Sejarah 5.BAB I.doc

LKjIP Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2015 Ogan Komering Ilir No Kecamatan Desa Kelurahan Jumla h Luas wilayah km2 Persentase 1 Lempuing 19 - 19 525,61 2,76 2 Lempuing Jaya 16 - 16 503,80 2,65 3 Mesuji 16 - 16 55,86 0,29 4 Sungai Menang 18 - 18 2.876,17 15,12 5 Mesuji Makmur 20 - 20 1.513,40 7,95 6 Mesuji Raya 17 - 17 128,85 0,68 7 Tulung Selapan 22 1 23 4.853,40 25,51 8 Cengal 17 - 17 2.226,41 11,70 9 Pedamaran 14 - 14 1.059,68 5,57 10 Pedamaran Timur 7 - 7 464,79 2,44 11 Tanjung Lubuk 21 1 22 222,97 1,17 12 Teluk Gelam 14 - 14 168,29 0,88 13 Kayuagung 14 11 25 145,45 0,76 14 Sirah Pulau Padang 20 - 20 149,08 0,78 15 Jejawi 19 - 19 218,98 1,15 16 Pampangan 22 - 22 177,42 0,93 17 Pangkalan Lampam 19 - 19 1.139,75 5,99 18 Air Sugihan 19 - 19 2.593,82 13,63 Total 314 13 327 19.023,47 100 Sumber : Bagian Pemerintahan Kab. OKI

2. Sejarah

Era penjajahan Belanda wilayah Kabupaten Ogan Komerng Ilir termasuk dalam Sub Keresidenan Afdeeling Palembang dan Tanah Datar dengan Ibukota Palembang. Afdeeling ini dibagi dalam beberapa onder afdeeling, dan wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir meliputi wilayah onder afdeeling Komering Ilir dan onder afdeeling Ogan Ilir. Pada masa kemerdekaan wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir termasuk dalam keresidenan Palembang yang meliputi 26 marga. Kemudian menjadi bagian Provinsi Sumatera Selatan pada masa Orde Baru. Setelah marga dibubarkan, wilayahnya dibagi menjadi 12 kecamatan definitif dan 6 Kecamatan perwakilan. Sebelum tahun 2000 Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki 14 kecamatan definitif dan 4 kecamatan perwakilan. Keempat kecamatan perwakilan tersebut adalah Kecamatan Rantau Alai dengan Kecamatan Induk Tanjung Raja, Kecamatan Jejawi dengan Kecamatan Induk Sirah Pulau Padang, Kecamatan Pematang Panggang dengan Kecamatan Induk Mesuji dan Kecamatan Cengal dengan Kecamatan Induk Tulung Selapan. Namun sejak tahun 2001, 4 kecamatan perwakilan tersebut disahkan 7 LKjIP Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2015 menjadi kecamatan definitif sehingga jumlah kecamatannya menjadi 18 dengan meliputi 434 desa dan 13 kelurahan. Dalam perjalanannya, berdasarkan Keppres Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Ogan Ilir, wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Ogan Ilir. Kabupaten Ogan Ilir yang beribukota di Indralaya, wilayahnya meliputi Kecamatan Indralaya, Tanjung Raja, Tanjung Batu, Muara Kuang, Rantau Alai dan Kecamatan Pemulutan. Karena pemekaran ini, wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir menjadi 12 kecamatan dengan 272 desa dan 11 kelurahan. Selanjutnya, berdasarkan Perda Nomor 5 Tahun 2005, wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir kembali dimekarkan sehingga terbentuk 6 kecamatan baru, yaitu Kecamatan Pangkalan Lampam, Mesuji Makmur, Mesuji Raya, Lempuing Jaya, Teluk Gelam dan Kecamatan Pedamaran Timur. Setelah pemekaran ini Kabupaten Ogan Komering Ilir secara administratif meliputi 18 kecamatan, 13 kelurahan dan 297 desa. Pada tahun 2014 jumlah desa di Kabupaten Ogan Komering Ilir menjadi 327 desakelurahan, terdiri atas 13 kelurahan dan 314 d esa. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir Nomor 25DPRD-OKI1973 Kabupaten Ogan Komering Ilir Bermotto “Bende Seguguk” dengan lambang berbentuk perisai dengan rincian sebagi berikut : 1. Kepala perisai bertuliskan “OGAN KOMERING ILIR” warna huruf merah dengan dasar kuning. 2. Badan perisai berwarna biru laut yang bermakna “kedamaian” 3. Pohon Beringin menggambarkan “pengayoman” 4. Gambar bende atau gong berwarna kuning memiliki makna kebudayaan 8 LKjIP Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2015 daerah. 5. Gambar untaian kapas berjumlah 12 kuntum sebagai makna “kemakmuran sandang” 6. Gambar untaian padi berjumlah 26 bermakna “kemakmuran pangan dan jumlah marga yang ada pada jaman dulu.” 7. Motto “Bende Seguguk” dengan tulisan berwarna hitam mengandung makna “Gong Satu Kesatuan”. Keseluruhan lambang secara umum menggambarkan kehidupan masyarakat dan kepemimpinan daerah dengan semangat persatuan dan kesatuan di dalam mewujudkan keseimbangan, antara kemakmuran, kebahagiaan dan keadilan masyarakat.

3. Demografis