Rumusan masalah Tujuan penelitian Keripik Ubi

SWOT dalam Peningkatan Volume Penjualan Pada Minimarket Surya Swalayan Jl. SetiaBudi Medan”. Menyatakan bahwa berdasarkan hasil analisis Matriks SWOT yang menggunakan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman minimarket, usaha ini berkembang dengan baik dan mengalami peningkatan volume penjualan yang dapat dilihat dari omset yang didapat oleh usaha ini. Untuk membahas analisis pengembangan usaha kripik ubi Mak Atikbisa menggunakan analisis SWOT. Karena analisis SWOT dapat mengetahui pengembangan usaha, baik dari internal maupun eksternal dari usaha kripik ubi Mak Atik. Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul” AnalisisStrategi Pengembangan Usahakecil Studi Pada Kripik Ubi Mak Atik ”

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang akan di teliti adalah sebagai berikut: 1. Strategi apa yang dapat diterapkan bagi Usaha Kripik Ubi Mak Atik dalam mengembangkan usaha? 2. Faktor internal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan Usaha Kripik Ubi Mak Atik dalam mencapai tujuannya? 3. Faktor eksternal apa saja yang menjadi peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap aktivitas Usaha Kripik Ubi Mak Atik? Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah 1. Menganalisis dan merumuskan strategi pengembangan usaha yang sesuai untuk diterapkan di Usaha Kripik Ubi Mak Atik. 2. Untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan usaha Kripik Ubi Mak Atik dalam mencapai tujuannya. 3. Untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap Kripik Ubi Mak Atik.

1.4 Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi pengusaha kripik ubi Mak Atik, penelitian ini untuk memberikan masukan tentang bagaimana cara mengembangkan usahanya dan dapat dijadikan pedoman bagi pengusaha baru. 2. Bagi penulis, penelitian ini untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari di perkuliahan dan dapat secara langsung mengetahui alternatif prospek pengembangan lainnya pada saat terjadi kendala-kendala yang tidak terduga sehingga dapat memperkaya pengetahuan penulis. 3. Bagi UniversitasSumatera Utara khususnya Ilmu Adminisrasi Bisnis untuk dijadikan sebagai referensi tambahan bagi peneliti lain yang penelitiannya berkaitan dengan analisis pengembangan usaha. Universitas Sumatera Utara BAB II KERANGKA TEORI 2.1.Strategi Strategi didefinisikan sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan. Selain dengan perkembangan konsep manajemen strategik, strategi tidak didefinisikan hanya semata-mata sebagai cara untuk mencapai tujuan karena strategi dalam konsep manajemen itu sendiri melalui berbagai keputusan strategik strategic decision yang dibuat oleh manajemen perusahaan yang diharapkan akan menjamin terpeliharanya keunggulan bersaing perusahaan Solihin, 2009:69. Menurut Chandler dalam buku Husein Umar menyatakan bahwa Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya Husein Umar,2010 :16. Strategi bisnis business strategy merupakan strategi yang dibuat pada level unit bisnis dan strateginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi bersaing produk atau jasa perusahaan di dalam suatu industri atau segmen pasar tertentu Solihin, 2012: 87. Strategi adalah prioritas atau arah keseluruhan yang luas yang diambil oleh organisasi. Strategi juga merupakan pilihan-pilihan tentang bagaimana cara terbaik untuk mencapai misi organisasi Allison dan Kaye, 2004:3. Universitas Sumatera Utara Menurut Jauch dan Glueck dalam buku Jatmiko 2003 : 5 mendefinisikan manajemen strategi adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah stategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Strategi mengembangkan usaha yakni melakukan terobosan baru untuk membuat konsumen lebih tertarik kepada bisnis kita dan memenangkan persaingan dalam dunia bisnis. Produk apapun yang dijual dan jasa apapun yang ditawarkan, bisnis membutuhkan ide inovatif untuk membuatnya selangkah lebih maju dari competitor. Adapun delapan strategi inovatif dan kreatif dalam mengembangkan usaha yakni: beri diskon, buat produk menjadi lebih menarik, buatlah inovasi baru, beri layanan prima untuk membuat konsumen loyal, jalin kemitraan dengan pebisnis lain, terapkan strategi marketing yang berbeda, jangan takut untuk menghadapi tantangan apapun, buatlah website www.carabelajarbisnisonline.org.

2.1.1 Pemilihan Alternatif

Strategi Menurut David 2006: 78 alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh organisasi atau perusahaan dapat dikategorikan menjadi 4 jenis. Alternatif-alternatif tersebut adalah : 1. Strategi Integrasi Strategi integrasi memungkinkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan control atas distributor, pemasok, dan pesaing. Adapun tipe-tipe strategi integrasi terdiri dari: Universitas Sumatera Utara a. Integrasi kedepan yaitu tipe strategi yang melibatkan akuisisi kepemilikan atau peningkatan control atas pemasok perusahaan. b. Integrasi kebelakang yaitu tipe strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan. c. Integrasi horizontal yaitu tipe strategi utuk mencari kepemilikan atau meningkatkan control atas pesaing perusahaan. 2. Strategi Intensif Strategi intensif adalah suatu strategi yang dilakukan oleh perusahaan secara intensif guna memperbaiki posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang ada pada saat ini. Tipe strategi intensif meliputi : a. Penetrasi pasar yaitu tipe strategi yang digunakan untuk meningkatkan pangsa pasar untuk produkjasa saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar. b. Pengembangan pasar yaitu tipe strategi untuk memperkenalkan produkjasa yang sudah ada didaerah pemasaran yang baru pangsa pasar bertambah c. Pengembangan produk yaitu tipe strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produkjasa saat ini. Universitas Sumatera Utara 3. Strategi Diversifikasi Strategi ini dilakukan dengan mendiversifikasikan aktivitas bisnis dengan tujuan agar bisnis yang dijalankan tidak tergantung pada satu industri. Tipe strategi diversifikasi terbagi atas: a. Diversifikasi konsentrik yaitu tipe strategi untuk menambah produk baru yang saling berhubungan untuk pasar yang sama. b. Diversifikasi horizontal yaitu tipe strategi untuk menambah produk baru tetapi tidak berhubungan yang bertujuan untuk memuaskan pelanggan yang sama. c. Diversifikasi konglomerat yaitu tipe strategi untuk menambah produk- produk baru yang tidak saling berhubungan untuk pasar yang berbeda. 4. Strategi Defensif Strategi defensif dilakukan untuk bertahan. Adapun tipe-tipe dari strategi defensif adalah a. Usaha patungan yaitu dua atau lebih perusahaan bekerja sama membentuk suatu perusahaan yang baru yang terpisah dari kedua induknya. b. Pengurangan yaitu penghematan biaya dengan cara mengurangi sebagian dari asset perusahaan kepada pihak lain. c. Divestasi yaitu menjual sebuah unit bisnis atau sebagian dari perusahaan kepada pihak lain. Universitas Sumatera Utara d. Likuidasi yaitu menjual seluruh asset perusahaan atau dengan kata menutup sebuat perusahaan.

2.2 Pengembangan Usaha

2.2.1 Defenisi Pengembangan

Usaha Pengembangan usaha pada dasarnya adalah tanggung jawab dari setiap pengusahawirausaha. Dalam pengembangan usaha ini termasuk bagi industri rumah tangga sangat membutuhkan pandangan kedepan akan dijadikan seperti apa usaha tersebut, motivasi dan tentu saja kreativitas. Jika ini dapat dilakukan oleh setiap wirausaha, maka besarlah harapan untuk dapat menjadikan usaha yang semula kecil menjadi skala menengah atau bahkan menjadi sebuah usaha besar Anoraga, 2007:66. Pengembangan usaha berarti usaha yang akan dibangun merupakan bagian dari entitas usaha yang sudah ada sebelumnya Subagyo, 2008:29.

2.2.2 Teknik Pengembangan

Usaha Menurut Suryana, 2013:221 Pengembangan usaha dapat dilakukan dengan teknik peningkatan skala usaha dan perluasan cakupan usaha. 1. Peningkatan Skala usaha Pengembangan perusahaan dengan peningkatan skala usaha dapat dilakukan dengan menambah skala produksi, tenaga kerja, teknologi, sistem distribusi, dan tempat usaha. Pengembangan skala usaha juga bisa dilakukan dengan menambah Universitas Sumatera Utara jenis-jenis barang atau jasa yang akan dihasilkannya dan diusahakannya. Pengembangan usaha bisa dilakukan hanya apabila akan menurunkan biaya jangka panjang, sehingga akan menaikkan skala ekonomi yang tinggi. Selain itu, pengembangan skala usaha dapat dilakukan dengan menambah lokasi usaha tempat lain, dikota lain dan di Negara lain. 2. Perluasan Cakupan Usaha Perluasan cakupan usaha adalah diversifikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh biaya produksi total bersama.Cara ini bisa dilakukan dengan menambah jenis usaha baru, produk, dan jasa baru yang berbeda dari yang sekarang diproduksi serta dengan terknologi yang berbeda. Dengan demikian, lingkup usaha ekonomis dapat didefinisikan sebagai suatu diversifikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh biaya produksi total bersama dalam memproduksi dua atau lebih jenis produk secara bersama-sama adalah lebih kecil dari pada penjumlahan biaya produksi secara terpisah. Perluasan cakupan usaha ini bisa dilakukan apabila wirausahawan memiliki permodalan yang cukup.Sebaliknya, lingkup usaha tidak ekonomis dapat didefinisikan sebagai suatu diversifikasi usaha yang tidak ekonomis, dimana biaya produksi total bersama dalam memproduksi dua atau lebih jenis produk secara bersama-sama adalah lebih besar daripada penjumlahan biaya produksi dari masing-masing jenis produk itu apabila diproduksi secara terpisah. Untuk memperluas skala usaha atau lingkup ekonomi, bila pengetahuan usaha dan permodalan yang cukup, wirausahawan bisa melakukan kerja sama dengan Universitas Sumatera Utara perusahaan lain melalui ventura bersama joint venture, atau kerja sama manajemen melalui sistem kemitraan.

2.2.3 Tahapan Pengembangan Usaha

Menurut Anoraga 2007:145 Secara umum pengembangan usaha bagi usaha kecil dapat dijelaskan sebagai berikut: Tahap 1 : Identifikasi peluang Peluang perlu diidentifikasi dan dirinci.Untuk itu diperlukan data dan informasi. Informasi itu biasanya diperoleh dari berbagai sumber, seperti: 1. Rencana perusahaan 2. Saran dan usul manajemen usaha kecil 3. Program pemerintah 4. Hasil berbagai riset peluang usaha 5. Kadin atau asosiasi usaha sejenis Tahap 2 : Merumuskan alternatif usaha Setelah informasi terkumpul dan dianalisis, maka pimpinan perusahaan atau menejer usaha dapat merumuskan usaha apa saja yang mungkin dapat dibuka. Tahap 3 : Seleksi alternatif Alternatif yang banyak selanjutnya harus dipilih satu atau beberapa alternatif yang terbaik prospektif. Untuk usaha yang prospektif dasar pemilihannya antara lain dapat menggunakan kriteria sebagai berikut: 1. Ketersediaan pasar 2. Risiko kegagalan Universitas Sumatera Utara 3. Harga Tahap 4: Pelaksanaan alternatif terpilih Setelah penentuan alternatif terpilih, maka tahap selanjutnya pelaksanaan usaha yang terpilih tersebut. Tahap 5 : Evaluasi Evaluasi dimaksudkan untuk memberikan koreksi dan perbaikan terhadap usaha yang dijalankan, disamping itu juga diarahkan untuk dapat memberikan masukan bagi perbaikan pelaksanaan usaha selanjutnya .

2.3 Pengertian Usaha

Kecil Usaha kecil UK sebagai konsep mengacu kepada dua aspek.Petama, aspek Perusahaan, yang melakukan aktivitas produktif, mengombinasi faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa, memasarkan dan mencetak keuntungan. Kedua, Aspek Pengusaha yaitu: orang di balik usahaperusahaan yang biasanya adalah pemilik, pengelola sekaligus administrator dari perusahaannya Anoraga, 2007:50. Menurut undang-undang No.9 tahun 1995 tentang usaha kecil, batasan usahaindustri kecil didefinisikan sebagai berikut:” Industri kecil adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan, bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk perniagaan secara komersial, yang mempunyai kekayaan bersih paling banyak 200 juta rupiah, dan mempunyai nilai penjualan pertahun sebesar 1 milyar rupiah atau kurang Irawan, 2007:11. Universitas Sumatera Utara

2.3.1 Karakteristik Usaha Kecil

Menurut Jatmiko 2005:65 Karakteristik atau ciri usaha kecil meliputi: 1. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah administrasi pembukuan standar. 2. Struktur organisasi sederhana. 3. Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat tinggi. 4. Modal terbatas. 5. Pengalaman manajerial dalam mengelola perusahaan masih sangat terbatas. 6. Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit mengharapkan untuk mampu menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang. 7. Kemampuan pemasaran sangat terbatas. 8. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah, mengingat keterbatasan dalam sistem administrasinya. Untuk mendapatkan dana di pasar modal, sebuah perusahaan harus mengikuti sistem administrasi standa dan harus transparan.

2.3.2 Kelemahan dan Kelebihan Usaha Kecil

Menurut Anoraga 2002 :226, ada kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh usaha kecil. Adapun kelemahan dari usaha kecil yaitu: 1. Investasi awal dapat mengalami kerugian Universitas Sumatera Utara 2. Perubahan mode 3. Peraturan pemerintah 4. Persaingan 5. Masalah tenaga kerja 6. Pendapatan tidak teratur Sedangkan kelebihan dari usaha kecil yaitu: 1. Usaha kecil beroperasi menebar diseluruh pelosok dengan berbagai ragam bidang usaha. 2. Usaha kecil beroperasi dengan invesatsi modal untuk aktiva tetap pada tingkat rendah. 3. Sebagian besar usaha kecil dapat dikatakan padat karya yang disebabkan penggunaan teknologi sederhana.

2.4 Keripik Ubi

Keripik ubi merupakan salah satu produk makanan ringan yang berasal dari ubi yang banyak digemari konsumen.Dengan berkembangnya aneka olahan untuk snack , maka ubi kayu juga mengalami perkembangan dengan inovasi-inovasi baru. Keripik ubi ini di modifikasi dengan bermacam-macam rasa dan tambahan kandungan lain, seperti perisa yang mempunyai banyak jenis diantaranya rasa jagung bakar, rasa balado, rasa keju, dan sebagainya Richana,2013 : 88 Keripik singkong merupakan produk makanan ringan yang banyak digemari konsumen. Rasanya yang renyah dan murahnya harga yang ditawarkan menjadikan Universitas Sumatera Utara produk tersebut sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai bersama rekan dan keluarga.Prospek bisnis keripik singkong masih sangat terbuka lebar. Bahkan saat ini banyak konsumen yang menjadikan keripik singkong sebagai buah tangan yang cocok bagi sanak saudara di luar kota. Disamping prospeknya yang masih sangat bagus, menjalankan bisnis keripik singkong tidak membutuhkan modal yang terlalu besar. Hal terpenting dalam proses produksi adalah menggunakan bahan bakuyang berkualitas dan mengasah keahlian dalam mengolah singkong sehingga cita rasa yang dihasilkan juga benar-benar berkualitas. Makanan ringan ini sudah mempunyai identitas yang kuat dikalangan para konsumen sehingga sudah tidak asing lagi namanya.Berikut beberapa potensi pasar dari usaha keripik singkong: 1. Harga lebih murah 2. Kualitas lebih baik dengan rasanya yang renyah dan gurih 3. Produk baru diperoleh langsung dari produsen tanpa perantara grosir Adapun kelemahan singkongyaitu merupakan bahan yang dapat busuk, maka perlu dijaga dan diketahui batas kualitas singkong yang baik untuk dijadikan bahan baku. www.triptrikusahakecil.com

2.5 Perumusan Strategi dengan Pendekatan Analisis SWOT