Analisis Regresi Pengujian Hipotesis

Pada bagian model summary, hasil pengujian diatas terlihat bahwa angka D-W sebesar +0,489 -20,489+2 karena angka D-W diantara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak ada autokorelasi.

3. Analisis Regresi

Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, beberapa tahapan dilakukan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh LN_X1 pajak daerah dan LN_X2 retribusi daerah terhadap LN_Y belanja modal. Hasil regresi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. Constant 12.769 1.151 11.091 .000 Ln_X1 .315 .137 .482 2.295 .025 1 Ln_X2 .039 .158 .053 .250 .803 a. Dependent Variable: Ln_Y Sumber : Hasil Olah Data SPSS 16 Lampiran iv Berdasarkan nilai-nilai koefisien diatas, persamaan regresi yang dapat disusun untuk variabel pajak daerah dan retribusi daerah adalah dalam ribuan rupiah Universitas Sumatera Utara Y = 12.215 + 0.334 X1 + 0.057 X2 Dimana : Y = Logaritma Natural Realisasi Belanja Modal X 1 = Logaritma Natural Realisasi Pajak Daerah X 2 = Logaritma Natural Realisasi Retribusi Daerah Interpretasi dari persamaan regresi linier berganda diatas adalah : a. Konstanta a sebesar 12.215, menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka nilai belanja modal adalah sebesar 12.215 b. Koefisien X 1 b1 = 0.334, ini menunjukkan bahwa apabila terjadi perubahan variabel pajak daerah sebesar 1 akan menaikkan belanja modal sebesar 0,334 atau 33,4 dengan asumsi variabel lainnnya konstan c. Koefisien X 2 b2 = 0.057, ini menunjukkan bahwa apabila terjadi perubahan retribusi daerah sebesar 1 maka akan menaikkan belanja modal sebesar 0,057 atau 5,7 dengan asumsi variabel lainnya konstan.

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji Parsial Uji t Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dapat dilihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Uji Statistik t Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. Constant 12.769 1.151 11.091 .000 Ln_X1 .315 .137 .482 2.295 .025 1 Ln_X2 .039 .158 .053 .250 .803 a. Dependent Variable: Ln_Y Sumber : Hasil Olah Data SPSS 16 Lampiran iv Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis tersebut adalah sebagai berikut: a. pajak daerah LN_X1 mempunyai nilai signifikansi 0.025 yang berarti nilai ini lebih kecil dari 0.05, sedangkan nilai t hitung 2.295 t tabel 1,992997. {t- tabel = α,0.05 ; df, 73 = 1,992997}. Berdasarkan kedua nilai tersebut disimpulkan bahwa H ditolak, ini menunjukkan bahwa secara parsial pajak daerah berpengaruh signifikan terhadap belanja modal, b. retribusi daerah LN_X2 mempunyai nilai signifikansi 0.803 yang jauh lebih besar dari 0.05, dan nilai t hitung 0.250 t tabel 1,992997 {t-tabel = α,0.05 ; df, 73 = 1,992997. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel retribusi daerah secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap belanja modal. b. Uji Simultan Uji F Menguji pengaruh pajak daerah dan retribusi daerah secara bersama terhadap belanja modal digunakan uji statistik F, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Uji Statistik F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 12.329 2 6.165 14.144 .000 a Residual 31.817 73 .436 1 Total 44.146 75 a. Predictors: Constant, Ln_X2, Ln_X1 b. Dependent Variable: Ln_Y Sumber : Hasil Olah Data SPSS 16 Lampiran iv Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat, bahwa nilai F hitung adalah 14.144, dengan tingkat signifikansi 0.000 yang lebih kecil dari 0.05, ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen, LN_X1 pajak daerah dan LN_X2 retribusi daerah secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap LN_Y belanja modal. Hasil analisis ini diperkuat dengan membandingkan antara nilai F hitung 14.144 yang jauh lebih besar dari F tabel 3,122103, dimana F tabel dihitung dengan menggunakan fungsi FINV pada microsoft office excel { α=0,05:2:73=3.122103}.

C. Pembahasan hasil analisis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Pemerintahan Kota di Sumatera Utara

7 91 92

Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pengalokasian Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten Di Sumatera Uatara Tahun 2008-2010

2 48 79

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan Terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten / Kota di Sumatera Utara

1 97 123

Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Belanja Modal pada Pemkab/Pemkot di Provinsi Sumatera Utara

2 69 82

Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Kemandirian Keuangan Daerah pada Pemerintah Kabupaten / Pemerintah Kota Di Sumatera Utara

66 321 115

Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pengalokasian Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten / Kota Di Sumatera Utara

13 65 83

Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Belanja Daerah Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

8 99 92

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Pemerintahan Kota di Sumatera Utara

0 0 7

Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pengalokasian Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten Di Sumatera Uatara Tahun 2008-2010

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pengalokasian Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten Di Sumatera Uatara Tahun 2008-2010

0 0 17