11 Dari populasi yang diteliti perlu diadakan pemilihan objek secara khusus yang
akan diteliti, dalam hal ini adalah sampel penelitian. Untuk itu diperlukan teknik sampling cara yang digunakan untuk mengambil sampel.
17
Menurut Iman Suprayogo dan Tobroni Teknik Sampling adalah suatu cara yang berkaitan
dengan perbatasan jumlah dan sumber jenis sumber data yang akan digunakan dalam penelitian.
18
Dalam teknik penarikan sampel penulis menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampling dimana sampel yang
paling baik jika dijadikan penelitiannya. Adapun yang menjadi kriteria sampel yaitu:
a. Karyawan yang memahami tentang manajemen tabungan wadi’ah, b. Karyawan yang sudah bekerja minimal 1 tahun.
Dalam hal ini sampel yang digunakan yaitu Direktur, Wakil Direktur, Manajer Operasional, Manajer Marketing, Sales Officer. Jadi jumlah sampel
yang digunakan adalah 5 orang.
3. Metode Pengumpulan Data
Untuk memudahkan dalam pengambilan data lapangan, maka penulis mempergunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
a. Metode Interview
Menurut Sutrisna Hadi, metode interview merupakan tanya jawab secara lisan antara dua orang atau lebih berhadap hadapan secara fisik, yang satu dapat
17
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, 1973, h. 75
18
Iman Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Social Agama, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003, h. 165
12 melihat satu sama lain dapat mendengarkan tanpa bantuan alat lain.
19
Interview atau wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
tatap muka dan tanya jawab langsung antara pencari informasi atau pengumpul data peneliti dengan narasumber.
Menurut Kartini Kartono, interview merupakan proses kegiatan tanya jawab secara lisan dari dua orang atau lebih dengan berhadapan secara fisik atau
langsung.
20
Hasil dari wawancara bisa direkam dan dirangkum sendiri oleh pencari informasi. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-
hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.
21
Interview wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka face to face maupun
dengan menggunakan telepon.
22
Pada penelitian ini penulis melakukan interview dengan jenis yaitu wawancara bebas
terpimpin. Dalam
wawancara bebas
terpimpin, pewawancara
mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin, yang dalam
19
Sutrisno Hadi, Metodologi Risearch II ,Jilid I, Yogyakarta; Fakultas Psikologi UGM, 1984, hal. 192
20
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research Cet. VII, Bandung: Masdar Maju, 1996, hal. 32
21
Sugiyo, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2011, h. 137
22
Ibid, h. 138
13 pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang
ditanyakan secara garis besar.
23
b. Metode observasi