Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisa Data

Dokter Spesialis Mata, dr. M.Yamin, Sp.M Dokter Spesialis Kulit, dr. Soeleman, Sp.K Dokter Spesialis Paru, dr. Ruswardi, Sp.P Dokter Spesialis Bedah Mulut, dr. Saukat Dermani, Sp.BM Dokter Spesialis THT, dr. Zulkifli, Sp.THT Dokter Spesialis Syaraf, dr. Moechtar Nasution, Sp.N Dokter Spesialis Kulit, drg. Sinita F. Sembiring c. Kepala Ruangan Rumah Sakit, yaitu Ibu Syamsinar Br Saragih, AMK dan Ibu Sunarseh, AMK d. Koordinator Unit Gawat Darurat UGD, yaitu Ibu Rehngena Br Ginting e. Kepala Apoteker, yaitu Ibu Rosmawaty D. Siregar f. Bidang Poliklinik, Ibu Sri Murti g. Bagian Laboratorium, Ibu Sugiarti h. Bagian Bersalin, Ibu Rempita Br Lingga, AM.Keb i. Kepala Radiologi, Bapak M.Ilham j. Pasien penerima JAMSOSTEK yang berjumlah 20 orang.

II.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini diperlukan data atau keterangan dan informasi. Untuk itu peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Teknik Pengumpulan Data Primer Universitas Sumatera Utara Adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut: a. Wawancara mendalam, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan suatu tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Metode wawancara ini ditujukan untuk informan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya oleh si peneliti. b. Kuisioner Terbuka, yaitu teknik pengunpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan kepada pihak-pihak terkait. c. Pengamatan atau observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung objek penelitian dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan yang berkenaan dengan topik penelitian. 2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder Adalah merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan bahan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut: a. Studi Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian atau sumber- sumber lain yang relevan dengan objek penelitian. b. Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki relevansi dengan masalah yang akan diteliti. Universitas Sumatera Utara

II.5 Teknik Analisa Data

Sesuai dengan metode penelitian, teknik analisa data yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kualitatif, yaitu dengan menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber data yang terkumpul, mempelajari data, menelaah, menyusunnya dalam satu satuan, yang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya, dan memeriksa keabsahan data serta menafsirkannya dengan analisis sesuai dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian. Moleong,2006:247. Universitas Sumatera Utara BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN SEJARAH RUMAH SAKIT Rumah sakit umum dr. G.L Tobing PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa adalah rumah sakit dibawah naungan miliki PT. Perkebunan Nusantara II Persero. Rumah sakit ini sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda. Pada zaman penjajahan Belanda rumah sakit ini digunakan untuk perawatan dan pengobatan bagi tentara Belanda. Setelah kemerdekaan bangsa Indonesia, penjajah Belanda dengan resmi menyerahkan perkebunannya kepada pemerintah Indonesia, beserta dengan rumah sakit tersebut. Kemudian pemerintah Indonesia menyerahkan pengelolaan perkebunan dan rumah sakit tersebut kepada PT. Perkebunan II, yang pada saat itumasih bernama Senembah Matshjavij, kemudian berubah nama menjadi PT. Perkebunan II. Seiring dengan terjadinya reformasi di tanah air, maka nama PT. Perkebunan II pada tahun 1996 diganti nama dengan PT. Perkebunan Nusantara II. PT. Perkebunan Nusantara II adalah gabungan dari dua perkebunan yaitu PT. Perkebunan IX dan PT. Perkebunan II. Pada tanggal 13 September 1950 nama rumah sakit ini diganti dengan nama rumah sakit dr. G.L Tobing PT. Perkebunan II Tanjung Morawa oleh Bapak Jenderal Maraden Panggabean. Nama rumah sakit ini diambil dari nama salah seorang pahlawan kemerdekaan bangsa Indonesia sekaligus merupakan pencetus berdirinya rumah sakit ini, yaitu dr. Gerhard Lumban Universitas Sumatera Utara Tobing. Pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia, dr. G.L Tobing memiliki andil yang sangat besar dalam berdirinya rumah sakit ini. Beliau merupakan salah seorang yang turut berjuang melawan penjajah Belanda yang berkuasa di Indonesia, baik itu melalui perjuangan fisik maupun perjuangan melalui sarana kesehatan bagi para pejuang bangsa Indonesia yang berada di Sumatera Utara. Nama dr. G.L Tobing yang diberikan pada rumah sakit ini adalah untuk mengenang jasa-jasa beliau dalam perjuangannya melawan penjajahan Belanda di Indonesia demin kemerdekaan Republik Indonesia tercinta. Rumah sakit dr. G.L Tobing PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa memberikan pelayanan kesehatan dan pengobatan kepada para karyawan dan pegawai beserta batihnya PT. perkebunan Nusantara II dan juga memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat umum. Rumah sakit ini didirikan untuk kesehatan karena sangat diperlukan dalam produktifitas kerja para karyawan dan pegawai PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa. Adapun yang melatarbelakangi berdirinya rumah sakit ini antara lain adalah: a. Untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi para karyawan dan pegawai maupun masyarakat pada umumnya. b. Untuk meningkatkan produktifitas kerja para karyawan dan pegawai PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa. Itulah sekilas tentang sejarah singkat Rumah Sakit dr. G.L Tobing PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa yang berada langsung dibawah naungan PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa. Universitas Sumatera Utara

1. STRUKTUR ORAGANISASI RUMAH SAKIT

Struktur adalah merupakan pedoman unuk menciptakan huungan kerja yang baik dan dapat memudahkan kinerja dalam pelaksanaan pekerjaan yang merupakan kebijakan dari perusahaan yang akan dilaksanakan oleh para pegawai, agar para pegawainya lebih terarah. Organisasi adalah merupakan sekelompok manusia dalam usahanya untuk mencapai tujuan agar perusahaan berjalan dengan baik. Dengan adanya struktur organisasi akan tercipta kondisi pengawasan yang baik bagi para pegawai untuk dapat bekerja sesuai dengan ketentuan yang ada diantara bgian kerja yaitu adanya sesuatu ketentuan perintah dan tanggung jawab penngawasan perusahaan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Sebagaimana layaknya suatu organisasi maka rumah sakit dr. G.L Tobing PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa juga mempunyai struktur organisasi, karena pengolahan manajemen rumah sakit ini terpisah dari PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, namun masih terkait dalam hal pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan rumah sakit. Untuk lebih dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Berikut ini pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing Pimpinan dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pimpinan Rumah Sakit