Pengaruh Aliran Kas Bebas Dan Return On Assets (ROA) Terhadap Dividend Payout Ratio Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

(1)

The Influence of Free Cash Flow and Return On Assets (ROA) to

Dividend Payout Ratio at PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

TRI ENDAR PURWANI 21107140

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

(ROA) TO DIVIDEND PAYOUT RATIO AT PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK

Writer has done research at PT. Indofood Sukses Makmur Tbk as one of the companies listed in Indonesia Stock Exchange. The purpose of this study was to find out the relationship Free Cash Flow and Return On Assets of Dividend Payout Ratio PT. Indofood Sukses Makmur Tbk either partially or simultaneously. The method used in this research is descriptive method verifikatif. The sample used in the study using purposive sampling method is the annual financial statements of PT. Indofood Sukses Makmur Tbk years 2001-2009 as many as 9 units of samples. To find out the relationship Free Cash Flow and Return On Assets of Dividend Payout Ratio used Pearson correlation. To determine the degree of influence Free Cash Flow and Return On Assets of Dividend Payout Ratio used Multiple Linear Regression Analysis.Testing the hypothesis in this study using a statistical F test statistic t two parties and two parties with the test α = 0.05. The process of statistical analysis using SPSS 15.0 for Windows.

The result for research indicate that the variables Free Cash Flow to the Dividend Payout Ratio has a strong effect with the positive direction and Return On Assets had a strong effect to Dividend Payout Ratio. Furthermore, simultaneously, both of Free Cash Flow and Return On Assets had a significant effect to Dividend Payout Ratio. And partially, only Return On Assets had a significant effect to Dividend Payout Ratio.


(3)

ii

PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK

Penulis telah melakukan penelitian pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk sebagai salah satu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Aliran Kas Bebas dan Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio PT. Indofood Sukses Makmur Tbk baik secara parsial maupun simultan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode purposive sampling yaitu laporan keuangan tahunan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk tahun 2001-2009 sebanyak 9 buah sampel. Untuk mengetahui hubungan Aliran Kas Bebas dan Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio digunakan Korelasi Pearson. Untuk menentukan besarnya pengaruh Aliran Kas Bebas dan Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio digunakan Analisis Regresi Linier Berganda. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik uji F dua pihak dan statistik t uji dua pihak dengan α = 0,05. Proses analisis statistik tersebut menggunakan program SPSS 15.0 for Windows

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel Aliran Kas Bebas terhadap Dividend Payout Ratio memiliki hubungan yang kuat dengan arah positif, dan variabel Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio memiliki hubungan yang kuat dengan arah positif. Selanjutnya, secara simultan variabel Aliran Kas Bebas dan Return On Assets berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Sedangkan secara parsial hanya variabel Return On Assets yang berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.


(4)

iii

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa pikiran, tenaga dan segala sesuatu yang dianugerahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul “PENGARUH ALIRAN KAS BEBAS DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK”, yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S1) pada bagian Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lilis Puspitawati, SE., M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan dan memberikan petunjuk yang sangat berharga dalam proses penyusunan skripsi ini.

Dalam mempersiapkan dan menyelesaikan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bantuan baik berupa moril maupun materil dan bimbingan pengarahan serta dorongan dari berbagai pihak, yang sangat membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi ini sehingga pada akhirnya memberikan semangat pada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.


(5)

iv Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia dan sekaligus penguji.

3. Sri Dewi Anggadini, SE.,M.Si.,Ak. Selaku Ketua Program Studi Fakultas Ekonomi.

4. Surtikanti,SE.,M.Si. selaku Dosen wali kelas 4ak4.

5. Seluruh Staff Dosen dan Sekretariat Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

6. Keluargaku di rumah, mamah, papah, kakak-kakakku Mba Tien dan Mba Sri juga keponakan Ferdy, Gaga, Iza, terimakasih atas do’a dan dukungannya serta kasih sayangnya yang tulus yang selalu menyertai penulis.

7. Robby Haris yang telah memberikan dukungan, pengertian serta perhatian nya selama ini.

8. Teman-Temanku yang suka ngumpul, Santi, Erni, Fera, Shela, Risma terimakasih atas segala kebersamaannya.

9. Teman-teman di kelas 4ak4 yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.


(6)

v

perbaikan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis akan menerima saran dan kritik membangun guna perbaikan lebih lanjut.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi yang telah disusun ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak serta menambah wacana pemikiran bagi kita semua.

Bandung, Juli 2011


(7)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang dalam bentuk ekuitas dan hutang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. Dalam aktivitas di pasar modal, para investor memiliki harapan dari investasi yang dilakukannya, yaitu yang berupa capital gain dan dividen.

Dalam hubungannya dengan pendapatan dividen, para investor umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil, karena dengan stabilitas dividen dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga menguragi ketidakpastian investor dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan. Bagi perusahaan,pilihan untuk membagikan laba dalam bentuk deviden akan mengurangi sumber dana internal nya,sebaliknya jika perusahaan menahan labanya dalam bentuk laba ditahan maka kemampuan pembentukan dana internalnya akan semakin besar yang dapat digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehingga mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap dana eksternal dan sekaligus akan memperkecil resiko perusahaan.


(8)

Kebijakan dividen perusahaan tergambar pada dividend payout ratio yaitu persentase laba yang dibagikan dalam bentuk deviden tunai,artinya besar kecilnya dividend payout ratio akan mempengaruhi keputusan investasi para pemegang saham dan disisi lain berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan. Dividend payout ratio sangat dibutuhkan oleh pemegang saham karena dividend payout ratio dengan jumlah yang besar mencerminkan perusahaan yang sehat dan sangat berguna bagi investor yang akan menanamkan investasinya.

Pembayaran dividen khususnya cash dividend kepada para pemegang saham sangat tergantung pada posisi kas yang tersedia dan posisi kas yang benar-benar tersedia bagi para pemegang saham akan tergambar pada aliran kas bebas yang dimiliki perusahaan.

Free Cash Flow (aliran kas bebas) menggambarkan tingkat fleksibilitas keuangan perusahaan. Aliran kas bebas yaitu kas yang tersisa setelah seluruh proyek yang menghasilkan net present value positif dilakukan. Perusahaan dengan aliran kas bebas berlebih akan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan perusahaan lainnya karena mereka dapat memperoleh keuntungan atas berbagai kesempatan yang mungkin tidak dapat diperoleh perusahaan lain. Perusahaan dengan aliran kas bebas tinggi bisa diduga lebih survive dalam situasi yang buruk. Sedangkan aliran kas bebas negatif berarti sumber dana internal tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan investasi perusahaan sehingga memerlukan tambahan dana eksternal baik dalam bentuk hutang maupun penerbitan saham baru.


(9)

Berbagai kondisi perusahaan dapat mempengaruhi nilai aliran kas bebas, misalnya bila perusahaan memiliki aliran kas bebas tinggi dengan tingkat pertumbuhan rendah maka aliran kas bebas ini seharusnya didistribusikan kepada pemegang saham, tetapi bila perusahaan memiliki aliran kas bebas tinggi dan tingkat pertumbuhan tinggi maka aliran kas bebas ini dapat ditahan sementara dan bisa dimanfaatkan untuk investasi pada periode mendatang.

Dari sudut pandang para investor faktor profitabilitas juga sangat di anggap penting dalam hal pembagian dividen. Salah satu indikatornya adalah ROA (Return On Assets) dipakai untuk menilai efektivitas dan efesiensi perusahaan dalam menggunakan assets untuk memperoleh laba.

Return on Assets (ROA) menunjukkan kemampuan modal yang diinvestasikan dalam total aktiva untuk menghasilkan laba perusahaan. Semakin besar Return On Assets menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik krena tingkat kembalian investasi (return) yang semakin besar.

Pada dasarnya perusahaan lebih suka menahan keuntungan daripada membagikan dalam bentuk dividen, sedangkan investor lebih menyukai pembayaran dividen saat ini daripada menundanya untuk direalisir dalam bentuk capital gain. Oleh karena adanya kepentingan yang kontradiktif antara pihak perusahaan dengan investor, maka perusahaan harus dapat mengambil suatu kebijakan dividen yang membawa manfaat khususnya bagi peningkatan kemakmuran para pemegang saham.


(10)

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan makanan olahan perdana di Indonesia dengan memimpin pasar dalam negeri untuk setiap produk-produknya, termasuk mie instant, tepung terigu, minyak goreng, margarin dan lain-lain.

Berikut ini disajikan grafik mengenai Return On Assets (ROA) dan dividen payout ratio di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dari tahun 2001-2009 yang dapat dilihat dari grafik dibawah ini.

Gambar 1.1 Grafik Return On Assets

Dapat dilihat dari grafik diatas dari tahun ke tahun terjadi peningkatan dan penurunan Return On Assets di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Peningkatan ROA terjadi di tahun 2009. Peningkatan tersebut dikarenakan terjadinya peningkatan penjualan sehingga menghasilkan laba yang banyak.


(11)

Gambar 1.2

Grafik Devidend Payout Ratio

Berbeda dengan ROA (Return On Assets) yang mengalami peningkatan pada tahun 2009 tidak diikuti oleh Dividend Payout Ratio yang seharusnya ikut mengalami peningkatan apabila ROA meningkat, Dividend Payout Ratio pada tahun 2009 mengalami penurunan.

Penurunan dividen di PT. Indofood Sukses Makmur yang terjadi pada tahun 2009 ini bisa disebabkan karena ketika perusahaan memperoleh aliran kas bebas, manajemen perusahaan lebih memilih untuk menggunakan laba tersebut sebagai laba ditahan (retained earnings). Selain itu, pada saat ROA meningkat hal tersebut tidak diimbangi oleh peningkatan Dividend Payout Ratio. Penurunan dividen yang dibagikan tersebut yaitu dampak dari meningkatnya beban usaha, beban bunga, dan masih tingginya rugi selisih kurs, sehingga perusahaan tidak bisa membagikan dividen.


(12)

Seharusnya apabila aliran kas bebas dan Return On Asset meningkat, Dividend Payout Ratio pun meningkat. Tetapi hal itu berbanding terbalik dengan melihat kondisi laporan keuangan PT. Indofood Sukses Makmur.

Hal ini diperkuat oleh peneliti sebelumnya mengenai pengaruh free cash flow terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur oleh Dini Rosdini (2009) hasil penelitian menunjukkan bahwa free cash flow memiliki pengaruh terhadap Dividend payout Ratio artinya semakin tinggi aliran kas bebas maka semakin tinggi dividend payout ratio atau semakin rendah aliran kas bebas maka semakin rendah Dividend Payout Ratio.

Selain itu Lisa Marlina dan Clara Danica (2009) mengenai Analisis pengaruh cash position, debt to equity ratio, dan Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur menunjukkan bahwa variabel Return On Assets mempunyai pengaruh terhadap dividend payout ratio artinya semakin tinggi Return On Assets maka kemungkinan pembagian dividen semakin besar.

Sehubungan dengan adanya permasalahan diatas, bahwa adanya aliran kas bebas dan Return On Assets yang besar dalam suatu perusahaan belum tentu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut akan membagikan dividen dengan jumlah yang besar maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“Pengaruh aliran kas bebas dan Return On Asset (ROA) terhadap Dividend Payout Ratio Pada PT.Indofood Sukses Makmur Tbk”.


(13)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diidentifikasikan bahwa inti dari fenomena permasalahan yang diteliti adalah:

1. Pada tahun 2009 Dividend Payout Ratio pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami penurunan dividen, penurunan Dividend Payout Ratio ini bisa disebabkan karena ketika perusahaan memperoleh aliran kas bebas manajemen perusahaan lebih memilih untuk menggunakan laba tersebut sebagai laba ditahan (retained earnings).

2. Selain itu pada tahun 2009 ROA mengalami peningkatan tetapi peningkatan tersebut tidak diimbangi oleh kenaikan Dividend Payout Ratio. Penurunan Dividend Payout Ratio disebabkan oleh meningkatnya beban usaha, beban bunga, dan masih tingginya rugi selisih kurs sehingga perusahaan tidak dapat membagikan dividen.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah,maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana aliran kas bebas dan Return On Assets pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

2. Bagaimana Dividend Payout Ratio pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.


(14)

3. Seberapa besar pengaruh aliran kas bebas terhadap Dividend Payout Ratio pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

4. Seberapa besar pengaruh Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

5. Seberapa besar pengaruh aliran kas bebas dan Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio secara simultan pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan guna diolah, dianalisis, dan diinterpretasikan, tentang Aliran kas bebas dan Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis:

1. Untuk mengetahui aliran kas bebas dan Return On Assets pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

2. Untuk mengetahui Dividend Payout Ratio pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh aliran kas bebas terhadap Dividend Payout Ratio pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.


(15)

4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

5. Untuk mengetahui besarnya pengaruh aliran kas bebas dan Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio secara simultan pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah dapat bermanfaat baik secara akademis maupun secara praktis sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Akademis 1. Bagi Peneliti

Untuk mendapatkan pemahaman yang memadai terkait materi-materi di dalam mata kuliah akuntansi keuangan khususnya teori portofolio dan analisis investasi mengenai aliran kas bebas, Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio.

2. Bagi pengembangan ilmu akuntansi

Hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan dalam bidang akuntansi keuangan, terutama mengenai aliran kas bebas, Return On Assets dan Dividend Payout Ratio.


(16)

1.4.2 Kegunaan Praktis 1. Bagi Perusahaan

Bagi manajemen perusahaan dapat dijadikan pertimbangan dalam penentuan kebijakan dividen (dividend payout ratio). Perhitungan kuantitatif diharapkan dapat menunjukan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap kebiijakan dividen sehingga manajer keuangan yang berkompeten dalam masalah ini dapat mengambil keputusan kebijakan dividen.

2. Bagi Pihak Lain

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi mereka yang berminat untuk mempelajari dan meneliti lebih lanjut mengenai aliran kas bebas dan Return On Assets yang berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang beralamat di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lt 27, Jl. Jenderal Sudirman Kav 76-78, Jakarta melalui data yang diperoleh dari situs www.indofood.co.id dan situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Dan waktu penelitian akan direncanakan mulai bulan Februari 2011 sampai dengan Agustus 2011. Adapun jadwal kegiatannya adalah sebagai berikut :


(17)

Tabel 1.1

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Tahap Prosedur

Bulan Feb 2011 Mar 2011 Apr 2011 Mei 2011 Jun 2011 Jul 2011 Agst 2011 I

Tahap Persiapan : 1.Membuat outline dan

proposal UP

2.Mangambil formulir penyusunan skripsi 3.Menentukan tempat

penelitian

1.Sidang Komprehensif

II

Tahap Pelaksanaan : 1. Bimbingan UP

2. Pendaftaran Seminar UP

3. Seminar UP 4. Revisi UP

5.Membuat outline dan proposal Skripsi 6. Penelitian Perusahaan 7. Penyusunan skripsi 8. Bimbingan skripsi

III

Tahap Pelaporan : 1.Menyiapkan draft

skripsi

2. Sidang akhir skripsi 3.Penyempurnaan laporan


(18)

12 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Laporan Arus Kas

Laporan ini merupakan ikhtisar arus kas masuk dan kas keluar yang didalam format laporannya dibagi dalam kelompok-kelompok kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan.

Pengertian laporan arus kas menurut Henry Simamora (2000:488) adalah sebagai berikut:

“Laporan arus kas (Cash Flow Statement) adalah laporan keuangan yang memperlihatkan pengaruh dari aktivitas-aktivitas operasi, pendanaan dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dalam suatu cara yang merekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir.”

Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia melalui PSAK No.2 Paragraf 9 mengemukakan bahwa:

“Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan”.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa laporan arus kas menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar dari kegiatan operasi, kegiatan investasi dan kegiatan pendanaan yang dilakukan oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu.


(19)

2.1.1.1 Kegunaan Laporan Arus Kas

Laporan arus kas disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dari suatu perusahaan, dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama periode tertentu. Dengan demikian, tujuan utama laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi kepada para pengguna informasi tentang mengapa posisi kas perusahaan berubah selama periode tertentu.

Adapun kegunaan arus kas menurut Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty (2002:29) , yaitu memberikan informasi untuk :

“1. Mengetahui perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan mempengaruhi arus kas.

2. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas.

3. Mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang arus kas masa depan dari berbagai perusahaan.

4. Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan.

5. Meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga”.

2.1.1.2 Klasifikasi Arus Kas

Laporan arus kas (cash flows) mengklasifikasikan setiap penerimaan dan pengeluaran ke dalam kategori aktivitas-aktivitas operasi. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2001:258) arus kas masuk dan arus kas keluar suatu perusahaan dalam satu periode dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori, yaitu :


(20)

Gambar. 2.1

Klasifikasi Arus Kas Masuk dan Arus Kas Keluar Sumber Sofyan Syafri Harahap (2001: 258)

Untuk membayar deviden Untuk melunasi surat utang Untuk membeli kembali saham biasa/saham preferen Untuk memberikan pinjaman Untuk membeli surat berharga

Dari penerbitan surat utang

Dari penjualan saham biasa atau saham preferen

Dari penagihan

pinjaman yang diberikan Dari penjualan surat berharga

Dari penjualan property, aktiva tetap & investasi jangka panjang

Untuk membayar pajak Untuk membayar bunga

Untuk membayar beban

Untuk membayar gaji

Dari penjualan trading securitas (perdagangan surat berharga)

Dari penerimaan bunga dan deviden atas

penjualan & investasi

Untuk membeli property, aktiva tetap dan aktiva lancar Dari penjualan barang

dan jasa ke pelangggan

Untuk membayar persediaan Aktivitas-Aktivitas Operasi Aktivitas-Aktivitas Investasi Aktivitas-Aktivitas Pendanaan Arus Kas Masuk


(21)

Berdasarkan dari gambar diatas aktivitas arus kas menurut Sofyan Syafri Harahap (2001: 258) dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Aktivitas-aktivitas Operasi

Aktivitas operasi melibatkan produksi dan pengiriman barang untuk dijual serta penyediaan jasa. Arus kas dari aktivitas-aktivitas operasi biasanya menunjukan dampak dari transaksi-transaksi yang masuk ke dalam penentuan laba bersih. Termasuk dalam kategori sebagai arus kas masuk (cash inflow) adalah penerimaan kas dari pelanggan untuk barang dan jasa yang dibelinya, pendapatan bunga dan deviden atas pinjaman sedangkan dalam kategori arus kas keluar (cash out flows) adalah pembayaran untuk gaji barang dan jasa dan beban operasi.

2. Aktivitas-aktivitas Investasi

Aktivitas ini biasanya mencakup transaksi-transaksi :

 pemberian pinjaman dan penagihan pokok pinjaman dan

 perolehan dan penjualan

o surat berharga yang tidak setara kas dan

o aktiva-aktiva produktif yang diharapkan menghasilkan pendapatan selama beberapa periode.

3. Aktivitas-aktivitas Pendanaan

Aktivitas pendanaan meliputi perolehan atau pengembalian sumber daya dari atau kepada pemiliknya dan pemberian imbalan atas investasi mereka, serta perolehan sumber daya dari kreditor dan pembayaran kembali jumlah yang dipinjam, atau pelunasan kewajiban. Contoh arus kas masuk dari


(22)

aktivitas-aktivitas pendanaan meliputi penerbitan wesel, obligasi, hipotik, pinjaman-pinjaman jangka pendek lainnya. Serta penerbitan saham biasa dan saham preferen.

2.1.1.3 Aliran Kas Bebas

Arus kas merupakan ikhtisar pergerakan kas masuk dan kas keluar dalam satu periode. Sumber-sumber kas meliputi arus kas dari aktivitas operasi inti (utama) sebuah perusahaan dari aktivitas sampingan, seperti investasi sekuritas (surat berharga), dari aktivitas yang tidak biasa atau luar biasa dan dari pembiayaan melalui hutang dan ekuitas. Penggunaan kas mencakup arus keluar guna mempertahankan aktivitas inti untuk melakukan investasi termasuk pabrik dan peralatan, dan untuk memenuhi kewajiban terhadap pembiayaan melalui hutang dan ekuitas, termasuk pelunasan hutang, pembayaran dividen, dan pembelian kembali saham.

Menurut Kieso et al,(2002 : 219), Aliran Kas Bebas adalah:

free cash flow sebagai jumlah arus kas diskresioner perusahaan untuk membeli investasi tambahan, melunasi utang, membeli saham treasury,atau hanya untuk menambah likuiditas perusahaan.”

Sedangkan menurut Ardiyos (2002:447), arus kas bebas adalah:

“Aliran kas bersih (netto) yang tidak diinvestasikan kembali karena tidak tersedia kesempatan investasi yang menguntungkan, atau jumlah kas yang tersedia untuk dibagikan kepada investor bukan hanya setelah pembiayaan biaya operasi akan tetapi setelah investasi yang akan menghasilkan aliran kas di masa yang akan datang dilakukan.”


(23)

Rasio untuk menghitung aliran kas bebas menurut Brealey (2005) adalah:

Dimana cash flow from operation merupakan bagian dari laporan arus kas. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2007:256) arus kas dari kegiatan operasi adalah:

“Aktivitas penghasilan utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan, seluruh transaksi dan peristiwa-peristiwa lainnya yang tidak dianggap sebagai kegiatan investasi atau pembiayaan. Kegiatan ini biasanya mencakup: kegiatan produksi, pengiriman barang, pemberian service.”

Pengeluaran modal (capital expenditure) dihitung dari nilai perolehan aktiva tetap akhir dikurang nilai perolehan aktiva tetap awal.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa aliran kas bebas adalah aliran kas bersih yang meliputi pengeluaran modal yang berorientasi pada pertumbuhan, pengurangan hutang, pembayaran dividen, maupun pembelian saham yang beredar untuk dibagikan kepada investor bukan hanya setelah pembiayaan operasi akan tetapi setelah investasi yang akan menghasilkan aliran kas di masa yang akan datang dilakukan.

Aliran Kas Bebas


(24)

2.1.2 Profitabilitas

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan (analisis fundamental perusahaan) karena laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang.

Menurut Agus Sartono (2001:122) profitabilitas adalah:

“Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri”.

Menurut Sutrisno (2005:222) menyatakan bahwa:

“Profitabilitas adalah mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan.”

Dari pengertian diatas mengenai profitabilitas maka dapat disimpulkan bahwa profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba baik itu dari penjualan , aktiva maupun modal sendiri.

2.1.2.1 Jenis – Jenis Rasio Profitabilitas

Adapun jenis-jenis rasio profitabilitas menurut Sutrisno (2009:222) adalah sebagai berikut :

“1. Profit Margin (NPM)

Profit Margin merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai.

2. Return On Assets (ROA)

ROA sering disebut juga rentabilitas ekonomis merupakan ukuran kemampuan perusahaan dlam mengfhasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.


(25)

3. Return On Equity (ROE)

ROE yaitu kemampuan perusahaan dlam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiriyang dimiliki.

4. Return On Investment (ROI)

ROI merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan.”

5. Earning Per Share (EPS)

EPS merupakan ukuran kemempuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham yang pemiliki.

2.1.2.2 Return On Assets (ROA)

Return on Assets juga sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan (Sutrisno, 2000:266). ROA sering disebut sebagai rentabilitas ekonomi memberikan informasi seberapa efisien suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya.

Menurut Mandala (2004:152) Return On Assets adalah:

Return On Assets (ROA) adalah angka yang menunjukkan berapa besar relative laba bersih setelah pajak terhadap total aktiva” .

Darsono (2005:54) menyatakan bahwa:

Return On Asset adalah rasio yang digunakan untuk menghitung perbandingan antara laba bersih rata-rata dengan dengan total aktiva perusahaan.”

Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Dalam hal ini Return On Asset (ROA) merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset. Semakin besar Return On Asset (ROA) menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat kembalian (return) semakin besar.


(26)

Apabila Return On Asset (ROA) meningkat, berarti profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang saham.

Rasio untuk menghitung Return On Assets menurut Mandala (2004) adalah:

Kedua variabel yang digunakan untuk mengukur ROA tersebut (EAT dan total investasi aktiva operasi) tercermin dalam laporan keuangan tahunan, dimana besarnya EAT diperoleh dari laporan laba rugi, sedangkan total asset yang digunakan dalam penelitian ini adalah total aktiva tetap yang digunakan untuk aktivitas operasi perusahaan yang tercermin dalam laporan neraca (sisi aktiva/ asset).

Adapun kelebihan dari Return On Assets Syamsuddin (2002 : 58) yaitu: 1. “Selain berguna sebagai alat kontrol, juga berguna untuk keperluan

perencanaan. Misalnya dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan apabila perusahaan akan melakukan ekspansi.

2. Sebagai alat untuk mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menerapkan sistem biaya produksi yang baik, maka modal dan biaya dapat dialokasikan ke dalam berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga dapat dihitung profitabilitas masing-masing produk.

3. Sebagai alat yang berkaitan dengan efisiensi penggunaan modal, efisiensi produksi dan efisiensi penjualan. Hal ini dicapai apabila perusahaan telah melaksanakan praktek akuntansi secara benar dalam arti mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang ada. Apabila suatu perusahaan pada periode tertentu telah mencapai perputaran aktiva operasi sesuai standar yang telah ditetapkan akan tetapi ROA yang dicapai masih dibawah standar, maka pihak manajemen perusahaan hendaknya lebih mencurahkan perhatian pada usaha peningkatan efisiensi sektor produksi dan penjualan.


(27)

2.1.3 Dividen

Investasi dalam bentuk saham akan memberikan dua jenis keuntungan kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital gain. Capital gain diperoleh dari selisih harga jual dan beli saham. Sedangkan dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan.

Menurut Tangkisilan dan Hessel (2003:227)

“Dividen adalah bagian dari laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham (pemilik modal sendiri,equity).”

Sedangkan menurut Rusdin (2006:73) dividen adalah:

“Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.”

Sehingga dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dividen adalah bagian keuntungan bersih setelah pajak yang dibagikan kepada pemegang saham. Karena dividen merupakan salah satu potensi keuntungan dari investasi melalui saham, maka pihak manajemen perusahaan perlu memperhatikan kebijakan dividen yang akan diterapkan dalam rangka menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dalam perusahaan dalam bentuk kepemilikan saham.

2.1.3.1 Teori Kebijakan Dividen

Menurut Gitman (2003) dalam Dini Rosdini (2009) kebijakan dividen adalah:

“Suatu perencanaan tindakan perusahaan yang harus dituruti ketika keputusan dividen harus dibuat.”


(28)

Berikut ini adalah pemaparan mengenai beberapa teori kebijakan dividen:

1. Hipotesis Kontrak

Konsep dasar hipotesis kontrak digambarkan oleh Myers (1977, dalam Smith & Watts 1992) sebagai berikut: IOS perusahaan merupakan call option (hak untuk melakukan pembelian atau investasi di masa mendatang pada tingkat harga tertentu) yang nilainya bergantung pada kecenderungan bahwa manajemen akan melaksanakan kesempatan tersebut. Jika perusahaan memiliki hutang yang berisiko tinggi dan dengan hutang tersebut perusahaan melaksanakan pilihan untuk menjalankan proyek yang memiliki net present value positif, maka akan terdapat kemungkinan terjadinya penurunan nilai perusahaan.

Hubungan antara kebijakan investasi dan dividen dapat diidentifikasi melalui arus kas perusahaan, yaitu semakin besar jumlah investasi dalam satu periode tertentu, akan semakin kecil dividen yang diberikan. Dengan demikian perusahaan yang bertumbuh (aktif melakukan kegiatan investasi) diidentifikasi sebagai perusahaan yang free cash flow nya rendah (Jensen, 1986 dalam Smith dan Watts 1992) dengan pembayaran dividen yang rendah pula.

Argumentasi mengenai hipotesis kontrak adalah new issue market merupakan salah satu cara menurunkan biaya agensi, karena berarti terjadi peningkatan pengawasan terhadap manajer oleh pemegang saham yang jumlahnya menjadi lebih banyak atau hak kontrol yang lebih besar bagi pemegang saham. Oleh karena itu, perusahaan yang memiliki pilihan pertumbuhan yang rendah akan segan atau jarang melakukan new issue market. Salah satu cara mempertahankan


(29)

nilai modal saham yang ada adalah dengan membayar dividen lebih tinggi (Rozef 1982 dan Easterbrook 1984, dalam Smith & Watts 1992).

2. Hipotesis Pecking Order

Hipotesis Pecking Order yang dikemukakan oleh Myers & Majluf (1984) di dalam Hartono (1999) menyatakan bahwa perusahaan yang profitable memiliki dorongan untuk membayar dividen relatif rendah dalam rangka memiliki dana internal lebih banyak untuk membiayai proyek-proyek investasinya. Bahkan bagi perusahaan bertumbuh, peningkatan dividen dapat menjadi berita buruk (bad news) karena diduga perusahaan telah mengurangi rencana investasinya (Kalay 1982, dalam Hartono 1999).

3. Hipotesis Sinyal

Hipotesis sinyal yang dikemukakan oleh Miller & Rock (1985) di dalam Hartono (1999) menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas tinggi akan membayar dividen lebih tinggi. Jika sinyal meningkat karena adanya disparitas informasi antara manajer dengan investor, maka perusahaan yang memiliki disparitas informasi besar yang biasanya merupakan perusahaan yang memiliki pilihan pertumbuhan yang kecil akan membayarkan dividen lebih tinggi (hubungan negatif) sebagai sinyal bahwa kondisi perusahaan baik.

4. Residual Dividend Policy

Kebijakan ini menyatakan bahwa dividen yang dibayarkan merupakan sisa dari laba perusahaan setelah dikurangkan dengan yang dibayarkan untuk membiayai perencanaan modal perusahaan (Weston dan Brigham, 1993). Artinya, perusahaan membayarkan dividen hanya jika terdapat kelebihan dana atas laba


(30)

perusahaan yang digunakan untuk membiayai proyek yang telah direncanakan. Dasar dari kebijakan ini adalah bahwa investor lebih menyukai perusahaan menahan dan menginvestasikan kembali laba daripada membagikannya dalam bentuk dividen apabila laba yang diinvestasikan kembali tersebut dapat menghasilkan return yang lebih tinggi daripada return rata rata yang dapat dihasilkan investor dari investasi lain dengan risiko yang sebanding.

2.1.3.2 Bentuk Pembayaran Dividen

Keputusan mengenai dividen payout ratio adalah keputusan yang menyangkut bagaimana cara dan dalam bentuk apa dividen dibayarkan kepada pemegang saham. Ada beberapa Bentuk pembayaran dividen yang dapat dipilih sebagai alternatif dividenpayout ratio perusahaan, yaitu :

Bentuk - bentuk pembayaran dividen menurut Abdul Halim (2003:89) ada tiga bentuk yaitu:

1. “Dividen dalam jumlah rupiah stabil. 2. Dividen dalam rasio pembayaran konstan.

3.Dividen tetap yang rendah ditambah dividen ekstra.”

Adapun penjelasan dari bentuk-bentuk pembayaran dividen adalah: 1. Dividen dalam jumlah rupiah stabil

Banyak perusahaan yang menjalankan pembayaran dividen yang stabil, artinya jumlah dividen per lembar saham yang dibayarkan setiap tahunya relative tetap selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatan perlembar saham per tahunnya berfluktuasi.Dengan adanya pembayaran dividen yang stabil ini dapat memberikan kesan kepada para investor bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek yang stabil dimasa


(31)

mendatang. Dengan demikian , manajemen dapat mempengaruhi harapan para investor dengan melalui kebijakan dividen yang stabil. Disamping itu banyak pemegang saham hidupnya dari pendapatan yang diterima dari dividen. Golongan ini dengan sendirinya tidak akan menyukai adanya dividen yang tidak stabil.

2. Dividen dalam rasio pembayaran konstan

Beberapa perusahaan melakukan pembayaran dividen berdasarkan persentase tertentu dari laba. Karena laba berfluktuasi, maka menjalankan kebijakan ini akan berakibat jumlah dividen dalam rupiah akan berfluktuasi. Kebijakan ini tidak akan memaksimumkan nilai saham perusahaan, karena pasar tidak dapat mengandalkan kebijakan ini untuk memberi informasi tentang perusahaan di masa mendatang.

3. Dividen tetap rendah ditambah dividen ekstra

Pembayaran dividen ini hanya merupakan modifikasi dari pembayaran dividen dalam jumlah rupiah stabil dan dividen lam rasio pembayaran konstan. Kebijakan ini memberi fleksibilitas pada perusahaan tetapi mengakibatkan penanam modal sedikit ragu-ragu tentang berapa besarnya dividen mereka. Apabila laba perusahaan sangat berfluktuasi, kebijakan ini merupakan pilihan terbaik.


(32)

2.1.3.3 Dividend Payout Ratio

Pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham disebut pembagian dividen. Karena dividen yang diterima oleh pemegang saham jumlahnya tergantung pada jumlah lembar saham yang dimiliki.

Menurut Gitman (2003) Dividend payout ratio adalah:

“Dividend Payout Ratio adalah persentase yang diperoleh yang didistribusikan kepada pemilik atau pemegang saham dalam bentuk kas.”

Sedangkan menurut Sundjaja dan Barlian (2002) menyatakan bahwa: “Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) adalah persentase dari setiap rupiah yang dihasilkan dibagikan kepada pemilik dalam bentuk tunai; dihitung dengan membagi dividen per kas saham dengan laba per saham.”

Dividend Payout Ratio ini ditentukan perusahaan untuk membayar dividen kepada para pemegang saham setiap tahun, penentuan Dividend Payout Ratio berdasarkan besar kecilnya laba setelah pajak.

Rasio untuk menghitung Dividend Payout Ratio menurut Gitman (2003) adalah:


(33)

EPS atau laba per lembar saham adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Laba per lembar saham atau EPS di peroleh dari laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa dibagi dengan jumlah rata – rata saham biasa yang beredar.

DPS atau dividend per share merupakan semua total dividen tunai yang dibagikan dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dividend payout ratio adalah persentase yang diperoleh yang didistribusikan kepada pemilik atau pemegang saham yang dihitung dengan membagi dividen per kas saham dengan laba per saham.


(34)

2.1.4. Keterkaitan Antar Variabel Aliran Kas Bebas, Return On Assets Dan Dividend Payout Ratio

2.1.4.1. Pengaruh Aliran Kas Bebas Terhadap Dividend Payout Ratio

Aliran Kas Bebas merupakan dana berlebih diperusahaan yang didistribusikan dalam bentuk pembayaran dividen. Kondisi aliran kas bebas yang besar menunjukkan perusahaan yang sehat karena dengan itu perusahaan dapat menggunakan aliran kas bebas untuk memenuhi kewajibannya dalam membayar hutang dan membayar dividen.

aliran kas bebas mempunyai keterkaitan dengan dividend payout ratio seperti yang dipaparkan oleh White et al (2003) dalam Dini Rosdini (2009) adalah sebagai berikut:

“Semakin besar free cash flow yang tersedia dalam suatu perusahaan, maka semakin sehat perusahaan tersebut karena memiliki kas yang tersedia untuk pertumbuhan , pembayaran hutang, dan dividen.”

Sedangkan menurut Agus Sartono (2001:293):

“Likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan utama dalam banyak kebijakan dividen. Karena dividen bagi perusahaan merupakan kas keluar, maka semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.”

Posisi kas suatu perusahaan dalam hal ini yaitu aliran kas bebas merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum membuat keputusan untuk menentukan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Pembayaran dividen merupakan arus kas keluar. Semakin kuat


(35)

posisi aliran kas bebas perusahaan, berarti semakin besar kemampuannya untuk membayar dividen.

2.1.4.2. Pengaruh Return On Assets (ROA) Terhadap Dividend Payout Ratio Return On Assets merupakan salah satu ukuran profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva tetap yang digunakan untuk operasi. Semakin besar Return On Assets menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik karena tingkat kembalian investasi yang semakin besar.

Return on assets mempunyai keterkaitan dengan Dividend Payout Ratio apabila semakin besar laba atau keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan maka kemampuan untuk membayar dividen juga akan semakin besar. Sebagaimana dipaparkan Sartono (2001) dalam Lisa Marlina dan Clara Danica (2009):

“Semakin tinggi Return On Assets (ROA) maka kemungkinan pembagian dividen juga semakin banyak.”

Faktor ROA berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio karena dividen adalah sebagian dari laba bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karena itu dividen akan dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban tetapnya yaitu bunga dan pajak. Oleh karena itu dividen yang diambilkan dari keuntungan bersih akan mempengaruhi


(36)

dividend payout ratio. Perusahaan yang semakin besar keuntungannya akan membayar dividen dengan jumlah yang besar.

Adapun menurut Lukas Setia Atmaja (2008:292) mengenai keterkaitan antara Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio:

“Jika laba perusahaan cenderung stabil, perusahaan dapat membagikan dividen yang relative besar tanpa takut harus menurunkan dividen jika laba tiba-tiba merosot. Sebaliknya jika laba perusahaan berfluktuasi, dividen sebaiknya kecil agar kestabilan terjaga.”

Perusahaan harus bisa menjaga kestabilan laba yang diperolehnya hal ini dapat mempengaruhi perusahaan dalam membagikan dividen. Jika laba cenderung stabil maka perusahaan dapat membagikan dividen dalam jumlah besar dan sebaliknya. Selain itu perusahaan yang dapat menghasilkan laba yang tinggi akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang tinggi pula.

2.1.4.3. Pengaruh Aliran Kas Bebas dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio

Posisi kas perusahaan terutama aliran kas bebas merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum membuat keputusan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. Semakin kuat posisi aliran kas bebas, berarti semakin besar kemampuannya untuk membayar dividen. Sedangkan Return On Assets digunakan perusahaan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin besar Return On Assets menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat kembalian (return) semakin besar. Apabila


(37)

Return On Assets meningkat, berarti profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan dividen yang akan dinikmati oleh pemegang saham.

Menurut Hanafi (2004:375) mengenai pengaruh aliran kas bebas dan Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio adalah:

“Perusahaan yang mempunyai aliran kas atau profitabilitas yang baik bisa membayar dividen atau meningkatkan dividen. “

Dapat dijelaskan bahwa aliran kas yaitu aliran kas bebas merupakan kas yang dihasilkan dari operasi bisnis yang sedang berjalan dan yang tersedia untuk didistribusikan kembali kepada pemegang saham dalam bentuk pembagian dividen dan profitabilitas (Return On Assets) merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan. Perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan. Oleh karena dividen diambil dari keuntungan bersih perusahaan dan dari aliran kas sisa perusahaan, maka aliran kas bebas dan ROA akan mempengaruhi besarnya Dividend Payout Ratio.


(38)

2.2. Kerangka Pemikiran

Setiap perusahaan yang terdaftar di pasar modal melakukan pelaporan keuangan yang biasa disebut dengan Annual Report. Laporan ini dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada publik atas kinerjanya selama periode tertentu.

Pelaporan keuangan memberikan prediksi, strategi perusahaan, kapasitas, dan kinerja perusahaan yang disertai laporan kuangan sebagai gambaran kegiatan operasi perusahaan di masa lalu yang merupakan unsur utama dari pelaporan keuangan. Tujuan laporan keuangan akan sama dengan tujuan pelaporan keuangan.

Tujuan laporan keuangan berguna untuk para investor ataupun kreditur karena dengan melihat laporan keuangan para investor dapat melihat tingkat likuiditas perusahaan dari laporan neraca.

Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan “likuid” artinya perusahaan tersebut memiliki alat pembayaran yang cukup. Dalam menjaminkan posisi likuiditas perusahaan laporan arus kas merupakan salah satu modal kerja yang paling tinggi tingkatannya. Makin besar jumlah arus kas yang ada di perusahaan maka makin tinggi tingkat likuiditasnya.

Laporan arus kas dengan indikator aliran kas bebas sebagai gambaran fleksibilitas perusahaan, dan ketersediaan dana yang dimiliki perusahaan untuk dibagikan kepada investor. Dengan peningkatan aliran kas bebas diduga menarik minat investor untuk membeli saham tersebut karena apabila aliran kas bebas


(39)

meningkat, pada saat pembagian dividen para investor akan memperoleh dividen yang besar.

Selain aliran kas bebas, faktor Return On Assets juga dapat menarik minat para investor untuk menanamkan sahamnya. Karena keputusan investor menanamkan sahamnya di perusahaan tertentu adalah untuk mendapatkan keuntungan yang banyak. Untuk mengetahui laba yang dihasilkan perusahaan investor dapat melihat di laporan rugi laba perusahaan tersebut.

Return On Assets (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Return On Assets (ROA) menunjukkan efektivitas perusahaan memanfaatkan dana untuk kepentingan perusahaan. Semakin tinggi rasio, maka makin profitable perusahaan secara relatif. Tinggi rendahnya pertumbuhan laba periode berikutnya sangat tergantung pada tinggi rendahnya ROA (setelah dividen diperhitungkan).

Dividen merupakan sebagian dari laba bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karenanya dividen akan dibagikan jika perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang layak dibagikan kepada para pemegang saham, adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban tetapnya yaitu beban bunga dan pajak. Karena dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya dividend payout ratio.

Dividend Payout Ratio merupakan persentase dividen tunai yang dibayarkan dibagi laba tahun berjalan. Dividen merupakan arus kas keluar


(40)

sehingga semakin kuat posisi kas perusahaan, akan mempengaruhi besarnya kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. Kas yang benar-benar tersedia bagi para pemegang saham adalah suatu aliran kas bebas.

Keputusan suatu perusahaan untuk membagikan dividen serta besarnya dividen yang dapat dibagikan kepada para pemegang saham sangat tergantung pada posisi kas perusahaan tersebut. Meskipun perusahaan dapat memperoleh laba yang tinggi namun apabila posisi kas dan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba menunjukkan keadaan yang tidak begitu baik, perusahaan mungkin tidak dapat membayar dividen. Misalnya, apabila perusahaan membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai investasinya atau perusahaan tersebut sedang tumbuh sehingga sebagian besar dananya tertanam dalam aktiva tetap dan modal kerja, maka kemampuannya untuk membayar dividen kas pun sangat terbatas. Aliran kas bebas dan Return On Asset adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam membagikan dividen kepada para investor.


(41)

Paradigma Penelitian

Berdasarkan Uraian pada kerangka pemikiran dan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat digambarkan paradigma penelitian yang didukung oleh para peneliti.

Pengertian paradigma penelitian menurut Sugiyono (2007:8) adalah sebagai berikut:

“Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, dan teknik analisis yang akan digunakan”.

Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti.

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian Aliran Kas

Bebas

Return On Assets (ROA)

Dividend Payout Ratio


(42)

Berdasarkan uraian diatas dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2.3

Bagan Kerangka Pemikiran PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

Laporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan

Neraca Lap. R/L Lap. Arus kas Lap. Laba

ditahan

Catatan atas Lap. Keuangan

Likuiditas Fleksibilitas Pemegang Saham

Aliran Kas Bebas ROA


(43)

2.3 Hipotesis

Hipotesis tidak lain adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi.

Berdasarkan uraian diatas mengenai pengaruh Aliran Kas Bebas dan Return On Assets (ROA) terhadap Dividend Payout Ratio maka penulis mengajukan hipotesis, yaitu:

H1 = Aliran Kas Bebas dan Return On Assets secara simultan berpengaruh

terhadap Dividend Payout Ratio

H2 = Aliran Kas Bebas secara parsial berpengaruh terhadap Dividend Payout

Ratio

H3 = Return On Assets secara parsial berpengaruh terhadap Dividend Payout


(44)

38

BAB III

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Husein Umar (2004:303) mengatakan bahwa objek penelitian adalah sebagai berikut:

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek

penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Aliran Kas Bebas dan Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio, yang menjadi objek penelitiannya adalah Aliran Kas Bebas , Return On Assets dan Dividen Payout Ratio Pada PT.Indofood Sukses Makmur Tbk.

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu teknis atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh.


(45)

Menurut Sugiyono (2010:2) Metode penelitian adalah sebagai berikut:

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010:147) metode deskriptif adalah:

“Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.

Tujuan metode deskriptif adalah untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.

Sedangkan penelitian verivikatif menurut Wirartha (2006:132) adalah:

“Penelitian verifikatif (verifikasi) bertujuan menguji kebenaran

(mengecek) suatu pengetahuan.”

Selanjutnya mengenai pendekatan kuantitatif, Sugiyono (2010:8) juga mengemukakan bahwa:

“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data yang bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Tujuan dari metode kuantitatif yaitu membuat suatu uraian secara sistematis mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari objek yang kita teliti kemudian menghubungkan hubungan antar variabel yang terlibat di dalamnya. Metode


(46)

kuantitatif akan digunakan untuk menjawab pengaruh aliran kas bebas dan Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengaju kepada desain penelitian yang telah dibuat.

Menurut Sugiyono (2008:18), penjelaskan proses penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

“Proses penelitian meliputi:

1. Sumber Masalah 2. Rumusan Masalah

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan Hipotesis

5. Metode Penelitian

6. Menyusun Instrument Penelitian 7. Kesimpulan.”

Berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan diatas, maka desain penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Sumber Masalah

Peneliti menentukan masalah-masalah sebagai fenomena untuk dasar penelitian.

2. Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Proses penemuan masalah merupakan tahap penelitian yang paling sulit karena tujuan penelitian ini


(47)

adalah menjawab masalah penelitian sehingga suatu penelitian dapat berjalan dengan baik jika masalahnya dirumuskan secara jelas. Rumusan masalah atau pertanyaan penelitian akan mempengaruhi pelaksanaan tahap selanjutnya di dalam tahap penelitian. Rumusan masalah dalam penelitian ini ada lima yaitu:

1. Bagaimana aliran kas bebas dan Return On Assets pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

2. Bagaimana Dividend Payout Ratio pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

3. Seberapa besar pengaruh aliran kas bebas terhadap Dividend Payout Ratio pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

4. Seberapa besar pengaruh Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

5. Seberapa besar pengaruh aliran kas bebas dan Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio secara simultan pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan untuk menjawab rumusan masalah yang telah diterangkan diatas, peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berfikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat dignakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti. Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan


(48)

penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional.

4. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

H1 = Aliran Kas Bebas dan Return On Assets secara simultan

berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio

H2 = Aliran Kas Bebas secara parsial berpengaruh terhadap Dividend

Payout Ratio

H3 = Return On Assets secara parsial berpengaruh terhadap Dividend

Payout Ratio 5. Metode Penelitian

Peneliti dapat memilih metode penelitian yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan kekonsistenan yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu,dan kemudahan yang lain. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif verivikatif dengan pendekatan kuantitatif.

6. Menyusun Instrumen Penelitian

Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Instrumen penelitian ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen pada penelitian ini berbentuk data yang didapatkan dari pojok bursa Universitas Widyatama. Setelah data


(49)

terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik-teknik tertentu.

7. Kesimpulan

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel ini diperlukan untuk menentukan jenis dan indikator dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Selain itu proses ini juga dimaksudkan untuk menentukan skala pengukuran masing-masing variabel, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dilakukan secara benar dan terperinci.

Definisi operasionalisasi variabel yang dikutip oleh Sugiyono (2003:32) adalah:

“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

ditarik kesimpulannya”.

Sesuai dengan judul “Pengaruh Aliran Kas Bebas dan Return On Assets (ROA) terhadap Dividen Payout Ratio di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.”, variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini antara lain:


(50)

1. Variabel Bebas/ Independent (variabel X1) Sugiyono (2010:33) mengemukakan bahwa:

“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen)”.

Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variable bebas ada dua,pertama (X1) adalah Aliran Kas Bebas dan kedua (X2) adalah Return On

Assets (ROA).

2. Variabel Terikat / Dependent (Variabel Y)

Variabel tergantung adalah variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas.

Menurut Sugiyono (2010:39) variable terikat adalah:

“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas”.

Dalam hal ini variabel tidak bebas adalah variabel yang memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel tidak bebas adalah Dividend Payout Ratio.


(51)

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Aliran Kas Bebas

(X1)

“Aliran kas bebas adalah cash flow yang tersedia untuk dibagikan kepada investor setelah perusahaan

melakukan investasi pada fixed assets dan working

capital yang diperlukan untuk mempertahankan

kelangsungan usahanya.”

(Agus Sartono,2001)

Cash flow from operations-capital expenditures (Brealey,2005) Rasio Return On Assets (X2)

Return On Assets (ROA) adalah angka yang menunjukkan berapa besar relative laba bersih setelah pajak terhadap total aktiva”.

(Menurut Mandala , 2004)

(Mandala,2004) Rasio

Dividend Payout

Ratio (Y)

“Dividend Payout Ratio

adalah persentase yang diperoleh yang didistribusikan kepada pemilik atau pemegang saham dalam bentuk kas.”

(Gitman,2003) (Gitman,2003)


(52)

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder dimana data yang diperoleh secara tidak langsung, artiya data-data tersebut berupa data primer yang telah diolah lebih lanjut dan data yang telah disajikan oleh pihak lain. Misalnya laporan keuangan diperoleh dari PT. Indofood dan akan diolah untuk mengetahui atau menilai Aliran Kas Bebas, Return On Assets dan Dividend Payout Ratio perusahaan, seperti yang diungkapkan oleh Nur Indiantoro (2002 :147) yakni,

“Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip ( data

dokumenter ) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan”

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data 1. Populasi

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2007:61) adalah sebagai berikut:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Apabila dikaitkan dengan judul yang diambil oleh penulis yaitu pengaruh Aliran Kas Bebasdan Return On Assets (ROA) terhadap Dividend Payout ratio pada PT. Indofood Sukses Makmur maka yang menjadi populasi adalah laporan keuangan yaitu laporan arus kas, laporan rugi laba, neraca, perubahan modal dan Financial Data and Ratio PT. Indofood Sukses Makmur Tbk selama 17 tahun


(53)

yang dimulai sejak terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 1994 sampai tahun 2011.

2. Sampel

Bila jumlah populasi besar dan tidak mungkin dilakukan penelitian terhadap seluruh anggota populasi maka dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Sugiyono (2010:81) memaparkan bahwa:

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik nonprobability sampling. Menurut Sugiyono (2010:84), diungkapkan bahwa:

Nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel”.

Teknik nonprobability sampling yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik sampling purposive. Sugiyono (2010:85) menjelaskan bahwa:

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.


(54)

Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Data yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dan dipublikasikan.

2. Data diambil berdasarkan tahun analisis yang terbaru pada saat terjadi fenomena.

3. Data diambil dari laporan keuangan yang stabil yaitu pada saat perusahaan membagikan dividen secara berturut-turut.

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yaitu laporan arus kas, laporan rugi laba, neraca, perubahan modal dan Financial Data and Ratio sebanyak sembilan tahun dari tahun 2001-2009. Selama tahun tersebut terjadi fenomena mengenai Dividend Payout Ratio PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yang menjadi dasar dilakukannya penelitian.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Karena data yang penulis gunakan adalah jenis data sekunder, maka metode pengumpulan datanya adalah sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Merupakan suatu cara memperoleh data melalui dokumen-dokumen yang digunakan oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dari pojok bursa Widyatama. Melalui teknik ini diharapkan dapat dikumpulkan data mengenai Aliran Kas Bebas, Return On Assets dan Dividend Payout Ratio perusahaan.


(55)

2. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah pengumpulan data dengan cara mengkaji dan memahami berbagai bahan bacaan yang erat hubungannya dengan penelitian. Selain mempelajari buku-buku penunjang, penulis juga menelaah catatan serta tulisan ilmiah yang erat hubungannya dengan masalah yang diteliti. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder.

3.2.5 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1Rancangan Analisis

Kegiatan penelitian setelah data dari seluruh sumber data terkumpul adalah melakukan analisis data. Menurut Wirartha (2006: 261) dijelaskan bahwa:

“Menganalisis data dapat digunakan dengan dua teknik (metode) yaitu

teknik analisis kualitatif dan teknik analisis kuantitatif (analisis statistika).”

1. 1. Analisis Kualitatif

Pengertian analisis kualitatif menurut Wirartha (2006: 261):

“Analisis kualitatif pada dasarnya menggunakan pemikiran logis analisis

dengan logika, induksi, deduksi, analogi, komparasi dan sejenisnya.”

2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif menurut Sugiyono (2010: 31) sebagai berikut,

“Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik

yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random.”


(56)

Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengujian Asumsi Klasik Regresi

Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada analisis regresi berganda maka dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil yang diperoleh merupakan persamaan regresi yang memiliki sifat Best Linier Unbiased Estimator (BLUE).

Beberapa asumsi klasik regresi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum menggunakan analisis regresi berganda (Multiple Linear Regression) sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti terdiri atas :

a. Uji Normalitas Data Residual

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian signifikansi koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.

Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:

a) Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. b) Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal


(57)

Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program SPSS. Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal.

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan suatu situasi dimana beberapa atau semua variabel bebas berkorelasi kuat. Jika terdapat korelasi yang kuat di antara sesama variabel independen maka konsekuensinya adalah:

a) Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.

b) Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.

Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel independen, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar yang


(58)

mengakibatkan standar errornya semakin besar pula. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas adalah dengan:menggunakan Variance Inflation Factors (VIF),

2

1 1

i

R VIF

 

(Gujarati, 2004: 351).

Dimana Ri2 adalah koefisien determinasi yang diperoleh dengan meregresikan

salah satu variabel bebas Xi terhadap variabel bebas lainnya. Jika nilai VIF nya

kurang dari 10 maka dalam data tidak terdapat Multikolinieritas (Gujarati, 2004: 362).

c. Uji Heteroskedastisitas

Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus dihilangkan dari model regresi.

Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji Rank Spearman yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual. Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen) (Gujarati, 2004: 406).


(59)

Selain itu, dengan menggunakan program SPSS, heteroskedastisitas juga bisa dilihat dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SDRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak membentuk pola tertentu yang teratur, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar observasi yang diukur berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain error dari observasi yang satu dipengaruhi oleh error dari observasi yang sebelumnya. Akibat dari adanya autokorelasi dalam model regresi, koefisien regresi yang diperoleh menjadi tidak effisien, artinya tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan koefisien regresi menjadi tidak stabil.

Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, dari data residual terlebih dahulu dihitung nilai statistik Durbin-Watson (D-W):

(Gujarati, 2004: 467)

Kriteria uji: Bandingkan nilai D-W dengan nilai d dari tabel Durbin-Watson: a) Jika D-W< dL atau D-W > 4-dL, maka pada data tersebut terdapat

autokorelasi

b) Jika dU < D-W < 4-dU, kesimpulannya pada data tidak terdapat autokorelasi

c) Tidak ada kesimpulan jika dL D-W ≤ dU atau 4-dU D-W ≤ 4-dL

t t 1

2 t

e e D W

e 

 


(60)

(Gujarati, 2003: 470) 2. Analisis Regresi Linier Berganda

Penerapan analisis regresi berganda ini Menurut Sugiyono (2005: 210), adalah :

“Analisis regresi linier digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor predictor dimanipulasi (dinaikturunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah

variabel independennya minimal dua.”

Penjelasan garis regresi menurut Andi Supangat (2007:325) yaitu:

“Garis regresi (regression line/line of the best fit/estimating line) adalah suatu garis yang ditarik diantara titik-titik (scatter diagram) sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk menaksir besarnya variabel yang satu berdasarkan variabel yang lain, dan dapat juga dipergunakan untuk mengetahui macam

korelasinya (positif atau negatifnya).”

Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan sejauh mana pengaruh Aliran Kas Bebas dan Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio pada PT.Indofood Sukses Makmur Tbk..

Untuk dapat membuat ramalan melalui regresi, maka data setiap variabel harus tersedia. Selanjutnya berdasarkan data itu peneliti harus dapat menemukan persamaan melalui perhitungan. Dimana persamaan regresi untuk dua variabel adalah sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2002:250) Dimana:

Y = variabel tak bebas (dividend payout ratio) a = bilangan berkonstanta

b1,b2 = koefisien arah garis


(61)

X1 = variabel bebas X1(Aliran Kas Bebas)

X2 = variabel bebas X2(Return On Assets)

Koefisien-koefisien a, b1, dan b2 dalam regresi linier berganda dengan dua

variabel bebas X1 dan X2 metode kuadrat kecil dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

sumber: Sugiyono (2009:279)

3. Analisis Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang digunakan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan asosiasi (hubungan).

Sedangkan untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X1 dan Y,

Variabel X2 dan Y, X1 dan X2 sebagai berikut:

a) Koefisien korelasi antara Aliran Kas Bebas (X1) dengan Dividend Payout

Ratio (Y), dengan perhitungan sebagai berikut:

∑y = na + b1∑X1 + b2∑X2

∑X1y = a∑X1 + b1∑X1 2

+b2∑X1X2

∑X = a∑X2 + b1∑X1X2 + b2∑X2

2

rx1y=

n(∑X1Y) –(∑X2∑Y)

[n∑X1

2(∑X

1) ] [n∑Y

2(∑Y)2


(1)

111

5. Hasil analisis regresi memperlihatkan secara simultan atau bersama-sama aliran kas bebas dan Return On Assets berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Dengan nilai korelasi positif yang berarti jika semakin besar aliran kas bebas dan Return On Assets maka Dividend Payout Ratio akan tinggi. Dengan hasil yang signifikan, hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan pada anggota populasi serta aliran kas bebas dan Return On Assets dapat digunakan oleh investor untuk memprediksi Dividend Payout Ratio.


(2)

112

5.2 Saran

1. Kondisi aliran kas bebas dan Return On Assets PT. Indofood cenderung fluktuatif oleh karena itu perusahaan hendaknya terus berupaya untuk meningkatnya kinerja keuangan dengan meningkatkan penjualannya sehingga perusahaan bisa memenuhi kewajibannya dalam membayar beban bunga, beban usaha dan juga untuk membayar dividen kepada pemegang saham dan investor.

2. Pembagian Dividend Payout Ratio pada pada PT. Indofood cenderung fluktuatif untuk itu sebaiknya perusahaan dalam menetapkan kebijakan pembayaran dividen agar memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi, selain faktor yang yang diteliti dalam penelitian ini. Selain itu, perusahaan sebaiknya memperhatikan keadaan ekonomi dan perilaku investor di Indonesia dengan lebih teliti, karena keadaan ekonomi dan perilaku para investor di tiap-tiap negara berbeda.

3. Aliran kas bebas memiliki pengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio walaupun secara uji t tidak berpengaruh signifikan oleh karena itu PT. Indofood harus meningkatkan kegiatan operasi perusahaan dan mengurangi pengeluaran modal sehingga pada saat perusahaan memperoleh aliran kas bebas sehingga dapat digunakan untuk membayar dividen.

4. Return On Assets memiliki pengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio, maka Return On Asset harus terus ditingkatkan dan dipertahankan dengan dengan cara memanfaatkan asset yang dimiliki oleh perusahaan


(3)

113

untuk menghasilkan laba dan terus meningkatkan omzet penjualan agar kemampuan perusahaan dalam membayar dividen tetap terjaga.

5. Karena secara simultan aliran kas bebas dan Return On Assets berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio sebaiknya PT. Indofood sebelum memutuskan untuk membagikan dividen harus mempertimbangkan faktor aliran kas bebas dan ROA terlebih dahulu.


(4)

114

DAFTAR PUSTAKA

Agus Sartono. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.

Andi Supangat. (2007). Statistika.Jakarta:Kencana.

Darsono & Ashari. (2005). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: ANDI OFFSET.

Dini Rosdini (2009). Pengaruh Free Cash Flow Terhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 3(2), 14-26.

Dwi Prastowo & Rifka Julianti. (2002). Analisis Laporan Keuangan ( Konsep dan Aplikasi), Edisi Revisi, Yogyakarta: YPKN.

Gitman, Lawrence J. (2003). Principles of Managerial Finance (10th ed). Addison Wesley.

Gurajati, Damodar N. (2003).Basic Econometrics (4thed). Singapore: McGrawHill Hanafi M. Mamduh. (2004). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Husein Umar. (2004). Metode Riset Komunika Organisasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Henry simamora. (2000). Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis.Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan akuntansi Indonesia. (2004). Standar Akuntansi Keuangan per 1 oktober 2004. Jakarta: Salemba Empat.

John E. Junarsin. (2011). Adanya Sinyal Di Balik Kebijakan Dividen. Diakses pada 22 April 2011 dari Worid Wide Web: http:investorindonesia.com John J. Wild., & K.R, Subramanyam. (2005). Financial Statement Analysis.

Jakarta: Salemba Empat.

Kieso, Donald E., & Jerry, Wseygandt. (2002). Intermediate Accounting. John Wiley and Sons, Inc. New York.

Lisa Marlina & Clara Danica (2009).Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal Manajemen Bisnis, 2 (1), 1-6.


(5)

115

Lukas Setia Atmaja. (2008). Teori & Praktik Manajemen Keuangan.Yogyakarta : ANDI OFFSET.

Martono & D.Agus Harjito. (2001). Manajemen Keuangan Edisi Pertama. Yogyakarta: Ekonisia, Kampus FE UII.

Mudrajad Kuncoro. (2001). Metode Penelitian Kuantitatif: teori dan aplikasi untuk bisnis dan ekonomi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Nur Indiantoro. (2002). Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Rusdin. (2006). Pasar Modal. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2008). Metodologi penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metodologi penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Sundjaja,Ridwan & Inge Barlian. (2002). Manajemen keuangan 2..jakarta: PT. Prenhallindo

Sutrisno. (2005). Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi .yogyakarta: Ekonisia.

Sofyan Syafri Harahap. (2007). Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Tangkisilan, Hessel. (2003). Memahami Kinerja Keuangan Perusahaan : aplikasi

dan Analisa Balance Sheet,Cetakan Pertama. penerbit Yogyakarta : Balairung&Co,


(6)

166

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI :

Nama : Tri Endar Purwani

Nim : 21107140

Tempat,Tgl/Lahir : Bandung, 09 Agustus 1989

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

II. DATA PENDIDIKAN :

TINGKATAN NAMA SEKOLAH TAHUN KOTA

SD SDN Sinyar I 1995-2001 Bandung

SLTP SLTPN 37 2001-2004 Bandung

SMA SMAN 10 2004-2007 Bandung


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Cash Ratio, Return On Assets, Growth Firm Size, Debt To Equity Ratio Dan Net Profit Margin Terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Lq-45 Yang Terdaftar Di Bursa efek Indonesia Tahun 2010 -2012

2 105 101

Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 97

Analisis Pengaruh Return On Assets, Current Ratio, Total Assets Turnover, Growth, Dan Earning Per Share Terhadap Cash Dividend Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 92 120

Pengaruh Liquidity Ratio (Quick Ratio), Profitability Ratio (ROA dan ROE) Terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 64 101

Analisis Pengaruh Return On Asset, Size, Debt To Equity Ratio Dan Cash Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

0 59 88

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Industri Perbankan Dan Industri Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 24 156

Analisis Pengaruh Cash Position, Return On Assets, Firm Size Dan Debt To Equity Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 54 164

Pengaruh Return On Assets (ROA) Dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Return Saham Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

2 4 1

PENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR), RETURN ON ASSETS (ROA), SALES GROWTH DAN FIXED ASSETS RATIO (FAR) TERHADAP PENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR), RETURN ON ASSETS (ROA), SALES GROWTH DAN FIXED ASSETS RATIO (FAR) TERHADAP DEBT EQUITY RATIO (DER) PADA

0 4 15

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP DIVIDEND Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi pada

0 2 11