4 Kelangkaan
Kelangkaan yang menjadi pembeda Pantai Goa Cemara adalah keberadaan tanaman cemara dan atraksi wisata budaya yang menjadi
ciri khas objek wisata Pantai Goa Cemara seperti: reog, jatilan, gejog lesung, macapat, dan wayang. Keberadaan konservasi penyu dan
mercusuar juga menjadi ciri pembeda dari wilayah pantai lainnya yang dapat menjadi kekuatan untuk dapat menarik kunjungan
wisatawan.
Gambar 7. Tempat Konservasi Penyu
c. Kondisi Hidrologis
1 Ketersediaan Air
Ketersedian air bersih di objek wisata menjadi hal sangat penting bagi pemenuhan pelayanan bagi wisatawan. Berdasarkan hasil
observasi terdapat sumber air bersih berupa sumur yang telah dibuat oleh pengelola. Air yang ada di objek wisata Pantai Goa Cemara
merupakan air tawar walaupun dekat dengan pantai sehingga pengunjung tidak perlu khawatir dengan air yang ada.
2 Cara Memperoleh Air
Cara memperoleh air di objek wisata Pantai Goa Cemara cukuplah mudah. Sebagian besar warung makan yang ada di sekitar objek
wisata sudah memiliki sumur bor, sehingga dapat memenuhi kebutuhan wisatawan.
3 Jarak Sumber Air
Keberadaan sumber air ini berada 200 meter dari bibir pantai karena adanya rencana tata ruang. Untuk kegiatan pertanian, petani
menggunakan sumur bor dan mengandalkan air hujan karena tidak adanya aliran sungai disekitar objek wisata Pantai Goa Cemara.
d. Penggunaan Lahan
Berdasarkan hasil observasi dapat diperoleh data bahwa Pantai Goa Cemara merupakan area SultanGround seluas 60 ha. Penggunaan lahan
di Pantai Goa Cemara cukup beragam. Hal ini ditunjukkan dengan penggunaan lahan untuk penanaman tanaman cemara, tegalanladang,
semak belukar, tempat konservasi penyu, tempat berdagang dan lahan kosong di sekitar kawasan pantai.
Gambar 8. Area Pantai Goa Cemara
e. Aksesibilitas
1 Orbitasi dengan Ibukota Kabupaten
Berdasarkan data Monografi Desa Gadingsari diketahui jarak objek wisata Pantai Goa Cemara dari Kecamatan Sanden kurang lebih dua
km, sedangkan jarak Pantai Goa Cemara dari Ibukota Kabupaten Bantul kurang lebih 13 km. Wisatawan yang akan berkunjung ke
Pantai Goa Cemara dapat melewati beberapa jalur antara lain: dari Sleman dan Kota Yogyakarta dapat melalui Jalan Parangtritis ataupun
Jalan Samas, dari Kulonprogo melewati Jalan Srandakan dan yang berasal dan pengunjung yang berasal dari Gunungkidul dapat
melewati jalur selatan Pantai Parangtritis lalu menuju Jalan Samas. 2
Waktu Tempuh Menuju Objek Wisata Waktu tempuh menuju objek wisata salah satunya dipengaruhi oleh
adanya aksesibilitas yang baik. Untuk objek wisata Pantai Goa Cemara ini dari pusat kota Kabupaten Bantul dapat ditempuh dalam
waktu 13 menit jika ditempuh dengan kecepatan 60 kmjam. 3
Prasarana Jalan Menuju Objek Wisata Prasarana jalan untuk mencapai objek wisata Pantai Goa Cemara
sudah cukup bagus walaupun tidak sepenuhnya. Prasarana jalan dari Kota Yogyakarta
– Bantul sudah beraspal dan lebar, sedangkan dari Gadingsari menuju Pantai Goa Cemara sudah beraspal namun masih
kecil . Kondisi jalan yang telah ada dapat dilewati oleh kendaraan roda empat maupun dua, tetapi tetap harus berhati-hati dalam berkendara.
Gambar 9. Kondisi Jalan 4
Ketersediaan Sarana Transportasi Umum Wisatawan yang berkunjung ke Pantai Goa Cemara yang
menggunakan kendaraan pribadi akan lebih mudah untuk mencapai lokasi objek wisata dibandingkan menggunakan angkutan umum.
Keberadaan papan informasi yang masih terbatas yaitu sekitar 4 papan informasi. Sedangkan wisatawan yang mengandalkan kendaraan
umum akan mengalami kesulitan karena jarangnya transportasi umum yang beroperasi menuju objek wisata.
f. Jenis Vegetasi
Berdasarkan hasil observasi, diketahui terdapat berbagai jenis vegetasi yang tumbuh di dalam kawasan Pantai Goa Cemara, selain
tanaman cemara udang vegetasi yang tumbuh di kawasan objek wisata antara lain: pandan laut, ketapang dan kaki kambing.
Gambar 10. Ketapang Laut Gambar 11. Kaki Kambing
Gambar 12. Pandan Laut Gambar 13. Cemara Udang
g. Ketersedian Sarana dan Prasarana Pantai Goa Cemara
1
Sarana
a Warung Makan dan Minuman
Warung makan di sekitar Pantai Goa Cemara sudah banyak tersedia. Ada sekitar 15 warung makan yang menjajakan masakan
seafood maupun masakan biasa seperti bakso dan soto. Warung makan ini dibangun sendiri oleh para pedagang dengan modal
pribadi. Warung makan di Pantai Goa Cemara berbentuk tradisional yaitu berupa rumah panggung dari bambu. Pemilihan
rumah panggung ini sesuai kesepakatan bersama pengelola dan pedagang untuk memberikan ciri khas terhadap keberadaan objek
wisata.
Gambar 14. Warung Makan Gambar 15. Gazebo
Gambar 16. Warung Minuman Pantai Goa Cemara juga memiliki beberapa warung minuman
dan gazebo kecil. Keberadaan gazebo merupakan bantuan dari pemerintah. Gazebo ini digunakan untuk berjualan makanan ringan
dan minuman. Pedagang tidak semuanya mendapatkan bantuan gazebo ini, hanya beberapa pedagang yang telah ditentukan oleh
POKDARWIS yang mendapatkannya. Keberadaan gazebo ini tidak diberdayakan sesuai fungsinya oleh para pemiliknya. gazebo ini hanya
dibiarkan kosong dan kotor serta ada juga yang telah rusak. Hal ini disebabkan pedagang mengalami kerugian karena letak gazebo yang
tidak terjamah oleh wisatawan terutama di bagian timur pantai, sehingga pedagang tidak menggunakannya untuk berjualan.
b Ruang Kesekertariataninformasi
Ruang kesekertariatan adalah salah satu sarana yang memfasilitasi wisatawan jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang
objek wisata serta sebagai tempat untuk perizinan kegiatan di objek wisata. Di ruang informasi wisatawan dapat bertemu langsung dengan
pengelola Pantai Goa Cemara.
Gambar 17. Ruang Informasi c
Pendopo Pantai Goa Cemara didukung dengan keberadaan pendopo.
Pendopo ini digunakan untuk pertemuan anggota POKDARWIS maupun dari dinas-dinas terkait. Pendopo ini juga disewakan untuk
umum kepada wisatawan untuk melakukan aktivitas pribadi maupun kelompok. Aktivitas yang bisa dilaksanakan di pendopo ini seperti
makan bersama, arisan, senam dll. Penggunaaan fasilitas pendopo ini dikenakan biaya sebesar Rp. 350.000,00hari, sehingga wisatawan
yang ingin menggunakan tempat ini harus berkoordinasi dengan pengelola jauh-jauh hari. Hal ini disebabkan keberadaan pendopo
yang hanya ada satu.
Gambar 18. Pendopo
d Sarana Parkir
Tempat parkir di Pantai Goa Cemara masih dalam bentuk bangunan semi permanen dengan kerangka atap yang masih
menggunakan bambu. Pantai Goa Cemara sebenarnya memiliki dua area tempat parkir dibagian selatan dan utara. Keberadaan tempat
parkir di bagian utara belum dipergunakan sesuai fungsinya. Hal ini disebabkan belum ada peresmian dari dinas terkait dan jaraknya yang
lumayan jauh dari pantai apabila wisatawan harus parkir kendaraan dibagian utara. Kondisi tempat parkir di bagian selatan berjarak 200
meter dari bibir pantai. Tempat parkir ini sudah rapi tapi kurang luas, apabila akhir pekan tempat parkir akan penuh dan kendaraan harus
parkir di luar dan menyebabkan tertutupnya badan jalan ke arah barat. Pada hari minggu kendaraan roda satu dan dua jadi satu di tempat
parkir bagian selatan ini sehingga menganggu lalu lintas. Tarif parkir kendaraan roda dua Rp.2000,00 dan untuk mobil Rp. 5.000,00.
Gambar 19.Tempat Parkir
e Sarana Ibadah
Pantai Goa Cemara memiliki satu tempat ibadah umum di bagian utara tepatnya disebelah barat jalan. Keberadaan mushola ini
terlalu kecil dan sempit untuk digunakan oleh wisatawan yang berkunjung ke Pantai Goa Cemara. Mushola ini juga jauh dari
aktivitas wisatawan. Kondisi mushola yang kecil membuat wisatawan yang beribadah hanya dapat menampung 3-4 orang.
Gambar 20. Mushola f
Pos Retribusi Pos retribusi di Pantai Goa Cemara ada tiga tempat. Pos retribusi
yang pertama ada di Jalan Samas, yang kedua berada di pertengahan arah Jembatan Merah dan pos ketiga berada pada sisi barat pantai.
Keberadaan pos retribusi di objek ini sudah cukup efektif untuk tempat penarikan retribusi pengunjung.
Gambar 21 Gambar 22
Pos Retribusi Samas Pos Retribusi Bagian Tengah g
Sarana Toilet Keberadaan toilet umum di Pantai Goa Cemara ada dua tempat
yaitu bagian selatan dan bagian timur pantai. Toilet disediakan dekat dengan bibir pantai agar memudahkan akses wisatawan. Toilet milik
pribadi juga banyak tersedia di kawasan Pantai Goa Cemara. Pengunjung harus membayar Rp. 1000,00 untuk buang air kecil dan
Rp. 2000,00 untuk mandi. Keberadaan toilet sudah mencukupi bagi wisatawan, hanya saja kondisinya yang kurang baik dan masih
sederhana. Toilet dibagian timur kurang berfungsi secara optimal karena tidak adanya air dan kotor. Diperlukan juga penataan terhadap
toilet agar tampak rapi dan bersih.
Gambar 23 Gambar 24
Toilet Umum Bagian Timur Toilet Umum Bagian Selatan
2
Atraksi Wisata Pantai Goa Cemara
a Atraksi Budaya
Atraksi budaya yang ada di Pantai Goa Cemara merupakan hasil karya masyarakat setempat. Atraksi Budaya di Pantai Goa
Cemara dilakukan hanya pada event tertentu khususnya satu sampai dua kali dalam setahun. Atraksi budaya yang ditampilkan
di Pantai Goa Cemara adalah sebagai berikut: 1.
Reog Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal
dari Jawa Timur. Tarian ini terdiri dari beberapa rangkaian dua sampai tiga tarian pembukaan. Reog di Pantai Goa Cemara
dibawakan oleh sekitar 5-7 orang laki-laki dengan muka dirias warna merah dan memakai atribut yang beragam. Para penari
menggambarkan sosok singa yang pemberani.
Gambar 25 Gambar 26
Persiapan Pentas Pementasan Reog
2. Jatilan
Atraksi budaya yang berupa tarian selain reog adalah jatilan. Di Pantai Goa Cemara juga memiliki kesenian jatilan.
Jatilan merupakan jenis kesenian yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu
atau kepang. Kesenian ini juga sering disebut jaran kepang. Jatilan dimainkan dengan diawali oleh penari yang gerakannya
pelan tetapi gerakannya perlahan-lahan mulai dinamis mengikuti suara gamelan sebagai pengiring. Jatilan menggambarkan
peperangan dengan menaiki kuda. Jatilan di Pantai Goa Cemara dilakukan oleh banyak pemain dalam formasi berpasangan.
Gambar 27 Gambar 28
Atraksi Jatilan Pemuda Atraksi Jatilan Anak
3. Seni Macapat
Kesenian macapat ini adalah bentuk tembang yang merupakan bentuk puisi Jawa tradisional yang menggunakan
bahasa Jawa baru dengan memiliki aturan-aturan atau patokan- patokaan sastra jawa. Tembang macapat terdiri dari guru lagu,
guru gatra, dan guru wilangan. Tembang macapat ada 11 jenis yaitu: Maskumambang, Pocung, Gambuh, Megatruh, Mijil,
Kinanthi, Asmaradana,
Durma, Pangkur,
Sinom dan
Dhandanggula. Kesenian macapat di Pantai Goa Cemara
dimainkan oleh lebih dari 10 orang. Kesenian ini dimainkan oleh wanita yang telah berusia lanjut.
Gambar 29. Atraksi Macapat 4.
Gejok Lesung Gejog lesung merupakan salah satu kesenian khas dari
Pulau Jawa. Kesenian ini dilakukan dengan memukul-mukulkan alu ke dalam lesung sehingga menimbulkan suara yang indah.
Dalam memainkannya ada aturannya dengan saling bergantian memukul. Suara nyanyian Jawa juga mengiringi hingga
menambah larasnya harmonisasi antar keduanya. Kesenian ini dulunya merupakan ucapan rasa syukur kepada Dewi Padi
Dewi Sri atas panen yang melimpah. Kesenian ini dimainkan oleh sekitar 7-8 orang wanita paruh baya.
Gambar 30. Atraksi Gejog Lesung 5.
Wayang Salah satu kesenian yang pernah ditampilkan di Pantai Goa
Cemara adalah wayang. Wayang merupakan pertunjukan drama tradisional. Lakon wayang biasanya berdasarkan cerita yang
diambil dari epik Ramayana dan Mahabarata. Ada 2 jenis wayang yang ditampilkan di Pantai Goa Cemara yaitu wayang
golek dan wayang kulit. Wayang kulit terbuat dari kulit binatang seperti: kerbau, lembu dan kambing. Sedangkan wayang golek
terbuat dari bahan kayu yang memiliki bentuk seperti boneka. Wayang golek menyerupai bentuk badan manusia dan
dilengkapi kostum yang terbuat dari kain. Pertunjukan wayang dimainkan oleh seorang dalang yang dengan cara menggerakkan
wayang, bercerita, bernyanyi dan sekaligus memimpin gamelan wayang.
Gambar 31. Gambar 32.
Pementasan Wayang Golek Pementasan Wayang Kulit
Gambar 33. Wayang Golek Gambar 34. Gamelan Wayang b
Atraksi Pelepasan Penyu Keberadaan penyu yang bertelur di kawasan objek wisata
Pantai Goa Cemara menyadarkan para nelayan akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Keberadaan penyu hijau yang kini
mulai langka membuat kelompok nelayan sepakat untuk mendukung kelestaian penyu hijau. Pada tahun 2010 kelompok
Nelayan Mina Raharjo Pantai Goa Cemara mengajukan permohonan bantuan ke Dinas Kelautan dan Perikanan,
sehubungan dengan sarana dan prasarana pendirian tempat konservasi penyu hijau. Pada tahun 2011 direalisasikan
pembanguanannya secara berkala dengan didirikannya tempat konservasi penyu hijau.
Gambar 35. Tempat Konservasi Penyu Jenis kegiatan yang dilakukan oleh para nelayan berupa
menangkap dan merawat penyu yang sakit, melepas kembali penyu yang sakit ketika sudah sehat, memindahkan telur-telur penyu ke
sarang buatan, proses penetasan telur penyu, proses adopsi dan pelepasan anakan penyu tukik ke habitatnya.
Gambar 36. Gambar 37 Perawatan Penyu Sakit Proses Penetasan Telur
Gambar 38. Tukik Menetas Gambar 39. Pelepasan Tukik Adanya konservasi penyu menjadikan daya tarik bagi
wisatawan, salah satunya adalah adanya atraksi pelepasan penyu hijau ke laut lepas. Atraksi pelepasan penyu di Pantai Goa Cemara
menganut sistem adopsi yaitu setiap wisatawan yang berkeinginan melepaskan tukik ke laut harus didata dan membayar Rp
10.000,00tukik. Dana ini nantinya digunakan untuk dana operasional pengembangan konservasi penyu hijau. Proses adopsi
dilakukan paling lama satu hari setelah penetasan, agar kondisi tukik benar-benar sehat ketika dilepas ke laut. Atraksi pelepasan
penyu hijau ini dapat disaksikan pada bulan Juli. Penyu hijau bertelur pada bulan Mei dan membutuhkan waktu sekitar 55 hari
untuk menetas. c
Mercusuar Salah satu keunikan yang ada di Pantai Goa Cemara adalah
mercusuar. Mercusuar ini didirikan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul. Mercusuar ini berada di bagian paling timur
Pantai Goa Cemara. Mercusuar ini didirikan pada tahun 2000 dan
memiliki tinggi 45 meter. Terdapat delapan buah tangga dan satu tangga yang harus dilalui. Mercusuar ini memiliki diameter dari
puncak kira-kira 2 meter dengan lebar sekitar 1 meter mengelilingi ruang lampu. Mercusuar ini dibangun untuk
membantu nelayan ketika melaut dan juga untuk keperluan kegiatan
wisata. Wisatawan
yang ingin
menikmati pemandanganyang eksotis dari puncak mercusuar harus
membayar Rp. 2.000,00orang.
Gambar 40. Mercusuar d
Camping ground Pantai Goa Cemara sebagai wisata pantai juga memiliki
potensi untuk dijadikan tempat melakukan outbond ataupun berkemah bagi wisatawan. Hal tersebut didukung dengan
keberadaan camping ground di Pantai Goa Cemara. Camping Ground berada di bagian barat dan timur Pantai Goa Cemara.
Para wisatawan yang akan melakukan kegiatan berkemah dikenakan tarif Rp.20.000,00 - Rp.25.000,00orang selama 3 hari
2 malam. Sedangkan untuk kegiatan outbound wisatawan dikenai tarif Rp. 9.000,00orang
Gambar 41. Area Perkemahan Gambar 42.Kegiatan Berkemah
Gambar 43 Gambar 44 Outbound di Kolam Renang Outbound di Area Pantai
e Kolam renang
Pantai Goa Cemara memiliki fasilitas berupa kolam renang anak-anak. Terdapat dua kolam renang dibagian barat dan timur.
Kolam renang yang ada merupakan kolam renang milik penduduk setempat bukan fasilitas umum. Kolam renang ini biasanya
digunakan untuk anak-anak untuk menghindari bahaya jika bermain di pesisir pantai yang berombak besar. Kolam renang
banyak dikunjungi wisatawan pada akhir pekan saja. Tarif untuk bermain di kolam renang ini sebesar Rp. 5.000anak.
Gambar 45. Kolam Renang
2. Kondisi Non Fisik Pantai Goa Cemara
a. Pedagang Objek Wisata Pantai Goa Cemara
1 Karakteristik Responden
a Tingkat Umur
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui data tentang umur pedagang di sekitar objek wisata Pantai Goa Cemara. Data dapat
dilihat dalam Tabel 6 berikut:
Tabel 6. Kelompok Umur Pedagang
No Umur
Frekuensi Persentase
1 21-30 Tahun
2 8
2 31-40 Tahun
5 20
3 41-50 Tahun
13 52
4 51-60 Tahun
3 12
5 60 Tahun
2 8
Jumlah 25
100 Sumber: Data Primer, 2014
Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa banyak pedagang berumur 41-50 tahun 52 persen dengan kondisi jasmani yang
masih bugar dan memilih untuk berdagang di sekitar objek wisata Pantai Goa Cemara
b Jenis Kelamin
Diketahui bahwa sebagian besar 84 persen pedagang adalah perempuan dan sisanya laki-laki 16 persen. Sebagian
besar pedagang merupakan perempuan, karena dianggap lebih berpengalaman dalam urusan berdagang. Persentase jumlah
pedagang laki-laki yang sedikit disebabkan adanya pekerjaan di luar sektor pariwisata yaitu bertani.
c Daerah Asal
Daerah asal pedagang di Objek Wisata Pantai Goa Cemara secara keseluruhan adalah penduduk Desa Gadingsari Kecamatan
Sanden Kabupaten Bantul.
2 Karakteristik Sosial-Ekonomi Pedagang
a Status Perkawinan Pedagang
Berdasarkan hasil penelitian maka didapat data status perkawinan pedagang di Objek Wisata Pantai Goa Cemara.
Tabel 7. Data Status Perkawinan Pedagang
No Status
Frekuensi Persentase
1 Belum Kawin
2 Kawin
23 92
3 Janda
2 8
4 Duda
Jumlah 25
100 Sumber: Data Primer, 2014
Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa hampir semua pedagang sudah berkeluarga atau telah melakukan pernikahan 92
persen dan yang berstatus janda 8 persen.
b Pendidikan Pedagang
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data tentang tingkat pendidikan terakhir pedagang. Data dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 8. Data Pendidikan Pedagang
No Pendidikan
Frekuensi Persentase
1 Tidak Sekolah
2 SD
3 12
3 SMPSLTA
3 12
4 SMASLTA
19 76
5 Perguruan Tinggi
Jumlah 25
100 Sumber: Data Primer, 2014
Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui sebagian besar pendidikan terakhir pedagang adalah SMASLTASMK 76
persen, SMPSLTA 12 persen, SD 12 persen. c
Pekerjaan 1.
Pekerjaan Pokok Responden Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh data mengenai
pekerjaan pokok responden. Data dapat dilihat pada Tabel 9 berikut:
Tabel 9. Pekerjaan Pokok Responden
No Pekerjaan
Frekuensi Persentase
1 TNI
1 4
2 Pedagang
8 32
3 Petani
13 52
4 Wiraswasta
1 4
5 Nelayan
1 4
6 Buruh
1 4
Jumlah 25
100 Sumber: Data Primer, 2014
Berdasarkan Tabel 9, maka diperoleh data tentang pekerjaan pokok responden bahwa banyak responden berprofesi
sebagai petani 52 persen dan sebagai pedagang di Pantai Goa Cemara 32 persen.
2. Pekerjaan Sampingan
Berdasarkan hasil penelitian didapat data mengenai pekerjaan sampingan responden di wilayah penelitian.
Tabel 10. Pekerjaan Sampingan Responden
No Jenis Pekerjaan
Frekuensi Persentase
1 Pedagang
13 52
2 Petani
7 28
3 Buruh
5 20
Jumlah 25
100 Sumber: Data Primer, 2014
Berdasarkan Tabel 10, maka diperoleh data bahwa banyak responden memiliki pekerjaan sampingan sebagai pedagang 52
persen, sebagai pedagang 28 persen dan buruh tani 20 persen.
3. Pendapatan responden Pedagang Per Bulan
a. Pendapatan dari Pekerjaan Pokok Responden
Berdasarkan hasil penelitian maka didapat data mengenai pendapatan dari pekerjaan pokok per bulan responden.
Pendapatan pokok berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 11 berikut: