Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

51 kepemilikan oleh manajerial yang terlalu tinggi di dalam sebuah perusahaan justru berdampak tidak baik bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena dengan adanya kepemilikan saham oleh pihak insider, hal ini berarti pihak insider bukan hanya terlibat dalam manajemen perusahaan dan ikut memutuskan kebijakan yang akan diambil oleh perusahaan dalam kaitannya dengan peningkatan nilai perusahaan. Para pemilik perusahaan yang memiliki jumlah saham yang sedikit tidak dapat melakukan control dan monitoring terhadap prilaku yang tidak menguntungkan bagi mereka. Akibatnya adalah berdampak pada asimetri informasi yang sering di rasakan oleh pemilik minoritas perusahaan Suranta, 2002. Penelitian mengenai pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan dilakukan oleh Frankfurter and Wood 1994 dalam Bambang Sugeng 2009 : 39 yang menyimpulkan bahwa institusional investor adalah sophisticated investor yang memiliki pengetahuan yang lebih baik sehingga manajer tidak dapat melakukan manipulasi laba karena adanya tekanan dari investor institusional yang memilki proporsi saham yang besar dan monitoring yang dilakukan secara aktif dapat menekan terjadinya praktek manajemen laba. Penelitian lainnya yang mendukung penemuan di atas adalah yang dilakukan oleh Sujoko dan Ugy Soebiantoro 2007 dalam penelitiannya menunjukan bahwa variabel struktur kepemilikan institusional mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 52 Indoyama dan Umi Maimunah 2009 yang meneliti mengenai pengaruh struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan, hasil studi menunjukan bahwa struktur kepemilikan dalam hal ini kepemilikan oleh institusional investor mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten terhadap temuan Jensen dan Mecling 1976 dalam Farah Margaretha 2009 : 5 yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional dapat mengurangi agency cost. Karena kepemilikan mewakili suatu sumber kekuasaan source of power yang dapat digunakan untuk mendukung atau sebaliknya terhadap keberadaan manajemen, maka konsentrasi atau penyebaran kekuasaan menjadi suatu hal yang relevan. Adanya kepemilikan oleh investor-investor institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja insider. Akibatnya nilai perusahan akan meningkat dengan meningkatnya harga saham perusahan. H 3 : Struktur Kepemilikan Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Nilai Perusahaan. 4. Hubungan Struktur Modal dan Kebijakan Dividen Sprenmann Gantenbein 2001 dalam Bambang Sugeng 2009:45 menyatakan bahwa jika perusahaan memiliki tingkat financial leverage yang relatif tinggi, maka berarti ketergantungan perusahaan pada dana eksternal utang relatif tinggi. Oleh karena itu, perusahaan akan membayar dividen lebih rendah untuk menghindari kebutuhan dana eksternal lebih lanjut yang 53 akan berakibat pada semakin tingginya risiko perusahaan menghadapi financial distress . Logika hubungan negatif diantara kedua variabel tersebut dikembangkan berdasarkan eksplanasi dari agency cost model, khususnya yang diargumentasikan dalam proposisi monitoring mechanism dari Easterbrook 1984, Rozeff 1992, Taranto 2002, dan Noronha 1996 yang juga didukung oleh temuan dari Baker, et al. 2001, Sharma 2001, dan Jain, et al. 2003 dalam Bambang Sugeng 2009:44. H 4 : Struktur Modal Berpengaruh Negatif dan Signifikan Terhadap Kebijakan Dividen. 5. Hubungan Struktur Modal dan Nilai Perusahaan Menurut Jensen dan Meckling tentang agency theory 1976 dalam Farah Margaretha 2009 : 5 menyatakan bahwa penggunaan hutang atau struktur modal merupakan salah satu upaya di dalam mengatasi masalah keagenan, dengan adanya hutang dapat di gunakan untuk mengendalikan penggunaan free cash flow secara berlebihan oleh manajemen, dengan demikian menghindari investasi yang sia-sia. Penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahan. Peningkatan hutang tersebut dikaitkan dengan meningkatnya harga saham perusahaan sedangkan penurunan hutang akan menurunkan harga saham perusahaan Masulis, 1988 dalam Tendi Haruman, 2008 : 155. 54 Etty M. Nasser 2008 hasil studinya mendapatkan bahwa kebijakan hutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini konsisten dengan Agency Theory. H 5 : Kebijakan struktur Modal Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Nilai Perusahaan. 6. Hubungan Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan Dividen merupakan aliran kas masuk bagi pemegang saham, sehingga semakin tinggi dividen, maka akan semakin sejahtera pemegang saham. Pembayaran dividen yang semakin meningkat menunjukan prospek perusahaan yang bagus sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham dan nilai perusahaan akan meningkat Rozeff, 1982 dalam Sri Hasnawati, 2005 : 39. Penelitian yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan dilakukan oleh Sri Hasnawati 2005 serta Sujoko dan Eby Soebiantoro 2007. Ahmad Rodoni dan Herni Ali 2010 : 125 mengatakan bahwa kebijakan dividen yang optimal optimal dividend policy perusahan adalah kebijakan yang menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini dan pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang yang memaksimalkan nilai perusahaan. H 6 : Kebijakan Dividen Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Nilai Perusahaan 55 Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian, teori-teori yang mendukung, serta hasil penelitian terdahulu maka dapat dibuat kerangka pemikiran yang dapat dilihat dari path diagram berikut: GAMBAR 2.1 KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS X 1.1 X 1.2 Struktur Kepemilikan Agency Theory Jensen Mekcling 1976 - Kebijakan Dividen Struktur Modal Easterbrook 1984, Rozeff 1992, Taranto 2002, dan Noronha 1996 - Agency Theory Jensen Mekcling 1976 - Nilai Perusahaan Y 1.1 Y 1.2 Agency Theory Jensen Meckling 1976 + Agency Thoery JensenMecling 1976, Rejogopal 1999 + Y 2.1 Y 2.2 Y 3.1 Y 3.2 Y 3.3 Agency Theory Jensen Meckling 1976 + 56 Gambar 2.2 Kerangka Teoritis Dengan Notasi LISREL Berdasarkan kerangka berpikir diatas dapat dijelaskan keterangan- keterangan sebagai berikut : a. ξ ksi merupakan variabel laten eksogen variabel independen, digambarkan sebagai lingkaran pada model structural SEM. X 1.1 X 1.2 ξ 1 η 2 η 3 Y 1.2 Y 2.1 Y 2.2 Y 3.1 Y 3.2 Y 3.3 η 1 Y 1.1 λ 1 λ 2 λ 3 λ 4 λ 5 λ 6 λ 7 λ 8 λ 9 ß 1 ß 2 ß 3 1 2 3 1 2 1 2 3 4 5 6 7 57 b. eta merupakan variabel endogen variabel dependen, dan juga dapat menjadi variabel independen pada persamaan lain, juga digambarkan sebagi lingkaran. c. gama yaitu koefisien jalur yang menjelaskan hubungan langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen. d. ß beta yaitu koefisien jalur yang menjelaskan hubungan langsung variabel endogen terhadap variabel endogen. e. Zeta merupakan kesalahan dalam persamaan yaitu antara variabel eksogen danatau endogen terhadap variabel endogen. f. epsilon yaitu menunjukan kesalahan pengukuran measurement error dari indikator variabel endogen. g. delta menunjukan kesalahan pengukuran measurement error dari indikator variabel eksogen. h. λ lamda yaitu menunjukan hubungan antara variabel laten eksogen ataupu endogen terhadap indikator-indikatornya. Untuk paradigma penelitian dapat dinyatakan dalam persamaan struktur sebagai berikut : Persamaan Struktural : 1 = 1 ξ 1 + 1 2 = 2 ξ 1 + ß1 1 + 2 3 = 3 ξ 1 + ß 2 2 + ß 3 3 + 3 58 Persamaan pengukuran variabel eksogen : X 1.1 = λ 1 ξ 1 + 1 X 1.2 = λ 2 ξ 1 + 2 Persamaan pengukuran variabel endogen : Y 1.1 = λ 3 1 + 1 Y 1.2 = λ 4 1 + 2 Y 2.1 = λ 5 2 + 3 Y 2.2 = λ 6 2 + 4 Y 3.1 = λ 7 3 + 5 Y 3.2 = λ 8 3 + 6 Y 3.3 = λ 9 3 + 7 Pada persamaan struktural, ξ 1 Struktur Kepemilikan Saham merupakan variabel eksogen, sedangkan 1 Struktur Modal , 2 Kebijakan Dividen dan 3 Nilai Perusahaan merupakan variabel endogen , zeta merupakan kesalahan dalam persamaan structural, gamma merupakan koefisien jalur yang menjelaskan pengaruh dari variabel eksogen ke variabel endogen dan beta yaitu koefisien jalur yang menjelaskan pengaruh dari variabel endogen ke variabel endogen lainnya. Selanjutnya pada persamaan pengukuran variabel eksogen, ξ ksi merupakan variabel eksogen yaitu Struktur Kepemilikan Saham, λ lamda koefisien jalur antara variabel eksogen ataupun endogen dengan indikatornya, dan delta merupakan measurement error dari indikator 59 variabel eksogen. Terakhir persamaan pengukuran variabel endogen , dimana 1 Struktur Modal , β Kebijakan Dividen dan γ Nilai Perusahaan, epsilon merupakan measurement error dari indikator variabel endogen. Awal penelitian ini dilakukan dengan mengamati perusahaan- perusahaan yang tergabung dalam Bursa Efek Indonesia dan menyeleksi perusahan-perusahaan yang secara terus menerus membagikan dividen masuk didalamnya selama empat periode yaitu tahun 2006 sampai dengan tahun 2009. Selanjutnya dari perusahaan tersebut peneliti mengambil data laporan keuangan akhir tahun per 31 Desember. Dalam penelitian ini melibatkan variabel latent dan beberapa indikator sebagai variabel manifest. variabel latent yaitu variabel yang tidak bisa diukur secara langsung dan memerlukan beberapa indikator sebagai proksi dan variabel manifest adalah variabel yang secara langsung dapat diukur. Variabel latent terdiri dari variabel endogen dan variabel eksogen. Variabel endogen dalam penelitian ini diantaranya adalah Struktur Modal Y 1 Kebijakan Dividen Y 2 , dan Nilai Perusahaan Y 3 dan variabel eksogen yaitu Struktur Kepemilkan Saham X 1 . Setelah variabel manifestindikator tersebut diperoleh maka dilakukan pengujian dengan menggunakan metode structural equation modeling SEM, metode ini dibantu dengan menggunakan program LISREL Linear Structural Relationships 8.80.

D. Hipotesis

Proposisi sebagai sebuah penyataan mengenai konsep yang mungkin dipertimbangkan sehingga benar atau salah jika itu mengacu kepada fenomena 60 yang dapat diamati. Ketika proposisi diformulasikan untuk pengujian empiris. ini disebut hipotesis Nur Indrintoro dan Bambang Supomo.2002:72 . Hipotesis juga digambarkan sebagai pernyataan dalam penentuan variabel terhadap kasus. Sebuah kasus didefinisikan sebagai entitas atau sesuatu hipotesis membicarakan mengenai itu. Hipotesis yang diajarkan sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H 1 : Struktur Kepemilikan Berpengaruh Negatif dan Signifikan Terhadap Struktur Modal. H 2 : Struktur Kepemilikan Berpengaruh Negatif dan Signifikan Terhadap Kebijakan Dividen. H 3 : Struktur Kepemilikan Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Nilai Perusahaan. H 4 : Struktur Modal Berpengaruh Negatif dan Signifikan Terhadap Kebijakan Dividen. H 5 : Kebijakan struktur Modal Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Nilai Perusahaan. H 6 : Kebijakan Dividen Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Nilai Perusahaan 61

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 – 2009. Data ini diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang termuat dalam Indonesian Capital Market Directory ICMD tahun 2007, 2008, dan 2009. Yang memuat informasi yang relevan dengan penelitian ini. Jenis data yang dikumpulkan mencakup : 1 data tentang laporan keuangan selama periode penelitian, yaitu dari tahun 2006 – 2009, 2 data mengenai besarnya dividen yang dibagikan oleh perusahaan dari tahun 2006-2009 dan, 3 data prosentase saham yang dimiliki oleh pihak manajerial dan institusional investor.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 sampai tahun 2009. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Kualifikasi sampel yang di ambil harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu 2006 sampai 2009. 62 2. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit dengan menggunakan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember. 3. Tersedia data tentang prosentase saham yang dimiliki oleh insider ownership dan institusional ownership, selama empat tahun berturut-turut 2006 – 2009. 4. Perusahaan membagikan dividen tunai selama empat tahun berturut-turut 2006, 2007, 2008, dan 2009.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan dengan menggunakan metode : 1. Metode Studi Pustaka, yaitu dengan melakukan telaah pustaka, eksplorasi dan mengkaji berbagai literature pustaka seperti majalah, jurnal, dan sumber- sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. 2. Metode Dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data sekunder yang berupa laporan struktur kepemilikan saham dan laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006 sampai 2008 yang termuat dalam Indonesian Capital Market Directory ICDM tahun 2008 dan 2009.

D. Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Structural Equation Modeling SEM. Dalam penelitian ini digunakan lebih dari satu indikator untuk mewakili satu variabel dan memiliki hubungan yang kompleks antara variabel – variabelnya sehingga peneliti

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bei

0 88 85

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Di Indonesia Melakukan Auditor Switching (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2013-2015).

0 3 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Di Indonesia Melakukan Auditor Switching (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2013-2015).

0 2 17

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR KEUANGAN YANG Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

1 4 15

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR KEUANGAN Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 16

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia m.anas

0 0 109

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia IMG 20151207 0024

0 0 1

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal serta Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 16