18
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoretis ataupun secara praktis untuk mendongkrak kualitas pendidikan di tanah
air umumnya, dan khususnya peningkatan kualitas pendidikan di Madrasah Aliyah yang ada di Kabupaten Sumedang. Secara teoretis, penelitian ini dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu manajemen pendidikan khususnya dalam pengembangan pegawai. Temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam pendidikan yang terkait dengan peningkatan kinerja mengajar guru, peran dan fungsi penilaian kinerja,
dan peran dan fungsi kepala sekolah. Adapun manfaat yang diperkirakan diperoleh dari penelitian ini secara
praktis di antaranya adalah sebagai berikut. 1
Bagi penulis, menambah wawasan dalam bidang penelitian sehingga mengetahui dengan pasti pengaruh sistem penilaian kinerja guru dan
kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru madrasah sebagai bekal peningkatan profesionalisme pada masa yang akan
datang. 2
Bagi kepala madrasah atau kepala sekolah, bisa mengambil manfaat dari hasil
penelitian ini, dan mereka bisa mendesain penilaian kinerja bagi guru-guru di sekolahnya dalam rangka memotivasi dan meningkatkan kinerja guru, yang
pada gilirannya mampu mendongkrak kualitas pendidikan. 3
Bagi pengawas dan penilai kinerja yang lainnya, sebagai masukan dalam melaksanakan penilaian kinerja bagi guru.
19 4
Bagi para peneliti, sebagai masukan untuk dapat melakukan penelitian lebih akurat dengan populasi dan sampel yang berbeda, sehingga bisa menguatkan
simpulan
1.7 Anggapan Dasar dan Hipotesis
1.7.1 Anggapan Dasar
“Anggapan dasar, asumsi, atau postulat menjadi tumpuan segala pandangan dan kegiatan terhadap masalah yang dihadapi. Postulat ini menjadi
titik pangkal, titik mana tidak lagi menjadi keraguan penyidik” Surakhmad, 1989: 38. Pendapat yang mendukung hal tersebut adalah, “Fungsi asumsi adalah
sebagai titik awal dimulainya penelitian, dan merupakan landasan untuk perumusan hipotesis” UPI, 2008: 51. Berdasarkan kutipan di atas, penulis
merumuskan anggapan dasar untuk penelitian ini sebagai berikut. 1.
Secara umum penilaian kinerja merupakan kunci penting menuju perbaikan dan kemajuan baik bagi suatu lembaga maupun individu. Dengan
penilaian kinerja, suatu lembaga atau individu dapat mengetahui apakah mereka telah berhasil dalam mencapai tujuan, atau belum. Dengan
melihat kesuksesan atau kegagalan maka seseorang pengambil keputusan atau lembaga dapat belajar dan menjadi sadar terhadap
tingkat efektivitas dari cara yang ditempuh selama ini. Jadi, melakukan penilaian kinerja itu sendiri merupakan arena belajar yang sangat efektif
bagi individu dan organisasi. Hal ini diperkuat pendapat, “Penilaian kinerja ialah suatu alat yang berfaedah tidak hanya untuk mengevaluasi kerja dari
para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi kalangan
20 karyawan” Simamora, 2001 : 415. Berdasarkan kutipan di atas, penulis
berpendapat bahwa penilaian kinerja bukan hanya sekedar untuk menilai atau membandingkan kinerja karyawan dengan standar kinerja yang telah
ditetapkan, namun dalam hal ini, penilaian kinerja juga mampu menjadi dorongan karyawan untuk melakukan kinerja yang lebih baik. Hal ini senada
dengan pendapat Nurmianto dan Wijaya, bahwa salah satu manfaat dari penilaian kinerja adalah sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja
pegawai sehingga dapat dicapai kinerja yang baik dalam rangka pencapaian tujuan unit kerja dan organisasi.
2. Syafri Mangkuprawira dan Aida berpendapat sebagai berikut.
Kepemimpinan adalah unsur yang fundamental dalam menghadapi gaya dan perilaku seseorang. Hal ini merupakan potensi untuk mampu membuat
orang lain yang dipimpin mengikuti apa yang dikehendaki pemimpinan menjadi realita. Ia melibatkan unsur emosi yang pada kenyataannya dapat
selalu mengalami ubahan Mangkuprawira, 2007: 137.
Hal ini diperkuat Koontz, “Kepemimpinan adalah sebagai pengaruh, seni atau proses mepengaruhi orang-orang sehingga mereka mau berjuang bekerja
secara sukarela dan penuh antusias ke arah ketercapaian tujuan kelompok” Burhanuddin, 1984: 62. Lebih lanjut, Siagian 2002: 62, mengemukakan
bahwa “Kepemimpinan memainkan peranan yang dominan, krusial, dan kritikal dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan produktivitas
kerja, baik pada tingkat individual, pada tingkat kelompok, dan pada tingkat organisasi”.
Nanang Fattah mengungkapkan, “Praktik manajerial adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajer. Kegiatan ini meliputi banyak aspek, namun aspek
utama dan esensial adalah perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan
21 pengawasan” Fattah, 2000: 13.
3. Kinerja mengajar guru merupakan faktor penentu kinerja sekolah. Kinerja
mengajar guru sebagai aktualisasi kompetensi profesionalnya dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal ataupun faktor eksternal.
Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dirinya sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar. Dalam hal ini faktor-
faktor eksternal antara lain budaya organisasi, gaya dan profesional kepemimpinan kepala sekolah, imbalan reward, hukuman punishment,
sistem penilaian kinerja, upah, dan faktor-faktor lain. Berdasarkan asumsi di atas, penulis mempunyai paradigma bahwa
kompetensi manajerial kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah, dengan kepemimpinannya dan penilaian kinerja guru mampu mempengaruhi kinerja
mengajar guru untuk mencapai tujuan sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah.
Kerangka berpikir penulis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.
X
1
Sistem Penilaian Kinerja Guru
Y Kinerja Mengajar Guru
Madrasah Aliayah X
2
Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah
22
1.7.2 Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan yang diturunkan dari anggapan dasar sebagai konsekuensi dari kebenaran yang dinyatakan pada anggapan dasar.
Berdasar pada batasan di atas, penulis menetapkan hipotesis untuk penelitian ini sebagai berikut.
1 Terdapat korelasi positif antara sistem penilaian kinerja guru, kompetensi
manajerial kepala sekolah, dan kinerja mengajar guru. 2
Terdapat kontribusi yang signifikan dari sistem penilaian kinerja guru terhadap kinerja mengajar guru.
3 Terdapat kontribusi yang signifikan dari kontribusi manajerial kepala sekolah
terhadap kinerja mengajar guru. 4
Terdapat kontribusi yang signifikan dari sistem penilaian kinerja guru dan kompetensi manajerial kepala sekolah secara bersama-sama terhadap kinerja
mengajar guru.
1.8 Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan profil
variabel-variabel penelitian, mencari hubungan antarvariabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas
yang tinggi. Pengolahan data penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif. Hal ini dilakukan karena penelitian ini berusaha membuktikan teori yang sudah ada, dengan cara membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan.
23 Sehingga data yang diperoleh dan diolah adalah data-data kuantitatif, yaitu data
yang berbentuk angka-angka atau data kualitatif yang diangkakan. Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan sebagai bahan
kajian, penulis mengunakan teknik angket kuisioner, kajian pustaka, dan studi dokumentasi.
1.9 Lokasi dan Sampel Penelitian