Koleksi Metisa plana di lapangan Rearing dan Sungkup Metisa plana Pengujian keberadaan parasitoid dan predator di tubuh Metisa plana

serangga. Cawan petrix untuk meletakkan serangga yang akan diidentifikasi. Rearing insect tempat untuk membiakkan M. plana dan untuk mengetahui parasitoid apa yang terdapat di pupa M. plana. Kain mori untuk membuat sungkup yang berfungsi sebagai tempat berkembangnya M. plana dan untuk mengetahui parasitoid apa yang terdapat di pupa M. plana.Preparat dan Silet.

3.3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok RAK dengan 5 lima ulangan dengan jenis tanaman inang sebagai perlakuan. Areal pengamatan seluas 100 hektar dimana 50 hektar terdapat serangan Metisa plana areal terserang dan 50 hektar areal dimana serangan hama M. Plana sudah teratasi areal terkendali. Satu ulangan terdiri atas 10 ha yang dibagi lagi atas 2 hektar.

3.3.1. Koleksi Metisa plana di lapangan

Pengambilan data dilakukan pada hama M. plana untuk mengetahui jenis serangga yang menyerang hama tersebut dengan mengambil sampel seluruh stadia hama M. plana sebanyak 10000 ulat. Metisa plana yang diambil dari lapangan dibagi 2, yang mati dicacahexaminasi, yang hidup dipelihara dengan cara direaring dan disungkup. Sampel M. plana dicacah dengan cara digunting examinasi untuk melihat parasitoid dan predator yang ada di dalam pupa M. plana. M. plana yang masih hidup dibiakkan direaring untuk melihat perkembangan parasitoid dan Universitas Sumatera Utara predator yang terdapat di pupa M. plana. Pengambilan sampel dilakukan pada areal terserang.

3.3.2. Rearing dan Sungkup Metisa plana

Metisa plana yang masih hidup dibiakkan direaring dan disungkup untuk melihat perkembangan parasitoid dan predator yang terdapat di pupa M. plana. Parasitoid dan predator yang muncul akan disimpan dalam koleksi basah untuk diidentifikasi. Metisa plana direaring dengan cara M. plana yang masih hidup diletakkan kedalam wadah plastik, kemudian diletakkan daun sawit yang masih segar lalu ditutup dengan menggunakan kain kasa dan diamati setiap dua hari sekali. M. plana disungkup dengan menggunakan kain mori yang dijahit menyerupai goni. Sebanyak 30 ulat M. plana yang didapat dilapangan dimasukkan kedalam goni tersebut. Daun dari pohon kelapa sawit disungkupkan kedalam goni yang sudah berisi M. plana. Kemudian ujung goni diikat dengan menggunakan tali plastik dan diamati setiap dua hari sekali.

3.3.3. Pengujian keberadaan parasitoid dan predator di tubuh Metisa plana

Metisa plana yang diambil dari lapangan dibagi dua. M. plana yang mati dicacah examinasi dengan cara digunting untuk melihat parasitoid dan predator yang terdapat pada M. plana. Kemudian diamati penyebab kematian, apakah disebabkan oleh parasitoid atau predator. M. plana dihitung dengan menggunakan Universitas Sumatera Utara hand counter untuk mengetahui jumlah M. plana yang diamati. Jika ditemukan kantong hama M. plana yang berlubang, maka hama tersebut diserang oleh parasitoid sedangkan jika kantong hama M. plana hanya berlubang seperti ditusuk jarum, maka hama tersebut diserang oleh predator.

3.3.4. Pengamatan parasitoid dan predator pada tanaman.