Kondisi Fisik Daerah Penelitian

b. Topografi

Desa Gadingsari terletak pada ketinggian 2 – 10 meter dari permukaan laut. Ketinggian Desa Gadingsari sesuai untuk kegiatan pertanian seperti padi dan palawija, karena salah satu syarat tumbuh tanaman padi dan palawija berada pada ketinggian antara 0 – 650 meter di atas permukaan air laut. Desa Gadingsari merupakan dataran rendah yang sebagian wilayahnya berbatasan langsung dengan pesisir dengan curah hujan 2194,44 mmth dan suhu rata-rata 29-30 C.

c. Iklim

Iklim adalah rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu yang cukup lama, minimal 30 tahun yang sifatnya tetap Ance Gunarsih, 2006: 1. Cuaca adalah keadaan atau kelakuan atmosfer pada waktu tertentu yang sifatnya berubah-ubah setiap waktu dari waktu ke waktu Ance Gunarsih, 2006: 1. Unsur-unsur iklim yaitu radiasi matahari, curah hujan, temperatur, kelembaban, awan, presipitasi, evaporasi, tekanan udara, dan angin Ance Gunarsih, 2006: 1. Schimidt-Ferguson berpendapat bahwa tipe curah hujan di suatu daerah dapat dihitung dengan memperhitungkan rata-rata banyaknya bulan basah dan bulan kering dalam sepuluh tahun. Bulan lembab dalam penggolongan ini tidak dihitung. Kriteria pembagian tipe curah hujan menurut Schimidt-Ferguson adalah sebagai berikut. Bulan kering : curah hujan kurang dari 60 mm Bulan lembab : curah hujan antara 60-100 mm Bulan basah : curah hujan lebih dari 100 mm Nilai Q adalah pembanding rata-rata jumlah bulan kering dengan rata-rata jumlah bulan basah dikalikan 100. Rumus untuk menentukan nilai Q adalah sebagai berikut: Tabel 2. Klasifikasi Iklim Menurut Schimidt-Ferguson No Nilai Q Arti Simbol A 0≤Q≤14,3 Sangat Basah B 14,3≤Q≤33,3 Basah C 33,3≤Q≤60 Agak Basah D 60≤Q≤100 Sedang E 100≤Q≤167 Agak kering F 167≤Q≤300 Kering G 300≤Q≤700 Sangat Kering H ≥700 Luar Biasa Kering Curah hujan di Desa Gadingsari dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 3. Data curah hujan di Kecamatan Sanden dari tahun 2004-2013 mm Sumber: Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul, Stasiun Gedongan. Berdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir antara tahun 2004-2013 menunjukkan angka 2194,44 mm pertahun. Rasio Q dari perhitungan sebagai berikut: Bulan CURAH HUJAN MM Jumlah Rata- Rata 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Januari 259 233 307 132 514 144 245 283 955 826 3898 389,8 Februari 194 153 391 140 325 345 415 339 392 439 3133 313,3 Maret 439 75 406 481 384 163 280,4 333 326 357 3244,4 324,44 April 36 96 166 290 126 130 206 339 97 155 1641 164,1 Mei 111 75 98 450 240 57 297 1328 132,8 Juni 25 172 62 71 46,7 5 372 753,7 75,37 Juli 78 16 37,3 274 405,3 40,53 Agustus 48 48 4,8 September 6 4 227 12 249 24,9 Oktober 96 14 223 40 256 5 318 50 1002 100,2 November 226 231 390 275 110 157 4 162 702 2257 225,7 Desember 208 501 322 514 326 341 335 680 758 3985 398,5 Jumlah 1498 1641 1667 2023 1847 1447 2709 1883 2987 4242 21944,4 2194,44 Bulan Basah 6 5 5 6 6 6 9 6 6 9 64 6,4 Bulan lembab 4 1 1 2 1 9 0,9 Bulan Kering 6 3 6 5 6 4 3 6 5 3 47 4,7 Berdasarkan perhitungan Tabel 3 dapat diketahui perhitungan rata- rata bulan terkering sebesar 4,8 mm pada bulan Agustus dan bulan terbasah pada bulan Januari sebesaer 398,8 mm per tahun. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai Q sebesar 73,44 . Dengan demikian tipe curah hujan di daerah penelitian termasuk tipe D 60≤Q≤100 yaitu beriklim sedang.

d. Kondisi Geomorfologi

Berdasarkan pada kesamaan relief dan morfologi material penyusun serta proses geomorfologi, maka wilayah pantai selatan Kabupaten Bantul termasuk didalamnya Kecamatan Sanden terdiri dari bentukan lahan sebagai berikut: 1 Bentukan asal fluvial terdiri dari alluvial, alluvial bekas meander, tanggul alam dan teras sungai 2 Bentukan asal marin eolin terdiri dari beting gisik muda, dewasa, dan tua. 3 Bentukan asal marin terdiri dari laguna dan zone surf.

e. Kondisi Geologi

Geologi daerah penelitian berdasarkan peta geologi Daerah Istimewa Yogyakarta, diketahui bahwa lokasi penelitian tersusun atas endapan alluvium, endapan vulkanik Gunung Merapi Muda, formasi Sentolo, formasi Nglangran, dan formasi Wonosari. Daerah ini tersusun atas material pasir hasil erupsi gunung api, gawir dan dataran alluvial gunung api. Secara umum daerah penelitian termasuk dalam zone selatan Pulau Jawa.

f. Penggunaan lahan

Penggunaan lahan adalah pemanfaatan lahan oleh manusia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penggunaan lahan merupakan sumber informasi yang menggambarkan sebaran pemanfaatan lahan yang ada di Desa Gadingsari. Berikut Tabel 4 penggunaan lahan Desa Gadingsari Kecamatan Sanden: Tabel 4. Penggunaan Lahan di Desa Gadingsari No Jenis Peggunaan Luas dalam Ha Persentase 1 Pemukiman 347,58 42,82 2 Sawah 293 36,09 3 Empang 2 0,25 4 Jalan 163 20,08 5 Makam 3,2 0,39 6 Lain-lain 1,48 0,18 Jumlah 811,74 100 Sumber: Data Sekunder, 2014 Berdasarkan Tabel 4 dapat diperoleh data bahwa penggunaan lahan terbesar di Desa Gadingsari adalah untuk pemukiman sebesar 42,82, sawah sebesar 36,09, empang 0,25, jalan sebesar20,08, makam sebesar 0,39 dan lainnya sebesar 0,18.

2. Kondisi Demografi Daerah Penelitian

Jumlah penduduk Desa Gadingsari pada tahun 2013 tercatat sebanyak 9.348 jiwa terdiri dari: - Laki-laki : 4.551 jiwa 48,69 - Perempuan : 4797 jiwa 51,31 Untuk lebih jelasnya data jumlah penduduk dapat dilihat dalam Tabel 5 berikut ini: Tabel 5. Penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin No Struktur Usia Tahun Jumlah Laki-laki Jumlah Perempuan Jumlah Persentase 1 – 4 360 292 652 6,97 2 5 – 9 327 334 661 7,07 3 9 – 14 353 363 716 7,66 4 15 – 19 319 321 640 6,84 5 20 – 24 266 252 518 5,54 6 25 – 29 321 318 639 6,38 7 30 – 34 319 305 624 6,64 8 35 – 39 304 332 636 6,80 9 40 – 44 411 360 771 8,25 10 45 – 49 319 389 708 7,53 11 50 – 54 290 262 552 5,90 12 55 – 59 221 254 475 5,08 13 60 – 64 143 235 378 4,04 14 65 – 69 230 262 492 5,26 15 70 – 74 171 229 400 4,28 16 75 497 289 486 5,19 Jumlah 4551 4797 9348 100 Sumber: BPS Kabupaten Bantul, 2013. Berdasarkan data penduduk menurut umur dan jenis kelamin Tabel 5, jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada jumlah penduduk laki-laki. Jumlah penduduk perempuan 4.797 jiwa, sedangkan jumlah penduduk laki-laki 4.551 jiwa. Dari data tersebut dapat diketahui perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan, dengan perhitungan sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan sex ratio diketahui nilai sex ratio adalah 105 menunjukkan bahwa dalam 100 penduduk perempuan terdapat 105 penduduk laki-laki. Berdasarkan Tabel 5 maka diketahui bahwa banyak penduduk Desa Gadingsari 55,33 persen berada pada usia produktif 15-54. Kelompok umur yang paling banyak yaitu kelompok umur 40-44 tahun. Sedangkan jumlah penduduk paling rendah menurut umur yaitu penduduk yang berumur 60-64 sebesar 378 jiwa.

B. Temuan Sasaran Penelitian

1. Kondisi Fisik Objek Wisata Pantai Goa Cemara

a. Luas Pantai Goa Cemara

Pantai Goa Cemara adalah satu pantai yang terletak di Dusun Patihan. Dusun Patihan merupakan salah satu dusun yang secara administratif termasuk ke dalam wilayah Desa Gadingsari Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul. Luas Pantai Goa Cemara 10 hektar dengan panjang pantai 1,4 kilometer.

b. Kondisi Pantai

1 Keindahan Panorama Pantai Berdasarkan hasil observasi, keindahan panorama Pantai Goa Cemara memiliki keragaman panorama antara lain: vegetasi pantai yaitu ribuan tanaman cemara sepanjang 1,4 km, pasir yang berwarna hitam, terdapat biota laut seperti jingking dan ikan, tinggi gelombang antara satu sampai dua meter. Di objek wisata Pantai Goa Cemara tidak ditemukan adanya karang laut. Gambar 4. Kondisi Pantai Goa Cemara 2 Tingkat Kebersihan Pantai Kebersihan Pantai Goa Cemara dipengaruhi oleh kondisi tempat dan pengaruh wisatawan. Tingkat kebersihan di kawasan Pantai Goa Cemara masih kotor terutama di sebabkan ulah pengunjung yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitar objek wisata. Ulah wisatawan yang membuang sampah sembarangan mengakibatkan penumpukan sampah di pesisir pantai. Kondisi tempat wisata juga mempengaruhi kebersihan pantai, hal ini dikarenakan daun-daun tanaman cemara yang berguguran membuat kotor tempat wisata.