BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini perkembangan dari penggunaan enzim lipase dalam reaksi-reaksi kimia cukup meluas dengan adanya berbagai penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya seperti yang disajikan dalam tabel 1.1 berikut: Tabel 1.1 State of The Art Penggunaan Enzim Lipase dalam Reaksi-Reaksi Kimia
Enzim Reaksi
Peneliti Tahun
Lipase Asidolisis
Istiqamah, Tatik [1] 1998
Alkoholisis Ardhian, David [2]
1998 Hidrolisis
Nasution, Nivi Maharani [3]
2001 Transesterifikasi
Halim, et al., [4] 2009
Interesterifikasi Ognjanovic, et al., [5]
2009 Penggunaan enzim lipase sebagai biokatalis untuk sintesis biodiesel memiliki
prospek yang menguntungkan karena dapat memperbaiki kelemahan katalis basa yaitu tidak bercampur homogen sehingga pemisahannya mudah dan mampu
mengarahkan reaksi secara spesifik tanpa adanya reaksi samping yang tidak diinginkan [6].
Adapun kekurangan produksi biodiesel menggunakan katalis enzimatis yang dihadapi sampai saat ini masih terkendala dengan tingginya biaya produksi. Oleh
karena itu, dengan mengimobilisasi enzim memungkinkan untuk penggunaan kembali katalis sehingga membuat produksi biodiesel secara enzimatis lebih
menarik untuk industri biodiesel. Tujuan imobilisasi dari enzim ini adalah untuk meningkatkan sifat-sifat seperti thermostability dan aktivitas pada media bukan
larutan serta untuk meningkatkan penangan, pemulihan dan daur ulang biokatalis, yang dimana hal tersebut sangat mengurangi biaya produksi biodiesel yang mahal
[7]. Masalah yang juga dihadapi produksi biodiesel enzimatik adalah ketika
menggunakan senyawa alkohol sebagai reaktan jalur transesterifikasi menyebabkan efek inaktivasi biokatalis dan adsorbsi gliserol pada permukaan
lipase yang terimobilisasi [7].
1
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian-penelitian sebelumnya, umumnya bahan baku yang digunakan untuk memproduksi biodiesel menggunakan minyak nabati yang sumber bahan
bakunya cukup mahal serta kadar pengotornya rendah seperti minyak biji bunga matahari, minyak kedelai dll. Souza et al., 2012 menggunakan minyak kedelai
sebagai bahan baku menggunakan biokatalis Lipozyme menghasilkan yield biodiesel sebesar 29 [8]. Yield yang diperoleh oleh Souza et al., 2012 cukup
kecil, sehingga pada penelitian ini dipilih bahan baku yang ekonomis yaitu CPO dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari penelitian-penelitian
yang sebelumnya. Beberapa hasil penelitian tentang sintesis biodiesel dengan menggunakan
biokatalis dapat dipaparkan pada tabel 1.2 berikut: Tabel 1.2 State of The Art Sintesis Biodiesel Menggunakan Biokatalis
Biokatalis Minyak
Akseptor Asil
Waktu Jumlah
Biokatalis Yield
Referensi
Novozym 435
Minyak Sapi
2-Butanol 16 jam
10 96,4
Nelson, et al., 1996 [9]
Novozym 435
Minyak Kedelai
Metil Asetat 14 jam 30
92 Du, et al.,
2004 [10] Novozym
435 Unrefined
Palm Oil Metanol
2-10 jam
4 91-92
Talukder, et al., 2009 [11]
Novozym 435
Minyak Biji Bunga
Matahari Metil Asetat
8 jam 3
95 Ognjanovic,
et al., 2009 [5]
Novozym 435
Minyak Kedelai
Etanol 8 jam
20 93
Brusamarelo, et al., 2010
[12] Lipozyme
Minyak Kedelai
Etanol 4 jam
5 29
Souza et al., 2012 [8]
Atas dasar pemikiran yang telah dipaparkan, maka penulis ingin melakukan penelitian penggunaan enzim lipase terimobilisasi sebagai katalis dalam sintesis
biodiesel sawit melalui reaksi interesterifikasi untuk mendapatkan informasi penting terkait intensitas penggunaan ulang recycle dari enzim lipase yang
terimobilisasi sehingga metode ini nantinya dapat dikembangkan untuk skala industri.
2
Universitas Sumatera Utara
1.2 PERUMUSAN MASALAH