79
Menurut  Mardiyanto  2009:59  DER  digunakan  untuk mengukur  kemampuan  perusahaan  dalam  membayar  kewajiban-
kewajibannya. Rumus DER menurut Mardiyanto 2009:59 :
b.  Long Term Debt Ratio LTDR Y
1.2
Long  term debt  ratio menunjukan perbandingan  antara hutang
jangka  panjang  dengan  modal  sendiri,  yang  menggambarkan kemampuan  modal  sendiri  menjamin  hutang  jangka  panjang
Moeljadi,  2006  :  52.  Variabel  manifest  ini  diberi  symbol  Y
2.3
dan diukur dengan rumus :
3.  Kebijakan Dividen Y
2
Kebijakan  dividen  merupakan  kebijakan  manajemen  dalam membagi dividen kepada pemegang saham.  Variabel ini diberi simbil
LTDR = Total Ekuitas
Total Hutang Jangka Panjang
Total Hutang DER  =
Modal Sendiri
80
Y
1
.  Kebijakan  dividen  yang  digunakan  dalam  dalam  penelitian  ini adalah menggunakan indikator dividen payout ratio.
a. Dividen Payout Ratio DPR Y
2.1
Dividen  Payuot  Ratio adalah  persentase  laba  yang  dibayarkan
kepada  para  pemegang  sahamnya  dalam  bentuk  kas  Brigham  dan Gapenski,  1996:450.  Variabel  manifest  ini  diberi  symbol  Y1.1,  dan
diukur dengan rumus Moh’d, et.al, 1995; Fama, et al, 2000; Tendi
Haruman, 2009 :
b.  Dividen Yield DY Y
2.2
Dividen  yield menunjukan  perbandingan  dividen  per  lembar
saham  yang  dibagikan  dengan  harga  pasar  saham  Mamduh,  2008  : 85.  Variabel  ini  disimbolkan  dengan  Y
1.2
,  di  ukur  dengan  rumus Moeljadi, 2006: 54:
4. Nilai Perusahaan Y
3
Nilai  perusahaan  yang  merupakan  variabel  endogen  dalam penelitian  ini  diberi  symbol  Y
3
.  Adapun  indikator-indikator  yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan adalah sebagai berikut :
DPR = Earning Per Share
Dividen Per Share
D Y
= H
a r
g a
P a
s a
r P
e r
S a
h a
m D
i v
i d
e n
P e
r S
h a
r e
81
a. Market to Book Ratio MBR Y
3.1
Market to Book Ratio MBR adalah perbandingan harga pasar
perlembar  saham  terhadap  nilai  buku  ekuitas  perlembar  saham Brigham  dan  Houston,  2009:112.  Rasio  ini  diberi  symbol  X
3.1
. Market to Book Ratio
dihitung dengan formulasi :
Dimana untuk menghitung  Book  Value Per Share  didapat dari formula  Brigham dan Houston, 2009:112 :
b. Price Earning Ratio PER Y
3.2
PER  menunjukan  perbandingan  antara  harga  pasar  per  lembar saham dengan laba per lembar saham EPS. Rasio PER diberi symbol
Y
3.2
dengan rumus sebagai berikut Moeljadi, 2006 : 54 :
c.  Price to Book Value PBV Y
3.3
Fakhrudin dan  Hadianto  2001:68,  mengartikan  Price  to  Book
Value sebagai  rasio  yang  menunjukkan  apakah  harga  saham  yang
diperdagangkan berada di atas atau di bawah nilai buku saham tersebut .
MBR = Book Value Per Share
Harga Pasar Per Saham
BVPS = Jumlah Saham Biasa Beredar
Ekuitas Saham Biasa
PER = Earning Per Share
Harga Pasar Per Saham
82
Price  to  Book  Value didapat  dengan  membandingkan  harga
pasar  saham  biasa  dengan  nilai  buku  per  lembar  saham.  Dan  nilai  nya terbilang dalam satuan kali x.
Formulasi menghitung Price to Book Value secara manual dapat ditunjukkan sebagai berikut :
Price to Book Value PBV = Harga Pasar Saham Biasa
Nilai Buku per Saham
83
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Menurut  Konsideran  undang-undang  Nomor  8  Tahun  1995  tentang  Pasar Modal  UU  Pasar  Modal  menyebutkan  strategisnya  peran  pasar  modal  sebagai
salah  satu  sumber  pembiayaan  bagi  dunia  usaha  dan  wahana  investasi  bagi masyarakat. Penjelasan umum dari UU Pasar Modal lebih menegaskan lagi peran
strategis  pasar  modal  tersebuut  dengan  mengemukakan  bahwa  pasar  modal diarahkan  untuk  menunjang  pelaksanaan  pembangunan  nasional  dalam  rangka
meningkatkan  pemerataan.  pertumbuhan  dan  stabilitas  ekonomi  nasional  kearah peningkatan kesejahteraan rakyat.
Peran pasar modal sebagai alnernatif pembiayaan bagi dunia usaha setidaknya dapat  dilihat  dari  pertumbuhan  jumlah  perusahaan  yang  memanfaatkan  pasar
modal  sebagai  sumber  pembiayaannya.  Dapat  dikatakan  bahwa  pemanfaatan pasar  modal  sebagai  sumber  pembiayaan  oleh  dunia  usaha  baru  menemukan
momentumnya  pasca  digulirkannya  serangkaian  paket  deregulasi  di  sektor Keuangan  sejak  akhir  1987  hingga  tahun  1989.  Rangkaian  kebijakan  baru  di
sektor  Keuangan  tersebut  langsung  tidak  langsung  memberikan  semacam sweeteners
baik  bagi  perusahaan  yang  berada  di  sisi  supply  maupun  masyarakat pemodal  yang  berada  di  sisi  demand  dari  industri  ini.  Kondisi  ini  membuat
industri pasar modal  Indonesia menjadi cukup kompetitif untuk bersaing dengan
84
alnernatif  sumber  pembiayaan  dan  instrument  investasi  di  sektor  jasa  Keuangan lainnya.
Dalam  melakukan  analsis  sebelum  menanamakan  modalnya.  investor melakukan  penilaian  terhadap  kondisi  ekonomi  dan  keadaan  moneter  Negara
tersebut.  Variabel-variabel  tersebut  sangat  mempengaruhi  keputusan-keputusan investasi yang akan diambil oleh para pemodal. Apabila resesi diperkirakan akan
terjadi.  atau  perekonomian  sedang  menuju  ke  situasi  resesi.  harga  saham-saham akan  sangat  terpengaruh  oleh  situsasi  tersebut.  Untuk  mengetahui  kondisi  pasar
dipergunakan  indeks  pasar  sebagai  indikator.  dengan  demikian  keadaan  pasar modal di Indonesia diwakili oleh IHSG.
Karena  kondisi  pasar  merefleksikan  kondisi  ekonomi.  maka  perubahan kondisi ekonomi tentunya akan tercermin pada kondisi pasar. Masalahnya adalah
bahwa  kondisi  pasar  saat  ini  mencerminkan  harapan  para  pemodal  terhadap kondisi  ekonomi  di  masa  yang  akan  datang.  Oleh  karena  itu  kebijakan  moneter
dipandang mempunyai dampak penting bagi perekonomian maupun harga saham.
Untuk mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur wajar dan efisien. dan melindungi  kepentingan  pemodal  dan  masyarakat.  Perlindungan  kepentingan  ini
hendaknya tidak ditafsirkan sebagai perlindungan dari fluktuasi harga. melainkan perlindungan  dari  perlakukan  yang  tidak  fair  dari  emiten  misal  informasi  yang
tidak benar ataupun dari perusahaan. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
85
pasar modal misal jual beli saham harus dapat dipenuhi sesuai dengan ketentuan yang  berlaku.  maka  dipasar  modal  Indonesia  dibentuklah  lembaga  yang
mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal yaitu BAPEPAM.
Sesuai  dengan  keputusan  Menteri  Keuangan  Republik  Indonesia  No. 503KMK.011997.  Badan  Pengawas  Pasar  Modal  BAPEPAM  adalah
melaksankan  tugas  di  bidang  pembinaan.  pengaturan.  dan  pengawasan  kegiatan pasar modal yang berada di bawah pertanggungjawaban langsung kepada Menteri
Keungan dan dipimpin oleh seorang ketua.
B. Deskriptif Analisis
1. Deskriptif Data Sampel Berdasarkan  pengambilan  sampel  secara  purposive  sampling  maka
dapat diperoleh populasi sebagai berikut : 1.
Perusahaan  yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu 2006 sampai 2009 berjumlah 419.
2. Perusahaan yang memiliki data tentang prosentase saham yang dimiliki oleh
insider  ownership dan  institusional  ownership,    selama  empat  tahun
berturut-turut 2006 – 2009 berjumlah 25 perusahaan.
3. Perusahaan membagikan dividen tunai selama selama empat tahun berturut-
turut 2006, 2007, 2008, dan 2009 berjumlah 46 perusahaan.
86
Dari keterangan-keterangan tersebut, maka dapat diperoleh sampel penelitian yaitu 25 perusahaan dengan nama perusahaan sebagai berikut :
Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian
No Kode
Nama Perusahaan
1 AUTO
PT. Astra Otoparts, Tbk 2
IKBI PT. Sumi Indah Kabel, Tbk
3 INDF
PT. Indofood, Tbk 4
JRPT PT. Jaya Real Property, Tbk
5 KREN
PT. Kresne Graha Sekurindo, Tbk 6
LION PT. Lion Metal Works, Tbk
7 LMSH
PT. Lionmesh Prima, Tbk 8
LTLS PT. Lautan Luas, Tbk
9 MICE
PT. Multi Indocitra, Tbk 10
MTDL PT. Metrodata Electronics, Tbk
11 PEGE
PT. Panca Global Securities, Tbk 12
PNSE PT. Pudjiaji  Sons Estate, Tbk
13 POOL
PT. Pool Advista Indonesia, Tbk 14
RALS PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk
15 RUIS
PT. Radian Utama Interinsco, Tbk 16
SOBI PT. Sorini Agro Asia Corporindo,
Tbk 17
TBLA PT. Tunas Baru Lampung, Tbk
18 TGKA
PT. Tigaraksa Satria, Tbk 19
TRIM PT. Trimegah Securities, Tbk
20 KLBF
PT. Kalbe Farma, Tbk 21
ASGR PT. Astra Grapia,Tbk
22 SMSM
PT. Selamat Sampoerna,Tbk 23
TSPC PT. Tempo Scan Pasific,Tbk
24 UNTR
PT. United Tractor, Tbk 25
TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk
Sumber : Bursa Efek Indonesia