Rabiyatul Adawiyah : Pembuatan Bioetanol Dari Molase Dengan Kapasitas 96.000 TonTahun, 2010.
9. Zn
2+
mgL 0,008
10. Cu
2+
mgL 0,03
11. Pb
2+
mgL 0,01
12. Ca
2+
mgL 200
13. Mg
2+
mgL 100
14. F
-
mgL 0,001
15. Cl
-
mgL 60
16. NO
2 -
mgL 0,028
17. NO
3 -
mgL 0,074
18. SeO
3 2-
mgL 0,005
19. CN
-
mgL 0,001
20. SO
4 2-
mgL 42
21. H
2
SO
4 -
mgL 0,002
22. Oksigen terlarut DO
mgL 6,48
Untuk menjamin kelangsungan penyediaan air, maka dilokasi pengambilan air dibangun fasilitas penampungan air water intake yang juga merupakan tempat
pengolahan awal air sungai. Pengolahan ini meliputi penyaringan sampah dan kotoran yang terbawa bersama air. Selanjutnya air dipompakan kelokasi pabrik untuk
diolah dan digunakan sesuai dengan keperluannya. Pengolahan air dipabrik terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1. Penyaringan Awal Screening 2. Klarifikasi
3. Filtrasi 4. Demineralisasi
5. Deaerasi
7.2.1 Penyaringan Awal Screening
Pengendapan merupakan tahap awal dari pengolahan air . Pada screening, partikel – partikel padat yang besar akan tersaring tampa bantuan bahan kimia.
Sedangkan partikel – partikel yang lebih kecil akan terikut bersama air menuju unit pengolahan selanjutnya.
Rabiyatul Adawiyah : Pembuatan Bioetanol Dari Molase Dengan Kapasitas 96.000 TonTahun, 2010.
7.2.2 Klarifier
Klarifier merupakan proses penghilangan kekeruhan didalam air. Air dari sreening dialirkan ke clarifier setelah diinjeksi larutan alum, Al
2
SO
4 3
dan larutan soda abu Na
2
CO
3 .
Larutan alumunium berfungsi sebagai koagulan utama dan soda abu sebagai koagulan tambahan yang berfungsi sebagai bahan pembantu untuk
mempercepat pengendapan dan penetralan pH. Setelah pencampuran yang disertai pengadukan maka akan terbentuk flok -
flok yang akan mengendap kedasar clarifier karena gaya grafitasi, sedangkan air jernih akan keluar melimpah overflow yang selanjutnya akan masuk kepenyaring
pasir sand filter untuk penyaringan. Pemakaian larutan alum umumnya hingga 50 ppm terhadap jumlah air yang
akan diolah, sedangkan perbandingan pemakaian alum dan soda abu 1 : 0,54 Bauman, 1971
Total kebutuhan air = 3984956,796 kgjam
Pemakaian larutan alumunium sulfat = 50 ppm Pemakaian larutan soda abu
= 0,54 x 50 = 27 ppm Larutan alum dibutuhkan
= 50 . 10
-6
x 3984956,796 kgjam = 199,25 kgjam
Larutan soda abu dibutuhkan = 27 . 10
-6
x 3984956,796 kgjam = 107,5938 kgjam
7.2.3 Filtrasi
Filtrasi berfungsi untuk memisahkan flok dan koagulan yang masih terikut bersama air. Penyaringan pasir sand filter yang digunakan terdiri dari 3 lapisan
yaitu : a. Lapisan l terdiri dari pasir hijau green sand setinggi 24 in = 60,96 cm
b. Lapisan ll terdiri dari anterakit setinggi 12,5 in = 31,75 cm c. Lapisan lll terdiri dari batu kerikil gravel setinggi 7 in = 17,78 cm
Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer sebagai penahan. Selama pemakaian, daya saring sand filter akan menurun. Untuk itu diperlukan
regenerasi secara berkala dengan cara pencucian ulang back washing. Dari sand filter, air dipompakan kemenara sebelum didistribusikan untuk berbagai kebutuhan.
Rabiyatul Adawiyah : Pembuatan Bioetanol Dari Molase Dengan Kapasitas 96.000 TonTahun, 2010.
Untuk air proses, masih diperlukan pengolahan lebih lanjut, yaitu proses demineralisasi dan deaerasi. Untuk air domestik, laboratorium, kantin, dan tempat
ibadah , serta poliklinik, dilakukan proses klorinasi, yaitu mereaksikan air dengan klor untuk membunuh kuman – kuman dalam air. Klor yang digunakan biasanya
berupa kaporit, Ca ClO
2.
Khusus untuk air minum, setelah dilakukan proses klorinasi diteruskan ke penyaringan air water treatment system sehingga air yang
keluar merupakan air sehat yang memenuhi syarat – syarat air minum tanpa harus dimasak terlebih dahulu.
Total kebutuhan air yang memerlukan proses klorinasi = 210 kgjam Kaporit yang digunakan mengandung klorin 70
Kebutuhan klorin = 20 ppm dari berat air
Gordon, 1968 Total kebutuhan kaporait = 20.10
-6
x 2100,7 = 0,006 kgjam
7.2.4 Demineralisasi