Tempat dan Waktu Penelitian Besar Sampel Defenisi Operasional

36

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian Penelitian dilakukan secara survei deskriptif dengan pendekatan potong silang.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Panti Jompo Abdi Darma Asih Binjai. Waktu penelitian adalah sampai seluruh jumlah sampel terpenuhi. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi penelitian adalah para lansia yang menghuni Panti Jompo Abdi Darma Asih Binjai.

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah para lansia yang berusia 60 tahun ke atas di Panti Jompo Abdi Darma Asih Binjai. Kriteria Inklusi kelompok sampel lansia : - Lansia yang berusia 60 tahun ke atas - Lansia yang bersedia diperiksa rongga mulutnya - Lansia yang dapat membuka mulut dengan baik Kriteria Eksklusi kelompok sampel lansia : - Lansia yang berusia 60 tahun ke bawah 37 - Lansia yang menolak diperiksa rongga mulutnya - Lansia yang mengalami kesukaran dalam membuka mulut

3.4 Besar Sampel

Untuk mendapatkan besar sampel yang akan diambil dalam penelitian ini, penulis menggunakan persentase prevalensi lesi-lesi mukosa oral pada lansia di beberapa panti jompo di Jakarta berdasarkan penelitian Sarsito AS, dkk 1997 yaitu 60,5, diperoleh sampel dengan menggunakan rumus : n = Za 2 .p.q d 2 Dimana : Za = confidence level 95 1,96 p = persentase prevalensi lesi-lesi mukosa oral q = 1-p d = presisi relatif 10 n = 1,962. 0,605 1-0,605 0,1 2 = 91,80 Jumlah sampel minimum yang didapat adalah 91,80 atau 92 orang. Maka jumlah sampel yang akan diambil pada penelitian ini adalah 100 orang.

3.5 Identifikasi Variabel Penelitian

3.5.1 Variabel bebas : Lansia 3.5.2 Variabel terikat : Lesi-lesi mukosa oral : - Keratosis - Fissured tongue 38 - Geografic tongue - Coated tongue - Sublingual varikositis - Atropi papila lidah - Angular cheilitis - Pigmentasi - Kandidiasis - Traumatic ulcer - Denture stomatitis - Denture hiperplasia - Keganasan

3.5.3 Variabel terkendali : Usia 60 tahun ke atas

3.5.4 Variabel tak terkendali : - Jenis kelamin - Penyakit sistemik yang diderita - Obat-obatan yang digunakan - Gigi palsu

3.6 Defenisi Operasional

a. Lansia adalah orang-orang yang telah mencapai usia lanjut 60 tahun ke atas. 6 b. Keratosis adalah penebalan berwarna putih pada mukosa mulut yang tidak dapat dihapus dengan sapuan kapas ataupun jari. 23 39 c. Fissured tongue adalah fisur yang dapat berupa fisura garis tengah, fisura ganda atau fisura multipel dengan berbagai kedalaman yang terdapat pada permukaan dorsal dari dua pertiga anterior lidah. 25 d. Geografic tongue adalah suatu daerah yang ditandai oleh adanya bercak- bercak gundul merah muda sampai merah, tunggal atau multipel dari papila filiformis yang dibatasi atau tidak dibatasi oleh pinggiran putih yang menimbul. 25 e. Coated tongue merupakan suatu keadaan dimana permukaan lidah terlihat berwarna putih atau berwarna lain yang merupakan tumpukan dari debris, sisa-sisa makanan dan plak bakteri yang terdapat pada permukaan dorsal lidah. 26 f. Sublingual varikositis adalah pelebaran vena yang tampak sebagai pertumbuhan noduler, berfluktuasi, berwarna merah, biru sampai ungu, timbul superfisial pada pemukaan ventral dari dua pertiga anterior lidah dan dapat meluas ke tepi lateralnya. 25 g. Atropi papila lidah adalah menurunnya jumlah putik kecap sehingga permukaan dorsal lidah cenderung menjadi licin. 5,21 h. Angular cheilitis adalah terdapatnya fissura eritematus yang memancar pada sudut mulut. 25 i. Pigmentasi adalah suatu daerah pada mukosa mulut yang sama rata dengan permukaan, dapat terjadi dalam berbagai ukuran dan lokasi, dapat berwarna merah, biru, ungu, hitam, abu-abu dan coklat. 25,28 j. Akut pseudomembranous kandidiasis adalah bercak putih kekuningan pada mukosa, dapat dihapus dengan gulungan kapas dan meninggalkan dasar yang eritematus dan berdarah. 36 40 k. Traumatic ulcer adalah ulkus yang memanjang, biasanya soliter dan ukurannya bervariasi. Permukaannya biasanya tertutup selaput putih kekuningan dengan tepi yang lebih tinggi dari perabaannya. 6 l. Denture stomatitis adalalah lesi berwarna merah, difus pada mukosa yang ditutupi oleh gigi tiruan. 36 m. Denture hiperplasia adalah pertumbuhan yang berlebihan dari mukosa yang berkontak dengan gigi tiruan, tampak licin dan halus atau bisa bernodul-nodul. 35 n. Keganasan dapat terlihat sebagai : 36 - Lesi yang berkembang sebagai lesi putih, indurasi dan permukaannya mungkin nodular atau ulserasi. Lesi ini mungkin terfiksasi jika jaringan terjadi pada bagian mukosa bergerak. Lesi dapat juga terlihat sebagai massa seperti jamur. - Lesi yang berkembang pada daerah yang merah, terdapat indurasi dimana jaringan terasa padat dan penebalan seluruh lesi atau tepi lesi jika mengalami ulserasi. - Lesi yang mengalami ulserasi dengan indurasi pada tepi ulser. Ulser dapat meninggi, tepi bergelung dan dapat berkembang membentuk area putih. - Lesi yang terlihat sebagai massa yang tumbuh eksofitik dan dapat dengan mudah berdarah.

3.7 Sarana penelitian