Kondisi Non Fisik Pantai Goa Cemara

Berdasarkan Tabel 9, maka diperoleh data tentang pekerjaan pokok responden bahwa banyak responden berprofesi sebagai petani 52 persen dan sebagai pedagang di Pantai Goa Cemara 32 persen.

2. Pekerjaan Sampingan

Berdasarkan hasil penelitian didapat data mengenai pekerjaan sampingan responden di wilayah penelitian. Tabel 10. Pekerjaan Sampingan Responden No Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase 1 Pedagang 13 52 2 Petani 7 28 3 Buruh 5 20 Jumlah 25 100 Sumber: Data Primer, 2014 Berdasarkan Tabel 10, maka diperoleh data bahwa banyak responden memiliki pekerjaan sampingan sebagai pedagang 52 persen, sebagai pedagang 28 persen dan buruh tani 20 persen.

3. Pendapatan responden Pedagang Per Bulan

a. Pendapatan dari Pekerjaan Pokok Responden Berdasarkan hasil penelitian maka didapat data mengenai pendapatan dari pekerjaan pokok per bulan responden. Pendapatan pokok berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 11 berikut: Tabel 11. Pendapatan Responden dari Pekerjaan Pokok No Tingkat Pendapatan Frekuensi Persentase 1 500.000 7 28 2 500-1.000.000 11 44 3 1.000.0000- 1.500.000 5 20 4 1.500.000-2.000.000 1 4 5 2.000.000 1 4 Jumlah 25 100 Sumber: Data Primer, 2014 Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa cukup banyak pendapatan per bulan responden dari pekerjaan pokok yaitu pendapatan Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00 44 persen. Pendapatan terendah merupakan pendapatan dari buruh tani. Pendapatan tertinggi diperoleh dari pendapatan pokok seorang TNI. b. Pendapatan Sampingan Berdasarkan hasil penelitian didapat data mengenai pendapatan sampingan per bulan. Pendapatan sampingan per bulan berdasarkan penelitian disajikan dalam Tabel 12 berikut: Tabel 12. Pendapatan Sampingan No Tingkat Pendapatan Frekuensi Persentase 1 500.000 5 20 2 500.000-1.000.000 8 32 3 1.000.000-1.500.000 9 36 4 1.500.000-2.000.000 2 8 5 2.000.000 1 4 Jumlah 25 100 Sumber: Data Primer, 2014 Berdasarkan Tabel 12 dapat diketahui bahwa pendapatan sampingan responden cukup banyak 36 persen yaitu Rp. 1.000.000,00 – Rp 1.500.000,00, pendapatan Rp.500.000,00 – Rp 1.000.000, 00 32 persen, pendapatan 500.000,00 20 persen dan lebih dari Rp 2.000.000,00 4 persen. c. Pendapatan Pedagang Setelah Adanya Objek Wisata Pantai Goa Cemara Berdasarkan hasil penelitian didapat data tentang keadaan pendapatan dengan adanya objek wisata Pantai Goa Cemara. Data dapat dilihat pada Tabel 13 berikut ini: Tabel 13. Pendapatan Pedagang dengan Adanya Objek Wisata No Pendapatan Frekuensi Persentase 1 Semakin Banyak 7 28 2 Tidak Tentu 9 36 3 Tetap 7 28 4 Menurun 2 8 Jumlah 25 100 Sumber: Data Primer. 2014 Berdasarkan Tabel 13 diketahui bahwa dengan adanya objek wisata Pantai Goa Cemara pedagang menyatakan pendapatannya tidak tentu 36 persen. Faktor yang mempengaruhi yaitu kunjungan wisatawan yang tidak menentu, harga kebutuhan barang dagangan yang tidak menentu, wisatawan yang telah membawa bekal tiap harinya maupun bertambahnya jumlah pedagang yang mencari lapangan pekerjaan di Objek Wisata Pantai Goa Cemara,. 3 Partisipasi Pedagang Terhadap Objek Wisata Pantai Goa Cemara Pengembangan Objek Wisata. Sebagian besar pedagang yang ada di objek wisata berjualan masakan yang berbahan dasar hasil tangkapan laut, minuman, penjual hasil bumi, penjual souvenir. Pedagang yang berjualan souvenir hanya ada satu orang. Infrastruktur seperti warung, distribusi air bersih, listrik, aksesibilitas dan lainnya berasal dari dana pribadi para pedagang. Ada beberapa bantuan infrastruktur dari dinas berupa warung kecil gazebo untuk berdagang, namun tidak semua mendapatkan bantuan tersebut. Pendidikan dan pelatihan kepariwisataan sering dilaksanakan di Objek Wisata Pantai Goa Cemara khususnya para pedagang. Bentuk pendidikan kepariwisataan berupa pelatihan masak, mengolah limbah, pembuatan kripik ubi, dan lain-lain. Pelatihan tersebut tidak diimbangi dengan penerapan di lapangan, sehingga hanya sekedar mengetahui dan tidak diterapkan langsung di lapangan. Perilaku inilah yang menjadi kendala bagi para pedagang. Pelatihan tersebut juga tidak menyeluruh kepada seluruh pedagang hanya perwakilan beberapa orang. Hasil penelitian di dapat data bahwa sebagian besar sudah mendapatkan pelatihan 76 persen sementara yang belum mendapatkan pelatihan 14 persen.