23 darah kapiler dan suplai darah, serta serabut kolagen yang terdapat pada lamina
propria akan mengalami penebalan.
5
Akibat perubahan-perubahan tersebut, secara klinis terlihat mukosa menjadi lebih pucat, tipis dan kering, proses penyembuhan menjadi lebih lambat, mukosa
mulut lebih mudah mengalami iritasi terhadap tekanan ataupun gesekan. Keadaan ini dapat diperberat karena berkurangnya aliran saliva pada lansia.
5
Selain dari proses menua, kelainan pada rongga mulut dapat juga disebabkan oleh penyakit sistemik yang dapat menimbulkan manifestasi di rongga mulut.
6
Kondisi dalam mulut sendiri, seperti adanya gigi tiruan, gigi yang tajam dan restorasi yang tidak baik juga dapat menyebabkan kelainan pada mukosa mulut.
7
Perubahan-perubahan pada mukosa mulut yang sering terlihat pada lansia adalah:
2.4.1 Keratosis
Akibat proses menua, keratinisasi pada mukosa mulut akan mengalami pengurangan. Hal ini dapat menyebabkan jaringan lunak mulut menjadi rentan
terhadap iritasi fisik, kemis, maupu n iritasi bakteri.
23
Keratosis ditandai dengan adanya penebalan berwarna putih pada mukosa mulut, tidak dapat dihapus dengan sapuan kapas dan jari.
23
Biasa dijumpai dan sering dapat dibuktikan berhubungan dengan cengkeraman gigi tiruan, tepi yang kasar dari
gigi tiruan atau fraktur gigi, pada perokok berat dan juga pada mukosa bukal yang berhadapan dengan gigi.
6
Keratosis sebagian besar bersifat jinak tetapi dapat berpotensi menjadi ganas.
6
Prevalensi lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan dengan pada wanita.
23
24 Gambar 1. Keratosis pada mukosa bukal
24
2.4.2 Kelainan pada lidah
Pada lansia sering ditemukan kelainan-kelainan pada lidah.
5
Kelainan-kelainan yang sering terjadi antara lain :
2.4.2.1 Fissured Tongue
Lidah berfisur adalah variasi dari anatomi lidah normal yang terdiri atas satu fisura garis tengah, fisura ganda atau fisura multipel dengan berbagai kedalaman yang
terdapat pada permukaan dorsal dari dua pertiga anterior lidah. Penyebabnya tidak diketahui secara pasti, tetapi lidah berfisur barangkali merupakan suatu proses
perkembangan dan bertambah banyak seiring dengan pertambahan usia.
25
25 Gambar 2. Fissured tongue
2.4.2.2 Geografic tongue
Lidah geografik adalah suatu peradangan jinak yang disebabkan oleh mengelupasnya keratin superfisial dan papila-papila filiformisnya. Penyebabnya tidak
diketahui, tetapi diperkirakan karena stres emosional, defisiensi nutrisi dan herediter. Keadaan ini dapat timbul tiba-tiba dan menetap selama berbulan-bulan atau
bertahun-tahun. Lidah geografik paling sering mengenai wanita dan orang-orang dewasa usia pertengahan.
25
Gambar 3. Geografic tongue
25
26
2.4.2.3 Coated tongue
Coated tongue merupakan suatu keadaan dimana permukaan lidah terlihat berwarna putih atau berwarna lain yang merupakan tumpukan dari debris, sisa-sisa
makanan dan plak bakteri yang terdapat pada permukaan dorsal lidah.
26
Gambar 4. Coated tongue
2.4.2.4 Sublingual Varikositis
Sublingual varikositis adalah pelebaran vena yang umum dijumpai pada orang tua dengan insiden 40-50.
21,25
Penyebab pelebaran vaskuler ini adalah penyumbatan vena oleh benda asing internal seperti plak atau hilangnya elastisitas dinding vaskuler
akibat proses menua.
25
Varikositas tampak sebagai pertumbuhan noduler, berfluktuasi, berwarna merah, biru sampai ungu. Varikositas intraoral paling umum timbul superfisial pada
pemukaan ventral dari dua pertiga anterior lidah dan dapat meluas ke tepi lateralnya. Varikositas bisa terjadi pada wanita maupun pria secara seimbang.
25
27 Gambar 5. Sublingual varikositis
2.4.2.5 Atropi Papila Lidah
Pada orang berusia lanjut, permukaan dorsal lidah akan cenderung menjadi licin yang disebabkan atropi papila lidah. Atropi biasanya dimulai dari bagian apeks
dan sebelah lateral lidah.
5
Didapati jumlah papila berkurang dan terjadi penurunan sensitivitas rasa. Biasanya terjadi akibat defisiensi vitamin B kompleks yang sering
terjadi pada lansia.
21,23
Gambar 6. Atropi papila lidah pada lansia
27
28
2.4.3 Angular Cheilitis
Angular cheilitis merupakan keadaan fissura eritematus yang memancar pada sudut mulut. Keadaan ini sering terjadi sesudah usia 50 tahun dan biasanya diderita
oleh pemakai gigi tiruan. Etiologinya diperkirakan berhubungan dengan infeksi campuran Candida albicans dan Staphylococcus aureus. Umumnya kronis, biasanya
bilateral dan sering berhubungan dengan stomatitis gigi tiruan serta glossitis, dimensi vertikal yang turun dan defisiensi vitamin B.
6,25
Pada awalnya jaringan mukokutan di sudut-sudut mulut menjadi merah, lunak dan berulserasi. Selanjutnya, fissura-fissura eritematus menjadi dalam dan melebar
beberapa cm dari sudut mulut ke kulit sekitar bibir atau berulserasi dan mengenai mukosa bibir dan pipi.
25
Gambar 7. Angular cheilitis pada sudut mulut
25
2.4.4 Pigmentasi
Pigmentasi umum terjadi pada mukosa oral. Pigmentasi dapat disebabkan oleh faktor endogen yang disebabkan karena tertimbunnya hemoglobin, hemosiderin dan
melanin, juga dapat disebabkan oleh faktor eksogen yang berasal dari luar.
7
Mukosa mulut dapat terlihat berwarna merah, biru, ungu, abu-abu, coklat dan hitam.
28
29 Gambar 8. Pigmentasi pada gingiva
2.4.5 Kandidiasis
Kandidiasis merupakan suatu lesi yang disebabkan oleh berbagai jamur kandida, dimana yang paling banyak terdapat pada tubuh manusia adalah Candida
albicans.
7
Terdapat beberapa bentuk kandidiasis, yaitu kandidiasis pseudomembran akut thrush, kandidiasis atropik akut, kandidiasis atropik kronis, dan kandidiasis
kronik hiperplastik.
7,25,29
Kandidiasis disebabkan oleh berbagai faktor predisposisi. Usia tua merupakan salah satu faktor predisposisi , terutama tipe pseudomembran akut.
29
Lesi ini biasanya dijumpai pada mukosa pipi, lidah dan palatum lunak.
25
Gambar 9. Kandidiasis pseudomembran akut
30
30 Gambar 10. Kandidiasis kronik hiperplastik
31
2.4.6 Kelainan yang berhubungan dengan pemakaian gigi tiruan