Etika Penelitian Cara Kerja Penelitian Kerangka Operasional

Kriteria Ekslusi 1. Pasien dengan riwayat tidak responshipersensitif terhadap haloperidol atau olanzapin 2. Pernah diberikan depo antipsikotik dalam 2 minggu terakhir 3. Dalam keadaan hamil atau menyusui 4. Tekanan darah sitolik 100 mmHg

3.7. Ijin Subyek Penelitian

Semua subyek penelitian akan diminta persetujuan dari orang tua atau keluarga terdekat setelah terlebih dahulu diberi penjelasan sebelum diberikan pengobatan dengan menggunakan injeksi haloperidol atau olanzapin pada pasien skizofrenik.

3.8. Etika Penelitian

Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komite Etika Penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3.9. Cara Kerja Penelitian

Pasien skizofrenik yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dan keluarga telah mengisi persetujuan secara tertulis setelah mendapatkan penjelasan yang terperinci dan jelas dari peneliti. Selanjutnya subjek penelitian dipilih yang memiliki kesamaan mean dalam hal usia, berat badan dan tingkat keparahan agitasi yang sama diukur dengan PANSS-EC. Sebelum dilakukan intervensi, Universitas Sumatera Utara dilakukan randomisasi terhadap subjek penelitian untuk menentukan subjek mana yang mendapatkan injeksi olanzapin dan injeksi haloperidol dengan menggunakan tabel angka random. 28 Selanjutnya dilihat berapa besar skor PANSS-EC sebelum dilakukan intervensi. Selanjutnya, subjek yang ingin diteliti, diintervensi dengan 10 mg olanzapin intramuskular sedangkan subjek yang menjadi kontrol diintervensi dengan 5 mg haloperidol intramuskular. Jika belum didapati kemajuan, maka pemberian injeksi kedua dapat diberikan setelah 2 jam dari pemberian pertama dengan dosis yang sama dengan dosis injeksi yang pertama. Jika belum juga didapati kemajuan pada dua jam berikutnya maka pemberian injeksi ketiga dapat diberikan dengan dosis yang sama dengan dosis pertama. Penilaian kemajuan injeksi kedua dinilai setelah 4 jam sedangkan penilaian injeksi ketiga dinilai dalam 24 jam. Jika setelah dilakukan 3 kali injeksi dalam 24 jam tidak ada kemajuan, subjek tidak dikeluarkan dari penelitian tetapi tetap diperhitungkan diakhir penelitian. Kemudian diamati perubahan skor agitasi dan waktu yang dibutuhkan dalam menurunkan skor agitasi pada subjek yang mendapatkan injeksi olanzapin dan haloperidol. Apabila selama dilakukan penelitian pasien tersebut mengalami efek samping distonia akut diberikan injeksi difenhidramin 29 25 mg secara intramuskular. 30 Universitas Sumatera Utara

3.10. Kerangka Operasional

Pasien skizofrenik dg agitasi eksklusi inklusi haloperidol intramuskular olanzapin intramuskular PANSS ‐EC 2 jam ; 4 jam ; 24 jam Randomisasi PANSS ‐EC 2 jam ; 4 jam ; 24 jam PANSS-EC

3.11. Identifikasi Variabel