Analisis Strategi Pengembangan Usaha Keci (Studi Pada Kripik Ubi Mak Atik)

(1)

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL ( Studi pada Kripik Ubi Mak Atik )

SKRIPSI

Disusun Dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu (S-1) Pada Fakultas Ilmu Sosial Dan ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara oleh :

MENTARI ASTUTI 100907080

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASINIAGA/BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014


(2)

ABSTRAK

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL (Studi Pada Kripik Ubi Mak Atik)

Nama : Mentari Astuti Nim : 100907080

Pembimbing : Dra. Nurlela Ketaren. M.SP

Usaha Kripik ubi merupakan salah satu usaha yang digeluti oleh Mak Atik dalam mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Usaha ini sudah enam tahun bertahan dengan memproduksi dan menjual makanan ringan kripik ubi. Penelitian ini dilakukan di usaha kripik ubi Mak Atik jl. Marelan pasar1 rel.

Alasan peneliti mengambil judul Analisis Strategi Pengembangan Usaha Kecil karena usaha Mak Ati ini produktif( banyak penggemar untuk membeli hasil produksinya). Adapun permasalahan yang akan diteliti 1. Strategi apa yang dapat diterapkan bagi Usaha Kripik Ubi Mak Atik dalam mengembangkan usahanya, 2. Faktor internal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan Usaha Kripik Ubi Mak Atik dalam mencapai tujuannya,3. Faktor eksternal apa saja yang menjadi peluang dan ancaman yang berepengaruh terhadap aktivitas usaha kripik ubi Mak Atik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif.Adapun yang menjadi sampel wawancara yaitu pemilik usaha dan karyawan sebanyak 5 orang dan konsumen yang datang sebanyak 50 orang.Data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan studi kepustakaan.

Hasil penelitian menunjukkan strategi yang dapat diterapkan pada usaha kecil kripik ubi Mak Atik ini adalah 1.Strategi yang dapat diterapkan pada usaha kripik ubi Mak Atik ini untuk pengembangan usaha adalah analisis SWOT ,yaitu dengan menawarkan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau sesuai dengan keinginan konsumen dan mempertahankan pelayanan yang ramah untuk mempertahankan loyalitas konsumen. 2. Faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang mempengaruhi pengembangan usaha pada Usaha Kripik Ubi Mak Atik. Faktor kekuatan terdiri dari Lokasi Strategis, harganya terjangkau, fasilitas yang memadai, kelengkapan peralatan untuk membantu proses produksi, produk yang berkualitas, karyawan yang ramah kepada konsumen, karyawan yang disiplin. Faktor


(3)

kelemahan terdiri dari produknya belum memiliki merk, promosi yang kurang, tidak memiliki laporan keuangan, tidak adanya pelatihan karyawan, dan jumlah karyawan yang masih sedikit. Dan 3. Faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang mempengaruhi pengembangan usaha pada Usaha Kripik Ubi Mak Atik.Faktor peluang terdiri dari rendahnya daya tawar pemasok, masyarakat yang hobinya ngemil, berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun. Faktor ancaman terdiri dari munculnya pesaing baru, dan banyaknya barang substitusi.

Kata Kunci : Strategi pengembangan usaha kecil melalui Analisis Internal dan Eksternal .


(4)

ABSTRACT

SMALLBUSINESS DEVELOPMENTSTRATEGY ANALYSIS (Studies in potato chips Mak Atik)

Name : Mentari Astuti Nim : 100907080

Advisor : Dra. Nurlela Ketaren. M.SP

Businesses potato chips is one of the business undertaken by Mak Atik in earning to meet everyday needs.This effort has been six years survived by producing and selling snacks potato chips. This research was conducted in potato chips business Mak Atik jl. Marelan pasar1 rail.

The reason researchers took the title Analysis of Small Business Development Strategy for the Ati Mak productive effort (many fans to buy their products). The problems to be studied first. Strategies can be applied to what potato chips Mak Enterprises Atik in developing a business, 2. Internal factors whatever the strengths and weaknesses of potato chips Mak Enterprises Atik in achieving its objectives, 3. What are the external factors into the opportunities and threats to the business activity berepengaruh Mak Atik potato chips.The method used is a qualitative method. As for the interview sample are business owners and employees as many as 5 people and consumers who come in as many as 50 people. Data obtained from observation, interviews, and library research.

The results show that the strategy can be applied to small businesses Mak Atik potato chips are 1. Strategies that can be applied to business Mak Atik potato chips for enterprise development is a SWOT analysis, which is to offer a quality product at an affordable price in accordance with the wishes of consumers and maintain a friendly service to maintain customer loyalty. 2. Internal factors are the strengths and weaknesses that affect business development in potato chips Mak Enterprises Atik. The power factor is composed of Strategic Location, affordable, adequate facilities, equipment to help complete production process, product quality, employee-friendly to consumers, employees were disciplined. Factors weakness consists of products do not have a brand, promotion less, do not have the financial statements, the lack of training of employees, and number of employees are still little. And 3.External factors into opportunities and threats affecting enterprise development in potato chips Mak Enterprises Atik. Chance factor consists of the low bargaining power of suppliers, the people whose hobby snacking, the development of technology from year to year. Threat factors consist of the emergence of new competitors, and the number of substitutes.

Keywords : Small business developmentstrategiesthrough theAnalysisof InternalandExternal.


(5)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORI ……… . 8

2.1 Strategi ... 8

2.1.1 Pemilihan Alternatif Strategi ... 9

2.2 Pengembangan Usaha ... 12

2.2.1. Defenisi Pengembangan Usaha ... 12

2.2.2 Teknik Pengembangan Usaha ... 12

2.2.3 Tahapan Pengembangan Usaha ... 14

2.3 Pengertian Usaha Kecil ... 15


(6)

2.3.2 Kekuatan dan Kelemahan ... 16

2.4 Keripik Ubi ... 17

2.5 Perumusan Strategi Dengan Pendekatan Analisis SWOT ... 18

2.5.1 Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT Matriks) ... 19

2.6 Analisis Lingkungan ... 20

2.6.1 Analisis Lingkungan Internal ... 21

2.6.2 Analisis Lingkungan Eksternal ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Bentuk Penulisan ... 24

3.2 Lokasi Penelitian ... 24

3.3 Informan Penelitian ... 24

3.4 Defenisi Konsep ... 25

3.5 Defenisi Operasional ... 26

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.7 Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1 Deskripsi Perusahaan ... 32

4.1.1 Profil Usaha Kripik Ubi Mak Atik ... 32

4.1.2 Struktur Organisasi ... 37

4.1.3 Dekripsi Tugas ... 38

4.2 Penyajian Data ... 39

4.3 Analisis Data ... 43


(7)

4.3.2 Lingkungan Internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan

Usaha Kripik Ubi Mak Atik ... 50

4.3.3 Lingkungan Eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap aktivitas Usaha Kripik Ubi Mak Atik 56

4.4. Pembahasan ... 60

4.4.1 Strategi Pengembangan Usaha ... 60

4.4.2 Lingkungan Internal ... 65

4.4.3 Lingkungan Eksternal ... 73

BAB V PENUTUP ... 86

5.1 Kesimpulan ... 86

5.2 Saran ... 87 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR TABEL

3.1 Matriks SWOT ... 31

4.1 Produk yang dijual pada Kripik Mak Atik ... 34

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 40

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 42

4.5 Matriks SWOT ... 79


(9)

DAFTAR GAMBAR


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Permohonan Pengajuan Judul Skripsi Lampiran 2 : Surat Penugasan Dosen Pembimbing Lampiran 3 : Kartu Kendali Bimbingan Skripsi Lampiran 4 : Surat Ijin Penelitian Dari Kampus

Lampiran 5 : Surat Undangan Seminar Proposal Untuk Dosen Pembimbing Lampiran 6 : Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal

Lampiran 7 : Hasil Toefl

Lampiran 8 : Bukti Hadir Diseminar Proposal Penelitian Lampiran 9 : Identitas Informan

Lampiran 10 : Daftar Pertanyaan Wawancara Informan Kunci Lampiran 11 : Daftar Pertanyaan Wawancara Informan Utama Lampiran 12 : Transkrip Wawancara

Lampiran 13 : Gambar produk yang dijual Usaha Kripik ubi Mak Atik Lampiran 14 : Gambar fasilitas yang dimiliki oleh Usaha Kripik Ubi Mak


(11)

ABSTRAK

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL (Studi Pada Kripik Ubi Mak Atik)

Nama : Mentari Astuti Nim : 100907080

Pembimbing : Dra. Nurlela Ketaren. M.SP

Usaha Kripik ubi merupakan salah satu usaha yang digeluti oleh Mak Atik dalam mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Usaha ini sudah enam tahun bertahan dengan memproduksi dan menjual makanan ringan kripik ubi. Penelitian ini dilakukan di usaha kripik ubi Mak Atik jl. Marelan pasar1 rel.

Alasan peneliti mengambil judul Analisis Strategi Pengembangan Usaha Kecil karena usaha Mak Ati ini produktif( banyak penggemar untuk membeli hasil produksinya). Adapun permasalahan yang akan diteliti 1. Strategi apa yang dapat diterapkan bagi Usaha Kripik Ubi Mak Atik dalam mengembangkan usahanya, 2. Faktor internal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan Usaha Kripik Ubi Mak Atik dalam mencapai tujuannya,3. Faktor eksternal apa saja yang menjadi peluang dan ancaman yang berepengaruh terhadap aktivitas usaha kripik ubi Mak Atik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif.Adapun yang menjadi sampel wawancara yaitu pemilik usaha dan karyawan sebanyak 5 orang dan konsumen yang datang sebanyak 50 orang.Data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan studi kepustakaan.

Hasil penelitian menunjukkan strategi yang dapat diterapkan pada usaha kecil kripik ubi Mak Atik ini adalah 1.Strategi yang dapat diterapkan pada usaha kripik ubi Mak Atik ini untuk pengembangan usaha adalah analisis SWOT ,yaitu dengan menawarkan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau sesuai dengan keinginan konsumen dan mempertahankan pelayanan yang ramah untuk mempertahankan loyalitas konsumen. 2. Faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang mempengaruhi pengembangan usaha pada Usaha Kripik Ubi Mak Atik. Faktor kekuatan terdiri dari Lokasi Strategis, harganya terjangkau, fasilitas yang memadai, kelengkapan peralatan untuk membantu proses produksi, produk yang berkualitas, karyawan yang ramah kepada konsumen, karyawan yang disiplin. Faktor


(12)

kelemahan terdiri dari produknya belum memiliki merk, promosi yang kurang, tidak memiliki laporan keuangan, tidak adanya pelatihan karyawan, dan jumlah karyawan yang masih sedikit. Dan 3. Faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang mempengaruhi pengembangan usaha pada Usaha Kripik Ubi Mak Atik.Faktor peluang terdiri dari rendahnya daya tawar pemasok, masyarakat yang hobinya ngemil, berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun. Faktor ancaman terdiri dari munculnya pesaing baru, dan banyaknya barang substitusi.

Kata Kunci : Strategi pengembangan usaha kecil melalui Analisis Internal dan Eksternal .


(13)

ABSTRACT

SMALLBUSINESS DEVELOPMENTSTRATEGY ANALYSIS (Studies in potato chips Mak Atik)

Name : Mentari Astuti Nim : 100907080

Advisor : Dra. Nurlela Ketaren. M.SP

Businesses potato chips is one of the business undertaken by Mak Atik in earning to meet everyday needs.This effort has been six years survived by producing and selling snacks potato chips. This research was conducted in potato chips business Mak Atik jl. Marelan pasar1 rail.

The reason researchers took the title Analysis of Small Business Development Strategy for the Ati Mak productive effort (many fans to buy their products). The problems to be studied first. Strategies can be applied to what potato chips Mak Enterprises Atik in developing a business, 2. Internal factors whatever the strengths and weaknesses of potato chips Mak Enterprises Atik in achieving its objectives, 3. What are the external factors into the opportunities and threats to the business activity berepengaruh Mak Atik potato chips.The method used is a qualitative method. As for the interview sample are business owners and employees as many as 5 people and consumers who come in as many as 50 people. Data obtained from observation, interviews, and library research.

The results show that the strategy can be applied to small businesses Mak Atik potato chips are 1. Strategies that can be applied to business Mak Atik potato chips for enterprise development is a SWOT analysis, which is to offer a quality product at an affordable price in accordance with the wishes of consumers and maintain a friendly service to maintain customer loyalty. 2. Internal factors are the strengths and weaknesses that affect business development in potato chips Mak Enterprises Atik. The power factor is composed of Strategic Location, affordable, adequate facilities, equipment to help complete production process, product quality, employee-friendly to consumers, employees were disciplined. Factors weakness consists of products do not have a brand, promotion less, do not have the financial statements, the lack of training of employees, and number of employees are still little. And 3.External factors into opportunities and threats affecting enterprise development in potato chips Mak Enterprises Atik. Chance factor consists of the low bargaining power of suppliers, the people whose hobby snacking, the development of technology from year to year. Threat factors consist of the emergence of new competitors, and the number of substitutes.

Keywords : Small business developmentstrategiesthrough theAnalysisof InternalandExternal.


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan usaha kecil saat ini mengalami kemajuan yang sangat signifikan, selain karena dorongan kebutuhan ekonomi yang semakin tinggi dan ditambah dengan peluang untuk mendapatkan pekerjaan semakin kecil, masyarakat juga dituntut mulai kreatif untuk berfikir tentang bagaimana mendapatkan beragam penghasilan sampingan guna memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Usaha kecil merupakan wadah kreatifitas sebagai upaya meningkatkan produktifitas keluarga, sehingga mampu meningkatkan perekonomian, mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran.

Pengembangan usaha kecil sebagai basis ekonomi kerakyatan merupakan salah satu langkah strategi yang perlu ditindaklanjuti dengan langkah nyata.Dalam rangka pengembangan usaha kecil dan industri rumah tangga, telah banyak dilakukan upaya pembinaan dan pemberdayaannya, baik oleh pemerintah maupun swasta. Hanya saja, upaya pembinaan usaha kecil sering tumpang-tindih dengan program penanggulangan kemiskinan ( Jatmiko,2005:74).

Sudah tiba waktunya pihak pemerintah memberi perhatian dan langkah-langkah pendekatan dalam mengembangkan dan menyelamatkan usaha kecil sebagai


(15)

basis utama perekonomian nasional tanpa mengenal perbedaan suku, atau asal-usul, tetapi lebih realistik dan berorientasi kemasa depan.

Perputaran roda perekonomian tidak lepas dari usaha yang keras di bidang pemasaran. Kita melihat dan bahkan telah menjalankan proses pemasaran dalam menjual barang dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen atau pembeli. Namun kadang-kadang proses pemasaran tersebut dilakukan hanya berdasarkan kebiasaan saja, Sehingga sering terjadi keadaan dimana seorang penjual kalah bersaing dengan penjual yang lain dengan barang dagangan yang sama. Salah satu penyebabnya, mereka yang menang dalam merebut hati pembeli adalah mereka yang merencanakan proses menjual barangnya dengan matang, dengan menggunakan dasar-dasar pemasaran yang baik.

Pemasaran oleh banyak pengusaha kecil dianggap sebagai aspek yang paling penting.Pendapat yang sering muncul adalah bahwa kemampuan menghasilkan produk tetapi tidak disertai kamampuan memasarkan produk tersebut adalah kehancuran.Oleh karena itu permasalahan dibidang pemasaran pada usaha kecil sering ditempatkan sebagai masalah utama diantara masalah-masalah lainnya.

Pengusaha kecil juga kurang mampu membaca dan mengakses peluang-peluang pasar yang potensial dan yang memiliki prospek cerah.Akibatnya pemasaran produk cenderung statis dan monoton, baik dilihat dari segi diversifikasi produk, kualitas, maupun pasar.Hal ini terjadi karena pengetahuan dan ketrampilan pengusaha masih lemah ditambah akses terhadap informasi pasar yang kurang serta


(16)

kelembagaan penduduk yang belum berperan khususnya dalam hal membantu pemasaran.

Usaha Kripik ubi Mak Atik merupakan usaha rumahan yang menjual berbagai macam kripik ubi dan berbagai macam makanan ringan. Kripik ubi Mak Atik ini merupakan usaha kecil menengah yang sudah berjalan selama 6 tahun modal awalnya hanya Rp. 3.000.000,-. Usaha ini dimulai sejak tahun 2008 yang langsung di kelola oleh ibu Tri Murniati dan bapak Denny sendiri. Setiap bulan usaha ini terus maju dan berkembang.Sekarang Kripik ubi Mak Atik telah banyak dikenal orang karena rasa dari kripiknya yang enak dan harganya yang terjangkau oleh kalangan menengah.Usaha ini memiliki 3 orang karyawan.Kripik Mak Atikawal mulanya hanya memasarkan produknya ke warung-warung kecil yang ada disekitar usaha Mak Atik tersebut.Untuk mengenal produk ke masyarakat Mak Atik melakukan bagi-bagi produk ke saudara-saudara, dan tetangga yang ada disekitar.

Kripik ubi Mak Atik adalah kripik ubi yang proses pembuatannya tanpa menggunakan zat pengawet, sehingga produk yang dijual tidak dapat bertahan lama dan hanya bisa bertahan hanya dalam waktu 2 minggu.


(17)

Usaha Kripik Mak Atik ini tepatnya berada di jl.Marelan pasar 1 rel. Marelan adalah sebuah kecamatan yang terletak di sebelah utara kota medan. Wilayah ini sangat mungkin menjadi pusat perekonomian di sebelah utara kota Medan. Hal ini terbukti dengan sudah tersedianya fasilitas rumah sakit ,sekolah, plaza, mini market, serta pasar tradisional. Sehingga wilayah ini juga merupakan lahan yang baik buat berkembangnya industri-industri menengah dan terlebih lagi usaha rumahan berskala mikro. Wilayah ini juga sudah mulai berkembang dengan juga ditemukannya beberapa bangunan penunjang industri seperti gudang dan industri berskala menengah sehingga juga mempengaruhi tingkat perekonomian penduduk sekitar. Ini adalah bukti lain bahwa perdagangan serta usaha industri mikro seharusnya dapat pula berkembang pesat seiring kemajuan perekonomian di wilayah tersebut.

Masalah yang dihadapi oleh usahaMak Atik adalah usaha Kripik ubi Mak Atik ini produktif (banyak penggemar untuk membeli hasil produksinya). .

Berdasarkan hasil penelitian Praba Indariawati (Institut Pertanian Bogor, 2009) dalam tesis dengan judul“Kajian Strategi Pengembangan Usaha Industri Kripik Singkong PT. Inti Sari Rasa di Bekasi”. Dengan menggunakan matriks QSP dipilih prioritas strategi yang dapat diterapkan, yaitu memperluas jangkauan distribusi dan pemasaran. Strategi tersebut dapat dicapai dengan cara penetrasi pasar, pengembangan produk yang sudah ada dan pengembangan pasar.

Hasil penelitian Indra Bagus, ( Universitas Brawijaya, 2010 ) dalam skripsi dengan judul “ Analisis Usaha dan Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik


(18)

Pisang Agung” menyatakan bahwa berdasarkan hasil analisis SWOT yaitu: (a) Menerapkan fungsi-fungsi manajemen dengan baik mulai dari manajemen produksi, manajemen keuangan, manajemen pemasaran dan manajemen sumber daya manusia. (b) Mengembangkan usaha disegala bidang mulai dari meningkatkan teknologi tepat guna serta diferensiasi dan diversifikasi produk dengan memperluas jangkauan pasar agar dapat mempertahankan selera konsumen dan pasar; (c) Menambah modal usaha dengan mengadakan kerja sama baik dengan pemerintah atau berbagai relasi disertai pengajuan potensi usaha yang menjanjikan.

Berdasarkan hasil penelitian Mhd Syukran Ilaihi Berutu (Universitas Sumatera Utara,2010) dalam skripsi dengan judul “Prospek Pengembangan Usaha Keripik Ubi”. Menyatakan bahwa Penawaran = permintaan, sehingga potensi pengembangan usaha kripik ubi sangat mempunyai prospek. Usaha pembuatan kripik ubi di daerah penelitian layak diusahakan secara finansial karena telah memiliki nilai rata-rata R/C Ratio > 1 yaitu rata-rata sebesar 1,29 per minggu, per bulan, dan per tahun.

Yulie A.C. Hutagalung (Universitas Sumatera Utara, 2013) dalam skripsi dengan judul “ Strategi Pengembangan Bisnis Stusi Pada RM Minang Setia Jl. Jamin Ginting No. 326 Medan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang perlu diterapkan untuk RM Minang Setia Jl.Jamin Ginting no.326 Medan adalah strategi agresif yaitu menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

Berdasarkan hasil penelitian Anggreni Sianipar (Universitas Sumatera Utara, 2013) dalam skripsi dengan judul”Strategi Strength Weakness Opportunity Threats (


(19)

SWOT) dalam Peningkatan Volume Penjualan Pada Minimarket Surya Swalayan Jl. SetiaBudi Medan”. Menyatakan bahwa berdasarkan hasil analisis Matriks SWOT yang menggunakan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman minimarket, usaha ini berkembang dengan baik dan mengalami peningkatan volume penjualan yang dapat dilihat dari omset yang didapat oleh usaha ini.

Untuk membahas analisis pengembangan usaha kripik ubi Mak Atikbisa menggunakan analisis SWOT. Karena analisis SWOT dapat mengetahui pengembangan usaha, baik dari internal maupun eksternal dari usaha kripik ubi Mak Atik.

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul” AnalisisStrategi Pengembangan Usahakecil (Studi Pada Kripik Ubi Mak Atik )”

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang akan di teliti adalah sebagai berikut:

1. Strategi apa yang dapat diterapkan bagi Usaha Kripik Ubi Mak Atik dalam mengembangkan usaha?

2. Faktor internal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan Usaha Kripik Ubi Mak Atik dalam mencapai tujuannya?

3. Faktor eksternal apa saja yang menjadi peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap aktivitas Usaha Kripik Ubi Mak Atik?


(20)

1.3 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah

1. Menganalisis dan merumuskan strategi pengembangan usaha yang sesuai untuk diterapkan di Usaha Kripik Ubi Mak Atik.

2. Untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan usaha Kripik Ubi Mak Atik dalam mencapai tujuannya.

3. Untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap Kripik Ubi Mak Atik.

1.4 Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi pengusaha kripik ubi Mak Atik, penelitian ini untuk memberikan masukan tentang bagaimana cara mengembangkan usahanya dan dapat dijadikan pedoman bagi pengusaha baru.

2. Bagi penulis, penelitian ini untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari di perkuliahan dan dapat secara langsung mengetahui alternatif prospek pengembangan lainnya pada saat terjadi kendala-kendala yang tidak terduga sehingga dapat memperkaya pengetahuan penulis.

3. Bagi UniversitasSumatera Utara khususnya Ilmu Adminisrasi Bisnis untuk dijadikan sebagai referensi tambahan bagi peneliti lain yang penelitiannya berkaitan dengan analisis pengembangan usaha.


(21)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1.Strategi

Strategi didefinisikan sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan. Selain dengan perkembangan konsep manajemen strategik, strategi tidak didefinisikan hanya semata-mata sebagai cara untuk mencapai tujuan karena strategi dalam konsep manajemen itu sendiri (melalui berbagai keputusan strategik (strategic decision) yang dibuat oleh manajemen perusahaan) yang diharapkan akan menjamin terpeliharanya keunggulan bersaing perusahaan (Solihin, 2009:69).

Menurut Chandler dalam buku Husein Umar menyatakan bahwa Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya (Husein Umar,2010 :16).

Strategi bisnis (business strategy) merupakan strategi yang dibuat pada level unit bisnis dan strateginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi bersaing produk atau jasa perusahaan di dalam suatu industri atau segmen pasar tertentu (Solihin, 2012: 87).

Strategi adalah prioritas atau arah keseluruhan yang luas yang diambil oleh organisasi. Strategi juga merupakan pilihan-pilihan tentang bagaimana cara terbaik untuk mencapai misi organisasi (Allison dan Kaye, 2004:3).


(22)

Menurut Jauch dan Glueck dalam buku Jatmiko (2003 : 5) mendefinisikan manajemen strategi adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah stategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan.

Strategi mengembangkan usaha yakni melakukan terobosan baru untuk membuat konsumen lebih tertarik kepada bisnis kita dan memenangkan persaingan dalam dunia bisnis. Produk apapun yang dijual dan jasa apapun yang ditawarkan, bisnis membutuhkan ide inovatif untuk membuatnya selangkah lebih maju dari competitor. Adapun delapan strategi inovatif dan kreatif dalam mengembangkan usaha yakni: beri diskon, buat produk menjadi lebih menarik, buatlah inovasi baru, beri layanan prima untuk membuat konsumen loyal, jalin kemitraan dengan pebisnis lain, terapkan strategi marketing yang berbeda, jangan takut untuk menghadapi tantangan apapun, buatlah website (www.carabelajarbisnisonline.org).

2.1.1 Pemilihan Alternatif Strategi

Menurut David (2006: 78) alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh organisasi atau perusahaan dapat dikategorikan menjadi 4 jenis. Alternatif-alternatif tersebut adalah :

1. Strategi Integrasi

Strategi integrasi memungkinkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan control atas distributor, pemasok, dan pesaing. Adapun tipe-tipe strategi integrasi terdiri dari:


(23)

a. Integrasi kedepan yaitu tipe strategi yang melibatkan akuisisi kepemilikan atau peningkatan control atas pemasok perusahaan.

b. Integrasi kebelakang yaitu tipe strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan.

c. Integrasi horizontal yaitu tipe strategi utuk mencari kepemilikan atau meningkatkan control atas pesaing perusahaan.

2. Strategi Intensif

Strategi intensif adalah suatu strategi yang dilakukan oleh perusahaan secara intensif guna memperbaiki posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang ada pada saat ini. Tipe strategi intensif meliputi :

a. Penetrasi pasar yaitu tipe strategi yang digunakan untuk meningkatkan pangsa pasar untuk produk/jasa saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar.

b. Pengembangan pasar yaitu tipe strategi untuk memperkenalkan produk/jasa yang sudah ada didaerah pemasaran yang baru ( pangsa pasar bertambah)

c. Pengembangan produk yaitu tipe strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk/jasa saat ini.


(24)

3. Strategi Diversifikasi

Strategi ini dilakukan dengan mendiversifikasikan aktivitas bisnis dengan tujuan agar bisnis yang dijalankan tidak tergantung pada satu industri. Tipe strategi diversifikasi terbagi atas:

a. Diversifikasi konsentrik yaitu tipe strategi untuk menambah produk baru yang saling berhubungan untuk pasar yang sama.

b. Diversifikasi horizontal yaitu tipe strategi untuk menambah produk baru tetapi tidak berhubungan yang bertujuan untuk memuaskan pelanggan yang sama.

c. Diversifikasi konglomerat yaitu tipe strategi untuk menambah produk-produk baru yang tidak saling berhubungan untuk pasar yang berbeda. 4. Strategi Defensif

Strategi defensif dilakukan untuk bertahan. Adapun tipe-tipe dari strategi defensif adalah

a. Usaha patungan yaitu dua atau lebih perusahaan bekerja sama membentuk suatu perusahaan yang baru yang terpisah dari kedua induknya.

b. Pengurangan yaitu penghematan biaya dengan cara mengurangi sebagian dari asset perusahaan kepada pihak lain.

c. Divestasi yaitu menjual sebuah unit bisnis atau sebagian dari perusahaan kepada pihak lain.


(25)

d. Likuidasi yaitu menjual seluruh asset perusahaan atau dengan kata menutup sebuat perusahaan.

2.2 Pengembangan Usaha

2.2.1 Defenisi Pengembangan Usaha

Pengembangan usaha pada dasarnya adalah tanggung jawab dari setiap pengusaha/wirausaha. Dalam pengembangan usaha ini termasuk bagi industri rumah tangga sangat membutuhkan pandangan kedepan (akan dijadikan seperti apa usaha tersebut), motivasi dan tentu saja kreativitas. Jika ini dapat dilakukan oleh setiap wirausaha, maka besarlah harapan untuk dapat menjadikan usaha yang semula kecil menjadi skala menengah atau bahkan menjadi sebuah usaha besar (Anoraga, 2007:66).

Pengembangan usaha berarti usaha yang akan dibangun merupakan bagian dari entitas usaha yang sudah ada sebelumnya (Subagyo, 2008:29).

2.2.2 Teknik Pengembangan Usaha

Menurut (Suryana, 2013:221) Pengembangan usaha dapat dilakukan dengan teknik peningkatan skala usaha dan perluasan cakupan usaha.

1. Peningkatan Skala usaha

Pengembangan perusahaan dengan peningkatan skala usaha dapat dilakukan dengan menambah skala produksi, tenaga kerja, teknologi, sistem distribusi, dan tempat usaha. Pengembangan skala usaha juga bisa dilakukan dengan menambah


(26)

jenis-jenis barang atau jasa yang akan dihasilkannya dan diusahakannya. Pengembangan usaha bisa dilakukan hanya apabila akan menurunkan biaya jangka panjang, sehingga akan menaikkan skala ekonomi yang tinggi. Selain itu, pengembangan skala usaha dapat dilakukan dengan menambah lokasi usaha tempat lain, dikota lain dan di Negara lain.

2. Perluasan Cakupan Usaha

Perluasan cakupan usaha adalah diversifikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh biaya produksi total bersama.Cara ini bisa dilakukan dengan menambah jenis usaha baru, produk, dan jasa baru yang berbeda dari yang sekarang diproduksi serta dengan terknologi yang berbeda.

Dengan demikian, lingkup usaha ekonomis dapat didefinisikan sebagai suatu diversifikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh biaya produksi total bersama dalam memproduksi dua atau lebih jenis produk secara bersama-sama adalah lebih kecil dari pada penjumlahan biaya produksi secara terpisah. Perluasan cakupan usaha ini bisa dilakukan apabila wirausahawan memiliki permodalan yang cukup.Sebaliknya, lingkup usaha tidak ekonomis dapat didefinisikan sebagai suatu diversifikasi usaha yang tidak ekonomis, dimana biaya produksi total bersama dalam memproduksi dua atau lebih jenis produk secara bersama-sama adalah lebih besar daripada penjumlahan biaya produksi dari masing-masing jenis produk itu apabila diproduksi secara terpisah.

Untuk memperluas skala usaha atau lingkup ekonomi, bila pengetahuan usaha dan permodalan yang cukup, wirausahawan bisa melakukan kerja sama dengan


(27)

perusahaan lain melalui ventura bersama (joint venture), atau kerja sama manajemen melalui sistem kemitraan.

2.2.3 Tahapan Pengembangan Usaha

Menurut Anoraga (2007:145) Secara umum pengembangan usaha bagi usaha kecil dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tahap 1 : Identifikasi peluang

Peluang perlu diidentifikasi dan dirinci.Untuk itu diperlukan data dan informasi. Informasi itu biasanya diperoleh dari berbagai sumber, seperti:

1. Rencana perusahaan

2. Saran dan usul manajemen usaha kecil 3. Program pemerintah

4. Hasil berbagai riset peluang usaha 5. Kadin atau asosiasi usaha sejenis Tahap 2 : Merumuskan alternatif usaha

Setelah informasi terkumpul dan dianalisis, maka pimpinan perusahaan atau menejer usaha dapat merumuskan usaha apa saja yang mungkin dapat dibuka.

Tahap 3 : Seleksi alternatif

Alternatif yang banyak selanjutnya harus dipilih satu atau beberapa alternatif yang terbaik( prospektif). Untuk usaha yang prospektif dasar pemilihannya antara lain dapat menggunakan kriteria sebagai berikut:

1. Ketersediaan pasar 2. Risiko kegagalan


(28)

3. Harga

Tahap 4: Pelaksanaan alternatif terpilih

Setelah penentuan alternatif terpilih, maka tahap selanjutnya pelaksanaan usaha yang terpilih tersebut.

Tahap 5 : Evaluasi

Evaluasi dimaksudkan untuk memberikan koreksi dan perbaikan terhadap usaha yang dijalankan, disamping itu juga diarahkan untuk dapat memberikan masukan bagi perbaikan pelaksanaan usaha selanjutnya .

2.3 Pengertian Usaha Kecil

Usaha kecil (UK) sebagai konsep mengacu kepada dua aspek.Petama, aspek Perusahaan, yang melakukan aktivitas produktif, mengombinasi faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa, memasarkan dan mencetak keuntungan. Kedua, Aspek Pengusaha yaitu: orang di balik usaha/perusahaan yang biasanya adalah pemilik, pengelola sekaligus administrator dari perusahaannya ( Anoraga, 2007:50).

Menurut undang-undang No.9 tahun 1995 tentang usaha kecil, batasan usaha/industri kecil didefinisikan sebagai berikut:” Industri kecil adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan, bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk perniagaan secara komersial, yang mempunyai kekayaan bersih paling banyak 200 juta rupiah, dan mempunyai nilai penjualan pertahun sebesar 1 milyar rupiah atau kurang (Irawan, 2007:11).


(29)

2.3.1 Karakteristik Usaha Kecil

Menurut Jatmiko (2005:65) Karakteristik atau ciri usaha kecil meliputi:

1. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah administrasi pembukuan standar.

2. Struktur organisasi sederhana.

3. Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat tinggi. 4. Modal terbatas.

5. Pengalaman manajerial dalam mengelola perusahaan masih sangat terbatas. 6. Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit mengharapkan untuk mampu

menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang. 7. Kemampuan pemasaran sangat terbatas.

8. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah, mengingat keterbatasan dalam sistem administrasinya. Untuk mendapatkan dana di pasar modal, sebuah perusahaan harus mengikuti sistem administrasi standa dan harus transparan.

2.3.2 Kelemahan dan Kelebihan Usaha Kecil

Menurut Anoraga (2002 :226), ada kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh usaha kecil.

Adapun kelemahan dari usaha kecil yaitu: 1. Investasi awal dapat mengalami kerugian


(30)

2. Perubahan mode 3. Peraturan pemerintah 4. Persaingan

5. Masalah tenaga kerja 6. Pendapatan tidak teratur

Sedangkan kelebihan dari usaha kecil yaitu:

1. Usaha kecil beroperasi menebar diseluruh pelosok dengan berbagai ragam bidang usaha.

2. Usaha kecil beroperasi dengan invesatsi modal untuk aktiva tetap pada tingkat rendah.

3. Sebagian besar usaha kecil dapat dikatakan padat karya yang disebabkan penggunaan teknologi sederhana.

2.4 Keripik Ubi

Keripik ubi merupakan salah satu produk makanan ringan yang berasal dari ubi yang banyak digemari konsumen.Dengan berkembangnya aneka olahan untuk snack, maka ubi kayu juga mengalami perkembangan dengan inovasi-inovasi baru. Keripik ubi ini di modifikasi dengan bermacam-macam rasa dan tambahan kandungan lain, seperti perisa yang mempunyai banyak jenis diantaranya rasa jagung bakar, rasa balado, rasa keju, dan sebagainya (Richana,2013 : 88)

Keripik singkong merupakan produk makanan ringan yang banyak digemari konsumen. Rasanya yang renyah dan murahnya harga yang ditawarkan menjadikan


(31)

produk tersebut sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai bersama rekan dan keluarga.Prospek bisnis keripik singkong masih sangat terbuka lebar. Bahkan saat ini banyak konsumen yang menjadikan keripik singkong sebagai buah tangan yang cocok bagi sanak saudara di luar kota. Disamping prospeknya yang masih sangat bagus, menjalankan bisnis keripik singkong tidak membutuhkan modal yang terlalu besar. Hal terpenting dalam proses produksi adalah menggunakan bahan bakuyang berkualitas dan mengasah keahlian dalam mengolah singkong sehingga cita rasa yang dihasilkan juga benar-benar berkualitas. Makanan ringan ini sudah mempunyai identitas yang kuat dikalangan para konsumen sehingga sudah tidak asing lagi namanya.Berikut beberapa potensi pasar dari usaha keripik singkong: 1. Harga lebih murah

2. Kualitas lebih baik dengan rasanya yang renyah dan gurih

3. Produk baru diperoleh langsung dari produsen tanpa perantara grosir

Adapun kelemahan singkongyaitu merupakan bahan yang dapat busuk, maka perlu dijaga dan diketahui batas kualitas singkong yang baik untuk dijadikan bahan baku. ( www.triptrikusahakecil.com)

2.5 Perumusan Strategi dengan Pendekatan Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara kebersamaan dapat meminimalkan kelemahan(weaknesses) dan ancaman( threats).


(32)

Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Strategi merupakan tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut.Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun (Rangkuti, 2009:4).Dengan demikian perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan ( kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dengan kondisi yang ada saat ini.hal ini disebut dengan Analisis situasi. Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT( Rangkuti, 2009:18).

SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal strengths dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Menurut Rangkuti (2009:19), analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang ( opportunities ) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan ( strengths) dan kelemahan ( weaknesses).

2.5.1Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman ( SWOT Matriks )

Menurut (Rangkuti,2009:32) SWOT adalah alat untuk mencocokkan yang penting yang membantu mengembangkan empat tipe strategi :SO(kekuatan-peluang―strenghts- opportunities), WO (kelemahan-peluang

weaknesses-opportunities), ST (kekuatan-ancaman strengths-threats ), WT (


(33)

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pemikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

3. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindarkan ancaman.

2.6 Analisis Lingkungan

Analisis lingkungan merupakan salah satu unsur penting dalam proses manajemen strategik, sebab analisis lingkungan menghasilkan sejumlah informasi yang diperlukan untuk menilai dan melihat masa depan suatu usaha. Tujuan dari analisis lingkungan adalah agar bisnis rumahan mampu memanfaatkan informasi perubahan untuk mendapatkan keunggulan kompetitifnya dimasa depan.


(34)

Lingkungan usaha tidak bisa diabaikan begitu saja.Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong ataupun penghambat jalannya usaha.Lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya usaha adalah lingkungan ekternal dan lingkungan internal. 2.6.1 Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah Suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu keadaan, suatu peristiwa yang saling berhubungan dimana organisasi/ perusahaan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan. Faktor internal perusahaan merupakan unit-unit dalam perusahaan yang harus diperhatikan dan mempengaruhi keputusan dan kebijakan dari perusahaan.

Menurut Jatmiko (2004:68) Faktor-faktor kunci lingkungan internal adalah : a. Aspek pemasaran

Aspek pemasaran didefinisikan sebagai proses penentuan, pengantisipasian, penciptaan dan pemenuhan keinginan dan kebutuhan pelanggan atas produk. b. Keuangan dan Akuntansi Produksi

Kondisi keuangan sering kali mempertimbangkan sebagai ukuran yang terbaik kekuatan atau posisi persaingan perusahaan dan menjadi daya tarik utama bagi para investor.

c. Aspek Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia merupakan faktor lingkungan internal yang menjalankan aktivitas-aktivitas perusahaan.Perusahaan dapat bekerja dengan baik jika sumber daya manusia memiliki daya saing, kapabilitas, dan manajemen yang baik.


(35)

d. Aspek produksi

Fungsi produksi suatu perusahaan terdiri dari semua aktivitas yang merubah masukan(input) menjadi barang. Manajemen produksi memperlakukan masukan (input) mentransformasi, dan kluaran sangat beragam di antara industri-industri pasar

2.6.2 Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal perusahaan adalah pelaku dan kekuatan diluar perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen dalam perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan perusahaan.Lingkungan eksternal memiliki dua macam lingkungan eksternal, yaitu lingkungan kerja atau industri dan lingkungan sosial.Lingkugan kerja atau industri terdiri dari elemen-elemen yang secara langsung mempengaruhi operasi-operasi perusahaan. Beberapa elemen tersebut adalah pemasok, pesaing dan pelanggan (Pontas,2011:149). Sedangkan lingkungan sosial adalah suatu lingkungan eksternal perusahaan yang tidak berhubungan dan berpengaruh langsung dengan aktivitas-aktifitas perusahaan. Lingkungan sosial tersebut meliputi lingkungan ekonomi, lingkungan sosial budaya dan lingkungan teknologi.

1. Lingkungan Ekonomi

Faktor ekonomi berhubungan dengan sifat dan arah ekonomi dimana suatu perusahaan beroperasi.Sebab pola konsumsi masyarakat secara relatif dipengaruhi


(36)

oleh tren sektor ekonomi dan pasar, sehingga dalam perencanaan strateginya setiap organisasi/perusahaan harus mempertimbangkan arah tren ekonomi dari setiap sektor pasar yang mempengaruhi industri atau pasarnya.

2. Lingkungan sosial-budaya

Faktor sosial-budaya yang dapat mempengaruhi aktivitas dan kinerja perusahaan mencakup keyakinan, nilai-nilai, sikap, pandangan, serta gaya hidup manusia sebagai akibat perkembangan dan perubahan kondisi kebudayaan, bahasa, ekologi, demografi, keberagaman, pendidikan, suku bangsa dan ras.

3. Lingkungan Teknologi

Teknologi merupakan pendorong utama dibalik pengembangan berbagai produk dan pasar baru, tetapi kadang juga menjadi alasan utama menurunnya berbagai produk dan pasar.Teknologi mempunyai pengaruh penting pada kinerja industri (Pontas, 2011:224).


(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu variable secara mandiri (Azuar juliandi, 2013:14)

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi, atau berbagai variable, sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif karena analisis data yang dilakukan tidak untuk menerima atau menolak hipotesis, melainkan dengan meneliti lebih dalam tentang gejala yang dialami (I Made Wirartha, 2006:154).

Data yang diperoleh bukanlah berbentuk angka-angka atau nominal melainkan berupa kata-kata yang disusun dalam sebuah laporan.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada usaha kecil kripik ubi Mak Atik di Jl. Marelan Pasar 1 Rel. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Desember 2013 – April 2014.

3.3 Informan Penelitian

Menurut Suyanto (2005: 172) Informan penelitian terdiri dari beberapa macam yakni informan kunci (informan yang memiliki informasi pokok yang


(38)

diperlakukan dalam melakukan penelitian), informan utama merupakan informan yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti, informan tambahan yang merupakan informan yang dapat memberikan informasi meskipun tidak terlibat langsung dalam interaksi sosial. Informan kunci dalam penelitian ini adalah pemilik Usaha Kripik Ubi Mak Atik yaitu ibu Tri Murniati .Informan utama pada penelitian ini adalah karyawan berjumlah 4 orang dan konsumen berjumlah 3 orang.

3.4 Defenisi Konsep

Konsep adalah istilah atau defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial ( singarimbun, 1995:33).

Adapun defenisi konsep pada penelitian ini adalah: 1. Pengembangan usaha

Pengembangan usaha pada dasarnya adalah tanggung jawab dari setiap pengusaha/wirausaha. Dalam pengembangan usaha ini termasuk bagi industri rumah tangga sangat membutuhkan pandangan kedepan (dijadikan seperti apa usaha tersebut), motivasi dan kreativitas.

2. Lingkungan Internal

Lingkungan Internal adalah suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu keadaan, suatu peristiwa yang saling berhubungan dimana organisasi/perusahaan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan .


(39)

3. Lingkungan Eksternal

Lingkungan Ekternal adalah pelaku dan kekuatan diluar perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen dalam perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan perusahaan.

4. Usaha Kecil (UK) sebagai konsep mengacu kepada dua aspek. Pertama, aspek perusahaan, yang melakukan aktivitas produksi, mengombinasikan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang atau jasa, memasarkan dan mencetak keuntungan. Kedua, aspek pengusaha yaitu: orang dibalik usaha/ perusahaan yang biasanya adalah pemilik, pengelola sekaligus administrator dari perusahaannya. 3.5Defenisi Operasional

Penguraian defenisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti merupakan suatu cara untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian, selain itu juga memberikan batasan-batasan pada obyek yang akan diteliti. Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Pengembangan Usaha

a. Mengembangkan kemitraan antara usaha kecil dengan usaha besar.

Mengembangkan kemitraan antara usaha kecil dengan usaha besar dan didasarkan saling menguntungkan kedua belah pihak.

b. Motivasi

Motivasi merupakan hal/sesuatu yang mendorong seseorang berbuat sesuatu. 2. Lingkungan internal


(40)

Menurut Jatmiko(2004:68) Sumber Daya Manusia merupakan faktor lingkungan internal yang menjalankan aktivitas-aktivitas perusahaan. Perusahaan dapat bekerja dengan baik jika sumber daya manusia memiliki daya saing, kapabilitas, dan manajemen yang baik.

b. Produksi

Menurut Kurniawan dalam buku Anoraga (2007:238) Produksi adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan (output) yang diinginkan dengan dasar umum ekonomi, efisien dan optimalisasi sumber daya yang ada sehingga mampu menghasilkan laba.

c. Keuangan

Keuangan adalah dana yang berasal dari berbagai sumber ini dialokasikan untuk berbagai penggunaan seperti sebagai produksi dan distribusi, untuk membeli persediaan guna kelancaran produksi, tertanam pada piutang, dan lain sebagainya.

d. Pemasaran

Menurut Philip Kotler dalam buku Anoraga (2007: 181) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk-produk yang bernilai dengan yang lainnya.


(41)

3. Lingkungan Eksternal

a. Pemasok adalah orang yang bekerja sama dengan pemilik usaha dalam penyediaan bahan baku

b. Pesaing adalah usaha sejenis yang ada di dekat usaha kita.

c. Pelanggan adalah orang yang lebih dari dua kali datang membeli produk 4. Usaha Kecil

a. Sistem pembukuan yang relatif sederhana adalah proses pencatatan atas biaya produksi usaha dengan sistem manual/sederhana

b. Struktur organisasi yang sederhana merupakan bagan dari suatu organisasi yang berfungsi untuk menjalankan dan menggerakan usaha dengan cara sederhana

c. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah, mengingat keterbatasan dalam sistem administrasinya. Untuk mendapatkan dana dari pasar modal, sebuah perusahaan harus mengikuti sistem administrasi standard dan harus transparan.

d. Pengalaman manajerial dalam mengelola perusahaan masih sangat terbatas.adalah pengalaman yang dimiliki pemilik usaha rendah.

3.6Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpuulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama penelitian Untuk mendapatkan data-data atau informasi,penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:


(42)

1. Pengumpulan Data primer

Pengumpulan data primer yaitu pengumpulan data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya, melalui prosedur dan teknik pengumpulan data yang dapat berupa wawancara, observasi dan studi kepustakaan (Wirartha (2006:244).

a. Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai (Iskandar Indranata,2008:119). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara secara langsung kepada pemilik Usaha Kripik Ubi Mak Atik. b. Observasi adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan

langsung terhadap situasi sosial yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dialami langsung usaha keripik ubi Mak Atik.

2. Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder menggunakan studi kepustakaan.Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data dan informasi melalui literature yang relevan dengan judul penelitian seperti buku-buku, situs internet dan jurnal yang memiliki relevasi dengan masalah yang diteliti.


(43)

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis SWOT. Menurut Rangkuti ( 2009 : 131 ) proses penyusunan perencanaan strategi dalam analisis SWOT.

Matrik SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan.matrik ini dapat menggambarkan jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatandan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis.


(44)

Tabel 3.1 Matriks SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal Strengths (S) Tentukan faktor-faktor kekuatan internal Weaknesses (W) Tentukan faktor-faktor kelemahan internal Opportunities (O)

Tentukan faktor peluang eksternal

Strategi S-0

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

Strategi W-O

Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan untuk memanfaatkan peluang.

Treaths (T)

Tentukan faktor ancaman eksternal

Strategi S-T

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

Strategi W-T

Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemadan menghindari ancaman.


(45)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Perusahaan

4.1.1 Profil usaha kripik ubi Mak Atik

Usaha kripik ubi Mak Atik merupakan usaha kecil yang menjual berbagai macam kripik ubi dan berbagai macam makanan ringan lainnya.Awal berdirinya usah ini dimulai pada bulan juni 2008.Kripik ubi Mak Atik ini dahulu dijalankan untuk mendapatkan uang tambahan. Waktu adalah uang, waktu yang dibuang dengan sia-sia berarti sama dengan membuang uang dengan sia-sia, Maka dari itu Mak Atik terinspirasi untuk membuka sebuah usaha untuk mendapatkan uang jajan tambahan. Pada saat itu Mak Atik hanya mengantarkan produknya ke warung-warung di dekat rumahnya saja. Produk yang dijual waktu itu ukuran kecil dengan harga Rp 500,-. Usaha ini hanya dikelola oleh ibu Tri Murniati sendiri tanpa ada bantuan orang lain, setelah dua tahun kemudian usaha ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan baik. Sehingga suami dari ibu Tri Murniati yaitu bapak Denny keluar dari perusahaan tempat ia bekerja untuk membantu istrinya menjalankan usaha kripik tersebut. Usaha kripik ubi Mak Atik ini dikelola ibu Tri Murniati dan bapak Denny, serta dibantu oleh 3 orang karyawannya yaitu 1 orang merupakan saudara dari Mak Atik itu sendiri dan 2 orang lagi merupakan tetangga disekitar rumah Mak Atik.


(46)

Mulai tahun 2010 usaha ini diajak untuk bekerja sama dengan pebisnis lain. Pebisnis lain bekerja sama dengan usaha Mak Atik dengan menitipkan produknya di usaha Mak Atik dengan sistem dua persen dari harga jual produk merupakan keuantungan untuk Mak Atik. Pada tahun 2011-2012 ketika usaha kripik Mak Atik ini dibantu oleh bapak Denny usaha ini mengalami peningkatan penjualan dapat dilihat dari omset yang didapat oleh usaha kripik Mak Atik ini sebesar Rp.4.000.000 perhari atau Rp.120.000.000 perbulan. Pada tahun 2013-2014 omset yang didapat kripik ubi Mak Atik sebesar Rp. 240.000.000 perbulan.

Lokasi penelitian ini bertempat di usaha kripik ubi Mak Atik yang beralamat di jl. Marelan pasar 1 rel. Marelan merupakan salah satu kecamatan yang terletak di kota medan utara. Wilayah ini berpotensi menjadi pusat perekonomian di bagian Medan Utara.lokasi ini memiliki fasilitas berupa sekolah yaitu sekolah PAB, rumah sakit, puskesmas terjun, mesjid nurul huda, kolam renang SRIKANDI, Plaza SUZUYA, minimarket IRIAN serta pasar tradisional. Lokasi ini sangat strategis dan dapat diakses oleh berbagai transportasi darat seperti sepeda motor, mobil, angkutan umum, taksi dan becak..

Usaha kripik Mak Atik di jalan Marelan Pasar 1 rel. merupakan bisnis rumahan dan tidak berbadan hukum.Keputusan untuk mendirikan usaha kripik ubi ini di ambil oleh pemilik setelah melihat daerah Marelan merupakan lokasi yang potensial.Selain karena melihat peluang di daerah ini besar, tetapi juga karena


(47)

ketertarikan dan pengalaman terhadap usaha yang dijalankan. Adapun produk yang dijual pada usaha kripik Mak Atik ini seperti terlihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1

Produk yang dijual pada kripik ubi Mak Atik

Nama produk Ukuran Harga

1. Kripik ubi rasa jagung 1 kg Rp 20.000

½ kg Rp 10.000

¼ kg Rp 5.000

Rp 3.000

2. Kripik ubi rasa balado 1 kg Rp 20.000

½ kg Rp 10.000

¼ kg Rp 5.000

Rp 3.000

3. Kripik ubi rasa rumput laut 1 kg Rp 20.000

½ kg Rp 10.000

¼ kg Rp 5.000

Rp 3.000

4. Kripik sanjai 1 kg Rp 40.000

½ kg Rp 20.000


(48)

5. Kripik pisang 1 kg Rp 35.000

½ kg Rp 20.000

¼ kg Rp 10.000

6.Alen-Alen ½ kg Rp 15.000

7. Untir-untir ½ kg Rp 15.000

¼ kg Rp 8.000

Rp 3.000

8. Kuping gajah 1 kg Rp 30.000

½ kg Rp 15.000

9. Stik balado ½ kg Rp 10.000

10. Kacang arcis ½ kg Rp 15.000

¼ kg Rp 8.000

11. Kacang arab ½ kg Rp 20.000

12. Kacang madu ½ kg Rp 20.000

13. Orong-orong ½ kg Rp 15.000

¼ kg Rp 8.000

14. Yupi ½ kg Rp 20.000

¼ kg Rp 10.000

15. Peyek kacang tanah 1 kg Rp 35.000

½ kg Rp 20.000


(49)

16. Peyek udang kecepe 1 kg Rp 35.000

½ kg Rp 20.000

¼ kg Rp 10.000

17. Peyek kacang ijo 1 kg Rp 35.000

½ kg Rp 20.000

¼ kg Rp 10.000

18. Cakar ayam 1 bungkus Rp. 10.000

19.Raja manis ½ kg Rp 15.000

¼ kg Rp 8.000

Rp 3.000

20. Kue bawang 1 kg Rp 35.000

½ kg Rp. 20.000


(50)

Usaha kripik ubi Mak Atik beroperasi mulai pukul 10:00-20:00 WIB. Tenaga kerja terdiri 5 orang yakni 3 orang anggota keluarga dan pekerja bukan keluarga hanya 2 orang. Untuk karyawan mulai dari bekerja pukul 08:00-20:00 WIB.

VISI

“ Menjadi usahakripik yang memimpin pasar dikota medan”

MISI

Meningkatkan volume penjualan, selalu menjual produk yang berkualitas dan

memberikan pelayanan yang terbaik kepada kosumen”.

4.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan hubungan keterikatan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya suatu bisnis diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktifitas maupun kegiatan bisnis. Adapun struktur organisasi pada usaha kripik Mak Atik dapat dilihat pada gambar 4.1


(51)

Gambar 4.1

STRUKTUR ORGANISASI

4.1.3 DESKRIPSI TUGAS

Berikut ini merupakan uraian tugas dari struktur organisasi yang telah dibentuk sesuai dengan kebijakan dari usaha, antara lain sebagai berikut:

1. Pemilik usaha Kripik ubi Mak Atik

Pemilik usaha kripik ubi Mak Atik memiliki peran yang sangat penting. Adapun tugas dari pemilik usaha ialah memimpin dan mengelola usaha, mengatur dan member kebijakan, berbelanja bahan baku, menghimpun segala pemasukan dan pengeluaran, menggaji karyawan, melakukan transaksi penjualan, mengatur dan memasak bumbu untuk kripik ubi.

Pemilik usaha  ( Mak Atik) 

Packing  ( Farida dan nina)  Pengupas/ penggoreng ubi 

( Pak Denny)  Kasir 


(52)

2. Kasir

Tugas pokok dari kasir yaitu menghitung jumlah produk yang dibeli konsumen, menghitung jumlah uang, menempelkan harga pada produk.

3. Pengupasan dan penggorengan ubi

Tugas pokok dari pengupasan dan penggorengan ubi yaitu mengupas ubi yang telah dipilih, memarut ubi, tetapi penggorengan ubi di masak oleh Mak Atik.

4. Packing

Tugas pokok dari pengepakkan / packing yaitu membungkus kripik yang sudah siap saji, mengelem dan menyusun produk yang mau dijual.

4.2 Penyajian data

a. Identifikasi responden berdasarkan pendidikan

Jumlah distribusi responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut :


(53)

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Responden

No Responden Frekuensi Persentase

1. SD 2 03.6

2. SLTP 6 10.9

3. SMA 40 72.8

4. S1/S2 7 12.7

JUMLAH 55 100.0

Sumber : Hasil Penelitian 2014

Berdasarkan tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan pendidikan di atas maka dapat dijelaskan bahwa 55 orang responden yang berkunjung ke usaha Mak Atik adalah 2 orang responden (03.6 %) berpendidikan SD, 6 orang responden (10.9%) berpendidikan SLTP, 40 orang responden (72.8%) berpendidikan SMA dan sisanya 7 orang responden (12.7%) yang berpendidikan S1/S2. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang berkunjung ke usaha Mak Atik adalah SMA, Karena konsumen yang datang ke toko Mak Atik ini responden yang baru tamat SMA dan sedang menjalankan S1 dan responden yang berkunjung ke usaha Mak Atik sebagian kecil adalah berpendidikan SD.


(54)

b. Identifikasi responden berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah distribusi responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3

Karakteristik Responden BerdasarkanJenis Kelamin

No Responden Frekuensi Persentase

1. Pria 16 30

2. Wanita 39 70

Jumlah 55 100.0

Sumber : hasil penelitian 2014

Berdasarkan tabeli 4.3 karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin diatas maka dapat dijelaskan bahwa 55 orang responden yang berkunjung ke usaha Mak Atik adalah 16 orang responden (30%) berjenis kelamin pria dan sisanya 39 orang responden (70%) berjenis kelamin wanita. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang berkunjung ke usaha Mak Atik adalah berjenis kelamin wanita dan sebagian kecil responden yang berkunjung ke usaha Mak Atik adalah berjenis kelamin pria.


(55)

c. Identifikasi responden yang berdasarkan umur

Jumlah distribusi responden berdasarkan umur dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No Responden Frekuensi Persentase

1. 10-20 tahun 13 23.6

2. 21-30 tahun 32 58.2

3. 31-40 tahun 8 14.6

4. 41-50 tahun 2 03.6

Jumlah 55 100.0

Sumber: Hasil penelitian 2014

Berdasarkan tabel 4.4 karakteristik responden berdasarkan umur diatas dapat dijelaskan bahwa responden yang paling banyak berkunjung ke usaha Mak Atik adalah beumur 21-30 tahun sebanyak 32 orang dengan hasil persentase 58.2%, kemudian dengan umur 10-20 tahun sebanyak 13 orang dengan jumlah persentase 23.6, sedangkan responden yang berumur 31-40 tahun sebanyak 8 orang dengan jumlah persentase 14.6% dan yang paling sedikit dengan umur 41-50 tahun sebanyak 2 orang dengan jumlah persentase 03.6 %.


(56)

4.3 Analisis data

4.3.1 Strategi Pengembangan Usaha yang diterapkan Mak Atik

Pertanyaan1: Bagaimana tujuan latarbelakang berdirinya usaha Kripik Ubi Mak Atik?

Jawaban :“Tujuan latar belakang berdirinya usaha kripik ubi Mak Atik adalah Karena pada saat itu ekonomi keluarga saya sangat kurang, awalnya saya ingin menambah pemasukan ekonomi untuk keluarga ,akan tetapi saya juga melihat banyaknya pengangguran disekitar lingkungan saya dan saya juga melihat persaingan usaha seperti saya ini belum ada di daerah Marelan ini kecuali minimarket-minimarket yang menjual makanan ringan. ini membuat saya termotivasi untuk membuka usaha dengan menjual berbagai makanan ringan dengan harga yang murah dan produk yang dijual selalu produk yang berkualitas dan produk dengan inovasi baru Untuk mendatangkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada dengan produk-produk yang dijual”(Mak Atik,2014).

Adapun hal diatas yang dinyatakan oleh Mak Atik dihubungkan dengan teori 

tentang kewirausahaan (Instruksi Presiden Republik Indonesia atau impress tahun

1995 tentang gerakan nasional memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan yang menyatakan sebagai berikut: Dengan latar belakang adanya masalah ekonomi yang terjadi pada masyarakat kalangan kelas menegah kebawah, ternyata ide untuk membangun suatu kelompok usaha masyarakat sangat membantu. Disamping usaha yang dibangun oleh perorangan ataupun kelompok ini berguna untuk pribadi, ternyata juga sangat membantu untuk kehidupan disekitar lingkungan dari usaha ini.Terbukti dengan adanya usaha yang dibangun oleh mak atik ini, pengangguran di sekitar lingkungan usaha ini sedikit banyaknya terbantu.Sesuai dengan program yang dicanangkan oleh pemerintah bahwa UKM di harapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat juga terbukti dapat mengurangi pengangguran, yang dengan ini dibuktikan oleh usaha Mak Atik tersebut dapat meningkatkan ekonomi keluargam, juga usaha Mak atik tersebut membantu mengurangi jumlah pengangguran yang ada disekitar lingkungan dari usaha mak atik ini.Selain itu adanya ide untuk membuka suatu usaha yang memiliki ciri khas yang lain dari yang sudah ada sangat baik untuk prospek usaha yang akan dijalankan. Pada saat ini, usaha yang mempunyai suatu inovasi yang baru banyak dicari oleh konsumen, contohnya dari usaha yang tengah dijalankan oleh produsen dalam hal ini Mak Atik mengedepankan produk yang


(57)

berkualitas dengan harga yang murah, yang diharapkan mempunyai hasil yang berkesinambungan tidak hanya untuk pemasukan bagi produsen, akan tetapi diharapkan juga dapat membantu mengurangi pengangguran disekitar lingkungan usaha.  

Pertanyaan 2: Bagaimana kreatifitas yang dilakukan untuk mendukung usaha kripik Mak Atik?

Jawaban: “Kreatifitas yang dikembangkan oleh Mak Atik sepertikripik ubi rasa kari dan kari cili yang sangat pedas, karena anak muda saat ini suka dengan yang pedas dan produk ini belum ada dijual tempat lain sehingga saya termotivasi untuk membuat produk ini” (Mak Atik, 2014).

Kreatifitas untuk mengembangkan usaha sangat diperlukan, yang dilakukan oleh Mak Atik adalah mengembangkan suatu produk usaha yang disukai oleh konsumen. Untuk Mak atik selaku pemilik usaha dari kripik ubi, beliau mengembangkan kreatifitas contohnya kripik ubi rasa kari dan kripik ubi rasa kari chili. Kreatifitas ini dapat diterima atau disukai oleh pelanggan Mak Atik.

Pertanyaan 3 Bagaimana langkah dan strategi yang dapat ibu lakukan untuk bersaing dengan pesaing lainnya?

Jawaban: “Langkah yang dapat saya lakukan adalah dengan menjual berbagai macam kriteria harga kripik.

Tabel kripik yang dijual Mak Atik

Nama produk Ukuran Harga

1. Kripik ubi rasa jagung 1 kg Rp 20.000

½ kg Rp 10.000

¼ kg Rp 5.000

Rp 3.000

2. Kripik ubi rasa balado 1 kg Rp 20.000


(58)

¼ kg Rp 5.000

Rp 3.000

3. Kripik ubi rasa rumput laut 1 kg Rp 20.000

½ kg Rp 10.000

¼ kg Rp 5.000

Rp 3.000

4. Kripik sanjai 1 kg Rp 40.000

½ kg Rp 20.000

¼ kg Rp. 13.000

5. Kripik pisang 1 kg Rp 35.000

½ kg Rp 20.000

¼ kg Rp 10.000

6.Alen-Alen ½ kg Rp 15.000

7. Untir-untir ½ kg Rp 15.000

¼ kg Rp 8.000

Rp 3.000

8. Kuping gajah 1 kg Rp 30.000

½ kg Rp 15.000

9. Stik balado ½ kg Rp 10.000

10. Kacang arcis ½ kg Rp 15.000


(59)

11. Kacang arab ½ kg Rp 20.000

12. Kacang madu ½ kg Rp 20.000

13. Orong-orong ½ kg Rp 15.000

¼ kg Rp 8.000

14. Yupi ½ kg Rp 20.000

¼ kg Rp 10.000

15. Peyek kacang tanah 1 kg Rp 35.000

½ kg Rp 20.000

¼ kg Rp 10.000

16. Peyek udang kecepe 1 kg Rp 35.000

½ kg Rp 20.000

¼ kg Rp 10.000

17. Peyek kacang ijo 1 kg Rp 35.000

½ kg Rp 20.000

¼ kg Rp 10.000

18. Cakar ayam 1 bungkus Rp. 10.000

19.Raja manis ½ kg Rp 15.000

¼ kg Rp 8.000

Rp 3.000

20. Kue bawang 1 kg Rp 35.000


(60)

Sumber : hasil penelitian 27 April 2014.“ ( Mak Atik, 2014).

Suatu usaha wajib mempunyai suatu strategi untuk memperkenalkan dan mempertahankan produknya di pasaran agar tetap diminati oleh konsumen.Mak Atik selaku pengusaha dan pemilik dari usaha kripik ubi mempunyai strategi pemasaran berupa selalu menciptakan rasa baru dan berbagai variasi harga sesuai dengan kemampuan pembeli atau pelanggan.

Pertanyaan 4: Bagaimana hubungan kemitraan atau kerjasama usaha kripik ubi Mak Atik ini dengan badan keuangan?

Jawaban: “Hubungan kemitraan dan kerja sama usaha saya dengan usaha besar seperti bank, usaha kripik Mak Atik dapat memanfaatkan kredit usaha kecil dari perbankan,dan kami berkerja sama pada mulai awal usaha hingga saat ini” ( Mak Atik,2014).

Pengusaha kripik ubi mak atik ini menjalin kerjasama dengan pihak bank dalam hal peminjaman modal usaha. Suatu usaha bisnis sangatlah wajar memiliki hubungan dengan badan keuangan, dimana badan keuangan disini adalah bank yang memang menyediakan peminjaman modal untuk usaha kecil menengah ( UKM ) yang sudah memenuhi persyaratan-persyaratan untuk peminjaman modal usaha. Hubungan kerjasama yang baik antara pengusaha bisnis dan bank dapat terjalin apabila pihak pengusaha juga memenuhi kewajibannya dengan pihak yang meminjamkan modal usaha. Komite Kredit usaha rakyat Kementrian koordinator bidang perekonomian” Sebaran Penyalurann Kredit Usaha Rakyat Periode Nov 2007-Maret 2013, tanggal 28 April 2013

Pertanyaan 5: Bagaimana usaha ini menjalin kemitraan dengan pebisnis lain?

Jawaban :“ Usaha kami ini bekerja sama dengan pebisnis lain, produk yang diproduksi hanya dengan berbahan baku ubi saja, sedangkan produk lain yang saya jual itu titipan pebisnis lain yang dijual di usaha saya” (Mak Atik,2014).


(61)

Kerjasama dengan pebisnis dalam suatu usaha merupakan hal yang sangat wajar dan juga merupakan strategi yang baik. Dari hasil pantauan dan analisis yang dilakukan oleh peneliti, usaha kripik ubi mak atik ini menjalin kerjasama dengan pebisnis lain untuk menambah aneka produk yang dijual. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, bahwa usaha mak atik ini hanya terfokus pada pembuatan kripik yang berbahan baku ubi. Dengan adanya produk lain dari pebisnis lain, maka produk yang dijual juga beraneka ragam seperti alen-alen, untir-untir, stik balado, kuping gajah, kacang arcis, kacang madu, kacang arab, yupi, peyek kacang, peyek kacang ijo, dan peyek udang kecepe. Dengan demikian diharapkan produk yang dijual dapat menarik minat konsumen yang datang berkunjung ke usaha kripik ubi mak atik.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara memotivasi pelanggan agar tetap setia dengan produk yang ditawarkan?

Jawaban :“Mak Atik menjual Kripik Ubi berbagi rasa dan kemasan besar kecil dan setiap konsumen yang membeli dengan jumlah banyak kami memberikan bonus. “ ( Mak Atik,2014).

Motivasi yang dilakukan oleh setiap usaha yang bertujuan untuk menarik hati para konsumen yang datang ketoko. Dengan memberikan bonus kepada pelanggan yang sudah membeli, merupakan suatu strategi untuk membuat konsumen merasa senang dengan produk yang dijual. Motivasi yang dilakukan pada usaha Kripik Ubi Mak Atik ini adalah dengan memberikan bonus jika membeli 5 kripik ukuran 1 kg mendapatkan bonus 1 kripik ukuran kecil dengan harga Rp 3.000.

Pertanyaan 7 Jenis produk apa saja yang dijual usaha Mak Atik?

Jawaban: “Produk yang kami jual berbagai macam rasa seperti kripik ubi rasa jagung bakar, kripik ubi rasa balado, kripik ubi rasa rumput laut, untir-untir, alen-alen, raja manis dan sebagainya, berbagai macam harga mulai dari harga Rp 3.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 35.000 dan Rp 40.000.”( Mak Atik,2014).

Berbagai macam produk yang dijual membuat konsumen untuk dapat memiliki banyak pilihan dalam berbelanja.Berbagai macam produk yang dijual dan berbagai varian harga yang ditawarkan sesuai dengan kemampuan konsumen membuat konsumen datang kembali.


(62)

Pertanyaan 8 Bagaimanadengan kualitas produk, kebersihan dan cita rasa yang diberikan usaha kripik Ubi Mak Atik yang menjadi perhatian pelanggan?

Jawaban: “Kualitas produk, cita rasa,kebersihan merupakan hal yang paling penting selalu saya perhatikan agar pelanggan menjadi setia dengan produk yang Mak Atik jual”( Mak Atik, 2014).

Kualitas produk, cita rasa, kebersihan merupakan salah satu cara yang harus selalu diperhatikan oleh pemilik usaha dalam menjual produk dan juga menjadi salah satu juga yang selalu diperhatikan oleh konsumen dalam membeli produk. Dengan memperhatikan kualitas produk, cita rasa, kebersihan dapat memberikan nilai tambah bagi usaha kripik ubi Mak Atik.

Pertanyaan 9 Bagaimana layanan prima yang dilakukan usaha ini untuk membuat konsumen loyal?

jawaban: “Layanan yang kami berikan kepada konsumen hanya dengan keramah tamahan dengan konsumen, apabila ada konsumen yang datang bertanya tentang informasi produk kami memberitahunya” (Mak Atik,2014).

Pelayanan prima merupakan perhatian yang diberikan karyawan kepada konsumen agar konsumen nyaman dalam berbelanja.Usaha kripik ubi Mak Atik juga sangat memperhatikan pelayanan prima yang diberikan untuk konsumen.


(63)

Menurut Anoraga (2007:66).Pengembangan usaha adalah tanggung jawab dari setiap pengusaha/wirausaha. Dalam pengembangan usaha ini termasuk bagi industri rumah tangga sangat membutuhkan pandangan kedepan (akan dijadikan seperti apa usaha tersebut), motivasi dan tentu saja kreativitas. Jika ini dapat dilakukan oleh setiap wirausaha, maka besarlah harapan untuk dapat menjadikan usaha yang semula kecil menjadi skala menengah atau bahkan menjadi sebuah usaha besar.

4.3.2 Lingkungan Internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan Usaha Kripik ubi Mak Atik

Pertanyaan 10 Bagaimanakah lokasi usaha kripik ubi Mak Atik?

Jawaban:“Lokasi usaha Mak Atik adalah lokasi yang strategis, karena usaha ini berada di jl. Marelan pasar 1 rel. Dapat dijangkau dengan kendaraan apapun seperti angkutan umum no. 105 merah, 02 kuning, becak, kendaraan pribadi, dan sepeda motor”( Karyawan Erin,2014).

Pemilihan lokasi dalam menjalankan usaha merupakan keputusan yang paling penting.Dalam membuat keputusan mengenai pemilihan lokasi, pemilik usaha sebaiknya memikirkan lingkugan area lokasi dan tempat yang lebih spesifik. Pemilihan lokasi yang salah maka akan berpengaruh dengan perkembangan usaha yang dijalankan. Lokasi yang strategis saat ini dimiliki oleh usaha Mak Atik yang menjadi salah satu kekuatan untuk dapat bersaing dengan pesaing lain, sehingga lokasi dari usaha Mak Atik ini mudah untuk ditemui oleh konsumen.

Pertanyaan 11 Bagaimana harga yang ditawarkan oleh Usaha kripik ubi Mak Atik? Jawaban: “Harganya sangat terjangkau karena harga produknya mulai dari Rp

3.000 sampai Rp 40.000” (Karyawan Farida,2014).

Harga yang murah dapat meningkatkan keinginan konsumen membeli produk.Harga yang terjangkau memiliki peran penting juga dalam menarik hati


(64)

pelanggan.Usaha kripik Mak Atik menetapkan harga sesuai dengan ukuran dan jenis produk yang dijual.Harga produk pada usaha ini mulai dari Rp 3.000 sampai Rp 40.000.karena harganya yang murah sehingga usaha kripik ubi Mak Atik memiliki beberapa pelanggan setia.

Pertanyaan 12.Bagaimana fasilitas yang dimiliki bisnis usaha kripik Mak Atik?

Jawaban: “Fasilitas yang dimiliki usaha Mak Atik adalah seperti memiliki toko,toko Mak Atik ini cukup terang karena memiliki listrik yang cukup, tokonya bersih jauh dari sampah, musholah yang bersih, karena musholah ini dibuat untuk konsumen yang datang ingin sholat, toilet yang bersih, luasnya lahan parkir: lahan parker yang luas dibuat untuk konsumen yang datang dengan menggunakan kendaraan pribadi, tersedianya permainan anak-anak” (Karyawan Denny,2014).

Fasilitas yang diberikan suatu usaha kepada konsumen yang berfungsi untuk menunjang keberhasilan usaha agar dapat usaha tersebut dapat dikenal konsumen dan dapat memberikan kenyamanan kepada konsumen saat berbelanja.Usaha kripik ubi Mak Atik memiliki beberapa fasilitas seperti toilet, musholah, lahan parkir dapat memberikan kenyamanan kepada konsumen saat sedang berbelanja.

Pertanyaan 13.Bagaimana perlengkapan peralatan yang dimiliki oleh Usaha Bisnis kripik Ubi Mak Atik.

Jawaban:“Pelengkapan peralatan yang dimiliki oleh usaha Mak Atik yaitu lengkapnya peralatan untuk mendukung proses produksi seperti adanya mesin pencampur rasa agar rasanya pas, adanya parutan untuk ubi( Karyawan Erin,2014).

Peralatan yang lengkap dalam proses produksi dapat mendukung kelancaran dalam proses produksi. Kelengkapan peralatan dapat menghemat biaya dan menambah efisien dalam menyelesaikan pekerjaan. Usaha kripik Mak Atik ini memiliki beberapa peralatan yang dapat mendukung dalam proses produksi seperti mesin pencampur rasa, parutan ubi, wajan dan kompor.

Pertanyaan 14.Bagaimana produk yang dijual oleh bisnis Usaha Mak Atik?

Jawaban: “Produk yang dijual Mak Atik adalah produk yang berkualitas yaitu produk yang baru selesai di produksi “( Karyawan Erin,2014).

Kualitas produk merupakan salah satu produk yang pasti dipilih oleh setiap konsumen.Usaha yang tidak menjual produk berkualitas maka usaha tersebut tidak


(65)

dapat berkembang dengan baik, lama kelamaan usaha itu dapat meredup dan akhirnya bangkrut.setiap usaha pastinya menjual produk yang berkualitas agar konsumen yang datang merasa puas dengan produk yang dibeli dan pastinya akan datang kembali. Produk yang dijual oleh usaha kripik Mak Atik adalah produk yang berkualitas yaitu produk yang baru diproduksi, produk yang rasanya pas dengan selera konsumen dan produk yang bersih, itu lah produk yang berkualitas yang membuat konsumen tidak pernah kecewa dengan produk yang telah dibeli.

Pertanyaan 15. Bagaimana karyawan berkomunikasi dengan pemilik usaha bisnis kripik ubi?

Jawaban: “Karyawan menyatakan bahwa Mak Atik dapat bekerja sama dengan baik kepada karyawan contohnya apabila ada pesanan kripik yang banyak dan karyawan yang pulang diatas jam kerja maka diberikan bonus langsung oleh Mak Atik (Karyawan Nina,2014).

Karyawan merupakan orang –orang yang bekerja untuk mengelola dari bahan mentah menjadi bahan jadi, karyawan ini juga merupakan suatu alat yang sangat penting untuk mengelola sumberdaya yang ada didalam suatu usaha.Mak Atik sebagai selaku pemilik usaha yang selalu menjaga hubungan baik kepada karyawan yang bekerja agar karyawan merasa nyaman bekerja di toko Mak Atik tersebut. Motivasi selalu ia jalankan agar terjalin hubungan yang saling menguntungkan.

Pertanyaan 16 .Bagaimana karyawan menghadapi pelanggan?

Jawaban: “ Karyawan menyatakan bahwa mereka diharuskan untuk ramah kepada konsumen agar konsumen merasa nyaman dalam berbelanja, jika konsumen merasa tidak nyaman dan terjadinya komplain maka karyawan ini langsung menanggapi dengan baik kepada konsumen, sampai saat ini tidak ada terjadi kompalin dan konsumen yang datang selalu merasa puas dalam berbelanja di usaha Mak Atik (Karyawan Erin,2014).

Disetiap usaha karyawan harus ramah dengan konsumen untuk menambah jumlah konsumen yang datang dan akan berpengaruh untuk meningkatkan penjulan. Karyawan yang ramah akan disenangi banyak konsumen. Pelayanan pelanggan pada usaha kripik Mak Atik ini baik, ramah dalam menanggapi pesanan pelanggan.Dan jika ada pelanggan yang memiliki keluhan terhadap produk yang dihasilkan ditanggapi dengan cepat.


(66)

Pertanyaan 17.Bagaimana karyawan yang bekerja pada usaha Mak Atik?

Jawaban: “Karyawan yang bekerja pada usaha Mak Atik ini adalah karyawan yang disiplin, Karyawan yang disiplin seperti karyawan yang datang bekerja selalu tepat waktu yaitu datang pagi pulang malam ( Karyawan Denny,2014).

Karyawan yang disiplin merupakan karyawan yang diharapkan oleh setiap usaha.Karyawan yang disiplin adalah karyawan yang dapat menggunakan waktu dengan sebaik mungkin, karyawan seperti ini dapat membantu pemilik usaha dalam mengembangkan usahanya. Usaha kripik ubi Mak Atik memiliki karyawan yang disiplin dengan waktu,tugas dan tanggung jawabnya. Ini merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki Mak Atik yang dapat digunakan dengan sebaik mungkin untuk mencapai peluang yang ada, untuk mengembangkan usahanya.

Pertanyaan 18 Bagaimana dengan merek atas produk yang dimiliki usaha Mak Atik?Jawaban: “Produk yang ditawarkan Mak Atik saat ini belum memiliki merk atas produk yang dijual, produk yang dijual hanya dibungkus dengan plastik saja tanpa ada merek(Mak Atik,2014).

Merek merupakan suatu identifikasi dari sebuah barang atau jasa yang dijual usaha tersebut.Banyak usaha kecil yang saat ini usahanya tidak memiliki merek tetapi banyak dikenal orang karena produknya yang berkualitas.Bagi usaha kecil merek tidaklah penting, karena bagi usaha kecil dengan menggunakan merek maka dapat dikenakan pajak.Usaha kripik ubi Mak Atik saat ini belum memiliki merek, produk yang dijual hanya dibungkus didalam plastik dan tidak ada merek.


(67)

Pertanyaan 19 Bagaimana dengan promosi yang dilakukan oleh usaha Mak Atik?

Jawaban: “ Promosi yang dilakukan oleh Usaha Mak Atik ini hanya secara sederhana karena promosi pada usaha ini sangat kurang yaitu

mempromosikan produk hanya dari mulut ke mulut(Mak Atik,2014).

Promosi penjualan merupakan hal yang terpenting dalam membangun dan mengembangkan sebuah bisnis.Bentuk promosi yang umum dilakukan adalah mengiklankan usaha dan produk melalui berbagai media periklanan baik itu radio, televisi, surat kabar, internet, memasang spanduk/baliho dan termasuk juga menyebarkan brosur. Tujuan dalam melakukan hal tersebut adalah agar masyarakat umum mengetahui dan tertarik dengan apa yang kita tawarkan. Usaha kripik ubi Mak Atik tidak melakukan promosi dengan cara efektif tetapi hanya dengan cara sederhana. Usaha Mak Atik ini tidak memasarkan produknya melalui media cetak ataupun elektronik tetapi Mak Atik hanya membagi-bagikan kepada masyarakat sekitar agar produk dikenal masyarakat sekitar dan Mak Atik juga mempromosikan produknya kepada konsumen dari mulut kemulut.

Pertanyaan 20.Bagaimana dengan laporan keuangan pada usaha kripik ubi Mak Atik?

Jawaban: “Usaha Mak Atik ini tidak melakukan dan tidak Memiliki Laporan Keuangan. Manajemen keuangan pada usaha ini hanya uang yang di dapat dan uang yang dikeluarkan saja yang di catat (Mak Atik,2014).

Laporan keuangan usaha kecil menjadi faktor penting dalam kemajuan sebuah usaha.Tetapi laporan keuangan dinilai menjadi kelemahan utama pelaku usaha kecil menengah (UKM) dalam mengembangkan bisnisnya. Banyak yang mencampuradukkan dana usaha dan keluarga dan tidak memiliki laporan keuangan. Usaha kripik ubi Mak Atik termasuk salah satu usaha kecil, sehingga usaha ini belum menggunakan laporan keuangan.Laporan keuangan pada usaha Mak Atik ini belum ada karena pemilik usaha ini tidak pandai untuk mencatat laporan keuangan dengan rinci tetapi usaha Mak Atik ini hanya mencatat uang yang keluar dan uang yang didapat setiap hari.


(68)

Pertanyaan 21.Bagaimana dengan pelatihan untuk karyawan pada usaha kripik ubi Mak Atik ini?

Jawaban:” Tidak adanya pelatihan karyawan yaitu karyawan yang bekerja di usaha ini mendapatkan ilmu secara sendiri-sendiri (Mak Atik,2014).

Bagi suatu perusahaan besar perlu melaksanakan program pelatihan bagi karyawan baru maupun karyawan lama yang sudah berpengalaman, karena karyawan yang sudah berpengalaman dan menduduki jabatan tertentu diperusahaan, belum tentu mempunyai kemampuan yang sesuai dengan persyaratan yang diperlukan dalam jabatan tertentu. Dengan diselenggarakannya pelatihan bagi karyawan, akan diperoleh efektivitas dan efisiensi kerja di perusahaan dan diharapkan pelatihan dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan dan pengetahuan karyawan, sehingga kinerja mereka juga dapat meningkat dengan baik. Tetapi pelatihan karyawan tidak terlalu penting bagi usaha kecil karena usaha kecil tidak mempunyai jabatan yang harus diduduki oleh karyawan yang bekerja. Karyawan yang bekerja pada usaha kecil hanya mendapatkan pengarahan bagi karyawan baru dari pemilik usaha saja seperti arahan dan peraturan yang berlaku pada usaha tersebut. Usaha kripik ubi Mak Atik tidak ada pelatihan karyawan karena karyawan yang bekerja mendapatkan ilmu dari pemilik usaha secara otodidak.

Pertanyaan 22.Bagaimana dengan karyawan yang bekerja pada usaha Mak Atik ini?Jawaban: “Jumlah karyawan yang masih sedikit yaitu hanya 5 orang dan sudah termasuk pemilik usaha”( Mak Atik,2014).

Usaha kecil memiliki karakteristik salah satunya adalah memiliki karyawan paling banyak 5(lima) orang, jika karyawan yang bekerja di suatu usaha lebih dari 5(lima) orang maka sudah termasuk usaha menengah. Usaha kripik ubi Mak Atik memiliki karyawan yang masih sedikit yaitu 5(lima) orang karyawan, yang diantaranya terdiri dari Mak Atik selaku pemilik usaha, kemudian Pak denny (suami dari Mak Atik), dan dibantu oleh karyawan lainnya seperti, Erin, Farida, dan Nina.

Menurut Jatmiko (2004:68) Lingkungan internal adalah Suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu keadaan, suatu peristiwa yang saling berhubungan dimana organisasi/ perusahaan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan. Faktor


(69)

internal perusahaan merupakan unit-unit dalam perusahaan yang harus diperhatikan dan mempengaruhi keputusan dan kebijakan dari perusahaan.

4.3.3 Lingkungan Eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap aktivitas Usaha Kripik Ubi Mak Atik

Pertanyaan 23.Bagaimana daya tawar menawar pemilik usaha Mak Atik ini dengan pemasok?

Jawaban:“ Daya tawar menawar kepada pemasok tidak ada karena saya sudah lama berlangganan dengan petani ubi, jadi pemasok itu tidak menawarkan harga tinggi yang menguntungkan pihak pemasok”( Mak Atik,2014). Pemilik usaha memiliki hubungan yang baik dengan pemasok sehingga harga yang diberikan pemasok kepada pemilik usaha sangat rendah.Rendahnya harga pemasok terjadi karena pemasok dengan pemilik usaha sudah lama memiliki hubungan.Hubungan pemasok dengan Mak Atik sudah lama terhitung sejak pertama kali mak Atik membuka usahanya. Pemilik usaha ini memiliki pemasok tidak hanya satu saja tetapi ada tiga, untuk menjaga jika terjadi kekosongan bahan baku maka ada cadangan pemasok lainnya. Bahan baku yang dibeli oleh pemilik usaha dalam jumlah yang besar sehingga pemasok memberikan harga yang rendah.

Pertanyaan 24.Bagaimana dengan peluang yang dapat dicapai pada usaha Kripik ubi Mak Atik?

Jawaban: “ Peluang yang dapat dicapai adalah dilihat dari masyarakat disekitaryang hobinya ngemil yaitu dengan umur mulai 21-30 tahun yang berpendidikan SMA.ini merupakan peluang terbesar bagi usaha saya ini karena banyak pembeli yang datang.

Masyarakat yang hobinya ngemil ini menjadi peluang bagi usaha Mak Atik, konsumen yang datang tidak hanya orang dewasa yang suka makan kripik tetapi anak remaja seperti Mahasiswa dan anak sekolah pun juga suka datang dan berbelanja.ini


(1)

Sumber : Hasil Penelitian 27 April 2014, 17:00

  Gambar : Yupi


(2)

  Gambar : Untir-untir ukuran kecil dengan harga Rp. 3.000,-

Sumber : Hasil Penelitian 27 April 2014, 17:00


(3)

Gambar : produk-produk yang dijual Usaha Mak Atik Sumber : Hasil Penelitian 27 April 2014, 17:00  


(4)

  Gambar : produk-prouk yang dijual Usaha Mak Atik

Sumber : Hasil Penelitian 27 April 2014, 17:00

  Gambar: Bagian Kasir


(5)

 

  Gambar : Dapur Usaha Mak Atik


(6)

 

  Gambar : Kripik ubi Mak Atik rasa Rumput Laut

Sumber : Hail penelitian 27 April 2014, 17:00