yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah
untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
Dependen Y Belanja Modal
Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap
dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode
akuntansi
F. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan bantuan program Software SPSS for
windows 16.0. Adapun tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengujian asumsi klasik
Pengujian regresi linier berganda dapat dilakukan setelah model dari penelitian ini memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari asumsi klasik. Syarat-syarat
tersebut adalah harus terdistribusi secara normal, tidak mengandung multikolonieritas, autokorelasi, dan heterokedastisitas. Untuk itu sebelum
melakukan pengujian regresi linier berganda perlu dilakukan terlebih dahulu pengujian asumsi klasik.
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati data normal. Jika terdapat data yang terdistribusi secara tidak normal
Universitas Sumatera Utara
maka uji statistik t dan F tidak dapat diterapkan. Pengujian tentang normal atau tidaknya suatu data dilakukan dengan 2 cara yaitu : dengan analisis grafik dan uji
statistik. Analisis grafik untuk melihat distribusi normal dapat dilihat dengan grafik histogram dan grafik normal Probability-Plot. Sedangkan dengan uji
statistik dapat dilakukan dengan uji non parametric Kolmogorov-Smirnov. b.
Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Jika variabel
bebas independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel tidak orthogonal. Variabel Orthogonal adalah adalah variabel independen yang nilai korelasi antar
sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam suatu model regresi adalah sebagai berikut:
1 Jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai
Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolonieritas VIF =1Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance =
110=0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance. 2
Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70 maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik
multikolonieritas. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antarvariabel independen sehingga terjadi multikolonieritas.
Universitas Sumatera Utara
3 Jika nilai koefisien determinan, baik dilihat dari R
2
maupun R-square diatas 0,60 namun tidak ada variabel independen yang berpengaruh terhadap
variabel dependen, maka dimodel terkena multikolonieritas. c.
Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variabel pengganggu dari suatu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastistas. Suatu model regresi yang baik adalah tidak terjadi
Heteroskedasitas Homoskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas :
1 melihat Grafik Plot,
2 uji Park,
3 uji Glejser,
4 uji White.
Kebanyakan data crosssection mengandung situasi Heterokedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang,
besar. d.
Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan dengan periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah
regresi yang bebas dari autokorelasi. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada
Universitas Sumatera Utara
masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah
ini muncul karena residual kesalahan penggangu tidak bebas dari satu observasi ke obsertvasi berikutnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu time
series karena “gangguan” pada seorang individukelompok cenderung mempengaruhi seorang individukelompok yang sama pada periode berikutnya.
2. Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana single regression dan analisis regresi berganda multiple regressions.
Hipotesis pertama H1 dan hipotesis kedua H2 dianalisis dengan model regresi linear sederhana untuk melihat pengaruh masing-masing variabel yaitu pajak
daerah dan retribusi daerah terhadap belanja modal secara terpisah sedangkan Hipotesis ketiga dianalisis dengan model regresi berganda untuk melihat pengaruh
seluruh variabel secara serentak. Hipotesis ini juga dapat dianalisis dengan melakukan uji:
a. Uji statistik “t” atau uji signifikan parameter individual, untuk
menunjukkan seberapah jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Pengujian hipotesis pertama H1 dianalisis dengan regresi sederhana
untuk melihat pengaruh variabel pajak daerah terhadap belanja modal secara parsial yang dapat digambarkan dengan persamaan:
Universitas Sumatera Utara
Y = a + b
1
X
1
+ e Pengujian hipotesis kedua H2 dianalisis dengan regresi sederhana untuk
melihat pengaruh variabel retribusi daerah terhadap belanja modal secara parsial yang dapat digambarkan dengan persamaan :
Y = a + b
2
X
2
+ e b.
Uji statistik “F” atau uji signifikansi simultan ; untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat atau dependen. Pengujian hipotesis ketiga dianalisis dengan regresi berganda untuk
melihat pengaruh varibel pajak daerah dan retribusi daerah secara simultan terhadap belanja modal yang digambarkan dengan persamaan :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Keterangan :
Y = Belanja
Modal a =
Konstanta b
1
,b
2
= Koefisien regresi variabel X
1
,X
2
X
1
= Pajak
Daerah X
2
= Retribusi
daerah e =
Error
Universitas Sumatera Utara
G. Jadwal Penelitian Tabel 3.4 Jadwal Penelitian