungsional: Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk dalam faktor-faktor personal. Persepsi tidak ditentukan oleh jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon pada stimuli tersebut.

b. Faktor Struktural: Faktor struktural berasal dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yangditimbulkannya pada sistem saraf individu.

Selain faktor kebutuhan di atas, Leavitt (1978) juga menyatakan bahwa cara individumelihat dunia adalah berasal dari kelompoknya serta keanggotaannya dalam masyarakat.Artinya, terdapat pengaruh lingkungan terhadap cara individu melihat dunia yang dapatdikatakan sebagai tekanan-tekanan sosial.

Berdasarkan beberapa teori di atas, dapat diketahui bahwa kebutuhan individu merupakansalah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi persepi individu tersebut terhadap suatuobjek. Teori kebutuhan Maslow menyebutkan


(43)

bahwa seseorang tidak akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan di atasnya apabila kebutuhan pada jenjang di bawahnya telahterpenuhi/terpuaskan (dalam Mugniesyah, 2006). Adapun penjelasan hierarki tersebut sebagaimanayang diungkapkan oleh Mugniesyah (2006), antara lain:

a. Kebutuhan Fisiologis, mencakup kebutuhan dasar atau primer manusia, seperti udara, sandang, pangan, papan, dan seks.

b. Kebutuhan rasa aman, yaitu apabila semua kebutuhan dasar telah terpenuhi, maka individumemiliki keinginan untuk memenuhi semua kebutuhannya yang berkaitan dengan keamanandan keselamatan.

c. Kebutuhan sosial, mencakup kebutuhan akan hubungan sosial (kasih sayang, persahabatan, penerimaan, dan perhatian) termasuk memberi dan menerima rasa cinta, rasa memiliki, rasadibutuhkan.

d. Kebutuhan harga diri, kebutuhan yang berfokus pada ego, status, harga diri, dikenal, percayadiri, dan prestise (gengsi). Selain itu juga mencakup perasaan dapat menyelesaikan sesuatu(feeling of achievement).

e. Kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang dengan potensi dirisepenuhnya dengan mengembangkan diri dan berprestasi sebaik mungkin dengan potensi dirisepenuhnya.

2.2.3Public Relations

Public Relations didefenisikan sebagai fungsi dari manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organiasi tersebut (Cutlip, 2006:6).

Public Relations pada umumnya dapat diartikan sebagai segala kegiatan individu baik itu kedalam ataupun keluar dengan segala kegiatan penyampaian informasi yang diselenggarakan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga atau organisasi. Namun batasan pengertian mengenai Public Relations ini menurut para ahli sampai saat ini belum memiliki kesepakatan secara tegas. Hal ini disebabkan yaitu pertama, banyaknya defenisi Public Relations yang telah dirumuskan oleh pakar maupun professional Public Relations yang satu sama


(44)

lainnya saling berbeda pendapat. Kedua perbedaan batasan pengertian Public Relations diakibatkan adanya latarbelakang yang berbeda, misalnya defenisi yang dikemukakan oleh kalangan akademis akan lain bunyinya dengan apa yang diungkapkan oleh kalangan praktisi Public Relations. Ketiga kegiatan Public Relations itu sendiri bersifat dinamis dan fleksibel terhadap perkembangan dinamika masyarakat, serta mengikuti kemajuan zaman, khususnya memasuki era globalisai saat ini (dalam Margaretha, 2012:24).

Seitel mengungkapkan definisi yang lebih singkat mengenai humas, yaitu: “Public relations is a planned process to influence public opinion, through sound character and proper performance, based on mutually satisfactory two-way communication” Fraser F. Seitel mencoba menguraikan bahwa pekerjaan humas merupakan sebuah proses terencana untuk mempengaruhi opini publik melalui karakter dan performa yang layak, berdasarkan komunikasi dua arah yang saling menguntungkan(dalam Seitel, 2004:4).

Rex F. Harlow (dalam Effendy, 1993:21) mengungkapkan hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen yang khas yang mendukung kerja sama antar organisasi dan khalayaknya; melibatkan manajemen dalampermasalahan atau persoalan; membantu menetapkan dan menegaskan tanggung jawab manajemen dalam melayani kepentingan umum, menopang manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif dalam penerapannya sebagai sistem peringatan secara dini guna membantu mengantisipasi kecenderungan; dan menggunakan penelitian serta teknik-teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai kegiatan manusia.

Hugo A. De Roode (dalam Liliweri, 2011:654) mengatakan bahwa Public Relationsadalah :


(45)

a. Public Relations merupakan upaya yang disengaja, direncanakan dan dilakukan terus-menerus untuk membangun dan menjaga adanya saling pengertian antara organisasi dengan publiknya

b. Public Relationsmerupakan fungsi manajemen yang mengevaluasi perilaku publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan prosedur organisasi dengan interest publik dan melaksanakan program tindakan (komunikasi untuk mendapatkan pemahaman dan pengertian publik)

c. Public Relationsmerupakan upaya dengan menggunakan informasi, persuasi dan penyesuaian untukmenghidupkan dukungan publik atas suatu kegiatan atau suatu sebab

d. Public Relations merupakan seni dari pengetahuan untuk mengembangkan saling pengertian dan niat baik diantara seseorang, perusahaan atau institusi dan publiknya

e. Public Relations adalah praktek dan juga seni dalam ilmu sosial untuk menganalisis kecenderungan mereka, menasehati para pemimpin organisasi dan melaksanan program yang direncanakan dari tindakan-tindakan yang akan melayani baik organiasi maupun interest publiknya. Selain para akademisi ada juga pengertian humas atau Public Relations menurut para praktisi. The British Institute of Public Relations (dalam Effendy, 1993:134), mendefenisikan Public Relations sebagai “upaya yang mantap, berencana dan berkesinambungan untuk menciptakan dan membina pengertian bersama antar organisasi dengan khalayaknya”. J.C Seidel, Public Relations

Director, Divisison of Housing, State of New York, mengatakan : “Public Relations adalah proses yang kontiniu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya dan publik umumnya, ke dalam dengan menganalisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pertanyaan-pertanyaan”.Defenisi lain menyebutkan Public Relations adalah metode komunikasi untuk menciptakan citra positif dari mitra organisasi atas dasar menghormati kepentingan bersama (dalam Ardianto, 2013:15).

Jadi berdasarkan keseluruhan defenisi diatas maka dalam kegiatan Public Relations itu sangat menonjol adalah usaha-usaha untuk menanamkan dan


(46)

memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan, penghargaan kepada masyarakat dan publik suatu badan khususnya dan masyarakat umumnya.

2.2.3.1 Tujuan Public Relations

Tujuan dari Public Relations adalah mengembangkan hubungan yang harmonis dengan pihak lain, yakni (umum, masyarakat) untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi antara publik-publiknya yang terkait dengan komunikasi yang harmonis dan timbal-balik. Public Relations juga bertujuan untuk mencapai pengertian umum, kepercayaan, bantuan dan kerjasama.

Dari sekian banyaknya hal yang bisa dijadikan tujuan kegiatan Public Relations disebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut (dalam Margaretha, 2012:26) :

1. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan

2. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan 3. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan dengan khalayaknya

sehubungan dengan terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman dan salah paham di kalangan kehidupan sosial sehari-hari

4. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan dalam kehidupan sosial sehari-hari

5. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara

2.2.3.2 Peran, Fungsi dan Tugas Public Relations

Menurut Ralph Linton, peran adalah aspek dinamis dari status “the dynamic aspect of status”, sedangkan status adalah suatu kumpulan hak dan kewajiban “a collection of rights and duties”. Menurut Linton seseorang disebut menjalankan perannya jika ia menjalankanhak dan kewajiban yang merupakan statusnya (dalam Sunarto, 2000:63).


(47)

Menurut Cutlip, Center & Broom peran Public Relations dalam buku Effective Public Relations (dalam 2006:46) yaitu :

1. Expert perscriber Communication

Humas adalah seorang ahli yang dapat memberikan saran, nasehat kepada pimpinan organisasi, hubungannya dapat diibaratkan antara dokter dengan pasien.

2. Problem Solving Process Facilitator

Dapat memfasilitasi pemecahan masalah. Humas terlibat dalam setiap penanganan masalah, menjadi anggota tim atau menjadi pimpinan tim penanganan masalah.

3. Communication Facilitator

Peranan Humas adalah jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan. Sebagai mediator atau penengah jika terjadi miscommunication.

4. Technician Communication

Humas adalah pelaksana teknis komunikasi. Menyediakan layanan dibidang teknis dimana kebijakan dan keputusan teknik komunikasi mana yang akan digunakan bukanlah keputusan petugas Humas melainkan keputusan manajemen dan petugas Humas yang melaksanakannya.

PerananPublic Relations dalam suatu organisasi adalah menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan karyawannya maupun antar sesama karyawan dengan melakukan komunikasi timbal-balik. Dalam melakukan komunikasi timbal-balik, Public Relations secara garis besar berperan sebagai:

1. Communicator

Kemampuan sebagai komunikator baik secaralangsung maupun tidak langsung melalui media ataupun tulisan. Di samping itu juga bertindak sebagai mediator dan persuator.

2. Back Up Management

Melaksanakan dukungan atau menunjang kegiatan lain seperti manajemen promosi pemasaran, operasional, personalia dan lain sebagainya untuk mencapai tujuan pokok perusahaan.

3. Image Maker

Menciptakan suatu citra positif yang merupakan prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas PR dalam memainkan perannya dalam perusahaan. Peranan PR diharapkan “mata” dan “telinga”

serta “tangan kanan” bagi top manajemen dari suatu perusahaan (dalam Ruslan, 2008:20).


(48)

Selain memiliki peran, Public Relationsjuga memiliki fungsi. Fungsi utama Public Relationsadalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publik internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat umum yang menguntungkan lembaga (organisasi). Di sisi lain, fungsi utama Public Relationsmenurut Edward L. Bernays (dalam Liliweri, 2011:658-659) yaitu :

1. Memberikan penerangan kepada masyarakat

2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung

3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya

Ciri khusus fungsi utamaPublic Relations itu menunjukkan kegiatan tertentu (activities), kegiatan yang jelas, adanya perbedaan khas dengan kegiatan lain (different), terdapat suatu kepentingan tertentu (important), adanya kepentingan bersama (common interest), dan terdapat komunikasi dua arah secara timbal-balik (reciprocal two ways traffic communication) (dalam Sagala, 2011:29).

Sementara itu Cutlip & Centre dan Canfield (dalam Liliweri, 2011:659) mengungkapkan fungsi utama hubungan masyarakat sebagai berikut :

1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisasi)

2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan pihak publiknya, sebagai khalayak sasaran

3. Mengidentifikasikan hal-hal yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya


(49)

4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi tercapainya tujuan dan manfaat bersama

5. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal-balik dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan organisasi ke publiknya atau sebaliknya demi terciptanya citra positif bagi kedua belah pihak

Public Relations sebagai komunikator mempunyai fungsi ganda yaitu ke luar, iamemberikan informasi kepada khalayak sesuai dengan kebijakan instansinya dankedalam, ia wajib menyerap reaksi dari khalayak untuk kepentingan instansinya (dalam Widjaja, 2008:63).

Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association (IPRA)pada tahun 1981 menyimpulkan bawa pada umumnya fungsi humas masa kini meliputi15 pokok (dalam Ruslan, 2008:74) yaitu :

1. Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah perilaku manusia 2. Membuat analisis “trend” masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya

bagiinstitusi

3. Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi serta memberi saran tindakan - tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya

4. Menciptakan dan membina komunikasi dua arah berlandaskan kebenaran daninformasi yang utuh

5. Mencegah konflik dan salah pengertian

6. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial

7. Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum 8. Meningkatkan itikat baik institusi terhadap anggota pemasok dan

konsumen

9. Memperbaiki hubungan industrial

10.Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi keinginan anggota untuk ke luar dari institusi

11.Memasyarakatkan produk atau layanan

12.Mengusahakan perolehan laba yang maksimal 13.Menciptakan jati diri institusi

14.Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun internasional

15.Meningkatkan pengertian mengenai demokratis

Komponen dasar humas yang berhubungan dengan fungsi humas seperti yang dikemukakan oleh Public Relations Society of America (PRSA), antara lain (dalam Wilcox, 2003:8-9):


(50)

1. Counseling; menyediakan saran untuk manajemen yang berhubungan dengan kebijakan hubungan dan komunikasi

2. Research; melihat tindakan dan perilaku public dalam rangka merencanakan strategi humas. Research dapat digunakan untuk membangun saling pengertian atau mempengaruhi dan meyakinkan publik 3. Media Relations; bekerjasama dengan media dalam melakukan publisitas 4. Publicity; menampilkan pesan terencana melalui media tertentu untuk

menghasilkan ketertarikan yang lebih jauh lagi

5. Employee/Member Relations; memberikan respon terhadap suatu masalah, menginformasikan dan memotivasi karyawan dan anggota organisasi 6. Public Affair; membangun keterlibatan efektif dalam kebijakan publik 7. Issues Management; mengidentifikasi dan mengevaluasi isu yang

berkembang pada public yang berakibat pada organisasi

8. Financial Relations; menciptakan dan menjaga kepercayaan penanam modal

9. Industrial Relations; menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga lain yang berhubungan dengan aktifitas organisasi. Hal ini bisa diwujudkan dengan tergabung dalam asosiasi usaha yang berhubungan dengan jalur bisnis organisasi

10.Development / Fund Raising; menciptakan kebutuhan dan mendorong publik untuk mendukung organisasi, terutama melalui kontribusi finansial 11.Multicultural Relations / Workplace Diversity; berhubungan dengan

individu-individu dari berbagai kelompok dan budaya

12.Special Events; menarik perhatian publik terhadap organisasi atau produk dari organisasi dengan mengadakan kegiatan khusus

13.Marketing Communication; memadukan aktivitas pemasaran dengan mengadakan kegiatan khusus sekaligus membangun citra baik perusahaan

Konsep fungsional humas menurut Silih Agung Wasesa (2010:128) dalam bukunya Strategi Public Relations memberikan penjelasan sebagai berikut:

a. Terhadap internal organisasi.

1. Mengkomunikasikan kebijakan direksi dan manajemen karyawan

2. Menjelaskan perubahan kebijakan direksi dan manajemen agar karyawan memahami dasar pengambilan keputusan yang diambil

3. Membangun jaringan komunikasi interaktif antar karyawan, manajemen dan direksi

4. Membantu proses restrukturisasi, mulai dari sosialisasi kebijakan hingga pelatihan untuk mengurangi dampak buruk restrukturisasi


(51)

6. Membantu terciptanya budaya perusahaan yang sesuai dengan visi organisasi.

b. Terhadap eksternal organisasi:

1. Mensosialisasikan kebijakan perusahaan kepada publik 2. Menjelaskan hasil rapat umum pemegang saham

3. Menjelaskan hasil dan dasar diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

4. Membantu pemasaran untuk menciptakan citra produk 5. Mensosialisasikan prestasi yang dicapai oleh perusahaan

6. Mengembangkan program-program pengembangan masyarakat, sebagai bentuk tanggungjawab perusahaan kepada publik

7. Menyiapkan sarana bagi publik untuk melihat perusahaan secara langsung 8. Menyiapkan sarana bagi pemerintah dan anggota Dewan Perwakilan

Rakyat untuk melihat kinerja perusahaan.

Dari pemaparan diatas jelas terlihat bahwa fungsi humas atau Public Relations adalah menjadi penghubung antara pimpinan perusahaan dengan semua publik internal dan eksternal organisasi. Meskipun menggunakan kata atau kalimat yang berbeda, definisi-definisi tersebut menunjukkan bahwa semuanya mempunyai tujuan dan komponen yang sama. Yaitu yang menjadi subjek dalam hal ini adalah organisasi, sedang objeknya adalah publik (masyarakat); dengan tujuan membangun hubungan harmonis antara organisasi yang diwakili dengan publik di sekelilingnya dengan proses komunikasi dua arah.

Public Relations berfungsi menumbuhkan hubungan baik antar segenap komponen pada suatu organisasi dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi. Semuanya bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangakan pengertian dan kemauan baik publiknya serta memperoleh public yang menguntungkan (atau untuk menciptakan kerja sama berdasarkan hubungan yang baik dengan publiknya).

Adapun ruang lingkup tugas Public Relations antara lain meliputi aktivitas (dalam Margaretha 2012:28) :


(52)

a. Membina Hubungan Dengan Publik ke Dalam (Publik Internal)

Publik intermal adalah publik yang menjadi bagian dari unit perusahaan itu sendiri serta mampu mengidentifikasikan hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif dari dalam masyarakat sebelum kebijaksanaan itu dijalankan oleh organisasi.

b. Membina Hubungan Dengan Publik ke Luar (Publik Eksternal)

Publik eksternal adalah publik umum. Dalam organisasi, seorang Public Relationsberfungsi sebagai “pusat saraf” karena ia berada ditengah-tengah jaringan kontak dengan semua pihak yang ada kaitannya dengan organisasi. Ia mengetahui lebih banyak mengenai organisasinya selain managernya. Ia mengkomunikasikan informasi kepada orang-orang yang berpengaruh yang melakukan pengawasan terhadap organisasinya.

Perincian Tugas Humas menurut Widjaja (2008:57-59) diantaranya : 1. Pengumpulan data dan pengolahan data :

a. Mengumpulkan data untuk keperluan informasi b. Mengolah data

c. Menyajikan data sehingga siap digunakan 2. Penerangan

a. Menyebarkan informasi dengan jelas

b. Mengadakan hubungan dengan media massa c. Memberikan pemberian kehumasan

d. Membuat dokumentasi kegiatan lembaga e. Menyelenggarakan pameran

f. Memberikan pelayanan informasi

g. Mentranskip rekaman pidato dan mengarsipnya h. Mengalbumkan foto-foto kegiatan

i. Mengunjungi kunjungan kerja pejabat/pimpinan

j. Mengadakan wisata pers ke objek yang telah ditentukan 3. Publikasi

a. Menerbitkan warta harian, mingguan, majalah bulanan, dan folder(leaflet)

b. Menerbitkan buku kerja c. Menerbitkan kalender kerja

d. Ikut serta menyelenggarakan pameran

Lima Pokok tugas humas sehari - hari menurut Rumanti (2004:38) adalah sebagaiberikut :

a. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan,tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertianyang benar tentang organisasi atau perusahaan

b. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum suatumasyarakat


(53)

d. Tanggung jawab sosial (Social Responsibility), humas merupakan instrument yangbertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak mendapatkan tanggungjawab tersebut. Terutama kelompok publik internal, publik eksternal dan pers

e. Komunikasi

2.2.3.3 Khalayak Public Relations

Khalayak (public) adalah kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi baik secara internal maupun eksternal (Jeffkins, 1995:80).

Menurut Cangara (2008:157) khalayak dalam studi komunikasi bisa berupa individu, kelompok, dan masyarakat. Menjadi tugas seorang komunikator untuk mengetahui siapa yang akan menjadi khalayaknya sebelum proses komunikasi berlangsung.

Berdasarkan pengertian di atas, khalayak humas merupakan orang-orang yang berkomunikasi di dalam sebuah organisasi baik secara individu, kelompok atau masyarakat. Khalayak tersebut bisa terbentuk menjadi dua jenis, hubungan ke dalam dan hubungan ke luar.

Menurut Widjaja (2008:71) khalayak dalam hubungan masyarakat terbagi atas dua macam :

1. Hubungan masyarakat ke dalam (Internal Public)

Dalam hubungan masyarakat ke dalam ini, ada komunikasi vertikal (atas bawah) dan juga ada komunikasi horizontal, kedua komunikasi ini harus berjalan harmonis.

Khalayak dalam (internal public) adalah khalayak yang bergiat didalam organisasi diantaranya :

a. Hubungan dengan para karyawan (Employee relations)

Menurut seorang ahli hubungan masyarakat, Archibald William yang dikutip olehEffendy (2007:135), employee relations merupakan suatu kekuatan yang hidup dandinamis, yang dibina dan diabadikan dalam bentuk hubungan dengan perseorangansehari-hari di belakang bangku kerja tukang kayu, di belakang mesin atau di belakangmeja tulis. b. Hubungan dengan pemegang saham (Stockholder relations)

Modal merupakan salah satu faktor terpenting bagi suatu organisasi kekaryaanseperti perusahaan. Besar kecilnya modal menentukan besar-kecilnya perusahaan danberpengaruh pula keadaan usaha-usaha untuk memperkembangkannya (Effendy,2007:148).


(1)

Lampiran Hasil Uji Koefisien Determinasi Indikator Citra Perusahaan

Model Summaryb

Mode

l R

R Squar e Adjuste d R Square

Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watso n R Square Chang e F Change df 1 df2

Sig. F Chang

e

1 .848

a .720 .717

2.394368308

7 .720

262.00 0 3

30

6 .000 1.085 a. Predictors: (Constant), ACTION, ATTITUDES, AWARNESS

b. Dependent Variable: CITRAPERUSHAN

Lampiran Hasil Uji Indikator yang Secara Parsial Berpengaruh terhadap Citra

Perusahaan

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Correlations

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta

Zero-order Partial Part Tolerance VIF 1 (Constant) 6.540 .798 8.191 .000

AWARNESS .454 .206 .162 2.206 .028 .773 .125 .067 .170 5.876 ATTITUDES

-.029 .234 -.005 -.124 .901 .356 -.007

-.004 .600 1.667 ACTION 1.859 .170 .706 10.927 .000 .845 .530 .331 .219 4.558 a. Dependent Variable: CITRAPERUSHAN


(2)

LAMPIRAN

Gambar 1

Sisi yang belum selesai di Jalan Batang Kuis Desa Telaga Sari, Kecamatan Tanjung Morawa (27/9/2014)

Dok. Peneliti

Gambar 2

Perpindahan dan Penyatuan Jalur Di Sepanjang Jalan Batang Kuis, Kec. Tanjung Morawa (17/10/20014)


(3)

Gambar 3

Gambar 4

Kliping Koran Tentang Publikasi Bandara Kualanamu, Deli Serdang Sumber : Waspada 17 2/2014

Salah satu strategi analisis lingkungan

Sumber : Waspada 10/2/2014


(4)

Gambar 5

Gambar 6

Bentuk motivasi kepada karyawan yang dicantumkan

dalam nilai-nilai perusahaan

Sumber : Waspada 20/8/2014


(5)

Gambar 7

Kliping Koran yang menunjukkan Kepedulian Perusahaan Angkasa Pura II. Sumber : Waspada 27/6/2014

Gambar 8

Gambar 8

Sunatan massal oleh perusahaan Angkasa Pura 2 KINA salah satu bentuk kepedulian kepada masyarakat (24/9/2014)

Sumber : http://www.kualanamu-airport.co.id/id/information/news-detail


(6)

PT Angkasa Pura II (Persero) Serahkan Bantuan Bagi Masyarakat Deli Serdang (20/11/2014)

Sumber : http://www.kualanamu-airport.co.id/id/information/news-detail


Dokumen yang terkait

Internal Public Relations Dan Citra Perusahaan

5 92 127

Strategi Komunikasi Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Strategi Komunikasi Public Relations Officer Dalam Membangun Citra Perusahaan Grand Angkasa International Hotel Medan)

1 80 133

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI TENTANG HUBUNGAN MASYARAKAT (PUBLIC RELATION) TERHADAP CITRA MEREK Analisis Pengaruh Persepsi Tentang Hubungan Masyarakat (Public Relation) Terhadap Citra Merek (Brand Image) Dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan (Customer Loyalt

0 1 13

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI TENTANG HUBUNGAN MASYARAKAT (PUBLIC RELATION) TERHADAP CITRA MEREK Analisis Pengaruh Persepsi Tentang Hubungan Masyarakat (Public Relation) Terhadap Citra Merek (Brand Image) Dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan (Customer Loyalt

0 1 14

CORPORATE PUBLIC RELATIONS SERTA PENGARUHNYA TERHADAP CITRA PERUSAHAAN:survei terhadap persepsi peserta PT.ASKES (persero) kantor cabang Tasikmalaya.

0 0 42

Persepsi Masyarakat terhadap Strategi Public Relation dan Citra Perusahaan (Studitentang Pengaruh Persepsi Masyarakat Deli Serdang terhadap Strategi Public Relations dan Citra Perusahaan Angkasa Pura II Persero Kantor Cabang Bandara Kuala Namu)

0 0 31

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kajian Terdahulu - Persepsi Masyarakat terhadap Strategi Public Relation dan Citra Perusahaan (Studitentang Pengaruh Persepsi Masyarakat Deli Serdang terhadap Strategi Public Relations dan Citra Perusahaan Angkasa Pura II Perser

0 0 41

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Persepsi Masyarakat terhadap Strategi Public Relation dan Citra Perusahaan (Studitentang Pengaruh Persepsi Masyarakat Deli Serdang terhadap Strategi Public Relations dan Citra Perusahaan Angkasa Pura II Persero Kanto

0 0 8

Persepsi Masyarakat terhadap Strategi Public Relation dan Citra Perusahaan (Studitentang Pengaruh Persepsi Masyarakat Deli Serdang terhadap Strategi Public Relations dan Citra Perusahaan Angkasa Pura II Persero Kantor Cabang Bandara Kuala Namu)

0 0 17

CITRA PERUSAHAAN (Studi Kausal Pengaruh Public Relations Terhadap Citra Perusahaan PT Granting

0 0 23