keluar ditetapkan sebagai kelas eksperimen, sedangkan kertas yang keluar kedua sebagai kelas kontrol. Dengan demikian, maka diperoleh kelas XI Usaha
Perjalanan Wisata 1 sebagai kelas eksperimen yang akan diberikan perlakuan berupa metode talking stick, dan kelas XI Usaha Perjalanan Wisata 2 sebagai
kelas kontrol yang proses pembelajaran berlangsung dengan metode konvensional tanpa menggunakan metode talking stick.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan instrumen tes dalam proses pengumpulan data.
Seperti yang diungkapkan oleh Chaer 2007: 38, penelitian yang mengetahui kemampuan misalnya kemampuan berbahasa instrumennya berupa
tes. Menurut Arikunto 2009: 53 tes adalah merupakan alat atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Selanjutnya menurut Nurgiyantoro
2010: 7, tes merupakan sebuah instrumen atau prosedur yang sistematis untuk mengukur suatu sampel tingkah laku, misalnya untuk menjawab pertanyaan
“seberapa baik tinggi kinerja seseorang” yang dijawab berupa angka. Dalam penelitian ini tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pre-test dan
post-test. Tes yang digunakan adalah tes lisan dengan cara wawancara. Pre-test dilakukan sebelum diberikan perlakuan dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan awal berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas XI Usaha Perjalanan Wisata SMK Negeri 4 Yogyakarta. Selanjutnya pada akhir penelitian
dilakukan post-test yang bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan peserta
didik setelah diadakannya perlakuan atau treatment. Perlakuan yang dimaksud adalah penggunaan metode talking stick. Pre-test dan post-test tersebut diberikan
pada kedua kelompok, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Sumber tes tersebut berasal dari buku panduan Willkommen dan sumber-sumber lainnya serta
pengembangan dari peneliti sendiri.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah Arikunto, 2006: 160. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan
dikembangkan sendiri berdasarkan tujuan penelitian dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku di SMK, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran KTSP.
Bentuk instrumen dalam penelitian ini adalah tes keterampilan berbicara dalam bahasa Jerman, yaitu berupa tes lisan.
Adapun indikator dalam kisi-kisi instrumen keterampilan berbicara bahasa Jerman yang mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang
berlaku di sekolah dan dilengkapi dengan buku Willkommen serta bahan ajar lainnya di kelas XI tercantum dalam tabel berikut.