Manajemen Risiko Analisa Risiko

Dalam bidang investasi, menurut Jones 2004: 142, risiko adalah kemungkinan pendapatan yang diterima actual return dalam suatu investasi akan berbeda dengan pendapatan yang diharapkan expected return. Semakin besar penyimpangan antara hasil sesungguhnya dengan hasil yang diharapkan, berarti semakin besar risiko yang akan ditanggung.

2.1.1 Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah proses pengukuran atau penilaian risiko serta pengembangan strategi pengelolaannya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal seperti bencana alam atau kebakaran, kematian serta tuntutan hukum. Mengapa manajemen risiko itu penting? Sikap orang ketika menghadapi risiko berbeda-beda. Ada orang yang berusaha untuk menghindari risiko, namun ada juga yang sebaliknya sangat senang menghadapi risiko sementara yang lain mungkin tidak terpengaruh dengan adanya risiko. Pemahaman atas sikap orang terhadap risiko ini dapat membantu untuk mengerti betapa risiko itu penting untuk ditangani dengan baik. Beberapa risiko lebih penting dibandingkan risiko lainnya. Baik penting maupun tidak sebuah risiko tertentu bergantung pada sifat risiko tersebut, pengaruhnya pada aktifitas tertentu dan kekritisan aktifitas tersebut. Aktifitas berisiko tinggi pada jalur kritis pengembangan biasanya merupakan penyebabnya. Untuk mengurangi bahaya tersebut maka harus ada jaminan untuk meminimalkan risiko atau paling tidak mendistribusikannya selama Universitas Sumatera Utara pengembangan tersebut dan idealnya risiko tersebut dihapus dari aktifitas yang mempunyai jalur yang kritis.

2.1.2 Analisa Risiko

Analisa risiko merupakan metode mengidentifikasi risiko dan menilai kerusakan yang mungkin disebabkan, sebagai alasan perlunya perlindungan keamanan. Analisa risiko memiliki tiga tujuan, yaitu : 1. Mengidentifikasi risiko 2. Menghitung dampak dari ancaman 3. Memberikan perbandingan biayamanfaat antara dampak risiko dengan biaya. Analisa risiko pada umumnya dilakukan setelah melakukan identifikasi terhadap sebuah risiko. Setelah melakukan identifikasi risiko, maka tahap berikutnya adalah pengukuran risiko dengan cara melihat potensial terjadinya seberapa besar severity kerusakan dan probabilitas terjadinya risiko tersebut. Penentuan probabilitas terjadinya suatu event sangatlah subyektif dan lebih berdasarkan nalar dan pengalaman. Beberapa risiko memang mudah untuk diukur, namun sangatlah sulit untuk memastikan probabilitas suatu kejadian yang sangat jarang terjadi. Sehingga pada tahap ini sangatlah penting untuk menentukan dugaan yang terbaik supaya nantinya kita dapat memprioritaskan dengan baik dalam implementasi perencanaan manajemen risiko. Kesulitan dalam pengukuran risiko adalah menentukan kemungkinan terjadi suatu risiko karena informasi statistik tidak selalu tersedia untuk beberapa risiko tertentu. Selain itu, mengevaluasi dampak severity kerusakan seringkali cukup sulit untuk asset immateriil. Setelah mengetahui probabilitas dan dampak dari suatu risiko, maka kita dapat mengetahui potensi suatu risiko. Untuk mengukur bobot risiko kita dapat menggunakan skala dari 1-5, sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Skala Risiko Berdasarkan Dampaknya Skala Probabilitas Dampak Sangat rendah Hampir tidak mungkin terjadi Dampak kecil Rendah Kadang terjadi Dampak kecil pada biaya, waktu dan kualitas Sedang Mungkin tidak terjadi Dampak sedang pada biaya, waktu dan kualitas Tinggi Sangat mungkin terjadi Dampak substansial pada biaya, waktu dan kualitas Sangat tinggi Hampir pasti terjadi Mengancam kesuksesan proyek Probabilitas terjadinya risiko sering disebut dengan risk likelihood; sedangkan dampak yang akan terjadi jika risiko tersebut terjadi dikenal dengan risk impact dan tingkat kepentingan risiko disebut dengan risk value atau risk exposure. Risk value dapat dihitung dengan formula : Risk Exposure = Risk Likelihood x Risk Impact Idealnya risk impact diestimasi dalam batas moneter dan likelihood dievaluasi sebagai sebuah probabilitas. Dalam hal ini risk exposure akan menyatakan besarnya biaya yang diperlukan berdasarkan perhitungan analisis biaya manfaat. Risk exposure untuk berbagai risiko dapat dibandingkan antara satu dengan lainnya untuk mengetahui tingkat kepentingan masing-masing risiko.

2.2 Saham