Secara Praktis Manfaat Penelitian

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa stimulus diterima oleh alat indera, yaitu yang dimaksud dengan pengindraan, dan melalui proses pengindraan tersebut stimulus itu menjadi sesuatu yang berarti setelah diorganisasikan dan diinterpretasikan, dan dengan persepsi individu akan menyadari tentang keadaan disekitarnya dan juga keadaan diri sendiri, Davidoff dalam Walgito 1980: 100. Adapun menurut Walgito 1980:101 faktor faktor yang berperan dalam persepsi : 1. Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian besar stimulus datang dari luar individu. 2. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor kepusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris. 3. Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditunjukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. Dari beberapa pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa persepsi adalah pandangan seseorang dari objek atau rangsangan yang diterima oleh alat indera manusia. Diawali dengan adanya objek yang kemudian diindera dan diorganisasikan oleh otak kemudian muncul pandangan atau penilaian terhadap objek tersebut.

2. Pengertian Ekstrakurikuler

Salah satu program pendidikan di sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat serta pengetahuan siswa adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran tatap muka baik dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah dengan maksud untuk lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki dari berbagai bidang studi Usman, 1993:15. Landasan pelaksanan kegiatan ekstrakurikuler diantaranya Undang – undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional : 1. Pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi murid, 2. Pasal 4 ayat 4 bahwa pendidikan di selenggarakan dengan memberi keteladanan. 3. Pasal 12 ayat 1b menyatakan bahwa setiap murid pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendididkan yang sesuai dengan bakatnya, minat, dan kemampuan. Kegiatan ekstrakurikuler juga diatur dalam Permendiknas Nomer 22 tahun 2006 tentang standar isi: Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang pembinaan Kesiswaan 2008: 4,

Dokumen yang terkait

PERSEPSI SISWA DAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR DI BATANGHARI LAMPUNG TIMUR

2 22 66

PENGARUH MOTIVASI KEPALA SEKOLAH DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATANNYA DI SMU PLUS KOTA MEDAN.

0 2 22

PERSEPSI GURU TENTANG PERAN KEPALA SEKOLAH DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH TERHADAP PERSEPSI GURU TENTANG PERAN KEPALA SEKOLAH DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI SD

3 10 14

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH KERJA UPTD KECAMATAN PASIRJAMBU.

3 10 60

PENGARUH KELOMPOK KERJA GURU DAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR DI WILAYAH IV KABUPATEN SUMEDANG.

0 2 68

PERSEPSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE–UPT WILAYAH YOGYAKARTA UTARA.

0 0 169

Instrukur kegiatan pelatiahn kepala sekolah dan guru calon kepala sekolah di pekanbaru

1 1 2

PERSEPSI KEPALA SEKOLAH DAN GURU SEKOLAH DASAR TENTANG KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KECAMATAN JATINOM.

0 1 200

PENGARUH TIPE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 0 144

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KECAMATAN JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 15