Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

drumband. Manfaat tersebut diantaranya adalah meningkatkan kemampuan musikal siswa, meningkatkan daya seni siswa sehingga berpengaruh terhadap keseimbangan otak Kirnadi, 2011: 131. Drumband adalah permainan berkelompok sehingga anak akan belajar bersosialisasi, berkomunkasi, dan bekerjasama dengan teman temannya. Seorang pemain drumband juga dituntut untuk berdisiplin, tanpa disiplin yang tinggi satuan kelompok drumband tidak akan berhasil dalam melakasanakan display atau pagelaran. Banyaknya manfaat yang dapat diperoleh melalui kegiatan drumband, menjadikan drumband sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang diminati disekolah. Seperti yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul, banyak sekali sekolah khususnya tingkat Sekolah Dasar yang melaksanakan ekstrakurikuler drumband. Perkembangan drumband di Kabupaten Gunungkidul tergolong sangat maju. Terbukti dari banyaknya Sekolah Dasar yang memiliki drumband dan terlaksananya even rutin tahunan Kejuaraan Drumband Kabupaten Persatuan DrumBand Indonesia Kejurkab PDBI yang dilaksanakan oleh pengkab PDBI Kabupaten Gunungkidul. Kejuaraan Kabupaten PDBI ini diikuti oleh banyak satuan Sekolah Dasar. Data yang diperoleh dari pengurus Persatuan Drumband Indonesia Kabupaten Gunungkidul atau Pengurus PDBI Kabupaten Gunungkidul, terdapat 59 Sekolah Dasar yang memiliki drumband dan 28 sekolah dasar pernah mengikuti Kejuaraan Kabupaten PDBI Kabupaten Gunungkidul. Hal ini membuktikan antusias Sekolah Dasar terhadap drumband cukup tinggi karena lebih dari setengah sekolah dasar yang memiliki drumband mengikuti Kejurkab Drumband PDBI Kabupaten Gunungkidul. Dari 59 Sekolah Dasar tersebut, masih terdapat 21 Sekolah Dasar yang memiliki drumband tidak mengikuti Kejurkab Drumband PDBI Kabupaten Gunungkidul. Fenomena ini menimbulkan berbagai pertanyaan, apakah sekolah sekolah yang tidak mengikuti Kejurkab PDBI mempunyai kendala dalam pelaksanaan ekstrakurikuler drumband atau dari pihak sekolah memang tidak antusias terhadap ekstrakurikurikuler drumband. Begitu pula Sekolah Dasar yang sudah mengikuti kejurkab, bagaimanakah pelaksanaan ekstrakurikuler drumband disekolah tersebut dan bagaimana antusias serta persepsi pihak sekolah terhadap ekstrakurikuler drumband. Persepsi Sekolah Dasar terhadap drumband akan sangat mempengarui minat dan perkembangan drumband di sekolah tersebut. Persepsi positif dari sekolah atau kepala sekolah dan duru akan meningkatkan minat sekolah tersebut terhadap drumband, sehingga drumband akan digunakan sebagai kegiatan ekstrakurikuler dan dukungan penuh ketika drumband akan dilombakan atau dipentaskan. Sedangkan persepsi negatif kepala sekolah dan guru akan menghambat terlaksananya ekstrakurikuler drumband di sekolah tersebut. Dari pengamatan di lapangan, kondisi pelaksanaan ekstrakurikuler drumband ternyata sangat beragam, ada sekolah yang sangat antusias terhadap drumband, terbukti dari ekstrakurikuler drumband di sekolah tersebut berjalan rutin dan selalu mengikuti Kejurkab Drumband PDBI di Kabupaten Gunungkidul. Terdapat juga sekolah yang mengadakan ekstrakurikuler drumband ketika drumband akan dipentaskan atau ketika ada even lomba saja dan juga ada sekolah yang tidak melaksanankan ekstrakurikuler drumbandnya sama sekali.

B. Indentifikasi Masalah

1. Banyak Sekolah Dasar yang memiliki drumband

2. Beragamnya kondisi kegiatan ekstrakurikuler drumband Sekolah Dasar di

Kabupaten Gunungkidul. 3. Tidak diketahuinya persepsi kepala sekolah dan guru sekolah dasar terhadap kegiatan ekstrakurikuler drumband di wilayah Kabupaten Gunungkidul.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka permasalahan dalam penenelitian ini dibatasi pada tidak diketahuinya persepsi kepala sekolah dan guru Sekolah Dasar terhadap kegiatan ekstrakurikuler drumband di wilayah Kabupaten Gunungkidul.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam pene litian ini adalah “Bagaimana persepsi Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Dasar terhadap kegiatan ekstrakurikuler drumband di wilayah Kabupaten Gunungkidul?

E. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan persepsi kepala sekolah dan guru Sekolah Dasar terhadap kegiatan ekstrakurikuler drumband di wilayah Kabupaten Gunungkidul.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak baik secara teoretis maupun praktis. 1. Secara Teoretis a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi untuk penelitian selanjutnya. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan serta menambah wawasan pembaca terkait persepsi kepala sekolah dan guru Sekolah Dasar terhadap ekstrakurikuler drumband. c. Memberi inspirasi bagi kepala sekolah dan guru sekolah Dasar untuk meningkatakan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler drumband.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatakan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler drumband di Sekolah Dasar.

G. Definisi Operasional

Yang dimaksud dengan persepsi adalah skor yang diperoleh dari responden. Responden adalah kepala sekolah dan guru Sekolah Dasar yang sudah memiliki drumband di Kabupaten Gunungkidul dan telah dipilih sebagai sampel. Persepsi kepala sekolah dan guru Sekolah Dasar tersebut akan di jabarkan secara deskriptif. 9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Pengetian Persepsi

Salah satu bentuk gejala jiwa manusia yang muncul dalam dunia pendidikan adalah persepsi. Persepsi merupakan proses untuk menterjemahkan atau menginterpretasikan stimulus yang masuk ke otak Sugihartono, 2007 : 7. Perilaku manusia diawali dengan adanya pengindraan atau sensasi. Pengindraan atau sensasi adalah proses masuknya stimulus ke dalam alat indra manusia. Setelah stimulus masuk ke alat indra, maka otak akan menerjemahkan stimulus tersebut Sugihartono, 2007: 7 Persepsi perception dalam arti sempit alah penglihatan, melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian , yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu Leavitt dalam Sobur, 2003: 445. Pengertian ini didukung juga oleh pengertian dari Walgito 2004: 88 “persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses pengindraan, yang merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris ”. Proses penginderaan akan berlangsung setiap saat, pada waktu individu menerima stimulus melalui alat indera. Stimulus yang diindera tersebut kemudian oleh individu diorganisasikan dan diinterpretasikan, sehingga individu menyadari, mengerti tentang apa yang diindera , dan proses ini disebut persepsi.

Dokumen yang terkait

PERSEPSI SISWA DAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR DI BATANGHARI LAMPUNG TIMUR

2 22 66

PENGARUH MOTIVASI KEPALA SEKOLAH DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATANNYA DI SMU PLUS KOTA MEDAN.

0 2 22

PERSEPSI GURU TENTANG PERAN KEPALA SEKOLAH DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH TERHADAP PERSEPSI GURU TENTANG PERAN KEPALA SEKOLAH DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI SD

3 10 14

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH KERJA UPTD KECAMATAN PASIRJAMBU.

3 10 60

PENGARUH KELOMPOK KERJA GURU DAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR DI WILAYAH IV KABUPATEN SUMEDANG.

0 2 68

PERSEPSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE–UPT WILAYAH YOGYAKARTA UTARA.

0 0 169

Instrukur kegiatan pelatiahn kepala sekolah dan guru calon kepala sekolah di pekanbaru

1 1 2

PERSEPSI KEPALA SEKOLAH DAN GURU SEKOLAH DASAR TENTANG KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KECAMATAN JATINOM.

0 1 200

PENGARUH TIPE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 0 144

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KECAMATAN JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 15