9. Oven Gallenkamp
10. Autoclave Webeco
11. Incubator Fischer scientific
12. Mikroskop Prior England
13. Neraca analitik Ohaus
14. Water bath Griffin
15. Shaker Julabo SW 22
16. Bunsen 17. Jarum ose
18. Gelas objek dan Cover 19. Spatula
20. Pipet Tetes 21. Batang Pengaduk
22. Plastik tahan panas 23. Alumunium foil
24. Hockey Stick
3.3. Prosedur 3.3.1 Pengambilan Sampel
Sampel yang digunakan adalah Rhizobium dari tanaman Putri malu, yang memiliki bintil akar. Putri malu diambil dari lapangan terbuka. Pengambilan sampel dilakukan
dengan mencabut putri malu yang akarnya berbintil lalu dikumpulkan. Putri malu yang diperoleh dibawa ke laboratorium Biokimia FMIPA USU.
3.3.2. Isolasi Rhizobium dari bintil akar
Sampel yang telah dibawa ke laboratorium, kemudian diproses. Bintil akar dipilih dari tanaman putri malu yang tersedia kemudian bintil – bintil akar disterilkan dengan
merendam ke dalam tabung reaksi berisi akuades selama 2 menit, kemudian disaring. Sterilisasi dilanjutkan dengan menyemprot dengan alkohol 96 selama 10 detik dan
dibilas dengan akuades selama 2 menit. Lalu disemprot dengan larutan klorok selama
Universitas Sumatera Utara
10 detik dan dibilas dengan akuades selama 2 menit. Kemudian bintil akar yang steril tersebut digiling.
3.3.2.1. Identifikasi Rhizobium dengan Congo Red
Diambil kembali 1 - 2 ose dari suspensi yang sebelumnya telah diperoleh kemudian
digoreskan pada medium YEMA steril + congo Red yang telah disiapkan. Lalu diinkubasikan pada suhu 37
C selama 24 – 48 jam. Sehingga dipastikan bakteri yang tumbuh semua berwarna putih. Pertumbuhan Rhizobium diamati dengan
memperhatikan bentuk dan sifat – sifatnya. Pada umumnya koloninya putih transparan, flat dan sedikit berlendir
3.3.3. Pembuatan Pembiakan Murni
Bakteri yang diperoleh ditumbuhkan kembali pada medium YEMA steril dengan menggunakan metode garis sinambung, lalu diinkubasi pada suhu 37
o
C selama 24 – 48 jam. Tujuannya yaitu untuk memperoleh biakan murni dari bakteri Rhizobium.
3.3.3.1. Pengidentifikasian Bakteri
Plat kacagelas objek disterilkan terlebih dahulu dengan alkohol. Kemudian diambil satu ose biakan murni dari media diletakkan di atas plat kaca. Diteteskan akuades
sebanyak 2 tetes lalu difiksasi sampai kering. Plat kaca kemudian ditetesi dengan larutan kristal violet dan diamkan selama ± 30 detik, lalu dicuci dengan akuades.
Ditetesi kembali dengan larutan iodin dan didiamkan selama ± 30 detik, lalu dicuci dengan akuades. Kemudian ditetesi dengan larutan aseton alkohol dan didiamkan
selama 30 ± detik, dicuci dengan akuades. Lalu ditetesi kembali dengan larutan safranin dan diamkan selama ± 30 detik, dicuci dengan akuades. Dibiarkan mengering
lalu diamati di bawah mikroskop.
3.3.4. Pembuatan Starter Kultur