C. Kerangka Pikir
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, pembelajaran bahasa Jerman masih kurang mendapat perhatian dari peserta didik. Pembelajaran
bahasa Jerman terutama keterampilan berbicara masih dianggap sulit oleh peserta didik. Peserta didik masih merasa takut dan kurang percaya diri untuk berbicara
dalam bahasa Jerman. Hal ini berdampak langsung terhadap rendahnya kemampuan berbicara bahasa Jerman pada peserta didik. Penggunaan metode
yang kurang variatif juga menjadi kendala dalam pembelajaran bahasa Jerman di sekolah ini. Metode yang digunakan guru dalam mengajar masih terpaku pada
metode konvensional seperti metode ceramah, tanya jawab dan penerjemahan, sehingga proses pembelajaran menjadi kurang menarik dan hanya berpusat pada
guru saja teacher center. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dapat berdampak sangat baik
bagi peningkatan prestasi peserta didik di sekolah. Hal ini dikarenakan pemilihan metode pembelajaran yang tepat merupakan salah satu faktor dalam peningkatan
prestasi peserta didik. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode talking stick yang dirancang untuk mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran
peserta didik dengan menggunakan media tongkat. Metode talking stick merupakan salah satu metode pendukung pengembangan pembelajaran kooperatif
cooperative learning. Salah satu tujuan pengembangan metode pembelajaran kooperatif adalah menambahkan tipe-tipe dari pembelajaran kooperarif yang telah
ada, agar metode pembelajaran yang digunakan di kelas lebih bervariasi, sehingga
dapat menjadikan peserta didik lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dan melibatkan peserta didik secara penuh.
Dibandingkan dengan metode pelatihan konvensional, bentuk pelatihan seperti ini mempunyai keunggulan tertentu, karena setiap peserta didik atau
kelompok belajar dapat berlatih dalam waktu bersamaan dan dalam tempo belajar yang sesuai dengan kemampuan mereka. Pada prinsipnya, metode talking stick
merupakan metode pembelajaran dengan bantuan tongkat yang mendorong peserta didik untuk berani mengungkapkan dan menjawab setiap pertanyan yang
diajukan oleh guru apabila peserta didik mendapat giliran memegang tongkat. Metode talking stick menitik beratkan pada keberanian peserta didik untuk
berbicara. Peserta didik didorong untuk percaya diri dalam mengemukakan pendapat. Metode ini diawali dengan penyampaian materi oleh guru dan
dilanjutkan dengan pendalaman materi oleh peserta didik sendiri. Melalui talking stick, peserta didik didorong untuk memahami materi dan dapat berpikir kreatif
serta aktif dalam pembelajaran. Hal tersebut yang menjadi bekal bagi keterampilan berbicara perserta didik ketika mendapatkan giliran berbicara.
Penerapan metode ini sangat menyenangkan, sehingga peserta didik semakin semangat dalam belajar. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan iringan
musik dalam penerapannya. Peserta didik biasanya merasa tegang dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru, maka dengan menggunakan metode
ini peserta didik akan merasa santai dan senang, sehingga akan menumbuhkan rasa berani dalam menjawab semua pertanyaan dari guru.