3. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas sekolah. Dengan dilaksanakannya penelitian ini,
sekolah diharapkan dapat mendukung kegiatan guru dalam merancang, mengimplementasi, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran di kelas
dalam rangka meningkatkan kualitas mengajar dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Sehingga kegiatan pembelajaran di sekolah akan
terasa lebih kreatif, inovatif dan bervariatif untuk mencapai tujuan
pendidikan sesuai dengan yang diinginkan.
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan ajang menambah wawasan dan pengalaman juga merupakan bekal bagi peneliti sebagai seorang calon guru untuk
belajar menghadapi dan memperbaiki permasalahan - permasalahan pembelajaran di kelas.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut : Penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA pada
materi sifat-sifat cahaya di kelas V SD Negeri Cibeunying dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan persepsi pokok-pokok masalah yang akan diteliti dalam judul Penelitian Tindakan Kelas ini, maka ada beberapa istilah
dalam penelitian ini yang perlu dijelaskan yaitu: 1.
Pembelajaran IPA tentang Materi Sifat-Sifat Cahaya
Pembelajaran IPA adalah kegiatan belajar-mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA. Materi yang akan dibahas pada
pembelajaran IPA dalam penelitian ini adalah materi sifat- sifat cahaya yaitu cahaya dapat merambat lurus, cahaya menembus benda bening,
cahaya dapat dipantulkan dan cahaya dapat dibiaskan. Pembelajaran IPA materi sifat- sifat cahaya pada penelitian ini menerapkan metode
eksperimen di kelas V SD Negeri Cibeunying tahun pelajaran 2013-2014
2. Hasil Belajar
Hasil belajar dapat didefinisikan sebagai hasil yang dicapai dari proses belajar atau perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses
belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang dirumuskan dalam indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Perubahan perilaku tersebut meliputi tiga domain yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Pada penelitian ini pengukuran hasil belajar
disesuaikan dengan materi sifat-sifat cahaya pada pembelajaran IPA di Kelas V SD Negeri Cibeunying tahun pelajaran 2013-2014 dengan
penerapan metode eksperimen. Untuk hasil belajar kognitif, hasil belajar yang diukur ialah jawaban benar terhadap tes kognitif pada setiap siklus.
Untuk hasil belajar psikomotor indikator yang diukur ialah a merangkai dan melakukan percobaan. dan untuk hasil belajar afektif, indikator hasil
belajar yang diukur adalah a kerjasama dalam diskusi dan b percobaan serta ketelitian dalam melakukan pengamatan. Penjabaran lebih lanjut
terdapat pada rubrik yang dilampirkan untuk masing-masing aspek.
3. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk dapat memahami objek, ilmu, atau mencapai tujuan dengan cara melakukan
suatu percobaan. Percobaan yang dilakukan disesuaikan dengan langkah- langkah metode eksperimen. Langkah-langkah metode eksperimen yang
digunakan meliputi a persiapan eksperimen, b pelaksanaan eksperimen, dan c tindak lanjut eksperimen. Pada penelitian ini metode eksperimen
diterapkan pada materi sifat-sifat cahaya di kelas V SD Negeri Cibeunying
tahun pelajaran 2013-2014.
Minawati Dewi Eryani, 2014 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT
– SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri
Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian secara umum diartikan sebagai suatu cara untuk memperoleh data dengan tujuan tertentu melalui kegiatan penyelidikan. Pada
penelitian ini, metode yang digunakan adalah PenelitianTindakan Kelas PTK. Hopkins dalam Wiriatmadja, 2008, hlm. 11 menyatakan bahwa :
Penelitian kelas , untuk mengidentifikasi penelitian kelas, adalah penelitian yang mengkombinasikam prosedur penelitian dengan tindakan substantive,
suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah
proses perbaikan dan perubahan.
Pendapat lain tentang Penelitian Tindakan Kelas dikemukan oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam Sumadayo,2013, hlm.29 yang menyatakan bahwa :
Penelitian tindakan bersifat kolaboratif, yakni melibatkan semua orang yang bertanggung jawab untuk tindakan dalam meningkatkan pendidikan,
memperluas kelompok kolaboratif dari yang langsung terlibat sampai sebanyak mungkin orang lain yang terkena tindakan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas pembelajaran
guru di kelas. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan oleh guru sendiri. Guru diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan
– permasalahan yang ia temukan dalam proses pembelajaran di kelas serta dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran agar lebih baik. Namun dalam pelaksanaannya guru membutuhkan partisipan atau mitra kerja untuk membantu mencapai tujuannya. Partisipan ini
berperan sebagai observer dapat memberikan masukan-masukan guna mencapai tujuan PTK tersebut.
B. Model Penelitian