BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bahan Tambahan Pangan
Bahan tambahan pangan BTP adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, baik yang mempunyai atau tidak
mempunyai nilai gizi BSN, 2004. BTP merupakan bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam produk pangan dalam jumlah kecil dengan tujuan untuk
memperbaiki penampilan, cita rasa, memperpanjang daya simpan dan lain- lain BSN, 1995a.
Bahan tambahan pangan bukan bagian dari bahan pangan, tetapi terdapat dalam produk pangan tersebut karena perlakuan saat pengolahan, penyimpanan
atau pengemasan. BTP meliputi bahan pengawet, pemanis, pewarna, penguat rasa, pemutih, anti kempal dan anti oksidan BSN, 1995a. Batas penggunaan
maksimum atau konsentrasi maksimum yang diizinkan untuk ditambahkan ke dalam produk pangan dinyatakan dalam milligram per kilogram bahan sesuai
dengan nomor kategori pangan Badan POM RI, 2006; BSN, 2004.
2.2 Sirup
Sirup adalah larutan gula pekat dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan pangan yang diizinkan BSN, 1994. Berdasarkan bahan baku yang digunakan
untuk pembuatan sirup, maka sirup dibedakan menjadi lima, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Sirup maltosa, sirup glukosa, sirup fruktosa, sirup buah dan sirup esens BSN, 1992a; BSN, 1992b; BSN, 1992c; Satuhu, 1994. Berdasarkan kategori
pangan sirup fruktosa, glukosa dan maltosa sebagai pemanis. Sedangkan sirup buah, berperisa, squash dan squash berperisa sebagai minuman Badan POM RI,
2006. Sirup glukosa, fruktosa atau maltosa merupakan cairan kental dan jernih dengan komponen utama glukosa, fruktosa atau maltosa yang diperoleh dari
hidrolisis pati dengan cara kimia atau enzematis BSN, 1992a; BSN, 1992b; BSN, 1992c. Sirup buah atau minuman squash adalah sirup yang aroma dan rasanya
ditentukan oleh buah segar BSN, 1998; Satuhu, 1994. Sirup buah atau squash adalah produk minuman yang cita rasanya
ditentukan oleh sari buah yang ditambahkan. Sirup esens atau sirup berperisa adalah produk minuman yang cita rasanya ditentukan oleh esens yang
ditambahkan misalnya: esens jeruk, mangga, markisa atau nenas dan lain-lain Badan POM RI, 2006; Satuhu, 1994. Squash berperisa adalah produk minuman
yang cita rasanya ditentukan oleh esens dengan atau tanpa cita rasa buah Badan POM RI, 2006.
2.3 Markisa