Analisis Pengaruh Cash Ratio, Return On Assets, Growth Firm Size, Debt To Equity Ratio Dan Net Profit Margin Terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Lq-45 Yang Terdaftar Di Bursa efek Indonesia Tahun 2010 -2012

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH CASH RATIO, RETURN ON ASSETS, GROWTH FIRM SIZE, DEBT TO EQUITY RATIO DAN NET PROFIT MARGIN

TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2010 – 2012

Oleh:

ANNISSARI AFNI SARAGIH 120522152

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

i ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH CASH RATIO, RETURN ON ASSETS,GROWTH, FIRM SIZE, DEBT TO EQUITY RATIO DAN NET PROFIT MARGIN

TERHADAP DEVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2010 - 2012

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan terhadap dividend payout ratio. Penelitian ini meneliti 6 variabel independen yaitu cash ratio, return on asset, growth, firm size, debt to equity ratio, dan net profit margin. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah dividend payout ratio. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012.

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling untuk menentukan sampel. Sampel yang dipilih adalah perusahaan LQ-45 yang melaporkan laporan keuangan perusahaan secara berturut-turut pada tahun 2010-2012, yang membagikan dividend secara terus menrus Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS 19.

Hasil dari penelitian adalah sebagai berikut: (1) cash ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio, (2) return on asset berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio, (3) growth tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan dividend payout ratio, (4) firm size berpengaruh signifikan terhadap pemilihan dividend payout ratio, (5) debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio, (6) net profit margin tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio.

Kata kunci : Cash ratio, return on asset, growth, firm size, debt to equity ratio, net profit margin.


(3)

ii ABSTRACK

ANALYSIS OF EFFECT OF CASH RATIO, RETURN ONASSETS,GROWTH FIRM SIZE, DEBT TO EQUITY RATIO AND NET PROFIT MARGIN TO

DEVIDEND PAYOUT RATIO IN LQ-45 LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE IN 2010-2012

This study to analyze the influence of financial ratios dividend payout ratio. This study examines six independent variables are cash ratio, return on assets, growth, firm size, debt to equity ratio and net profit margin. While the dependent variable in this study is the dividend payout ratio. Population of this research is the LQ-45 company listed on the Indonesia Stock Exchange in 2010-2012.

This study using purposive sampling method to determine the sample. The selected sample is a company LQ-45 that reported the company's financial statements in a row in 2010-2012, the share dividend continuously menrus Data analysis was performed using SPSS 19.

Results of the study are as follows: (1) cash ratio does not significantly influence the dividend payout ratio, (2) return on assets significantly influence the dividend payout ratio, (3) growth does not significantly influence the election dividend payout ratio, (4) firm size significantly influence the election dividend payout ratio, (5) debt to equity ratio does not significantly influence the dividend payout ratio, (6) net profit margin did not significantly influence the dividend payout ratio.

Keywords: cash ratio, return on assets, growth, firm size, debt to equity ratio, net profit margin


(4)

iii SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Pengaruh Cash Ratio Return On Assets, Growth Firm Size, Debt To Equity Ratio Dan Net Profit Margin Terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Lq-45 Yang Terdaftar Di Bursa efek Indonesia Tahun 2010 -2012” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Mei 2015 Penulis.

120522152


(5)

iv KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan karunia-Nya yang telah memberikan pengetahuan, kesehatan, dan kesempatan untuk boleh menikmati masa-masa perkuliahan sampai akhirnya dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini yang berjudul “Analisis Pengaruh Cash Ratio, Return On Assets, Growth Firm Size, Debt To Equity Ratio Dan Net Profit Margin Terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Lq-45 Yang Terdaftar Di Bursa efek Indonesia Tahun 2010 -2012”.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih banyak buat keluarga tercinta

orang tua penulis (Ardian Saragih dan Yanti R Simanjuntak) serta adik tersayang (Dr. Risky H Saragih dan Andre A Saragih) yang telah banyak memberikan

dukungan dan motivasi yang luar biasa melalui doa, kasih sayang yang selalu diberikan dengan tulus selama ini.

Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr.Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak, selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Drs.Hotmal Jafar,MM,Ak, selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(6)

v 3. Bapak Drs.Firman Syarif ,M.Si,Ak, selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Dra. Mutia Ismail,MM,Ak, selaku sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Rustam, M.Si., Ak, CA. selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak memberikan masukan dan koreksi selama menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Naleni Indra, MM, Ak. selaku dosen pembanding yang telah membantu penulis melalui kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini dan Bapak Drs. Chairul Nazwar M.Si.,Ak. selaku dosen penguji yang telah membantu penulis melalui kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Sahabat- sahabat terkasih yang sudah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu.

Dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan tangan terbuka penulis menerima kritik dan saran guna membangun penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Medan, Mei 2015 Penulis


(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

SURAT PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 8

1.3. Tujuan Penelitian... 9

1.4. Manfaat Penelitian... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1. Uraian Teoritis ... 10


(8)

vii

2.2. Jenis- jenis Dividen ... ...11

2.3. Kebijakan Dividen... ...12

2.3.1. Pengertian Kebijakan Dividen ... ...12

2.3.2. Teori-teori Kebijakan Dividen ... ...15

2.3.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividen ... ...17

2.3.4. Prosedur Pembayaran Dividen ... ...18

2.3.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio ... ...19

2.4. Penelitian Terdahulu ... ...28

2.5. Kerangka Konseptual ... ...33

2.6. Hipotesis ... ...35

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

3.1. Jenis Penelitian ... 37

3.2. Jenis data ... 37

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian ... 37


(9)

viii 3.5. Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran

Variabel... ... 38

3.6. Populasi dan Sampel ... 41

3.7. Teknik dan Analisis Data ... 43

3.7.1. Statistik Deskriptif ... .. 44

3.7.2. Metode Analisis Data ... ...44

3.7.2.1. Analisis Regresi Berganda ... .. 44

3.7.2.2. Uji Asumsi Klasik ... .. 45

3.7.3. Pengujian Hipotesis ... ...48

3.7.3.1. Uji F- Statistik ... .. 48

3.7.3.2. Uji t- Statistik ... .. 49

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN ... .. 50

4.1. Data Penelitian ... ...50

4.1.1. Deskripsi Nilai Variabel Dividend Payout Ratio (DPR) ... .. 50

4.1.2. Deskripsi Nilai Variabel Cash Ratio ... ...51

4.1.3. Deskripsi Nilai Variabel ROA ... .. 52


(10)

ix

4.1.5. Deskripsi Nilai Variabel Firm Size ... ...54

4.1.6. Deskripsi Nilai Variabel DER ... ...55

4.1.6. Deskripsi Nilai Variabel NPM ... ...56

4.2. Statistik Deskriptif ... ...56

4.3. Pengujian Asumsi Klasik ... ...58

4.3.1. Uji Normalitas ... .. 59

4.3.2. Uji Multikolinieritas ... ...62

4.3.3. Uji Autokorelasi ... .. 63

4.3.4. Uji Heteroskedastisitas ... ...64

4.4. Analisis Regresi... ...66

4.4.1. Persamaan Regresi ... .. 66

4.4.2. Koefisien Determinasi ... ...69

4.4.3. Pengujian Hipotesis ... .. 71

4.4.3.1. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... .. 71

4.4.3.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... .. 75

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ... ...77


(11)

x

4.5.2. Variabel Return On Asset (ROA) ... .. 77

4.5.3. Variabel Growth ... ...77

4.5.4. Variabel Firm Size ... ...78

4.5.5. Variabel DER ... ...78

4.5.6. Variabel NPM ... ...79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...80

5.1. Kesimpulan ... ...80

5.2. Keterbatasan Peneilitian ... ...80

5.3. Saran ... ...81


(12)

xi

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1. Penelitian Terdahulu ... 31

3.1. Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran Variabel ... 38

3.2. Daftar Populasi dan Sampel ... 42

4.1. Devidend Payout Ratio (DPR) Perusahaan LQ-45 Periode 2010 - 2012 ... 50

4.2. Cash Ratio Perusahaan LQ-45 Periode 2010 - 2012 ... 51

4.3. ROA Perusahaan LQ-45 Periode 2010 - 2012... 52

4.4. Long Term Debt to Equity Ratio Perusahaan LQ-45 Periode 2010 - 2012 ... 53

4.5. Firm Size Perusahaan LQ-45 Periode 2010 - 2012 ... 54

4.6. DER Perusahaan LQ-45 Periode 2010 - 2012... 55

4.7. NPM Perusahaan LQ-45 Periode 2010 - 2012 ... 56


(13)

xii

4.9. Hasil Uji Normalitas ... 59

4.10. Hasil Uji Multikolinearitas ... 62

4.11. Kriteria Pengambilan Keputusan ... 63

4.12. Hasil Uji Autokorelasi ... 64

4.13. Hasil Analisis Regresi ... 67

4.14. Hasil Analisis Koefisien Determinasi ... 70

4.15. Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisen Korelasi ... 70

4.16. Hasil Uji t ... 72


(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1. Kerangka Konseptual ... ...35

4.1. Histogram ... 60

4.2. Uji Normalitas Data ... 61


(15)

i ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH CASH RATIO, RETURN ON ASSETS,GROWTH, FIRM SIZE, DEBT TO EQUITY RATIO DAN NET PROFIT MARGIN

TERHADAP DEVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2010 - 2012

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan terhadap dividend payout ratio. Penelitian ini meneliti 6 variabel independen yaitu cash ratio, return on asset, growth, firm size, debt to equity ratio, dan net profit margin. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah dividend payout ratio. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012.

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling untuk menentukan sampel. Sampel yang dipilih adalah perusahaan LQ-45 yang melaporkan laporan keuangan perusahaan secara berturut-turut pada tahun 2010-2012, yang membagikan dividend secara terus menrus Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS 19.

Hasil dari penelitian adalah sebagai berikut: (1) cash ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio, (2) return on asset berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio, (3) growth tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan dividend payout ratio, (4) firm size berpengaruh signifikan terhadap pemilihan dividend payout ratio, (5) debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio, (6) net profit margin tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio.

Kata kunci : Cash ratio, return on asset, growth, firm size, debt to equity ratio, net profit margin.


(16)

ii ABSTRACK

ANALYSIS OF EFFECT OF CASH RATIO, RETURN ONASSETS,GROWTH FIRM SIZE, DEBT TO EQUITY RATIO AND NET PROFIT MARGIN TO

DEVIDEND PAYOUT RATIO IN LQ-45 LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE IN 2010-2012

This study to analyze the influence of financial ratios dividend payout ratio. This study examines six independent variables are cash ratio, return on assets, growth, firm size, debt to equity ratio and net profit margin. While the dependent variable in this study is the dividend payout ratio. Population of this research is the LQ-45 company listed on the Indonesia Stock Exchange in 2010-2012.

This study using purposive sampling method to determine the sample. The selected sample is a company LQ-45 that reported the company's financial statements in a row in 2010-2012, the share dividend continuously menrus Data analysis was performed using SPSS 19.

Results of the study are as follows: (1) cash ratio does not significantly influence the dividend payout ratio, (2) return on assets significantly influence the dividend payout ratio, (3) growth does not significantly influence the election dividend payout ratio, (4) firm size significantly influence the election dividend payout ratio, (5) debt to equity ratio does not significantly influence the dividend payout ratio, (6) net profit margin did not significantly influence the dividend payout ratio.

Keywords: cash ratio, return on assets, growth, firm size, debt to equity ratio, net profit margin


(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Indeks LQ 45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar hal itu merupakan indikator pembagian dividen. Indeks LQ 45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan Likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah.

Pada umumnya tujuan investor melakukan investasi saham adalah untuk mendapatkan keuntungan yang berupa dividen atau capital gain (Rini 2007). Pemegang saham selalu berharap untuk mendapatkan dividen dalam jumlah yang besar atau minimal relatif stabil dari tahun ke tahun. Sebagian lain dari laba bersih perusahaan merupakan laba ditahan (retained earning) yang akan digunakan perusahaan untuk melakukan investasi kembali (reinvestment).

Di lain pihak, perusahaan juga mengharapkan adanya pertumbuhan secara terus menerus untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, yang sekaligus juga harus memberikan kesejahteraan yang lebih besar kepada para pemegang sahamnya. Tentunya hal ini akan menjadi unik karena kebijakan dividen adalah sangat penting untuk memenuhi harapan para pemegang saham terhadap dividen, dan dari satu sisi juga tidak harus menghambat pertumbuhan perusahaan. Para investor yang tidak bersedia mengambil risiko (risk aversion) mempunyai


(18)

2 pandangan bahwa semakin tinggi juga tingkat keuntungan yang diharapkan sebagai hasil atau imbalan terhadap risiko tersebut.

Kebijaksanaan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendapatan perusahaan. Indikator yang digunakan untuk menguji kebijakan dividen adalah rasio pembayaran dividen yaitu Dividend Payout Ratio, hal tersebut berdasarkan kebijakan dividen dengan rasio konstan (Sutrisno,2003:106). Dividend Payout Ratio mengukur bagian laba yang diperoleh untuk per lembar saham umum yang akan dibayarkan dalam bentuk dividen (Munawir,2002:236). Dividend Payout Ratio merupakan hasil perbandingan antara dividen dengan laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa (Warsono,2003:275).

Selain dibagikan dalam bentuk dividen, sebagian dari laba bersih juga akan menjadi laba ditahan. Oleh sebab itu, keputusan mengenai Dividend Payout Ratio ini akan bertolak belakang dengan keputusan mengenai laba ditahan atau Retention Ratio Decision.Di satu sisi, para pemegang saham akan merasa senang apabila bagian dari laba bersih yang dibagikan sebagai dividen semakin besar. Akan tetapi, apabila Dividen Payout Ratio ini semakin besar, berarti laba ditahan semakin kecil. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, laba ditahan (retained earning) merupakan salah satu dari sumber dana yang paling penting untuk membiayai pertumbuhan perusahaan.Apabila sumber dana yang berasal dari laba ditahan ini kecil, maka perusahaan tersebut akan kekurangan modal untuk membiayai operasionalnya.

Oleh karena itu, masing-masing perusahaan menetapkan kebijakan dividen yang berbeda-beda, karena kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai


(19)

3 perusahaan dalam membayar dividen kepada para pemegang sahamnya, maka perusahaan mungkin tidak dapat mempertahankan dana yang cukup untuk membiayai pertumbuhannya di masa mendatang. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mempertimbangkan antara besarnya laba yang akan ditahan untuk mengembangkan perusahaan (Nurmala, 2006 dalam Fira, 2009).

Dalam penelitian empiris Faramita (2009) dalam menetapkan kebijakan dividen perusahaan, ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu (1) faktor financial yang meliputi profitabilitas, kebutuhan pendanaan perusahaan, likuiditas, kemampuan melunasi hutang, dan stabilitas laba, dan (2) faktor non-financial yang meliputi peraturan perpajakan, pembatasan perjanjian hutang, peluang ke pasar modal dan kendali perusahaan.

Faktor financial yang mempengaruhi dividend payout ratio perusahaan akan diukur dengan rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan salah satu alat analisis untuk mengukur kondisi dan efisiensi operasi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu mendapatkan laba bersih. Laba bersih tersebut merupakan unsur dasar dari kebijakan dividen yang dapat dihitung dengan Dividend Payout Ratio.

Menurut teori Arbitage Pricing Theory (APT) , investor dalam mencari keuntungan tidak perlu melakukan portofolio optimal. Investor tinggal mengamati perubahan harga dan mencari faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan itu. Faktor fundamental merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi perusahaan (emiten) yang meliputi kondisi manajemen, organisasi, sumber daya manusia, dan kondisi keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja


(20)

4 perusahaan. Kinerja keuangan ditunjukkan dalam laporan keuangan perusahaan yang meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan keuangan (Fira 2009). Kebijakan dividen perusahaan tergambar pada dividend payout ratio nya yaitu persentase laba yang dibagikan dalam bentuk deviden tunai, artinya besar kecilnya dividend payout ratio akan mempengaruhi keputusan investasi para pemegang saham dan disisi lain berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan (Lisa & Clara, 2009).

Perusahaan yang memiliki likuiditas baik memungkinkan pembayaran dividen dengan lebih baik. Posisi kas berpengaruh signifikan terhadap rasio pembayaran dividen Prihantoro (1997) dalam Ampera (2008). Karena dividen bagi perusahaan merupakan kas keluar, maka semakin besar likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Perusahaan untuk membayar dividen memerlukan aliran kas keluar, sehingga harus ada tersedia likuiditas yang cukup (Yuniningsih, 2002). Indikator yang digunakan untuk mengukur likuiditas adalah Cash Ratio (Munawir 2004:70)

Menurut Brigham (1983:211) dalam Tsaniyah (2009) Cash ratio merupakan salah satu ukuran dari rasio likuiditas (liquidity ratio) yang merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya (current liability) melalui sejumlah kas (dan setara kas, seperti giro atau simpanan lain di bank yang dapat ditarik setiap saat) yang dimiliki peusahaan. Semakin tinggi cash ratio menunjukkan kemampuan kas perusahaan untuk memenuhi (membayar) kewajiban jangka pendeknya, maka semakin tinggi cash ratio pembayaran dividen akan semakin tinggi.


(21)

5 Hal ini didukung oleh penelitian Prihantoro (2003) bahwa Cash Ratio memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Dividen Payout Ratio. Namun hal demikian tidak didukung oleh penelitian Nur (2006) yang menyatakan tidak ada pengaruh CashRatioterhadap kebijakan pembayaran dividen.

Brigham dan Houston (2001 : 197) menyatakan bahwa profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Sartono (2001: 119) berpendapat bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisa profitabilitas ini. Bukti empiris yang menghubungkan profitabilitas dengan dividen yang dilakukan oleh Brittain (1966) dalam Amalia (2008) menunjukkan profitabilitas secara signifikan berpengaruh terhadap dividen. Peningkatan ROA perusahaan dijadikan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dijadikan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan dividen. Semakin tinggi Return on Assets (ROA) maka kemungkinan pembagian dividen juga semakin banyak (Sartono, 2001).

Beberapa penelitian empiris tentang faktor penentu Dividen Payout Ratio telah dilakukan antara lain Fira (2009) bahwa Rasio Return On Asset (ROA) mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap dividen. Hal ini berati bahwa semakin tinggi ROA maka akan meningkatkan Dividend Payout Ratio (DPR). Hal ini tidak didukung oleh Happy (2006) bahwa Return On Asset (ROA) tidak mempengaruhi kebijakan manajemen dalam membayarkan dividen.


(22)

6 Growth Potential adalah potensi pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan rasio selisih total assets pada tahun t dengan total assets pada tahun t-1 terhadap total assets pada t-1. Semakin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan, semakin besar kebutuhan akan dana untuk membiayai perluasan, semakin besar kebutuhan dana dimasa mendatang, semakin mungkin perusahaan menahan pendapatan, bukan membayarkannya sebagai dividen (Rendhi, 2010). Baskin 1989 dalam Endang (2003) mengungkapkan Growth Potential yang diukur dengan tingkat pertumbuhan asset perusahaan. Dimana aktiva adalah sarana atau sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh suatu kesatuan usaha atau perusahaan

yang harga perolehannya atau nilai wajarnya harus diukur secara objektif ( Munawir, 2002 : 30).

Hasil penelitian Juwariyah (2008) mengatakan bahwa jika suatu perusahaan memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi maka perusahaan dapat memenuhi kewajibannya dalam membayar dividen. Namun tidak sejalan dengan penelitian Happy (2006) bahwa Growth Potential tidak memiliki pengaruh terhadap Dividen Payout Ratio.

Firm Size merupakan simbol ukuran perusahaan. Proxy ini dapat ditentukan melalui log natural dari total assets tiap tahun. Faktor ini menjelaskan bahwa perusahaan besar dapat lebih mudah mengakses pasar modal dibandingkan dengan perusahaan kecil. Semakin besar ukuran perusahaan semakin mudah untuk mendapatkan modal eksternal dalam jumlah yang lebih besar terutama dari hutang (Sudarsi, 2002:80). Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin besar firm size perusahaan semakin besar juga pembayaran dividen yang dihitung dengan


(23)

7 dividend payout ratio. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fira (2009). Namun, hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Juwariyah (2008) dimana hasil penelitiannya menyatakan firm size tidak berpengruh signifikan terhadap DPR.

Rasio hutang secara parsial memiliki hubungan yang negatif signifikan terhadap Dividen Payout Ratio, variabel ini juga memiliki pengaruh dominan terhadap Dividen Payout Ratio. Variabel yang diproksikan adalah Debt to Equity Ratio. Semakin besar rasio Debt to Equity Ratio, berarti komposisi hutang semakin tinggi, maka akan mengakibatkan semakin rendahnya kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Setiap kenaikan Debt to Equity Ratio (DER) akan menurunkan kemampuan perusahaan untuk membayar dividen kepada pemegang saham, sehingga rasio pembayaran dividen akan semakin rendah (Prihantoro 2003). Hairani (2001) dalam Fira (2009) juga menyatakan bahwa pembagian dividen dipengaruhi oleh DER.

Hal ini sejalan dengan penelitian Vicky (2011) bahwa DER memiliki pengaruh terhadap Dividen Payout Ratio. Namun kontradiktif terhadap penelitian empiris oleh Lisa dan Clara (2009), menyatakan bahwa DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.

Net Profit Margin (NPM) dipilih karena merupakan rasio yang memberi gambaran tentang laba untuk para pemegang saham sebagai prosentase dari penjualan (Brigham dan Houston, 2001:89). Hasil Penelitian Yudhayanto (2012) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Net Profit Margin (NPM) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Namun tidak sesuai dengan


(24)

8 penelitian siswanto (2012) yang menyatakan bahwa Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh tehadap Dividend Payout Ratio (DPR).

Penelitian ini merupakan penelitian yang mengacu sebagian dari penelitian yang pernah dilakukan oleh Fira (2009). Adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penggunan variabel yang berbeda, perbedaan sampel yang digunakan dam periodesasi penelitian.

Dari fenomena dan teori yang diungkapkan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang dividen. Penelitian ini membatasi penelitian terhadap faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio, yaitu Cash Ratio, Return On Asset, Gowth, firm size, Debt To Equity Ratio dan Net Profit Margin.

Penelitian ini mengambil sampel dari perusahaan manufaktur yang membagikan dividen secara kontinyu pada periode tahun 2010-2012. Selanjutnya penelitian ini diberi judul dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI Periode 2010-2012”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah Apakah Cash Ratio , Return On Asset, Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio dan Net Profit Margin berpengaruh signifikan secara parsial atau simultan terhadap Dividend Payout Ratio ?


(25)

9 1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari Cash Ratio, Return On Asset, Gowth, firm size, Debt To Equity Ratio dan Net Profit Margin terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) yang dibagikan.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat Penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagi Penulis

Hasil penelitian dapat dipergunakan untuk memperdalam ilmu pengetahuan mengenai praktek pasar modal khususnya yang berkaitan dengan hal-hal yang mempengaruhi cash dividend perusahaan.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam penentuan pilihan investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah pengetahuan tentang informasi sekaligus sebagai bahan acuan untuk perbandingan dalam penelitian serupa serta diharapkan dapat dikembangkan pada penelitian – penelitian selanjutnya.

4. Bagi Investor

Penelitian ini sebagai bahan masukan bagi para investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan yang terdaftar di BEI.


(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teoritis

2.1.1. Pengertian Dividen Payout Ratio

Pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham disebut pembagian dividen. Karena dividen yang diterima oleh pemegang saham jumlahnya tergantung pada jumlah lembar saham yang dimiliki. Indikator yang digunakan untuk menguji kebijakan dividen adalah rasio pembayaran dividen yaitu Dividend Payout Ratio, hal tersebut berdasarkan kebijakan dividen dengan rasio konstan (Sutrisno 2003: 306).

Menurut Munawir (2004: 236) bahwa “Dividend Payout Ratio mengukur bagian laba yang diperoleh untuk per lembar saham umum yang akan dibayarkan dalam bentuk dividen”. Warsono (2003:275) mengatakan bahwa “Dividend Payout Ratio merupakan hasil perbandingan antara dividen dengan laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa”. Menurut Gitman (2003) “Dividend Payout Ratio adalah persentase yang diperoleh yang didistribusikan kepada pemilik atau pemegang saham dalam bentuk kas.”

Dividend Payout Ratio menurut Brigham dan Houston (2001:69) adalah persentase dari laba bersih yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham. Dividend Payout Ratio merupakan perbandingan antara Dividend per Share (DPS) dengan Earning per Share (EPS).


(27)

11 Dividend Payout Ratio ini ditentukan perusahaan untuk membayar dividen kepada para pemegang saham setiap tahun, penentuan Dividend Payout Ratio berdasarkan besar kecilnya laba setelah pajak. Rasio untuk menghitung Dividend Payout Ratio menurut Gitman (2003) adalah:

�������������������= X 100% =...%

2.2. Jenis-jenis Dividen

Menurut Baridwan (2004: 429) ada lima jenis dividen yaitu a. Dividen Kas

Dividen yang paling umum dibagikan oleh Perseroan Terbatas adalah dalam bentuk kas yang perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuman adanya deviden kas ialah apakah jumlah uang kas yang ada mencukupi untuk pembagian dividen kas.

b. Dividen Aktiva Selain Kas (Property Dividends)

Kadang-kadang dividen dibagikan dalam bentuk aktiva selain kas, dividen dalam bentuk ini disebut Property Dividend. Aktiva yang dibagikan biasa berbentuk surat-surat berharga perusahaan lain yang dimiliki oleh perseroaan terbatas, barang dagangan atau aktiva-aktiva lain.

c. Dividen Utang(Script Dividend)

Dividen utang timbul apabila saldo kas yang tidak mencukupi untuk pembagian dividen sehingga pimpinan Perseroan Terbatas


(28)

12 akan mengeluarkan Script Dividend yaitu perjanjian tertulis untuk membayar jumlah tertentu di waktu yang akan dating. Script Dividend ini mungkin berbunga mungkin juga tidak. d. Dividen Likuidasi

Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan pengembalian modal. Dividen Likuidasi ini dicatat dengan rekening pengembalian modal yang dalam neraca dilaporkan sebagai pengurang modal saham. Apabila perusahaan membagi dividen likuidasi, maka para pemegang saham harus diberitahu mengenai berapa jumlah pembagian laba dan berapa pengembalian modal, sehingga para pemegang saham bisa mengurangi rekening investasi.

e. Dividen Saham

Dividen saham adalah pembagian tambahan saham, tanpa dipungut pembayaran kepada pemegang saham.

2.3. Kebijakan Dividen

2.3.1. Pengertian Kebijakan Dividen

Bambang (2001:281) mendefinisikan kebijakan dividen yaitu: “Politik dividen adalah bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan (earning) antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan di dalam perusahaan, yang berarti pendapatan tersebut harus ditahan di dalam perusahaan”. Sedangkan Sundjaja dan Barlian


(29)

13 (2003:390) menyatakan ”Kebijakan dividen adalah rencana tindakan yang harus diikuti dalam membuat keputusan dividen .”

Kebijakan dalam pembagian dividen masih menjadi masalah kontroversi, karena apakah pemegang saham lebih suka perusahaan membagikan laba sebagai dividen tunai atau perusahaan membeli kembali saham atau menggunakan kembali laba itu dalam operasi atau biasa disebut laba ditahan.

Manajemen mempunyai dua alternatif perlakuan terhadap penghasilan bersih sesudah pajak (EAT) perusahaan : 1) dibagi kepada para pemegang saham perusahaan dalam bentuk dividen, dan 2) diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan (retained earning). Pada umumnya sebagai EAT di bagi dalam bentuk dividend dan sebagian lagi di investasikan kembali. Artinya, manajemen harus membuat keputusan tentang besarnya EAT yang dibagikan sebagai dividen. Pembuatan keputusan tentang dividen ini disebut sebagai kebijakan dividen.

Menurut Sutrisno (2003:306) ada beberapa bentuk pemberian dividen tunai atau cash dividend yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham. Bentuk kebijakan dividen tersebut adalah :

a. Kebijakan Pemberian Dividen Stabil

Kebijakan pemberian dividen stabil ini artinya dividen akan diberikan secara perlembarnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh berfluktuasi. Dividen stabil ini dipertahankan untuk beberapa tahun, dan kemudian bila laba yang diperoleh meningkat dan peningkatannya mantap dan stabil, maka


(30)

14 dividen juga ditingkatkan. Untuk selanjutnya dipertahankan selama beberapa tahun. Kebijakan pemberian dividen stabil ini banyak dilakukan selama beberapa tahun dan dilakukan oleh banyak perusahaan, karena beberapa alasan yakni bisa meningkatkan harga saham, sebab dividen yang stabil dan dapat diprediksi dianggap mempunyai resiko yang kecil, bisa memberikan kesan kepada para investor bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang, akan menarik investor yang memanfaatkan dividen untuk keperluan konsumsi,sebab dividen selalu dibayarkan. b. Kebijakan Dividen Meningkat

Dengan kebijakan ini perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang selalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil.

c. Kebijakan Dividen dengan Rasio Konstan

Kebijakan ini memberikan dividen yang besarnya meliputi besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Semakin besar laba yang diperoleh semakin besar dividen yang dibayarkan, demikian pula sebaliknya bila laba kecil dividen yang dibayarkan kecil. Dasar yang digunakan sering disebut dividend payout ratio. Rasio pembayaran dividen adalah persentase dari setiap rupiah yang dihasilkan dibagikan kepada pemilik dalam bentuk tunai, dihitung dengan membagi dividen kas per saham dengan laba per saham (Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian, 2003 : 390).


(31)

15 d. Kebijakan pemberian Dividen regular yang Rendah Ditambah Ekstra Kebijakan pemberian dengan cara ini, perusahaan menentukan

jumlah pembayaran dividen perlembar yang dibagikan kecil, kemudian ditambahkan dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu.

2.3.2. Teori-teori Kebijakan Dividen

Menurut Sjahrial (2008:311), terdapat lima teori dari preferensi investor mengenai kebijakan dividen yang dapat mempengaruhi pandangan kita terhadap kebijakan dividen yaitu:

a. Teori “Dividen Tidak Relevan”

Beberapa ahli menentang pendapat Modigliani & Miller mengenai dividen tidak relevan dengan menunjukkan bahwa adanya : biaya emisi saham baru akan mempengaruhi nilai perusahaan. Perusahaan lebih suka menggunakan laba ditahan daripada menerbitkan saham baru. Ada kemunhgkinan laba ditahan tidak cukup besar sehingga perusahaan harus menerbitkan saham baru. Ada kemungkinan laba ditahan tidak cukup besar sehingga perusahaan harus menerbitkan saham baru. Semakin besar target laba ditahan, semakin kecil kemungkinan perusahaan menerbitkan saham baru. Karena biata modal sendiri ditentukan oleh besar-kecilnya laba ditahan ditentukan dividen mempengaruhi nilai perusahaan.


(32)

16 b. Teori “The Bird In The Hand”

Gordon dan Litner menyatakan bahwa :”Biaya Modal Sendiri (Ks) perusahaan akan naik jika DPR (Dividend Payout Ratio) rendah karena investor lebih suka menerima dividen dibanding capital gain, karena dividen yield lebih pasti”.

c. Teori Perbedaan Pajak

Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Karena adanya pajak terhadap dividends dan capital gains. Para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak.

d. Teori “Signaling Hypothesis”

Bukti empiris menyebutkan: Jika ada kenaikan dividen sering diikuti dengan kenaikan harga saham. Demikian pula sebaliknya. Menurut Modigliani & Miller kenaikan dividen biasanya merupakan sesuatu”signal(tanda)” kepada para investor bahwa manjemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik di masa mendatang. Sebaliknya suatu penurunan dividen atau kenaikan dividen yang dibawah normal (biasanya) diyakini investor sebagai tanda(signal) bahwa perusahaan menghadapi masa sulit diiwaktu mendatang.

e. Teori “Clientele Effect”

Kelompok (Clientele) pemegang saham yang berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen


(33)

17 perusahaan. Kelompok pemegang saham yang membutuhkan penghasilan pada saat itu lebih menyukai suatu dividend payout ratio (DPR) yang tinggi. Sebaliknya kelompok pemegang saham yang tidak begitu membutuhkan uang saat itu lebih senang jika perusahaan menahan sebagian laba bersih perusahaan.

2.3.3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Dividen

Menurut Sjahrial (2008:305) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen, faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Posisi likuiditas perusahaan

Makin kuat posisi likuiditas perusahaan makin besar dividen yang dibayarkan.

2. Kebutuhan dana untuk membayar hutang

Apabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar utang maka sisanya yang digunakan untuk membayar dividen makin kecil.

3. Rencana perluasan usaha

Makin besar perluasan usaha perusahaan, makin berkurang dana yang dapat dibayarkan untuk dividen.

4. Pengawasan terhadap perusahaan

Kebijakan pembiayaan : untuk ekspansi dibiayai dengan dana dari sumber inter antara lain “laba”.


(34)

18 2.3.4. Prosedur pembayaran Dividen

Prosedur pembayaran dividen yang sebenarnya sebagai berikut (Brigham dan Houston, 2001 : 84 ) :

a. Tanggal pengumuman (declaration date)

Tanggal deklarasi, yaitu tanggal pada saat dividen secara resmi diumumkan oleh Dewan Direksi.

b. Tanggal pencatatan pemegang saham (holder of record date) Tanggal pencatatan, yaitu tanggal yang menunjukkan kapan buku transfer ditutup untuk menentukan investor mana yang akan menerima pembayaran dividen. Biasanya tanggal pencatatan adalah 2 atau 3 minggu setelah tanggal pengumuman, pada tanggal tersebut disiapkan daftar pemegang saham saat itu.

c. Tanggal ex-dividen(ex-dividend date)

Tanggal ex-dividen, yaitu tanggal dimana saham diperdagangkan tanpa hak menerima dividen, dalam teori tanggal ex-dividen adalah tanggal setelah tanggal pencatatan. Namun, dalam praktik pasar modal memajukan tanggal pencatatan untuk memberikan kesempatan pemindahan kepemilikan saham.

d. Tanggal pembayaran

Tanggal pembayaran, yaitu tanggal dimana perusahaan mengirimkan cek dividen kepada setiap investor. Tanggal


(35)

19 pembayaran biasanya jatuh tempo empat hingga enam minggu setelah tanggal pengumuman.

2.3.5. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio

Kebijakan dividen suatu perusahaan dapat tercermin pada dividend payout ratio-nya. Dividend payout ratio adalah rasio pembayaran dividen sebagai hasil kebijakan dividen perusahaan yang berguna bagi penilaian saham jika earnings perusahaan diketahui. Berbagai macam faktor dapat mempengaruhi perusahaan dalam menetapkan dividend payout ratio.

Beberapa faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio, antara lain yang telah dikemukakan oleh Riyanto (2001 : 267), bahwa kebijakan dividen itu dipengaruhi oleh likuiditas, kebutuhan dana untuk membayar hutang, tingkat pertumbuhan dan tingkat pengawasan. Menurut Hanafi (2004, hal. 378) dividend payout ratio dipengaruhi oleh kesempatan investasi, profitabilitas, likuiditas, akses ke pasar uang, stabilitas pendapatan dan pembatasan- pembatasan.

Salah satu indikator yang digunakan untuk melihat profitabilitas adalah ROA. Munawir (2001: 89) menyebutkan bahwa “Return on Assets menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan”. Menurut Munawir (2004: 70) indikator likuiditas diukur dengan Cash Ratio dan Current Ratio. Sedangkan menurut K.R.Subramanyam, dkk (2005:36) memproksikan leverage melalui Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER). Menurut Baskin (1989) dalam Endang (2003) pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan tingkat pertumbuhan asset perusahaan.


(36)

20 Parthington (1989) dalam Sunarto dan Kartika (2003) dalam penelitiannya menunjukkan beberapa variabel yang mempengaruhi penentuan dividen yaitu: profitabilitas, stabilitas dividen dan earning, likuiditas dan cash flow, investasi, dan pembiayaan.Brigham (1983) yang dikutip dalam Amalia (2008) faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio adalah Debt to Total Asset, Cash Ratio, Size, Return On asset, Growth, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan Growth.

DeAngelo dan Skinner (2004) dalam International Research Journal of Finance and Economics mengatakan profitabilitas merupakan investasi peluang dan ukuran akan membuat dampak yang besar pada penentuan pembayaran dividen oleh entitas. Faktor- faktor yang mempengaruhi dividen juga diungkapkan dalam penelitian empiris Bagus (2006), Robi (2011), dan Fira (2009) bahwa Return On Asset mempengaruhi pembayaran dividen yang dicerminkan melalui Dividen Payout Ratio. Vicky (2011) dan Prihantoro (2003) mengungkapkan bahwa Cash Ratio memiliki pengaruh yang positif terhadap Dividend Payout Ratio. Nur hidayat (2006) memaparkan bahwa Current Ratio memiliki pengaruh terhadap Dividend Payout Ratio. RB Atok (2007), Abd.Kadir (2010), dan Rini (2007) mengungkapkan bahwa Debt to Total Asset dan Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio. Disebutkan dalam penelitian Juwariyah (2003) dan Fira (2009) bahwa Growth Potential berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio.

Dari hasil literatur yang telah disebutkan dan dari teori-teori pendukung, maka faktor – faktor dividend payout ratio adalah :


(37)

21 1. Profitabilitas, terdiri dari ROA

2. Likuiditas, terdiri dari Cash Ratio, Current Ratio, Cash Flow, dan kebutuhan dana untuk membayar hutang.

3. Debt to Total Asset, 4. Debt to Equity Ratio, 5. Size,

6. Tingkat pertumbuhan (Growth Potential), 7. Tingkat pengawasan,

8. Kesempatan investasi, 9. Akses ke pasar uang, 10.Stabilitas pendapatan, 11.Pembatasan- pembatasan, 12.Stabilitas dividen dan earning, 13.Kepemilikan Manajerial, 14.Kepemilikan Institusional.

Penelitian ini akan memfokuskan pada faktor-faktor yang berpengaruh pada penetapan Dividend Payout Ratio yang antara lain adalah : Cash Ratio, Return On Asset, Gowth, firm size, Debt To Equity Ratio dan Net Profit Margin.

a. Cash Ratio

Menurut Munawir (2004: 70) Cash Ratio menunjukkan kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia ditambah efek – efek likuid. Rasio ini juga bermakna sebagai rasio likuiditas jangka pendek.


(38)

22 Semakin tinggi cash ratio menunjukkan kemampuan kas perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Brigham, 1983) dalam Amalia (2008).

Brittain (1966) dan Partington(1989) dalam Usman(2006) dan Fira (2009) mengungkapkan bahwa ketersediaan uang kas menunjukkan tingkat dividen yang dibagikan. Dengan semakin meningkatnya cash ratio juga dapat meningkatkan keyakinan para investor untuk membayar dividen yang diharapkan oleh investor. Oleh karena dividen merupakan “cash outflow”, maka makin kuat posisi kas perusahaan, berarti makin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen (Riyanto 2001: 267).

Posisi kas suatu perusahaan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan, sebelum membuat keputusan menentukan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Posisi kas dihitung berdasarkan perbandingan antara saldo kas akhir tahun dengan laba bersih setelah pajak (Stanley dan Geoffrey, 1987 dalam Prihantoro, 2003). Dengan semakin meningkatnya cash ratio juga dapat meningkatkan keyakinan para investor untuk membayar dividen tunai (cash dividend) yang diharapkan oleh investor Parthington (1989) dalam Tsaniyah (2009).

Hal ini didukung oleh penelitian Prihantoro (2003) bahwa Cash Ratio memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Dividen Payout Ratio. Namun hal demikian tidak didukung oleh penelitian Nur (2006) yang menyatakan tidak ada pengaruh Cash Ratio terhadap kebijakan pembayaran dividen.Dengan kata lain dengan meningkatnya cash ratio akan meningkatkan pembayaran dividen. Cash ratio menurut Bambang (2001:245) dirumuskan sebagai berikut :


(39)

23

CR= X 100% =...%

b. Profitability (ROA)

Mamduh dan Abdul (2000:75 ) menyatakan bahwa Return On Asset adalah Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu. Return On Asset diukur dari laba bersih setelah pajak (earning after tax) terhadap total assetnya yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam penggunaan investasi yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam rangka menghasilkan probabilitas perusahaan.

Menurut Hanafi (2004: 375) perusahaan yang mempunyai aliran kas atau profitabilitas yang baik bisa membayar dividen atau meningkatkan dividen. Hal yang sebaliknya akan terjadi jika jika aliran kas tidak baik. Bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen (Sartono 2001: 122).

Faktor profitabilitas juga berpengaruh terhadap kebijakan dividen karena dividen adalah sebagian dari laba bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karena itu dividen akan dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban tetapnya yaitu bunga dan pajak. Semakin tinggi Return on Assets (ROA) maka kemungkinan pembagian dividen juga semakin banyak (Sartono, 2001).


(40)

24 Hal ini didukung dengan hasil penelitian Fira (2009) bahwa Rasio Return On Asset (ROA) mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap dividen. Hal ini berati bahwa semakin tinggi ROA maka akan meningkatkan Dividend Payout Ratio (DPR). Hal ini tidak didukung oleh Happy (2006) bahwa Return On Asset (ROA) tidak mempengaruhi kebijakan manajemen dalam membayarkan dividen.

Oleh karena itu dividen yang diambilkan dari keuntungan bersih akan mempengaruhi dividend payout ratio. Perusahaan yang semakin besar keuntungannya akan membayar porsi pendapatan yang semakin besar sebagai dividen (Sudarsi, 2002 : 79). Sehingga ROA dapat dirumuskan sebagai berikut (Yuniningsih 2002):

ROA=

X 100% =...%

c. Growth Potential

Growth Potential adalah potensi pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan rasio selisih total assets pada tahun t dengan total assets pada tahun t-1 terhadap total assets pada t-1. Semakin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan, semakin besar kebutuhan akan dana untuk membiayai perluasan, semakin besar kebutuhan dana dimasa mendatang, semakin mungkin perusahaan menahan pendapatan, bukan membayarkannya sebagai dividen (Rendhi, 2010).

Menurut Baskin (1989) dalam Endang (2003) pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan tingkat pertumbuhan asset perusahaan. Rozef & Moh’d et al


(41)

25 dalam Endang (2003) menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung akan mengembangkan perusahaan menjadi lebih besar. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Alli et al (1993) yang menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan perusahaan yang tinggi ditunjukkan dengan adanya kesempatan investasi yang banyak.

Riyanto (2001:267) makin cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, makin besar kebutuhan dana untuk waktu mendatang untuk membiayai pertumbuhanya. Perusahaan tersebut biasanya akan lebih senang untuk menahan pendapatanya daripada dibayarkan sebagai dividen dengan mengingat batasan - batasan biayanya. Pertumbuhan perusahaan yang diproksikan melalui aktiva, dimana menurut Ang (1997) dalam Fira (2009) semakin besar asset maka diharapkan semakin besar pula hasil operasional yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.

Pertumbuhan perusahaan yang tinggi lebih disukai untuk mengambil keuntungan pada investasi yang memiliki prospek yang baik. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan, akan semakin besar tingkat kebutuhan dana untuk membiayai ekspansi. Semakin besar kebutuhan dana di masa yang akan datang, akan semakin memungkinkan perusahaan menahan keuntungan dan tidak membayarkannya sebagai dividen.

Hasil penelitian Juwariyah (2008) mengatakan bahwa jika suatu perusahaan memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi maka perusahaan dapat memenuhi kewajibannya dalam membayar dividen. Namun tidak sejalan dengan penelitian Happy (2006) bahwa Growth Potential tidak memiliki pengaruh


(42)

26 terhadap Dividen Payout Ratio.Growth Potential dalam penelitian prihantoro (2003) dirumuskan sebagai berikut:

Growth Potential = X 100% =...%

d. Firm Size

Ukuran perusahaan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembagian dividen. Suatu perusahaan yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal sehingga mampu memperoleh dana yang lebih besar dan perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi (Suherli dan Harahap, 2004).

Ukuran perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan yang ditentukan oleh beberapa hal antara lain total penjualan, total aktiva, dan rata-rata tingkat penjualan perusahaan. Suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal, sementara perusahaan yang baru dan yang masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memilki akses ke pasar modal.

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fira (2009). Namun, hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Juwariyah (2008) dimana hasil penelitiannya menyatakan firm size tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR.


(43)

27 e. Debt to Equity Ratio

Rasio ini menunjukkan seberapa jauh perusahaan dibelanjai dengan hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang dibandingkan dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar aktiva perusahaan dibiayai dengan modal asing atau hutang dampak penggunaan modal sendiri. Munawir (2004:70). Peningkatan utang ini akan mempengaruhi tingkat pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang saham, artinya semakin tinggi kewajiban perusahaan, akan semakin menurunkan kemampuan perusahaan membayar deviden (Sudarsi 2002).

Hal ini didukung oleh penelitian empiris Rini (2008) dimana perusahaan lebih memilih untuk menggunakan pembiayaan internal daripada eksternal, dan akan mengadaptasi target rasio pemabayaran mereka ke dalam peluang investasi hal ini didukung oleh teori pecking order dari Myers (1984). Sejalan dengan penelitian Vicky (2011) bahwa DER memiliki pengaruh terhadap Dividen Payout Ratio. Namun kontradiktif terhadap penelitian empiris oleh Lisa Marlina dan Clara Danica (2009), menyatakan bahwa DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Debt to Equity Ratio (DER) dapat dirumuskan sebagai berikut (Sri sudarsi 2002) :

DER= X 100% =...%

f. Net Profit Margin

Net Profit Margin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan, rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan


(44)

28

dalam menekan biaya operasi pada periode tertentu. Net Profit Margin (NPM) dipilih karena merupakan rasio yang memberi gambaran tentang laba untuk para pemegang saham sebagai prosentase dari penjualan (Brigham dan Houston, 2001:89).

Hasil Penelitian Yudhayanto (2012) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Net Profit Margin (NPM) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Namun tidak sesuai dengan penelitian siswanto (2012) yang menyatakan bahwa Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh tehadap Dividend Payout Ratio (DPR). Menurut Brigham dan Houston (2001: 89) NPM dapat dihitung dengan rumus:

NPM = x 100% =...%

2.4. Penelitian Terdahulu

Penelitian Prihantoro (2003) dengan judul Estimasi Pengaruh Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Publik Di Indonesia. Variabel independennya adalah posisi kas (cash ratio), potensi pertumbuhan,ukuran perusahaan, rasio hutang dan modal, profitabilitas, kepemilikanterhadap deviden payout ratio. Hasil penelitiannya hanya cash ratio yang berpengaruh terhadap Divided payout ratio. Penelitian Hidayat (2006) dengan judul Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Kas Di Bursa Efek Jakarta. Variabel independen return on invesment, cash ratio,current ratio, total debt to total asset, earning per share,dan size. Hasil penelitiannya hanya cash ratio yang tidak berpengaruh terhadap Dividend payout ratio.


(45)

29 Penelitian Fira (2009) dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividend Payout Ratio. Varibel independen Cash ratio, growth, firm size, Return On Asset (ROA), Debt to Total Asset(DTA), dan Debt to Equity Ratio (DER). Penelitian mengungkapkan bahwa return on asset dan firm size berpengaruh terhadap dividend payout ratio.

Penelitian Happy (2006) dengan judul Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Deviden Payout Ratio Pada Perusahaan Go Public Yang Listed Di Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 2001-2003. Variabel independen cash positon, profitabilitas, growth, ukuran perusahaan dan debt to equity ratio. Hasil penelitiannya adalah profitabilitas yang diukur dengan return on asset dan growth tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio.

Penelitian Juwariyah (2008) dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Dividen Payout Ratio Pada Industri Property Dan Real Estat Di BEI. Variabel independen cash position, debt to equity ratio,growth potential profitability dan size. Mengemukakan bahwa growth berpengaruh terhadap dividend payout ratio sementara size tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio.

Penelitian Vicky (2011) dengan judul Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen Cash Position, Return On assets, Debt To Equity Ratio, Firm Size . Mengemukakan bahwa Debt To Equity Ratio berpengaruh terhadap dividend payout ratio.


(46)

30 Penelitian Lisa dan Danica (2009) dengan judul Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio. Variabel independen Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Assets. Mengemukakan bahwa Debt To Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio.

Penelitian Siswanto (2012) dengan judul Pengaruh Firm Size, Roe, Roi, Growth Dan Npm Terhadap Dividend Payout Ratio. Variabel independen Firm Size, Roe, Roi, Growth dan Npm. Mengemukakan bahwa Net Profit Margin tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio.

Penelitian Yudhayanto (2012) dengan judul Pengaruh Net Profit Margin, Return On Asset, Return On Equity, Earning Per Share Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Variabel independen Net Profit Margin, Return On Asset, Return On Equity, Earning Per Share. Mengemukakan bahwa Net Profit Margin berpengaruh terhadap dividend payout ratio.


(47)

31 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti & Tahun

Judul Penelitian Variabel

Penelitian

Hasil Penelitian

Prihantoro (2003)

Estimasi Pengaruh Dividen Payout

Ratio Pada Perusahaan Publik Di Indonesia Variabel Dependen: Dividend Payout Ratio. Variabel Independen: posisi kas (cash

ratio), potensi pertumbuhan,ukuran

perusahaan, rasio hutang dan modal,

profitabilitas,

kepemilikan

Hanya cash ratio yang mempengaruhi dividend

payout ratio

Hidayat (2006)

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Kas Di Bursa Efek Jakarta.

Variabel Dependen:

Dividend Payout Ratio.

Variabel Independen:

return on invesment, cash ratio,current ratio, total debt to total asset, earning

per share,dan size

Cash Ratio tidak berpengaruh terhadap

dividend payout ratio.

Fira (2009)

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividend

Payout Ratio

Variabel Dependen:

Dividend Payout Ratio.

Variabel Independen:

Cash ratio, growth, firm size, Return On Asset (ROA), Debt to

Total Asset(DTA), dan Debt to Equity

Ratio (DER).

Penelitian mengungkapkan bahwa return on asset dan

firm size berpengaruh terhadap dividend payout

ratio Happy (2006) Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Deviden Payout Ratio Pada Perusahaan Go Public Yang Listed

Di Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 2001-2003 Variabel Dependen: Dividend Payout Ratio. Variabel Independen: cash positon, profitabilitas, growth, ukuran perusahaan dan debt to equity

ratio

Mengemukakan bahwa

return on asset dan growth potential tidak berpengaruh

terhadap dividend payout ratio


(48)

32 Sumber : Data yang diolah, 2015

Nama Peneliti &

Tahun

Judul Penelitian Variabel

Penelitian Hasil Penelitian Juwariyah (2008) Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Dividen Payout Ratio Pada Industri

Property Dan Real Estat Di BEI

Variabel Dependen:

Dividend Payout Ratio.

Variabel Independen:

cash position, debt to equity ratio,growth potential profitability

dan size

Mengemukakan bahwa

growth berpengaruh terhadap dividend payout ratio sementara size tidak berpengaruh terhadap

dividend payout ratio

Vicky (2011)

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi

Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia

Variabel Dependen:

Dividend Payout Ratio.

Variabel Independen:

Cash Position, Return On assets, Debt To Equity Ratio, Firm

Size

Mengemukakan bahwa Debt To Equity Ratio

berpengaruh terhadap

dividend payout ratio

Lisa dan Danica (2009)

Analisis Pengaruh

Cash Position, Debt To Equity Ratio,

Dan Return On Assets Terhadap

Dividend Payout Ratio Variabel Dependen: Dividend Payout Ratio. Variabel Independen:

Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan

Return On Assets

Mengemukakan bahwa Debt To Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap

dividend payout ratio

Siswanto (2012)

Pengaruh Firm Size,

Roe, Roi, Growth

Dan Npm Terhadap

Dividend Payout Ratio Variabel Dependen: Dividend Payout Ratio. Variabel Independen:

Firm Size, Roe, Roi, Growth dan Npm

Mengemukakan bahwa net profit margin tidak berpengaruh terhadap

dividend payout ratio

Yudhayant (2012)

Pengaruh Net Profit Margin, Return On

Asset, Return On Equity, Earning Per

Share Terhadap Kebijakan Dividen

(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia)

Variabel Dependen:

Dividend Payout Ratio.

Variabel Independen:

Net Profit Margin, Return On Asset, Return On Equity, Earning Per Share

Mengemukakan bahwa net profit margin berpengaruh terhadap dividend payout


(49)

33 2.5. Kerangka Konseptual

Hubungan antara cash ratio terhadap dividend payout ratio adalah semakin kuat posisi aktiva lancarnya maka semakin tinggi perusahaan membayar dividen. Sementara hasil penelitian Risaptoko (2007) mengatakan bahwa kas yang besar membuat perusahaan memiliki modal yang besar untuk menjalankan operasional perusahaan. Dengan modal yang besar perusahaan dapat dengan leluasa melakukan aktivitas pada proyek-proyek yang dapat memberikan tingkat kembalian yang tinggi sehingga perusahaan dapat mengambil kebijakan untuk membagikan keuntungan dalam bentuk dividen untuk mempertahankan investornya agar tidak berpindah menjadi investor pada perusahaan lain.

Hubungan antara Return on Asset terhadap dividend payout ratio adalah Return on Asset berpengaruh terhadap dividend payout ratio, dimana bila terjadi kenaikan Return on Asset maka DPR akan semakin tinggi. Return on Asset yang tinggi menunjukkan kemampuan membayar dividen tinggi sehingga DPR tinggi. Penghasilan yang tinggi melalui asset yang dimiliki yang tercermin dari (ROA) menunjukkan pengaruh positif terhadap kebijakan dividen yang tercermin dari DPR. Return on Asset mengalami peningkatan karena laba yang dihasilkan berupa earning after tax juga mengalami kenaikan. Sehingga berpengaruh terhadap kenaikan Return on Asset.

Hubungan antara growth terhadap dividend payout ratio adalah pertumbuhan perusahaan yang tinggi lebih disukai untuk mengambil keuntungan pada investasi yang memiliki prospek yang baik. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan, akan semakin besar tingkat kebutuhan dana untuk


(50)

34 membiayai ekspansi. Semakin besar kebutuhan dana di masa yang akan datang, akan semakin memungkinkan perusahaan menahan keuntungan dan tidak membayarkannya sebagai dividen.

Hubungan antara firm size terhadap dividend payout ratio adalah ukuran perusahaan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembagian dividen. Suatu perusahaan yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal sehingga mampu memperoleh dana yang lebih besar dan perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi.

Hubungan antara Debt to Equity Ratio terhadap dividend payout ratio adalah semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar aktiva perusahaan dibiayai dengan modal asing atau hutang dampak penggunaan modal sendiri. Munawir (2004:70). Peningkatan utang ini akan mempengaruhi tingkat pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang saham, artinya semakin tinggi kewajiban perusahaan, akan semakin menurunkan kemampuan perusahaan membayar deviden (Sudarsi 2002).

Hubungan antara Net Profit Margin terhadap dividend payout ratio adalah Net Profit Margin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan, rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan dalam menekan biaya operasi pada periode tertentu. Sehingga semakin tinggi keuntungan diharapkan pembayaran dividen pun meningkat.


(51)

35

Sumber : Data yang diolah, 2015

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.6. Hipotesis

Menurut Mudrajat (2003: 48) hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau kejadian yang diteliti. Atas dasar tujuan, landasan teori, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran teoritis (KPT) diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. H1 : terdapat pengaruh cash Ratio terhadap dividend payout ratio. 2. H2 : terdapat pengaruh Return On asset terhadap dividend payout ratio. 3. H3 : terdapat pengaruh Growth terhadap dividend payout ratio.

4. H4 : terdapat pengaruh Firm Size terhadap dividend payout ratio.

5. H5 : terdapat pengaruh debt to equity ratio terhadap dividend payout ratio. H7

H4

H6 H5 H3 H2

Cash Ratio (x1)

Net Profit Margin(x6) DER (x5)

Return On Asset (x2)

Growth (x3)

Firm Size(x4)

Dividend Payout Ratio (DPR) (Y) H1


(52)

36 6. H6 : terdapat pengaruh Net Profit Margin terhadap dividend payout ratio. 7. H7: terdapat pengaruh secara simultan CR,ROA, Gowth, FS, DER, NPM


(53)

37 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka, dan format penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala (Indrianto, Supomo 2010:12). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari Indonesian Capital Market Directory(ICMD) tahun 2010 – 2012.

3.2. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari Indonesian Capital Market Directory ( ICMD ) tahun 2010 – 2012.

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media perantara

dengan melakukan browsing pada situs


(54)

38 3.4. Batasan Operasional Variabel

Batasan operasional variabel dalam penelitian ini terdiri atas hal-hal berikut :

1. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dalam dua bagian, yaitu :

a. Variabel Independen(X) didalam penelitian ini adalah Cash Ratio, Return On Asset, Gowth, firm size, Debt To Equity Ratio dan Net Profit Margin

b. Variabel Dependen (Y) didalam penelitian ini adalah Dividend Payout Ratio.

2 Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang terdaftar di LQ45.

3.5. Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran Variabel

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabeldan Skala Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Pengukuran

Variabel Independent

Cash Ratio

Cash Ratio menunjukkan

kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia ditambah efek – efek likuid.

CR= X


(55)

39

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Pengukuran

Variabel ROA Return On Asset

adalah Rasio yang mengukur

kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu.

ROA= X 100% Rasio

Gowth Potential Growth Potential adalah potensi pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan rasio selisih total assets pada tahun t dengan total assets pada tahun t-1 terhadap total assets pada t-1. Growth Potential

Growth Potential = Rasio

Firm Size Karena kemudahan akses ke pasar modal cukup berarti untuk fleksibilitas dan kemampuannya

untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran

dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil

SIZE = Ln of total asset


(56)

40

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Pengukuran

Variabel Debt to

Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio merupakan Perbandingan

antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya .

DER= X

100%

Rasio

Net Profit Margin

Net Profit Margin menunjukkan

kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan, rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan dalam menekan biaya operasi pada periode tertentu.

NPM = Laba Bersih / Penjualan x 100%

Rasio

Dependen Dividend Payout Ratio

Dividend Payout Ratio merupakan hasil perbandingan antara dividen dengan laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa. Rasio untuk menghitung

DPR =

X 100%

Rasio

Sumber : Data yang diolah, 2015


(57)

41 3.6. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI sebanyak 45 perusahaan. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah 13 perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012. Sampel ditentukan dengan metode purposive sampling yaitu perusahaan manufaktur yang tidak delisting dan listing sejak tahun 2010-2012 serta membagikan dividen secara kontinu selama periode 2010-2012, dan perusahaan non lembaga keuangan. Beberapa kriteria sampel yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan LQ-45 yang tidak delisting dan terdaftar di BEI selama periode 2010 – 2012.

2. Perusahaan LQ-45 yang membayar dividen secara kontinu pada tahun 2010 – 2012.

3. Perusahaan LQ-45 yang Bank tidak masuk dalam kriteria sampel.

Berikut ini merupakan hasil pengolahan data jumlah perusahaan yang dapat disajikan sebagai sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.


(58)

42 Tabel 3.2

Daftar Populasi dan Sampel

NO NAMA PERUSAHAAN KODE Kriteria Sampel

a b c

1 Astra Agro Lestari Tbk. AALI √ √ √ 1

2 Adaro Energy Tbk. ADRO √ × √

3 Aneka Tambang (Persero) Tbk. ANTM √ √ √ 2

4 Astra Internasional Tbk. Alam Sutera Realty Tbk. ASII √ √ √ 3

5 Alam Sutera Realty Tbk. ASRI √ × √

6 Bank Central Asia Tbk. BBCA √ √ ×

7 Bank Negara Indonesia Tbk. BBNI √ √ × 8 Bank Rakyat Indonesia Tbk. BBRI √ √ × 9 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. BBTN √ √ × 10 Bank Danamon Indonesia Tbk. BDMN √ √ × 11 Benakat Petroleum Energy, Tbk. BIPI √ × √ 12 Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI √ × √

13 Global Mediacom Tbk. BMTR √ × √

14 Bakrie & Brothers Tbk. BNBR √ × √

15 Barito Pacific Tbk. BRPT √ × √

16 Bumi Serpong Damai Tbk. BSDE √ × √

17 Bakrie Telecom Tbk. BTEL √ × √

18 Bumi Resources Tbk. BUMI √ x √

19 Darma Henwa Tbk. DEWA √ × √

20 Delta Dunia Makmur Tbk. DOID √ × √

21 Elnusa Tbk. ELSA √ x √

22 Bakrieland Development Tbk. ELTY √ × √ 23 Energi Mega Persada Tbk. ENRG √ × √

24 Gudang Garam Tbk. GGRM √ × √

25 International Nickel Indonesia Tbk. INCO √ √ √ 4

26 Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF √ √ √ 5

27 Indika Energy Tbk. INDY √ x √

28 Indocement Tunggal Prakasa Tbk. INTP √ × √

29 Indosat Tbk. ISAT √ x √

30 Indo Tambangraya Megah Tbk. ITMG √ √ √ 6

31 Jasa Marga (Persero) Tbk. JSMR √ √ √ 7


(59)

43

NO NAMA PERUSAHAAN KODE Kriteria Sampel

a b c

33 Lippo Karawaci Tbk. LPKR √ × √

34 PP London Sumatra Indonesia Tbk. LSIP √ × √ 35 Medco Energi International Tbk. MEDC √ × √ 36 Perusahaan Gas Negara Tbk. PGAS √ × √

37 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. PTBA √ √ √ 9

38 Holcim Indonesia Tbk. SMCB √ × √

39 Semen Gresik (Persero) Tbk. SMGR √ √ √ 10

40 Timah (Persero) Tbk. TINS √ × √

41 Telekomunikasi Indonesia Tbk. TLKM √ √ √ 11 42 Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. TRUB √ × √

43 Bakrie Sumatra Plantation Tbk. UNSP √ x √

44 United Tractors Tbk. UNTR √ √ √ 12

45 Unilever Indonesia Tbk. UNVR √ √ √ 13

Sumber : Data yang diolah, 2015

3.7. Teknik dan Analisis Data

Teknik analisa data adalah cara untuk memudahkan atau menyederhanakan pengolahan data kedalam bentuk yang mudah dimengerti. Setelah mengumpulkan semua data yang diperlukan dalam penelitian maka dilakukan analisis data. Untuk melakukan analisis dari penelitian ini, maka sebelumnya dibuat (1) pengolahan data, (2) statistik deskriptif, yaitu untuk memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (Ghazali, 2011: 19). Lalu dimulai dengan (3) analisis regresi berganda, dan (4) uji asumsi klasik yang terdiri dari Uji Normalitas, Multikolinearitas, Autokorelasi, dan Heteroskedastisitas.


(60)

44 3.7.1. Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2010: 206) yang dimaksud statistik deskriptif adalah sebagai berikut :

“Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.”

3.7.2. Metode Analisis Data 3.7.2.1.Analisis Regresi Berganda

Regresi berganda adalah pengujian pengaruh satu variabel terikat terhadap lebih dari satu variabel bebas (Ghozali, 2011 : 7). Hubungan antara satu variabel terikat dan lebih dari satu variabel bebas dapat ditulis dalam persamaan linear sebagai berikut:

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 +b6X6+ e Dimana :

Y = Dividend payout ratio bo = Konstanta

b1…b4 = Koefisien Regresi X1 = CR

X2 = ROA X3 = GROWTH X4 = FS

X5 = DER X6 = NPM


(61)

45 3.7.2.2.Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen keduanya memiliki distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah data normal atau mendekati normal. Caranya adalah dengan normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi normal. Menurut Ghazali (2011: 160) ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu :

a. Analisis Grafik

Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal,dan ploting data residual akan membandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan :

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.


(62)

46 b. Uji Kolmogrov Smirnov

Jika nilai signifikan > 0.05 maka distribusi normal,sedangkan nilai signifikan < 0.05 maka distribusi tidak normal. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah:

Ho : Data residual berdistribusi normal, dan Ha : Data residual tidak berdistribusi normal.

2. Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah adanya suatu hubungan linier yang sempurna antara beberapa atau semua variabel independen. Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (Ghozali,2011 : 105).

Pada program SPSS, ada beberapa metode yang sering digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinieritas. Salah satunya adalah dengan cara mengamati nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan TOLERANCE. Batas dari VIF adalah 10 dan nilai dari TOLERANCE adalah 0,1. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai TOLERANCE kurang dari 0,1 maka terjadi multikolinieritas.

3. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi (Ghozali, 2011 : 110) Pengujian dilakukan


(1)

80 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab empat, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pengaruh Cash Ratio,ROA,Growth, FS,DERdanNPMterhadap Dividend Payout Ratio baik secara simultan maupun parsial.

1. Secara parsial hanya variabel ROA dan Firm Size yang berpengaruh terhadap dividend payout ratio.

2. Secara simultan, hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara Cash Ratio,ROA,Growth, FS,DER dan NPM. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel – variabel independen tersebut sebagai alat analisis keuangan dapat digunakan dalam memprediksi Dividend Payout Ratio khususnya pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5.2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan baik dari jumlah sampel yang digunakan, periode penelitian, maupun faktor-faktor yang diteliti.

1. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas hanya menganalisis perusahaan LQ-45 dengan jumlah seluruh perusahaan sebanyak 45 perusahaan dan jumlah sampel sebanyak 13 perusahaan.


(2)

81 2. Periode penelitian yang diamati terbatas karena hanya mencakup

tahun 2010 s/d 2012.

3. Penulis melakukan pengamatan terhadap dividend payout ratio hanya dengan menggunakan rasio keuangan dengan mengabaikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi dividend payout ratio seperti kebijakan manajemen. Adapun rasio keuangan yang menjadi fokus penelitian terbatas pada Cash Ratio,ROA,Growth, FS,DERdanNPM.

5.3. Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian ini bagi perusahaan, investor dan calon investor, dan bagi peneliti selanjutnya.

1. Bagi Perusahaan

Perusahaan disarankan untuk menggunakan rasio keuangan yang berpengaruh terhadap divided payout ratio sebagai bahan pertimbangan dalam memproyeksikan kemampuan perusahaan dalam membagikan dividend.

2. Bagi Investor dan Calon Investor

Investor atau calon investor disarankan untuk melakukan analisis terhadap rasio keuangan terutama rasio-rasio keuangan yang berkaitan dengan dividend payout ratio.


(3)

82 3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan sampel yang lebih banyak dengan karakteristik yang lebih beragam dari berbagai sektor dan memperpanjang periode penelitian.

Penelitian yang akan datang juga sebaiknya menambah variabel independen yang masih berbasis pada laporan keuangan selain yang digunakan dalam penelitian ini dengan tetap berlandaskan pada penelitian-penelitian sebelumnya.


(4)

83 DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki (2004). Intermediate Accounting (edisi 8). Yogyakarta: BPFE. Brigham, Eugene F & Joel F Houston (2001). Metode Manajemen Keuangan,

(edisi VIII). Jakarta: Erlangga.

Elton, J et al (2003). Modern Portofolio Theory and Investment Analysis, New Jersey : John Wiley & Sons, Inc.

Gallagher, Timothy J. dan Joseph D. Andrew (2003). Financial Management: Principles and Practice. Prentice Hall, USA.

Ghozali, Imam (2011). Aplikasi Analisis Multivariate : Dengan program SPSS 19. Semarang : Universitas Diponegoro.

Hadiwidjaja, Rini Dwijayani (2008).“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia”. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Hanafi, mamduh M (2004). Manajemen Keuangan. Yogyakarta : BPFE.

Hanafi, M.M., dan Abdul, H (2003). Analisis Laporan Keuangan (edisi Revisi). Yogyakarta: UPP AMPYKPN.

Harahap, Nasrul Idiansyah (2004).”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur Go-Publik di Bursa Efek Jakarta”. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Hatta, Atika Jauhari (2002) .“ Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan

Dividen:Investigasi Pengaruh Teori Stakeholder”. JAAI. Vol. 6,

No.2,Desember 2002.

Hidayati, Nur (2006). “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Kas

Di Bursa Efek Jakarta”. Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Indonesia.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2012. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Akuntansi KeuanganIndriantoro, Nur dan Bambang Supomo (2002). Metodologi Penelitian Bisnis (edisi1). Yogyakarta : BPFE.


(5)

84 Laksono, Bagus (2006).”Analisis Pengaruh Return On Asset, Sales

Growth,Cash Flow dan Likuiditas terhadap Dividend Payout Ratio (Perbandingan Pada Perusahaan Multi National (MNC) dan

Domestic Corporation yang listed di BEJ 2002-2004)”. Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.

Munawir (2004). Analisis Laporan Keuangan (edisi IV). Yogyakarta : Liberty. Nadjibah (2008). “Analisis Pengaruh Asset Growth, Size, Cash Ratio Dan

Return On Asset Terhadap Dividend Payout Ratio”. Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro.

Pribadi, Anggit Satria (2010). “Analisis pengaruh cash position, f8irm size, growth opportunity, ownership, dan return on asset terhadap dividend payout ratio”. Fakultas ekonomika universitas diponegoro.

Prihantoro (2003).”Estimasi Pengaruh Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Publik Di Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.No. 1, Jilid 8, Tahun 2003.

Puspita, Fira (2009).”Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Payout Ratio (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2007)”. Program Studsi

Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Risaptoko, RB Atok (2007). “Analisis Pengaruh Cash Ratio, Debt to Total

Asset, Asset Growth, Firm Size, dan Return On Asset terhadap

Dividend Payout Ratio”. Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro, 2007.

Riyanto, Bambang (2001), Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan, (edisi IV). Yogyakarta: BPFE-UGM.

Rusdin (2006). Pasar Modal. Bandung :Alfabeta.

Sartono, Agus (2001). Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi (edisi IV). Yogyakarta : BPFE.

Saxena (1999).”Determinant of Dividen d Policy:Regulated Versus Unregulated Firms”. The Journal of Finance.

Sjahrial, Darmawan (2008). Pengantar Manajemen Keuangan (edisi II). Jakarta: Mitra Wacana Media.

Skousen Fred et al (2001). Akuntansi Keuangan Menengah. Thomson Learning.


(6)

85 Sunarto dan Kartika (2003).”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Dividen Kas di Bursa Efek Jakarta.”Jurnal Bisnis dan Ekonomi, STIE Stikubank Semarang.

Sutrisno (2003). Manajemen Keuangan (edisi 1). Yogyakarta: Ekonisia.

Tsaniyah (2009).”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas di

Bursa Efek Indonesia”. Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta.

Warsono (2003). Manajemen Keuangan Perusahaan (edisi III). Malang: Bayumedia Publishing.

Zaipul, Achmad (2011). “Analisis Cash Position, Growth Potential, Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Investment Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi Yang Listing Di BEI”. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Situs Web

Financial Accounting (2011).”Financial Ratio Analysis”.

www. Indonesian Capital Market Directory, 2010 ____ , Indonesian Capital Market Directory, 2011 ____, Indonesian Capital Market Directory, 2012


Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Analisis Pengaruh Return On Equity, Return On Assets Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail Di Bursa Efek Indonesia

1 79 97

Analisis pengaruh Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) terhadap harga saham: studi empiris pada perusahaan tambang yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2011-2013

3 51 102

Analisis Return on Asset, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Net Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan

0 6 118

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN, ASSET Pengaruh Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin, Asset Growth, Firm Size, Return On Asset Terhadap Dividen Payout Ratio ( Studi Empris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011)

0 1 13

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN, ASSET GROWTH, Pengaruh Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin, Asset Growth, Firm Size, Return On Asset Terhadap Dividen Payout Ratio ( Studi Empris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 20

0 1 22

PENGARUH CASH POSITION, FIRM SIZE, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR.

0 1 126

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Dividen Payout Ratio - Analisis Pengaruh Cash Ratio, Return On Assets, Growth Firm Size, Debt To Equity Ratio Dan Net Profit Margin Terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Lq-45 Yang Ter

0 1 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Analisis Pengaruh Cash Ratio, Return On Assets, Growth Firm Size, Debt To Equity Ratio Dan Net Profit Margin Terhadap Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Lq-45 Yang Terdaftar Di Bursa efek Indonesia Tahun 2

0 1 9

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO EQUITY RATIO, ASSETS GROWTH, CASH RATIO, DAN FIRM SIZE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO

0 0 18